26 September 2015

REVIEW iLuv Peppermint

iLuv peppermint.. Sebuah IEM entry level yang sempat bikin heboh. Sayangnya foto-foto dari peppermint ini lama terjebak di handphone saya yang kena musibah, sehingga saya terlambat untuk curhat di sini mengenai suaranya. Bagaimana impresi dari IEM yang dibanderol Rp 80.000 (Agustus 2015) ini?

Packing dan paket penjualan
Tidak ada yang menarik dari paket penjualan maupun aksesoris yang diberikan.  Di dalam packingnya yang berbentuk silinder gepeng ini, kita hanya akan menemukan IEM dan 3 pasang silicone tips. Sangat standar.

Desain, Build Quality, dan Kenyamanan
Tidak ada yang menarik untuk dibahas dari segi desain. Terasa sangat plain dan tidak ada sesuatu yang membuat mata terpana.
Satu yang saya cukup suka adalah, di bagian atas housingnya ada semacam cekungan, yang ternyata sangat-sangat membantu ketika akan melepaskan IEM ini dari telinga, karena jari kita tepat akan berada di cekungan itu.
Jacknya model straight gold plated, dengan body yang ramping.
Ketika digunakan, surprisingly iLuv peppermint ini terbilang nyaman. Silicone eartipsnya lumayan, biasanya IEM murah tipsnya cenderung kasar dan tidak enak dipakai, namun hal itu tidak terjadi pada peppermint.
Hal yang sangat-sangat disayangkan justru datang dari kabel. Memang sih kabelnya kekinian banget, model-model gepeng kwetiau gitu. Sialnya, bahan pembungkus kabel ini jelek sekali, terlihat kusut. Apalagi ketika baru membuka boxnya, kabel digulung sangat kecil dan ketika gulungannya dibuka, kabel terlihat kriting. Sangat jauh sekalin dengan kabelnya Quadbeat 2, sama-sama kwetiau, tapi Quadbeat 2 kabelnya tidak terlihat kusut meski sengaja digulung asal-asalan sekalipun.

Suara
Setup yang digunakan untuk berimpresi :
1. Laptop > dacport
2. Basic MDX50
iLuv peppermint ini sudah diberi jam terbang cukup tinggi, di atas 100 jam untuk bermusik.
IEM ini overall karakter suaranya klasik V-shaped, bass dan treble lebih menonjol dibanding mid/vokalnya.

iLuv Peppermint memiliki bass yang terbilang cukup besar dan sedikit boomy, bagi Anda yang suka bass saya rasa Anda tidak akan kekurangan kuantitas bass. Hal yang menyenangkan adalah pukulannya terbilang cukup rapi dan solid untuk IEM 80 rebu doang. Hantaman bass empuk dan sangat fun untuk musik-musik ngebeat. Namun untuk musik-musik dobel pedal cepat bassnya blepotan, tidak tegas batas antarpukulannya.

Meski V-shaped, tidak membuat mid dan vokal peppermint ini tenggelam dan tertutupi. Vokal terdengar bersih dan lepas, tidak termakan oleh bass. Suara-suara di midrange pun terbilang bersih untuk IEM harga segini. Petikan gitar, biola, dan instrumen yang numpang main di midrange terdengar jelas dan tidak terasa mendem atau tertahan. Jangan berharap mendapatkan vokal yang intim bertekstur dengan artkulasi memukau, atau detail instrumen yang bikin merinding. Untuk harga segini sih, bagi saya pribadi midrange/vokal yang tidak mendem dan tidak terserang frekuensi lainnya (terutama bass) sih sudah sangat menyenangkan yah.

Highnya cukup, presentasinya tidak mendem maupun terlalu sparkling. Gemerincing  di high sangat mudah dirasakan, tidak ngumpet, yaa meski tekstur maupun detailnya tidak terlalu impresif. High tidak terasa tajam, ketika saya menaikkan volume, high masih terasa enak dan solid, tidak ada gejala terlalu tajam atau pecah.

Jangan berharap banyak pada separasi, soundstage, dan detail dari peppermint ini. Separasi meski kadang masih ada yang bertumpuk namun setidaknya sudah cukup rapi. Soundstage sempit, dan cenderng 2D, imaging suaranya hanya kanan-kiri saja. Detail cukupan saja, cukup sulit untuk mendengarkan detail yang kecil-kecil, namun untuk easy listening sih sudah mumpuni.

Bicara soal genre, iLuv peppermint terbilang cukup allrounder, asalkan bukan untuk musik-musik brutal yang banyak dobel pedal cepat. Bestnya sih di musik-musik yang banyak beat bassnya, seperti EDM. Untuk pop modern pun terasa asyik.

Kesimpulan
Saya rasa iLuv peppermint memiliki potensi yang sangat besar untuk jadi "racun" pertama menuju dunia audio yang lebih jauh. Memang sih jangan berharap banyak pada aspek technicality, namun mendengarkan IEM yang hanya berbanderol 80rb ini sangatlah menyenangkan.

Karakter V-shaped dengan bass solid, mid+vokal bersih dan tidak tenggelam, serta high yang cringnya pas, tidak tajam ataupun mendem, saya rasa akan mudah disukai pasar entry level. Apalagi suara keseluruhan terbilang cukup rapi untuk IEM harga segini.

Saya pribadi tidak akan banyak protes dengan apa yang diberikan iLuv peppermint di harga segini, suara terasa sangat menyenangkan dan tidak membuat lubang yang terlalu besar di kantong Anda.

