Anda pengguna laptop? Merasa suara audio keluarannya biasa saja? Kurang nendang, kurang jernih, bertumpuk, dll? Jika anda merasa seperti itu, penggunaan USB DAC adalah pilihan tepat
Sudah bukan rahasia lagi kalau kualitas soundcard internal laptop low-mid end itu tidak bisa dibanggakan. Spesifikasinya saja seperti meyakinkan, membawa nama besar, namun suara yg dihasilkan tidak memuaskan terutama untuk bermusik.
Fiio, salahsatu pemain besar dalam dunia audio, mengeluarkan produk USB DAC/AMP fiio E10 yang ditujukan untuk pengguna laptop. Kenapa laptop, karena DAC/amp berukulan kompak ini USB powered, tidak dibekali baterai, sehingga kehidupannya seluruhnya tergantung asupan dari USB.
Harga yang ditawarkan Rp 850.000 (Januari 2014)
Spesifikasi
WEB FIIO
Name : E10
Codename : olympus
Berat : 82g
Dimensi (WHD) : 79x49,1x21(mm)
warma : hitam
Input : mini USB, 5V/500mA
Volume kontrol : potensiometer 0-8
Power keluaran : >150 Mw@32ohm
Impedansi keluaran : <0,3dB
THD : <0,008%@1kHz
sensitivity : 0db
Gain : >10dB
Max output voltage : >7 Vpp
SNR : >96dB
Name : E10
Codename : olympus
Berat : 82g
Dimensi (WHD) : 79x49,1x21(mm)
warma : hitam
Input : mini USB, 5V/500mA
Volume kontrol : potensiometer 0-8
Power keluaran : >150 Mw@32ohm
Impedansi keluaran : <0,3dB
THD : <0,008%@1kHz
sensitivity : 0db
Gain : >10dB
Max output voltage : >7 Vpp
SNR : >96dB
Paket Penjualan
Fiio E10 ini dikemas dengan sangat rapi dan kuat. Bagaimana tidak, boxnya terbuat dari metal. Tidak butuh packing kayu lagi kalau mau kirim-kirim. Di dalamnya terdapat plastik keras yang akan melindungi E10 dari goncangan.
Beralih ke kelengkapan, tersedia 1 unit fiio E10, kertas manual, kabel data mini USB, dan 8 biji kaki karet yang bisa ditempelkan di bawah E10 agar kesat ketika ditaro di meja.
Fisik
Seluruh body warna hitam E10 terbuat dari metal yang sangat rigid, kokoh, kompak, dan elegan. Dengan ukuran yang kompak (sebesar 3 jari, jari telunjuk, tengah, dan manis orang dewasa), E10 ini elegan sekali ketika bersanding dengan laptop.
Bagian depan terdapat kontrol volume (0-8), bass switch (ON-OFF), dan headphone out. Lampu LED warna biru akan menyala ketika E10 dicolokkan ke USB, dan juga sebagai penunjuk volume pada knob putarnya. Sayang angka pada knob putar tidak menyala di kegelapan.
Bagian belakang terdapat lobang input mini USB, coaxial out, dan line out. Bagi yang belum tahu, coaxial output ini adalah output digital, untuk disambungkan ke DAC lain atau player yg memiliki coaxial input. E10 ini akan berperan sebagai konverter USB to coaxial saja. Sedangkan line out berfungsi untuk membypass internal amplifier E10, jd E10 disini hanya berfungsi sebagai DAC.
Penggunaan
E10 tidak membutuhkan driver khusus, dia akan install secara otomatis. Jangan lupa, dari software pemutar musik anda pilih output ke "SPDIF interface fiio E10", agar internal DAC laptop anda tidak digunakan dan pemrosesan suara sepenuhnya di Fiio E10. Disarankan menggunakan output WASAPI/ASIO/ploytech driver, karena mereka bit perfect sehingga outputnya lebih bersih daripada standar DirectSound windows.
Suara
Gear yg digunakan :
- laptop lenovo G460, windows 8
- player foobar 2000, dg pilihan wasapi, ASIO, dan viper4windows
- IEM phrodi 007, headphone beyerdynamic DT250/250
Saya termasuk golongan yang tidak percaya burn-in terhadap DAC/amp, maka dari itu langsung saja gunakan seperti biasa.
Signature E10 ini warm cenderung dark, dengan suara yang sangat tertata rapi, smooth, background bersih, separasi yang amat baik, dan soundstage depth yang baik meski tidak terlalu luas. Resolusi yang dihasilkan sangat baik untuk ukuran DAC dibawah 1 jt. Power drive yang diberikan E10 cukup besar, dengan mudah bisa mengangkat DT250/250 dan DT770/250 meski harus diset ke high gain dan volume level 5.. Di spesifikasi drive abilitynya 16-100 ohm..
