01 January 2015

REVIEW moxpad X6

Kedatangan lagi nih IEM (In Ear Monitor) over-ear kere hore, Moxpad X6. IEM berbanderol Rp 380.000 (harga per Desember 2014) ini merupakan penerus dari kakaknya, Moxpad X3

Terimakasih buat Your Ear Partner yang sudah menyelenggarakan group buy Moxpad X6. Sesuai request penyelenggara, sasaran yang dituju adalah kalangan awam, untuk itu pada review kali ini saya mencoba mengurangi penggunaan bahasa-bahasa yang mungkin hanya dimengerti oleh orang yang berkecimpung di dunia audio gear.

Bagaimana performanya? Mari kita bahas

Spesifikasi
Speaker type : dynamic
Sensitivity : 96dB SPL/mW
Frequency Range : 20Hz-20kHz
Impedance : 16 Ohm
Cable length : 1350mm + 50mm
Plug : 3,5mm gold plated

Paket Penjualan
Moxpad X6 datang dengan kardus yang berisi sebuah IEM, zipper hardcase, dan 4 pasang eartips (S/M/L, triflange). Sayangnya tidak diberikan konverter CTIA-OMTP layaknya IEM ber-mic lainnya seperti UE200vi/vm, sehingga membatasi kompabilitasnya dengan beberapa gadget jadul. Bukan masalah besar sih, mengingat sekarang hampir semua menggunakan CTIA.

Desain, Build Quality, dan Kenyamanan
Bagi sebagian orang, IEM over-ear itu terlihat "gaya". Saya setuju dengan itu, apalagi kalau harganya murah. Moxpad X6 memberikan desain over-ear yang cantik, lebih cantik daripada pendahulunya.
Lekuk body terlihat membulat tanpa sudut tajam, dengan pilihan warna merah, biru, merah-biru, dan hitam yang semua warnanya translucent. Terlihat cantik ketika dipakai di telinga Anda.
Build quality lumayan, housing terasa kokoh. Hanya saja ada sedikit ketidakrapihan di sambungan housing. Ah siapa juga yang mau lihat, lagi pula this is not Louis Vuitton product.
Kenyamanan?
Fittingnya sangat mudah, sekali tancap langsung joss. Hanya saja silicone eartips bawaan kurang lembut, agak pegel kalau dipakai lama. Untungnya ukuran dan bentuk nozzle dari moxpad X6 ini umum, sehingga cukup mudah mencari penggantinya. Spinfit atau sony hybrid saya rekomendasikan untuk Anda coba.

Sama dengan moxpad X3, X6 pun menganut kabel detachable alias bisa dicabut dari housing IEMnya. Jika pada moxpad X3 pin detachablenya PHP, pada X6 kini tidak lagi. X6 menggunakan pin MMCX, pin yang sama juga digunakan oleh Shure. Jadi, kita bisa bertukar kabel atau menggunakan kabel aftermarket yang dibuat untuk Shure. Nice! Kalau sekiranya kabel bawaan kurang oke, kita bisa bereksperimen meningkatkan SQ dengan menggonta-ganti kabel.

Kabel bawaannya secara fisik terasa kuat, microphonic kecil. Sayangnya kabel agak kaku, sehingga terlihat sekali bekas tekukkannya.

Jack masih khas moxpad, J-shaped gold plated
Suara
Alat test :
1. laptop dengan DAC centrance dacport, player foobar2000, ASIO out
2. DAP basic M90 (rebrand kogan/ritmix/djix/dll)
3. Samsung galaxy S2, ROM omnirom 4.4.2, player poweramp
4. Lagu lossless (WAV dan FLAC) multigenre

Moxpad X6 saya sudah burn-in kurang lebih 100 jam.
Secara keseluruhan, moxpad X3 ini karakternya warm dan ngebass, tapi bassnya tidak menenggelamkan vokal dan treble. Yuk kita bahas lebih detil

bass
Bass moxpad X6 ini besar, deep, tendangannya terasa bulat dan empuk. Nice punch! Setelah burn-in 50 jam ++ bass makin terkontrol. Nice!
Ketika nyetel musik bassheavy, bass terdengar menghantam kuat sampai bergetar-getar. Kabar baiknya, bass tidak bleberan sampai menutupi mid&vokal dan juga high. Mantapp
Namun ketika nyetel hardrock, metal, dan kawan-kawannya, bass moxpad X6 terasa kurang lincah. Pukulan cepat bassdrum terasa tidak detail. Yap, moxpad X6 tidak dituning untuk speed drum.

