07 May 2014

REVIEW Sony MA100

Saya tertarik dengan promo Sony MA100 di salahsatu website, sebuah headphone openback dengan pad fabric (busa dilapisi kain lembut) namun harganya hanya $29.99 (Rp 330.000). Pabrikan sebesar Sony, membuat headphone openback circumaural harga kisaran Rp 300.000 (Mei 2014)? Sounds promising!

Spesifikasi
Driver Unit : Open supra-aural, Dynamic
40 mm, dome type (CCAW Voice Coil)
Sensitivity (db) : 100 dB/mW
Frequency Response : 12 - 22,000 Hz
Impedance : 40 Ohm
Cable : 4m gold plated jack

Fitur
Open headphone with natural sound field
Comfortable fitting with fabric earpads
40mm driver for powerful and expressive sound

Paket Penjualan dan Aksesoris
Sebuah kotak besar dengan mika transparan dan sisanya didominasi warna kuning menjadi kemasan pelindung Sony MA100 ini dari guncangan ketika di perjalanan menuju toko. Tidak ada aksesoris apapun di dalamnya, hanya sebuah headphone saja. Mekanisme penahan headphonenya baik sekali, headphone nyaris tidak bisa bergerak, diam pada tempatnya di dalam kotak.

Desain, Build Quality, Kenyamanan
Jika melihat gambar, sepertinya MA100 ini berukuran besar. Begitu sampai di tangan...ternyata sangat kecil untuk ukuran headphone yang katanya padnya mengelilingi telinga (over ear), bukan menempel di telinga (on ear). Warnanya hitam, di foto seperti abu-abu itu hanya efek pencahayaan saja.
Selain grill di bagian belakang cup yang terbuat dari metal, sisanya terbuat dari plastik tipis murah. Pantas saja bobotnya sangat ringan, namun memberikan kesan kurang rigid. Apalagi jika melihat headband dan adjusternya, dimana headband tanpa sokongan busa samasekali, dan adjusternya terbuat dari plastik yang sangat tipis. Benar-benat mengemat biaya produksi.
Namun secara mengejutkan, tidak banyak suara "crack" ketika digunakan, dan plastiknya ternyata tidak rawan retak seperti plastiknya goldring.

Selayaknya headphone openback, bagian belakang cup hanya ditutup oleh grill metal berongga saja, tidak tertutup rapat. Secara teori, desain open ini memberikan kesan suara yang airy dan luas dibanding dengan desain closed, namun banyak noise yang mengganggu dari luar headphone ke dalam  maupun musik dari dalam headphone akan terdengar keluar headphone. Biasanya yang bikin risih itu noise dari dalam keluar, dimana teman sebelah kita bisa mendengarkan lagu yang kita dengar. Namun, Sony menyiasatinya dengan mendesain MA100 ini tidak terlalu terbuka, dalam artian seperti diberi sedikit tutup di belakangnya sehingga membran driver tidak terlihat dan suara tidak sebocor headphone openback pada umumnya.

Beralih ke pad, bahan fabric (seperti kain lembut) membuat kenyamanan meningkat, kuping tidak cepat berkeringat meski digunakan di ruangan panas sekalipun. Pad sendiri didesain layaknya headphone high-end, dimana bagian belakang menonjol dibandingkan depan, tujuannya agar bagian belakang telinga tidak cepat sakit. Sayangnya tonjolan ini kurang tebal sedikit, sehingga bagian belakang telinga saya masih sedikit tertekan oleh speakernya.
Pad sendiri dibuat berbentuk lingkaran yang sayangnya sizenya agak tanggung, bisa melingkari telinga namun telinga bawah masih tertekan oleh pad.
Secara keseluruhan, kenyamanannya diatas headphone pada umumnya di rentang harga yang sama, misal sennheiser HD202 atau takstar HD2000, namun tidak bisa dibilang sangat nyaman juga karena saya hanya bisa bertahan selama 3 jam memakai headphone ini, karena padnya ada yang menekan daun telinga bawah sehingga bikin pegal. Jika saja ukuran pad lebih besar dan tonjolan di pad belakang lebih tebal, maka kenyamanan MA100 akan sangat sempurna.

