07 November 2014

REVIEW Fostex TE-02 waterproof in ear monitor

Sebenarnya ini bukan IEM baru, tapi menyusul makin maraknya gadget tahan air terutama handphone high-end, gak afdol doong kalau earphonenya gak tahan air juga. So, saya coba sharing salahsatu pilihan IEM tahan air dengan harga Rp 420.000. Versi barunya (TE-02n) dijual Rp 550.000. Harga dipantau pada November 2014

Fostex TE-02 diklaim sudah memiliki 2 standar ketahanan internasional, yaitu IPX5 dan IPX7.
IPX5 : Tahan terhadap semburan air - Air disemprotkan dari segala arah dengan diameter nozzle 6.3 mm pada debit air 12.5 liters/min dan tekanan air 30 kN/m2, selama 3 menit dari jarak 3 meters.
IPX7 : Tahan direndam selama 30 menit pada kedalaman 1 meter

Sounds promising? Yes...
Jika ketahanan terhadap airnya sudah terlihat oke, bagaimana dengan suaranya?

Spesifikasi
Type : Dynamic
Frequency Response : 20 - 15 KHz
Impedance : 16Ohm
Sensitivity :93dB/mW
Max.Input :50mW
Plug : 3.5mm Stereo Mini
Cable Lenght : 1.2m
Accessories : Eartips (XS, S, M, L)

Paket Penjualan dan Aksesoris
Tidak ada yang menarik di paket penjualan. Hanya sebuah IEM dan 4 pasang eartips

Desain, Build Quality, dan Kenyamanan
Fostex TE-02 memberikan dua pilihan warna : putih dan hitam. Dua warna yang paling "aman", dibanding warna pink, kuning, dkk yang hanya disukai kalangan tertentu saja.
Housing seluruhnya terbuat dari plastik glossy yang rigid, tidak terasa murahan dan ringkih. Coating kabel berbahan karet yang kesat, sayangnya kabel ini bahannya "bouncy" alias mentul-metul, jadi kalau lama digulung akan meninggalkan bekas lipatan. Jack berbentuk L (L-shaped) dan gold plated.
Beralih ke desain, bentuk Fostex TE-02 ini cukup bagus, tidak hanya bulat membosankan seperti kebanyakan IEM.
Dengan bentuk yang seperti itu, saya rasa lebih keren kalau dipakai over ear. Sayangnya jika ingin nyaman dipakai over ear, memakainya harus dibalik antara speaker kanan dan kirinya, kadang menimbulkan imaging yang aneh ketika didengar.
Nozzle Fostex TE-02 berukuran cukup besar, tips seperti sony hybrid dan ukuran universal lainnya bisa masuk, hanya harus sedikit dipaksakan.

Soal kenyamanan, yaa rata-rata lah. Sangat mudah mendapatkan fitting dan seal yang sempurna, hanya saja untuk pemakaian dalam waktu yang lama terasa agak mengganjal di dalam telinga.

Suara
Hardware yang digunakan untuk test :
1. DAC centrance dacport. Karakter sangat netral, minim sekali kolorasi. Cukup baik untuk dijadikan acuan. Player yang digunakan foobar 2000.
2. Hifiman HM601 slim. Karakternya warm, midrange tebal, vokal forward.
Semua lagu dalam format WAV dan FLAC

General Character dari TE-02 menurut subjektivitas saya :


Low
TE-02 termasuk IEM yang agak pelit bass, kuantitasnya tidak banyak. Begitupun impactnya, tidak bergitu kuat menendang gendang telinga. Seperti ada cut off di frekuensi sangat rendah, sehingga jangan harap akan muncul getar-getar sub bass. Soal kualitas bass sendiri cukup oke laah, kontrolnya oke, tidak ada yang meleber dan menutupi frekuensi lainnya, jernih, dan detil.

Mid
Ini sisi superspesial dari TE-02, terutama vokalnya. Vokalnya sangat intim, jernih, bening, mengalun dengan sangat-sangat emosional di tiap untaian kata-kata yang keluar dari bibir penyanyi. Sangat-sangat lepas, dan seperti memiliki "dimensi". Gunakanlah DAP yang warm (misal hifiman HM601), vokal menjadi sangat-sangat baik untuk harga segini.

High
High terdengar sparkling dengan kuantitas yang banyak, terkadang ada peak yang tajam, namun tidak terlalu mengganggu karena kemunculannya juga jarang-jarang. Mungkin untuk suara-suara simbal, kerap terdengar tajam dan kurang bertekstur, namun masih bisa dimaklumi lah.

Separasi, soundstage, detail
Separasi bagus, semua saling lepas, tidak ada yang lengket, dan rapi.
Soundstage cukup unik. Bicara ukuran stage, terasa tidak terlalu luas, hanya diatas rata-rata. Namun, suara seperti mengelilingi kepala 360 derajat, kesan 3Dnya terasa sekali.
Detail baik, detil yang kecil-kecil terdengar dengan mudah.

Genre
TE-02 sangat spesial di genre vokal, tidak pernah saya menemukan vokal segila ini pada IEM dibawah 500.000, bahkan dibawah sejuta sekalipun. Coba dengarkan Yao Si Ting file lossless, padukan pada DAP yang warm, dan rasakan keintiman vokalnya yang luar biasa.
Sahabat TE-02 lainnya adalah genre slow, tidak agresif. Misalnya pop, jazz, atau classic.
Untuk musik agresif seperti rock. metal, terasa kurang semangat, terlalu lembut, meski speed tidak keteteran

Kesimpulan
Fostex TE-02..
IEM dengan teknikaliti biasa saja untuk ukuran Rp 420.000. Namun paduan kedasyatan vokal dan karakter soundstage uniknya, membuat IEM ini akan memiliki penggemar tersendiri. Presentasi vokal yang mengalun dengan sangat indah seperti TE-02 ini tidak bisa saya temui pada IEM dibawah 500.000 lainnya.