Setelah dipakai berbulan-bulan, saya menemukan masalah channel imbalance di volume rendah (volume 1 sampai 2 atau dibawah arah jam 9). Anda harus sedikit meninggikan volume, baru channel imbalance hilang. Masalah potensio kresek-kresek ketika volume diputar juga muncul. Masalah ini memang jadi kelemahan dari sistem potensio analog.
Setelah dipakai berbulan-bulan, saya menemukan masalah channel imbalance di volume rendah (volume 1 sampai 2 atau dibawah arah jam 9). Anda harus sedikit meninggikan volume, baru channel imbalance hilang. Masalah potensio kresek-kresek ketika volume diputar juga muncul. Masalah ini memang jadi kelemahan dari sistem potensio analog.
Bass sendiri ada 2 pilihan, bass boost OFF dan ON. Dengan bass boost OFF, suara E10 cenderung flat, tetap pada signature dark, dengan balance yang pas antara bass-mid-treble. Kualitas bass yg dihasilkan baik sekali, bulat empuk, deep, dan tidak keteteran diajak musik cepat. Low bass dan mid bass disajikan sama baiknya, tidak ada gejala roll off di frekuensi yang sangat rendah. Detil bass pun oke, tidak tertutup suara dengungan melebar, suara bass gitar terdengar sangat jelas. Kontrol bass baik, tidak ada yg melebar ke mid, dan tidak bleberan. Ketika switch bass boost ON, kuantitas bass bertambah besar secara signifikan, juga bertambah deep dan bulat. Uniknya yang terpengaruh hanya bass, dalam artian bass semakin besar tapi tidak merubah mid dan high alias tidak jadi mendem. Detil dan separasi sangat terjaga. Good job fiio!
Mid sendiri terasa warm, tidak forward pun laidback. Grainless, cukup tebal dan bebas sibilance. Vokal cowok disajikan dengan mantap, terasa berbobot dan bodinya pas. Namun untuk vokal cewek disajikan seadanya, tidak terlalu emosional. Artikulasi baik, detil di mid pun cukup baik, desahan napas cukup membawa emosi meski belum ada apa-apanya jika dibandingkan dengan tube amplifier. Centrengan gitar akustik seadanya, tidak terlalu crisp, namun detilnya baik.
High warm dan sangat smooth, tidak ada kesan tajam samasekali. Suara-suara simbal terdengar lepas, sangat real, tidak ada gejala roll off meski bass ON sekalipun. High cenderung natural, tidak agresif.
Separasi sangat baik dan rapi, setiap instrumen terasa terpisah jelas. Staging tidak begitu wide, namun depth dan layeringnya sangat baik. Staging E10 ini membuat kita seperti mendengarkan di row tengah alias seperti agak jauh dari panggung. Detil yang dikeluarkan E10 bisa dibilang sangat baik di kelasnya, meski signaturenya warm namun tidak sulit untuk mendengarkan detil kecil, baik itu detil di bass-mid-high sama baiknya.
Sudah puas mendengarkan dari headphone out, sekarang kita coba keluaran line out. Line out ini akan membypass internal amplifier, sehingga E10 berfungsi sebagai DAC saja. So, jgn colokkan headphone berimpedansi tinggi kesini.
Jika menggunakan line out, maka fungsi volume E10 dan bass boost akan hilang. Sebagai gantinya, kita disuguhi suara yang jauh lebih bersih dengan depth meningkat signifikan jika dibanding keluaran headphone out. Disini keluaran headphone out akan terdengar seperti "compressed" jika dibandingkan dengan keluaran line out, seperti mendengarkan FLAC vs MP3.
Bicara persaingan dengan DAC under 1 jt, pesaing keras datang dari ibasso dzero, fiio E07k, musiland 01 mini, hifiman HM101, dan nuforce uDAC-2.
Dibandingkan HM101 dan musilan 01 monitor, E10 unggul jauh. Separasi jauh lebih rapi, depth pun bukan saingan HM101 maupun musiland 01 mini. HM101 terasa grainy dengan resolusi yg kalah jauh jika dibandingkan dengan E10. Uniknya, HM101 terasa lebih musikal. Musiland 01 mini sendiri tidak jauh beda dengan HM101, kalah rapi dan resolusi.
Dibandingkan uDAC-2, uDAC terasa lebih agresif, lebih forward, wide, dinamis dan lebih energik dibandingkan E10. Namun E10 memberikan suara yg lebih smooth dan rapi dari bass hingga treble, separasi dan placing instrumen yang lebih rapi dan tertata, serta depth yg lebih baik.