mid dan vokal
Midrange terdengar bersih dan bening, sayangnya upper midrange (kalau di foobar sekitar 3,5kHz-5kHz) ada sedikit hars sehingga rawan terdengar kasar/tajam. Udah burn-in 50 jam++ kadang msh agak hars, tp udah berkurang jauh kok. Eitts tenang, hars (kasar) disini hanya muncul kalau kita nyetel musik rock, hardrock, metal dan yang sejenisnya. Kalau kita nyetel musik santai atau EDM, tidak terdengar kasar kok.
Urusan vokal, moxpad X6 ini terdengar cukup sweet, dengan penempatan yang bisa dikatakan pas ditengah. Sebenarnya posisi vokal sedikit di belakang bass dan treble, tapi tidak terlalu jauh juga, jadi saya lebih suka menyebutnya pas di tengah. Emosi penyanyi tersampaikan dengan baik. Sesekali terdengar sibilance, namun tidak mengganggu kok, malah menambah keseksian si penyanyi.

Treble
Kabar gembira untuk kita semua, moxpad kini treblenya gak mendem
Treble di moxpad X6 ini cringnya cukup, tidak berlebihan. Pada awalnya treble agak kasar dan tajam, setelah pemakaian 36 jam berkurang signifikan kok.
Suara crash simbal terdengar seru, cass cessnya berasa banget. Tapi teksturnya cenderung flat sih, dan kurang detailed. Bukan masalah besar kok, apalagi bagi Anda yang bukan maniak detail.

Separasi, soundstage, detail
Separasi moxpad X6 cukup baik, spasi antarinstrumen tidak terasa jauh sih, tapi yaa sudah cukup lah tidak terasa bertumpuk juga.
Soundstage standar, cukup luas ke kanan-kiri dan depan tapi tidak spacious dan airy. Seperti mendengarkan di studio lah, bukan seperti di live concert.
Detail standar, untuk keperluan bermusik easy listening sudah lebih dari cukup kok. Namun bagi Anda yang gemar mencari-cari detail dari tiap instrumen mungkin terasa agak kurang yah.

genre musik
Moxpad X6 bisa membawakan banyak genre musik, selama tidak menyentuh musik cepat dan agresif seperti hardrock, metal, dan kawan-kawannya.
Bestnya menurutku di Buat EDM (Electro Dance Music) dan juga pop beserta anak-anaknya seperti J-pop, K-pop, poprock.

Extra Feature : Inline mic
Yap, moxpad X6 dibekali inline mic. Posisinya ada di kabel kanan dan ketika dipakai maka mic ini posisinya akan dekat ke mulut kita. Enak nih, tidak perlu mendekatkan mulut kita ke mic jika mau bicara. Soal kualitas micnya bagus kok, untuk bertelepon terdengar jernih, dan untuk voice command di google pun jarang ada miss (klo yg ini sih tergantung pronouncation).
Oh ya, tombol yang ada di mic tidak hanya berfungsi untuk menerima panggilan, tapi juga bisa untuk kontrol musik. Tekan 1x untuk play/pause, tekan 2x untuk maju ke musik berikutnya, dan tekan 3x untuk mundur ke musik sebelumnya. Tested di galaxy S2 dan player poweramp

Kesimpulan
Moxpad X6. IEM over ear berdesain keren dan juga bersuara bagus. IEM ini cocok untuk bermusik santai menemani aktivitas anda.
Karakternya bass yang deep dan besar tapi tidak bleberan, mid dan vokal yang jernih, serta high yang tidak mendem biasanya mudah disukai banyak orang, terutama buat yang baru masuk ke dunia audio.

Is it worth to buy? YES!
Buat yg nyari fun IEM buat easy listening, langsung jajal aja deh. Buat yang nyari IEM buat lagu penuh speed drum seperti metal, mending lirik yang lain

Plus :
1. fitting mudah
2. bass besar, deep dan punch tapi gak bleberan
3. vokal cukup sweet, meski masih ada sedikit sibilance
4. good price to performance

Minus :
1. silicone eartips bawaan sedikit kurang lembut, agak pegel kalau dipake lama
2. upper midrange rentan hars/tajam pada lagu tertentu
3. detail biasa saja, saya berharap lebih

Harapan gw buat produk moxpad kedepannya :
1. pertahankan detachable cable dengan pin yg umum di pasaran dan banyak aftermarketnya (MMCX, pin UE, JH, dkk)
2. eartips lebih lembut lagi, minimal spinfit/sony hybrid lah
3. soundstage lebih spacious lagi