Bass yang lemah dan high yang terkadang tajam tidak memberikan penilaian jelek TE-02 di kuping saya, karena saya benar-benar teralihkan oleh vokalnya.

Fitur ketahanan terhadap air? Bagi saya sih hanya gimmick tambahan saja.. Karena.. Lagi-lagi saya teralihkan oleh vokalnya yang indah..

Plus :
+ outstanding vocal performance
+ fitur tahan air

Minus :
- teknikaliti biasa saja, karakternya tidak mudah diterima semua orang

Should I buy this one?
Jika Anda penggemar vokal dan suka karakter sedikit bright, tidak mendambakan bass yang nendang, TE-02 is very recommended

01 November 2014

[IMPRESSION] Basic K3 Digital Audio Player - Indocomtech 2014

Salahsatu yang saya ingin coba dari Indocomtech 2014 pada bulan November ini adalah unit basic K3. Maklum, sangat jarang DAP (Digital/Dedicated Audio Player) dengan harga Rp 300.000 dengan kualitas yang oke. Nah, bagaimana dengan basic K3 ini?

Kelengkapan
- Basic K3
- IEM Basic IE-70HD
- Charger
- Shirt Clip
- Pouch
- strap

Desain
Bentuk kubus dengan dimensi 2,5x2,5x2,5cm, basic K3 terlihat sangat identik dengan DAP The cube, hanya saja K3 menyempilkan layar mini di salahsatu sisinya sebagai pemberi informasi lagu, menu, dll. Warna-warna yang ditawarkan sangat beragam, colorfull, terlihat cocok dengan kaum muda energik, dan akan terlihat norak bila dipakai om-om berusia diatas 35 tahun. Bahan full plastik yang kualitasnya biasa saja, membuat K3 ini terkesan seperti mainan anak, kurang ada kesan feel "mahal" ketika disentuh.
Kabar baik, K3 tidak lupa memberi tombol-tombol kontrol musik yang lengkap plus enak disentuh dan dioperasikan. Tercatat ada tombol next/previous, play/pause, back, dan volume. Tombol volume menyatu dengan tombol next/previous, tekan sekali untuk next/previous dan tekan+tahan untuk adjust volume.
User interface dari K3 ini sangat friendly, saya rasa Anda tidak perlu membuka buku manual untuk mengoperasikannya. Kecerahan layar sangat memadai, dengan font yang mudah dibaca. Sayang scrolling text pada layar terlihat patah-patah, sehingga UI terkesan murahan.

Fitur
Selain pemutar musik, K3 memberi extra fitur antara lain radio dan voice recorder. Cukup oke lah untuk sebuah DAP sekecil ini. Kualitas radio standar, sedangkan perekam suara tidak saya coba.

K3 ini support file FLAC, MP3, WAV, dan WMA, terbilang sangat oke untuk harga segini. Basic K3 menggantungkan kapasitasnya pada memory eksternal (microSD) sampai 32GB. Sudah cukup lega, namun Anda harus menyiapkan uang tambahan karena microSD tidak disertakan dalam paket pembelian.

Suara
IEM yang diberikan cukup berkualitas, yakni Basic IE-70HD alias jimbon yang sudah sangat terkenal bagi kalangan audio kere-hore :D
Secara keseluruhan, Basic K3 memberikan nuansa suara yang warm, jernih, tidak ada hum/hiss/noise seperti DAP kelas low end murahan.

Sektor low terasa sedikit boomy, ekor bass agak panjang namun tidak terlalu mengganggu. Bass terasa empuk dan memiliki body yang cukup, sehingga terasa sangat fun.
Vokal terasa pas di tengah, tidak forward maupun laidback. Kualitasnya biasa saja, tingkat kejernihan sudah baik, namun terasa datar.
High cenderung sopan, tidak tajam dan agresif. Presentasinya smooth, tidak tajam dan tidak tertutup bass. Crisp simbal cukup oke, ekstensi high biasa saja, dan seperti ada sedikit roll off di frekuensi tertinggi.
Separasi baik, suara tidak ada yang bertumpuk. Soundstage standar, tidak bisa dibilang luas namun tidak sempit juga. Detail lumayan, meski microdetail sulit terdengar, namun untuk kenikmatan bermusik sudah lebih dari cukup.

Baterai
Basic mengklaim baterai bisa digunakan untuk 7 jam non stop. Standar lah.

Kesimpulan
Dengan harga Rp 300.000, Basic K3 mungkin bukan DAP dengan sound quality yang superb. Namun, jika Anda mencari DAP yang sudah "tinggal pakai" alias sudah dapat earphone yang enak di paket pembelian, saya rasa dengan harga Rp 300.000, Basic K3 merupakan best deal. Apalagi support beberapa format lossless seperti FLAC dan WAV, plus didukung slot memory, semakin menambah kekuatan Basic dalam merebut pasar low end.

Plus :
- format file banyak : WAV, MP3, FLAC, WMA
- bentuk simpel, ada layar, tombol ergonomis
- earphone bawaan oke
- sound quality cukup bagus
- slot memory external

Minus :
- soundstage kurang luas
- very cheap build