Straight jack gold plated menjadi standar Sony dalam membuat headphone, begitupun MA100. Kabel yang diberikan sepanjang 2m, panjang sekali namun wajar mengingat Sony mengklaim MA100 ini sebagai "indoor hi-fi headphone". Sayangnya, sebagai "indoor hi-fi headphone", ketiadaan adapter to 6,3mm jack menjadi ganjalan, mengingat peralatan hi-fi rumahan rata-rata menggunakan jack 6,3mm sebagai interfacenya.

Suara
Setup yang digunakan untuk pengujian adalah laptop dengan DAC centrance dacport. Music all FLAC. Sudah burn-in 100 jam.

General character MA100 menurut subjektivitas saya :


Impresi mendalam
Bass
Kuantitas bass MA100 ini sedang-sedang saja, secukupnya saja, tidak besar ataupun kecil. Impactnya cukup bagus, tight, tidak boomy, dan sedikit kurang deep. Bass sendiri smooth sekali, pukulannya cenderung lembut tidak menghantam powerfull. Transientnya cenderung lambat, sehingga tidak cocok untuk musik yang butuh speed bass cepat.

Mid
Vokal sedikit laidback, memberikan kesan agak jauh dengan penyanyi. Lagi-lagi presentasinya sangat smooth, mengalun lembut, sedikitpun tidak ada sibilance. Meskipun agak laidback, detail kecapan, tarikan napas, dan artikulasi penyanyi cukup baik, sehingga terasa emosional sekali.

High
Kuantitas high tidak terlalu banyak, tapi tidak menjadikannya mendem. High pun sama, sangat smooth, tidak ada suara menyerang tajam. High lepas sekali, ekstensinya baik sekali, terasa terbang ke kanan-kiri dan ke atas. Karena smooth sekali, suara-suara simbal menjadi kurang crisp, namun detailnya sangat terjaga

Separasi, Soundstage, Detail
Separasi baik, tidak istimewa namun sudah mampu memisahkan suara-suara instrumen. Bass-mid-high tidak ada yang bertumpuk, semua terpisah dengan spasi yang bisa dibilang agak jauh.
Soundstage adalah poin unik pada MA100 di kelas harganya. Soundstagenya sangat melebar ke kanan dan kiri, terasa sekali kanan dan kiri itu berjauhan, memberikan kesan sedang mendengarkan konser dengan panggung yang sangat lebar dengan posisi duduk di barisan tengah, tidak terlalu dekat dengan panggung. Yang cukup mengejutkan, tidak hanya melebar, namun saya juga bisa merasakan posisi drum agak sedikit di belakang instrumen lainnya, vokal lebih ke depan, dan gitar bermain dinamis di kanan-kiri. Singkat kata, imagingnya bagus. Di harga Rp 300.000 kebawah, tidak ada yang bisa memberikan soundstage selebar dan senyata ini.
Detail sendiri cukup baik, semua detail yang dibutuhkan untuk menikmati musik keluar, tidak ada yang hilang, namun seperti headphone dibawah Rp 300.000 lainnya, masih lack of microdetails, apalagi noise dari luar yang masuk kedalam ikut memakan detail kecil.

Genre
MA100 perfect untuk musik santai, seperti smooth jazz, classic pop, classic rock, instrumental, dan akustik. Presentasinya yang relaxing membuatnya begitu nyaman untuk menikmati musik-musik diatas.

Movie
Salahsatu kehebatan MA100 adalah kuat di movie. Meski percakapan sedikit kurang maju, namun  efek soundstagenya benar-benar memberi kesan nyata pada movie, terasa sekali luas dengan placing yang baik sekali di harganya.