Dibandingkan dengan fiio E07k, suara bisa dibilang 11-12, hanya saja E07k lebih clean dan unggul di adanya baterai sehingga bisa difungsikan sebagai headphone amplifier portable, juga ada kontrol bass dan treble beberapa step dibanding E10 yg hanya ada 1 step bass boost.
Dibandingkan dengan ibasso dzero, dzero memberikan background yang lebih black, namun tidak se-depth E10 soundstagenya. Dzero sendiri bisa berfungsi sebagai portable amplifier karena adanya built-in baterai. Sulit menentukan yg lebih baik, karena ada lagu yg enak di E10, ada yg enak di dzero.
Simpulan
Untuk harga dibawah 1jt, E10 ini bisa dikatakan sangat worth. Price to performancenya excellent. Paketan yang sangat lengkap, bisa dijadikan DAC/amp, konverter to coax jika ingin menggunakan DAC/player dg input coax lain, dan bisa sebagai DAC only untuk dihubungkan dg amplifier yg lebih baik.
Siganture warm cenderung dark mungkin untuk orang awam terasa seperti kurang lepas, namun sebenarnya tidak. Hanya pengaruh selera saja.
Banyak yang meragukannya setelah kedatangan fiio E07k yang berselisih 200-300ribu saja, namun menawarkan keberadaan baterai untuk portabel, ada kontrol bass dan treble, dan semua kontrol sudah digital yang meminimalisir masalah imbalance akibat potensio analog.
Namun saya rasa mereka sudah beda liga, jika ingin DAC for laptop only, apakah butuh baterai? Mubazir bukan, malah salah-salah baterainya yang cepat drop. Tidak adanya line out pada E07k, membatasi keleuasaan mendapatkan sinyal terbersih jika ingin menggunakan ampli eksternal. Itulah kelebihan E10 dari E07k.
Namun saya rasa mereka sudah beda liga, jika ingin DAC for laptop only, apakah butuh baterai? Mubazir bukan, malah salah-salah baterainya yang cepat drop. Tidak adanya line out pada E07k, membatasi keleuasaan mendapatkan sinyal terbersih jika ingin menggunakan ampli eksternal. Itulah kelebihan E10 dari E07k.
kelebihan
- Sound Quality sangat baik
- Ada line out dan coax out
- Fungsi bass boost baik sekali, tidak mempengaruhi frekuensi lainnya
- Excellent price to performance
- Excellent price to performance
kekurangan
- channel imbalance issue on low volume
Rating : 10/10
barangnya udah gak ada mas wkwkkwkwk...
ReplyDeletesoalnya udah ada E07k yang harganya sangat mepet, dan peminat E07k jauh lebih banyak dari E10 :)
Deletesaya lupa merknya, tapi ada DAC Andes itu gimana mas?
ReplyDeletepakai ASUS nih, baru ambil M50. sapatau bisa lebih dapet lagi feel nya
:D
mendingan andes, e10+batre jd bisa portabel. Ada bass dan treble control jg
DeleteReview penerusnya dong gan, e10k
ReplyDeletehehe :D
E10k better high details and separation. Low dan mid lbh terasa clean
DeleteKlo fii q1 gmn gan?
ReplyDeleteblm nyoba
DeleteIh ya gan, ane kan beli monitor wireles sennheiser ew300. Nah pas ane pake suaranya pecaah. Kira2 bisa ga ya pake dac ini?
ReplyDeleteE10 itu USB dac, aplikasinya buat di PC. Klo buat monitor wireless kagak bisa, mau dicolok kemana inputnya ntar :D
Deletedulu pgn ini buat ts 671.pake wolfson 8740 enak cmn sayang discontinued dulu akhirnya lepas ts 671 n pindah aliran iem,wkwk
ReplyDeletewah mantap gan, kebetulan onboard laptop ane juga jelek kualitas keluarannya, separasinya masih kacau...
ReplyDeleteeh iya ane kepengennya yang kayak andes yang bisa di bawa kemana-mana karena ada batrenya, kira2 sekarang yang mirip ama andes buget di bawah 1jt seri apa ya, ane cari2 yang andes susash banget nyarinya, yang jual di kaskus juga cepet banget lakunya gan,,, tks gan
andes emang susah, soalnya udh ada fiio Q1 di 1,2
DeleteMending nabung dikit for better product
gan ,, untuk line out sama headphone out ,, itu sama sama menggunakan port 3,5mm ya?
ReplyDeleteWakilin agan gobedh, Iya sama gan portnya pake 3.5mm tapi beda impedance :D
Deletekalau buat speaker colok jack ke lubang headphone atau line out ?
ReplyDeletedan kalau di compare dgn Dragonfly-black bagus mana mas ?
thx before