27 April 2014

REVIEW Edifier H280 In Ear Monitor

Edifier strikes again! Jika sebelumnya Edifier H180 sangat impresif sekali, kali ini saya mencoba salahsatu IEM edifier : H280. Sepintas dari namanya, mungkin Anda mengira ini adalah versi IEM (In Ear Monitor) dari H180. Salah besar, karena selain form factor, ternyata karakternya juga berbeda sekali. Seperti apa sih performa IEM yang dihargai Rp 230.000 ini (harga per April 2014)?


Deskripsi
Edifier H280 earbud is a canal fitting headphone that effectively isolates ambient noise.
Delicately designed headphone driver with 6 micron diaphragm propelled by Neodymium magnet reproduces every detail and dynamic sound.
Acoustically engineered headphone housing with dual mini chambers reinforces the sound experience.
Decorated with anodic oxidated color outfit, this tiny little fashion stuff comes out with symmetric cabling and an elastic cord of 1.3 meter length, providing a very considerate user experience.
Three sets of soft ear cushions offers even more personal care.

Spesifikasi
Frequency Response: 20-20000Hz
Impedance: 32 Ohm
Rated input power: 1mW
Sound Pressure Level (SPL): 100dB
Connector: 3.5mm stereo gold-plated plug
Cable Length: 1.3m

Packing dan Aksesoris
PELIT! Packing mika standar, yang di dalamnya hanya ada IEM dengan 3 pasang eartips dan kertas-kertas tidak menarik.  Di harga yang sama, dBe PR18 memberi tips yang lebih banyak, dan sebuah hardcase!
Ketika dibuka, padahal terdapat ruang cukup besar di bawah yang hanya diisi oleh kertas dan eartips. Ruangan sebesar ini jika oleh edifier dimanfaatkan untuk memasukkan hardcase atau soft pouch tentu akan meningkatkan nilai jualnya di mata konsumen.

Buid Quality
Saya memilih produk berwarna hitam, karena itu warna favorit saya. Hahaha. Terdapat garis silver mengelilingi housing yang membuatnya tampil semakin elegan. Edifier menamai desain ini sebagai dual mini chamber, di mana IEM ini terdiri dari 2 bagian housing. Bagian housing yang kecil, disana terdapat dynamic driver, dengan membran 6 mikron. Bagian housing yang besar, sepertinya sebagai tempat resonansi dan damping.
Desain ini mirip dengan eartips biflange ukuran raksasa bukan?
Mungkin buat yang ukuran telinganya XXXXL, housingnya bisa masuk kedalam telinga. hahaha

Bahan pembuatan sendiri seperti metal, tekstur khas metal sangat terasa dan dingin ketika disentuh. Edifier tidak memberikan keterangan jelas soal ini, sehingga saya tidak menjamin ini 100% metal.

Bahkan mesh di ujung nozzle pun terbaut dari metal.
Bicara nozzle, ukuran H280 ini terbilang mainstream, sehingga cocok dengan beragai tips yang dijual di pasaran misalnya basic tips, sony hybrid, dll. H280 tidak bisa memakai tipsnya shure atau westone yang berdiameter kecil.

Beralih ke kabel, H280 ini agak mengkhawatirkan karena kabel menuju IEMnya sangat tipis, dan tidak terdapat strain relief atau struktur pereda ketegangan pada sambungan kabel dengan housing. Jika kabel digulung dengan tidak hati-hati, besar kemungkinan akan ada masalah di bagian ini.

Satu lagi, desain kabel H280 ini asimetris, dengan kabel kiri lebih pendek daripada kabel kanan. Desain ini bagus karena kita bisa melingkarkan kabel ke belakang leher sehingga lebih rapi, sialnya absennya shirt clip membuat kabel kiri kerap tertarik-tarik ketika bergerak, sehingga menjadi kurang nyaman.

Beralih ke jack, desainnya straight plug dan sudah gold plated. Yaa lebih baik lah daripada apple earpod yang masih menggunakan nikel, karena seperti kita tahu bahan jack "audiophile grade" itu kalau tidak emas, ya rhodium.