Scalability
Poin yang kerap dilupakan orang awam. Sony MA100 memiliki scalability yang tinggi, dalam artian jika Anda mencolokkannya pada setup murahan, MA100 akan bersuara biasa saja. Jika Anda mencolokkannya ke setup yang lebih baik, maka MA100 akan bersuara lebih baik pula.
MA100 ini sebaiknya dicolokkan ke headphone amplifier, namun jika dicolokkan langsung ke portable player pun sebenarnya tidak terlalu masalah, hanya kemampuan spesialnya tidak begitu keluar saja.
Kemampuannya menyesuaikan dengan equalizer patut diacungi jempol. Jika di movie kita butuh bass menggelegar, silakan set bass boost pada sound enhancement andalan Anda, maka MA100 akan menghadirkan bass yang bombastis tanpa terasa kewalahan sedikitpun.
Benar-benar headphone murah dengan scalability tinggi.

Kesimpulan
Sony MA100, another hidden gem on low price. Sayang sekali produk ini kabarnya akan didiscontinuekan oleh Sony.
Soundstage luasnya akan jarang Anda temui di headphone lain kisaran Rp 300.000 kebawah, begitupun dengan fabric pad yang adem di telinga.
Persentasi relaxing memang tidak cocok untuk musik modern seperti electro dance music KPOP, JPOP, dan musik-musik dengan irama agresif dan semangat. Namun bagi Anda yang gemar mendengarkan musik smooth, MA100 siap menghadirkan yang terbaik untuk Anda, bahkan yang tidak akan Anda bayangkan dari sebuah headphone seharga kisaran Rp 300.000

Plus
+ kenyamanan lebih memadai dibanding rival seharga
+ very good soundstage for the pricetag
+ scalability tinggi

Minus
- untuk yang bertelinga lebar sekali, pad kurang besar sedikiit, dan tonjolan kurang tebal sedikiit lagi
- presentasi smooth kurang cocok untuk musik modern seperti EDM, kpop, jpop, dll

9 comments:

  1. bener banget gan,,,,
    ane punya,,,
    tapi mo ane jual
    soalnya, dikuping ane yg awam,
    ni headphone,,,,suaranya imut imut
    gak pantes sbg headphone hehehe
    karena,,klo orang awam kya ane
    ngeliat headphone,,,bayangan tuh
    menggelegar hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Pake ampli apa bro klo boleh tau? Ini headphone meski impedansi kecil tp haus power jg loh, dan klo direct doang gak greget :D

      Diluar itu, MA100 memang tipikal smooth sih
      Gak semua headphone menggelegar loh, headphone belasan juta macem audeze LCD2 juga tipikal suaranya smooth imut bukan menggelegar :D

      Delete
    2. ane gak pake macem2 gan,,,colok langsung ke andromax i2 ,
      ane beli gak pake audisi,
      bayangan ane,,kya nonton konser,
      gak taunya.....hehehe imut

      Delete
    3. oh ya pantesan, colok HP mah melempem abis!

      Delete
  2. ane mo crita dikit gan....
    dulu,,,ane maen keblok m,
    iseng,,,beli earbud murahan,
    tu earbud gan,,,,suaranya hebat banget,
    yg ane maksud hebat,
    hebat dikuping dan selera ane,
    suaranya meruang banget !
    ane pernah ampe mo jatoh dari
    kursi makan,,,ampir kejengkang,
    kaget banget gan.
    kan ane baru donlut lagu live konser,
    pas ane dengerin, diujung lagu
    tau tau,,,,suara riuh tepok tangan
    memenuhi ruangan,,,,,dahsyat!
    ane ampe ada perasaan serem,
    kaget,,,,ampe mo jatoh dari kursi makan.
    serius,,bukan lebay.
    ada gak tuh,,sekarang,earbud yg kya gitu.?

    ReplyDelete
    Replies
    1. sennheiser MX581, MX760, tingo TG38s, yuin PK1 (with right amp)
      Itu earbud-earbud yg stagingnya oke

      Delete
  3. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  4. IEM yang soundsig-nya sama di kisaran 200-400 ribu apa aja gan? Kalau bisa basnya agak kecilan, opsional sih. Yang penting mid & high smooth bebas sibilance, sama kesan ruangnya. Nuhun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. almost no idea sih klo gw pribadi, dapetin kesan ruang di IEM under 500k klo buat gw dan standar selera kuping gw itu susah..

      paling ke carbo tenore klo mau

      Delete