04 September 2015

Review Basic IE200

Basic strike again!
Setelah sebelumnya memperkenalkan Basic MDX50, Basic juga meluncurkan IEM over ear bernama IE200 with detachable cable. Ingat Moxpad X3? Yap, IE200 pun mengambil pakem serupa, dengan harga yang ditawarkan Rp 200.000
Paket penjualan
IE200 ini akan mendapatkan 3 pasang eartips plus sebuah foam tips, tak lupa diberi shirt clip untuk menjepitkan kabel ke baju. Kelengkapan lainnya akan diupdate jika sudah rilis resmi
Desain, Build Quality, dan Kenyamanan
Basic IE200 menganut desain over the ear ala ala stage monitor alias penggunaannya dilingkarkan ke atas telinga. Mungkin beberapa orang awam kurang terbiasa menggunakannya, namun desain over ear seperti ini memberikan kenyamanan dan kestabilan lebih ketika kita bergerak, sehingga desain ini banyak digunakan untuk stage monitor atau sport. Sejauh ini hanya ada pilihan warna hitam transparan sehingga kita bisa melihat driver dynamic di dalam IEMnya. Tarikan garis desain pada bodynya pun mendongkrak penampilan IE200 ini menjadi lebih keren.
 i
Build quality cukup baik, terbuat dari plastik yang kokoh dan sambungan antarpanel bodynya rapi. Konektor detachable cablenya pun solid, tidak ringkih.
Bicara konektor kabel, IE200 menggunakan pin khusus, berbeda dengan pin yang banyak beredar di pasaran semisal MMCX.
Jack IE200 ini mengingatkan pada bentuk jack Shure SE215. Body jack besar, bagi Anda yang gemar menggunakan case tambahan yang tebal pada DAP atau handphone ditakutkan jack tidak bisa masuk dengan sempurna.
Ketika dipakai, IE200 ini kenyamanannya baik, fittingnya sangat mudah, dan sangat stabil di telinga meski diajak bergerak aktif. Saya tidak menyangka, padahal kalau dipegang eartipsnya tidak terlalu empuk dan lembut, namun ketika dipakai terasa nyaman. Tentu jangan disamakan level kenyamanannya dengan Sony hybrid, ortofon, spinfit, dkk. Dan kalau merasa kurang cocok dengan eartips silikon, Anda masih punya pilihan menggunakan tips foam.

Suara
IE200 ini sudah diberikan jam terbang cukup tinggi untuk mendendangkan musik, yaitu lebih dari 100 jam.
Setup yang digunakan untuk test :
1. Laptop with centrance dacport, player foobar2000 dan bughead
2. Basic MDX50

Kalau Anda suka tipikal suara Moxpad X3, Anda juga pasti akan suka dengan IE200, karena arah suaranya sama.. Suaranya warm dan fun.
IE200 memiliki bass yang besar dan boomy, terasa empuk dan nendang bergetar di telinga, impactnya oke meski hantamannya cenderung agak lebar. Bassnya sangat fun, untuk nyetel lagu yang banyak hentakan-hentakan bassnya sangat nikmat. Namun bass seperti ini kurang cocok untuk lagu-lagu metal yang banyak dobel pedal bass drum cepat, terasa kurang gesit, terlalu lebar, dan kadang overpower.

Vokal terasa sedikit mundur. Presentasi vokal sangat halus, hangat, dan cukup sweet, tidak ada sibilance samasekali. Ketika nyetel lagu-lagu vokal, terasa mengalun lembut dan cukup emosional meski clarity dan artikulasi vokalnya tidak impresif. Saya pribadi harus menurunkan level bassnya dengan equalizer agar vokal lebih nyaman, bersih, dan meminimalisir bass yang kadang overpower. Instrumen-instrumen di midrange terasa smooth namun kurang detailed.

Highnya smooth tapi kuantitasnya kurang banyak. Meski tidak terkesan terkungkung namun karena kuantitas high kurang banyak hingga kesannya treble sedikit ngumpet. Positifnya sih pada IE200 ini sedikitpun tidak ada suara tajam. Setel musik trance, kencangkan volume, dan Anda pun siap bergoyang tanpa takut muncul treble tajam menyayat kuping.

Soundstage IE200 ini cukup lebar, tidak berkumpul di tengah semua. Separasi juga cukup baik, suara-suara cukup rapi, namun untuk instrumen yang kompleks memang masih sedikit kurang tegas. Detail pas-pasan, bagi Anda pecinta microdetail mungkin kurang sreg, namun bagi Anda yang doyan fun listening sih cukup-cukup saja.

Bicara genre musik yang cocok dibawakan oleh IE200, genre-genre basshead adalah jawabannya. Buat pop modern pun tidak kalah enak. Untuk genre-genre, vokal, jazz, blues, akustik, rock, dan metal, bass kadang terlalu lebar dan overpower.

Kesimpulan
IE200 ini cocok bagi Anda yang suka hentakan-hentakan bass powerfull. Bassnya empuk, bertenaga, dan fun. Desain over ear nya pun cakep, untuk dipakai berolahraga atau kegiatan di luar ruangan terasa nyaman.
Namun jika berharap clarity dan detail lebih pada lagu genre tertentu misal vokal, jazz, atau akustik, bass IE200 ini terasa overpower dan lebih enak kalau levelnya diturunkan sedikit menggunakan equalizer. Treble yang sedikit ngumpet mungkin jadi kendala juga bagi sebagian orang, tapi bagi Anda yang benci treble nyerang mungkin akan suka.