Sound Quality
H280 ini sudah melalui proses burn-in selama 100 jam. Setup yang digunakan dalam test :
- handphone samsung galaxy SII
- laptop lenovo G460, pemutar musik foobar 2000

General character H280 menurut subjektivitas saya :

Impresi mendalam :
Bass
Kuantitas bass H280 ini cukup besar, namun tidak besar menggelegar juga. Bassnya deep dan punch, cukup lincah melahap musik cepat, meski di musik yang sangat cepat dan agresif seperti metal terasa sedikit keteteran. Saya suka impact dari H280 ini, terasa kuat menendang namun hantamannya fokus, deep, dan empuk. Kontrol bass sendiri cukup, terkadang agak sedikit melebar kemana-mana namun jarang sekali terjadi dan hanya di musik tertentu saja, misal akustik.

Mid
Mid adalah titik terlemah dari H280. Terasa sedikit tipis dan lifeless, membuat vokal terutama vokal wanita terasa kering dan tidak bergairah.
Claritynya baik sekali, terasa bersih dan lantang, tidak seperti tertutup selimut. Tidak terkesan kasar dan hanya sedikit sekali sibilance.
Kelemahan di mid ini membuat Anda penggemar genre vokal sebaiknya menghindari H280.

High
Kuantitas high terasa banyak, sangat mengimbangi bass. Terasa sedikit menyerang dan agresif, suara simbal seperti dipush agar terdengar crisp. Efeknya, high terutama di simbal terkesan ramai, tebal, dan seru, meski terkadang seperti tidak real, namun bukan masalah berarti. Sebagian dari Anda mungkin akan merasa high H280 ini sedikit tajam, namun saya pribadi merasa masih bisa ditoleransi. Pada kondisi volume kencang, tidak terdengar pecah dan tetap fokus.

Separasi
H280 ini memiliki separasi yang sebenarnya cukup baik dalam memisahkan suara tiap instrumen. Namun ketika menyetel lagu yang recordingnya ramai dan banyak sekali instrumennya, misal genre kpop : SNSD - gee, saya mendapati banyak suara yang agak bertumpuk, tidak terpisah secara jauh. Diluar lagu tersebut, H280 tidak memiliki kendala berarti.

Soundstage
Soundstage H280 terbilang luas, melebar jauh sekali ke kanan dan kiri, sayang depth masih agak kurang. Namun mengingat harganya Rp 230.000, kekurangan di depth sangat bisa dimaklumi, bahkan saya tidak menemukan yang lebih baik dari ini di harga yang sama.
Placing instrumen baik, terasa menyebar ke sekeliling kita, terasa dilempar ke kanan dan kiri secara dinamis, meski posisi real instrumen terkadang sedikit kabur.

Detail
Bicara detail, H280 ini memberikan semua detail yang Anda butuhkan untuk bermusik, namun tidak untuk analytical. Microdetail masih banyak yang hilang, dan ini kaitannya dengan separasi yang kurang perfect sehingga ada microdetail yang tertutup

Genre
H280 bisa memainkan genre apapun dengan nikmat, kecuali :
1. genre yang mengutamakan vokal
2. genre yang membutuhkan bass super besar
Karakternya yang balance, membuat cakupan genre H280 ini luas sekali.

Simpulan
Edifier strikes agan! Itulah kata-kata yang tepat untuk mendeskripsikan H280. Bermain di pasar low end, H280 menyajikan karakter yang balance dan bisa memainkan berbagai genre musik dengan enak. Setelah earbud H180 mengejutkan pasar dengan kualitas prima di harga terjangkau, kini IEM H280 pun berpotensi melakukan hal serupa. Kekurangan di tipisnya mid dan keringnya vokal memang patut dijadikan perhatian untuk kalangan tertentu, namun tidak menurunkan nilai keseluruhan edifier H280 sebagai IEM yang worth to buy di kelas Rp 230.000

Plus
+ Bass deep dengan impact yang baik
+ High agresif, seru, dan menggairahkan
+ Bahan housing baik sekali
+ Soundstage luas
+ Genre musik luas

Minus
- bahan kabel ke housing tipis, dan desain asimetris namun tanpa shirt clip cukup mengganggu Anda yang aktif bergerak
- vokal sedikit kering, tidak cocok untuk lagu yang mengutamakan vokal emosional
- separasi kurang perfect

19 comments:

  1. "attack" atau "transient" snare drum di Lagu chick corea, matrix, album rendevouz in newyork (sacd), mulai menit ke 7.30, dengar di P1000 dg DAC chip wolfson bahkan dg tuning voodoo sound di DAC wolfsonnya, ternyata tdk bs mereproduksi attack se powerful dakota 9900 dg DAC chip burr brown (mgkn faktor amplifiernya bukan DAC nya).
    Apakah h280 ini punya dynamic attack yg powerful?
    Mohon info iem lain yg bagus dynamic attack nya gan.
    Sekedar saran gan, tambahkan kolom dynamic attack di penilaian general character agan di semua gear yg pernah agan review (earbud,iem,headphone,amplifier), setelah agan test dg lagu matrix tadi atau lagu2 lain yg ada solo drum nya (dynamic drum test, chesky records).
    Trims sblm nya gan :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. thanks sarannya ditampung

      H280 memiliki dynamic dan attack yang standar, transient cepat, serta cukup powerful (gak loyo). Tapi kalau hanya fokus ke snare, H280 impact snare nya kadang light.

      Sebagai perbandingan, bicara powerful H280 jauh lebih oke dari UE200.
      POD500 memiliki attack dan impact yg sedikit lebih baik secara keseluruhan, tapi kurang rapi buat permainan drum cepat.
      dBe PR18 sepertinya lebih masuk klo nyari powerful and dynamic, tapi simbal kurang crisp dan textured, kick bassdrum or snare sih lbh oke dari H280.
      Xiaomi piston 3 yg bikin penasaran, gw belum coba, banyak yg bilang gak sebasshead piston 2 dan gak masalah buat lagu-lagu rock/metal/dkk, perkiraan gw sih dia punya dynamic, attack, dan PRaT yg baik.

      Klo mau yg lebih bagus start from vsonic GR02, lanjut naik ke vsonic VSD3S, havi B3 pro 1 (with right amp), grado iGi, ATH IM70, dst

      Delete
  2. Gan kalau dbe pr20 rev 2 itu bagus ga ya ? karakternya gimana ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Basshead bassnya boomy, vokal tebel, high smooth

      Delete
  3. gan, minta saran mau upgrade dari H280, ke IEM yg rangenya 250-300an tp yg allrounder jg (genre metal). btw prnah nyobain iem fenda yg blkg potnya open. enak benerr, allrounder cring bassnya punchy & tight. tp lupa tipe dan dicari gada yg jual wkwkwk. Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iye menurut ane ni H280 minesnya kabel asimetrisnya agak mengganggu. dan kabelnya tipis

      Delete
    2. Mending ga usah upgrade sih klo budget segitu mah, kecuali elu dapet fenda yg elu maksud yg jelas jelas udh suka..
      Harga segitu dapetnya paling dBe PR30 rev III, buat full metal sih kurang tight yah di kuping gw, klo sekedar allrounder mainstream sih masuk bgt

      Mending nabung buat VSD3S ato grado iGi

      Delete
    3. iya sih , kl budget sgt jadinya replace sih bukan upgrade hahaha. btw, ane akhrinya dapet juga tu iem fenda. nitip temen di o*eshop gancit. Fenda E-620. tes gaaaan. wlpn kuping ane katro, ane yakin gan gobedh bakal demen ni iem hehehe. Niatin ah upgrade ke grado. Thx sarannya gan .

      Delete
  4. Kalau di bandingin sama h 285 gmn om??

    ReplyDelete
    Replies
    1. H285 V shaped, bassnya lbh gede, boomy, dan bloated

      Delete
  5. Minta rekomendasinya gan. Klo ini di bandingkan dengan Sony MDR-EX100LP dan basic ie70 gimana gan kebanyakan untuk dengerin lagu2 ngebeat seperti pitbull, skrillex, chris brown, tapi juga enak di pake kadang buat lagu pop & pop rock ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mending dBe PR18, klo nggak yaa H280 jg oke

      IE70 udh bukan lawan seimbang lagi
      EX100LP blm nyoba

      Delete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. pilih edifier h285 atau soundmagic e10 ? lagu yang saya dengerin pitbul dll headseat yang pertama kali saya pakai edifier h180 dan enak mau ganti

    ReplyDelete
    Replies
    1. mending E10
      daripada H285 gw pribadi msh prefer H280

      Delete
  8. Kalo h280 sama dbe pr 10reviii mending mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. H280 better overall technicality, PR10 rev III lbh mudah diterima banyak orang suaranya (gak se-dry H280, high lbh aman)

      Delete