02 February 2014

REVIEW Hippo VB

Hippo, pabrikan asal korea yang bermain di kelas low end. Produk flagshipnya sejauh ini baru hippo pro one yang dijual 1,1jt. Dibawah itu baru ada hippo VB seharga Rp 700.000. Sisanya dibawah Rp 500.000 sampai 100.000.
Produk hippo terkenal dengan price to performance nya yang baik. Benarkah?
Saya akan coba mengupas hippo VB, IEM unik karena bassnya bisa diatur sesuai selera.
Hippo VB ini sampai saat ini sudah ada 3 batch. Punya saya batch 2, bukan yang terbaru, tapi suaranya masih satu jenis. nanti akan saya paparkan perbedaan tiap batch.

Packing dan Paket Penjualan
Terbungkus kardus yang cukup tipis, packing hippo VB terlihat low end. Sangat standar. Box hitam kombinasi orange sudah jadi warna kebesarannya hippo. Ketika dibuka, muncullah sebuah IEM, dengan 3 pasang eartips (pada batch 3 dapat tambahan sepasang tips biflange), sebuah hardcase, dan 3 pasang bassport. Bass port inilah yang akan menghasilkan suara bass yang berbeda. Itu foam tips punya saya, bukan bawaan :D

Build Quality, Isolasi, dan Kenyamanan
Housing hippo VB tergolong kecil, terbuat dari metal rigid warna hitam yang bertekstur agak kasar, tanpa ada ornamen macem-macem, membuatnya begitu low profile.
Nah, pada batch 1, di ujung nozzlenya tidak ada filter, sedangkan di batch 2 dan 3 sudah ada filter.
Pada batch 3, jacknya berbentuk lebih besar dan banyak strain relief (bentuk bergerigi agar kabel ketika ditekuk tidak patah), dan Y-splitter yg mengikuti bentuk jack. Pihak hippo menyebutnya "industrial grade jack".

Tips sendiri cukup nyaman digunakan dan memberikan isolasi yang bagus. Kalah jauh dibanding dengan nyamannya tips phonak, namun saya tidak ada keluhan fatiguing ketika menggunakan IEM ini. Kabel sangat microphonic, jadi disarankan selalu pakai shirt clipnya.

Suara
Seperti biasa, saya burn-in 100 jam. Source yang digunakan adalah iPod touch 3rd gen dengan hippo amp amplifier, kabel mini to mini bawaan amplinya.

Disebutkan diatas, hippo VB ini memiliki 3 pasang plate yang bisa digonta-ganti. Terlihat ada yang tanpa dot (titik) putih, ada yg memiliki 2 dot putih, dan ada yg memiliki 3 dot putih. Cukup memutar bagian belakang dari housing untuk menggantinya. Jenis plate tersebut :
1. tanpa dot : bass paling besar
2. 2 dot : bass sedang
3. 3 dot : bass paling kecil

Karena ada 3 karakter suara, maka saya akan mereviewnya secara terpisah
1. plate tanpa dot
Disini, hippo VB menjadi benar-benar bass monster. Bass yang punch, bulat, pukulannya sangat kuat, sayang agak beleberan dan menutupi mid. Soundstage terasa luas, namun berasa penuh karena bass yang kemana-mana. Mid menjadi tidak impresif karena menjadi dark dan banyak tertutup bass. High pun demikian, menjadi agak tertahan namun masih terdengar ekstensinya. Separasi terasa sangat lengket, antar instrumen bertumpuk. Uniknya detil kecil bisa terdengar diantara jeduman bass. WOW. Disini hippo VB cocok untuk musik dance, dugem, trance, dan basshead lainnya

2. plate 2 dot
Kali ini hippo VB berubah menjadi lebih balance, warm, bass tidak semengerikan pas pakai plate tanpa dot. Hitungannya masih basshead, bass besar namun kali ini tidak beleberan kemana-mana. Mengejutkan karena kontrolnya jadi baik sekali disini. Deep, punch, tight, tidak beleberan, tidak keteteran untuk speed cepat. Mid pun menjadi lebih enak didengar, ada kesan kasar dan sibilance, namun masih bisa ditoleransi, yg penting bebas dari serangan bass. Mid posisinya nice, tidak maju dan tidak laidback, vokal seperti berdisi sendiri diantara instrumen lainnya. Nice! High pun lebih presence, sedikit sparkling alias ngecring, lepas dengan indah, namun kadang agak menyakitkan kalau di volume supertinggi. Separasi meningkat drastis dari yang asalnya lengket menjadi saling lepas meski belum terlalu baik. Soundstage saya merasa tidak selebar sebelumnya, tapi kali ini tidak penuh sesak oleh bass sehingga lebih relax, dengan layering yang bagus banget sehingga imajinasi posisi lebih terlihat jelas. Detil cukup, tidak begitu impresif namun detil kecil bisa ditampilkan dengan baik. Disini hippo VB bisa dibilang menjadi basshead allrounder, buat basshead yg pengen detil dan high yg lebih ngecring ini adalah pilihan tepat, begitupun dengan basshead yg suka musik rock, ini IEM terbaik dibawah 1jt untuk basshead rock menurut saya.

3. plate 3 dot
Hippo VB berubah menjadi agak bright, dengan bass yang cenderung tipis. Impact dan punch menjadi kurang terasa. Mid menjadi forward, agak grainy, sibilance mulai ditemukan namun tidak banyak. Vokal terasa bright dan agak kasar. Sangat disayangkan. High menjadi sangat present, kuantitasnya banyak sayang agak kasar dan terkadang tajam. Detil tidak bertambah jelas dari dot 2, namun karena pembawaan bright membuat detil kecil lebih mudah tertangkap. Anehnya kok saya merasa staging menjadi lebih narrow ya di plate dot 3 ini? Jujur saya terganggu dengan kasarnya suara di plate dot 3 ini. Lebih cocok ke genre akustik menurut saya. Tidak baik untuk vokal.

Yang paling mengganggu dari hippo VB adalah kolorasi suara yg kuat, jadi terdengar agak kurang natural. Suara alat musik tuh terdengar tidak seperti aslinya, ada kolorasi yang sulit diucapkan dengan kata-kata. Kolorasi ini menjadi enak kalau ente nyetel musik electro, namun klo nyetel musik pop/jazz terasa agak aneh. Ini masalah selera. Ditambah lagi soundstage yang seperti hollow (bergaung), terutama di antara bass dan mid seperti ada ruang kosong yang sangat besar memisahkan keduanya. Ini masalah selera, saya terbiasa mendengarkan timbre instrumen yang natural dan kurang suka yang banyak terkolorasi seperti ini.

Nah, sekarang apa perbedaan suara batch 1, 2, dan 3?
Sebenarnya soundsignaturenya sama persis, hanya ada perbedaan minor saja.
Batch 1 terdengar paling kasar, paling tajam, dan paling sibilance diantara semuanya. Ini pengaruh ketiadaan filter di ujung nozzle layaknya batch 2 dan 3.
Batch 2 dan 3 sendiri tidak banyak berubah, di batch 3 terasa semuanya lebih tight saja.

Simpulan
Pengaturan kuantitas bass inilah yang jadi senjata hippo VB dalam merebut pasar under 1jt. Cukup unik, karena IEM yang bisa diatur suaranya itu rata-rata diatas 1jt, misal phonak yang bisa gonta-ganti filter, atau sennheiser IE8 yang mengontrol kuantias bassnya via baut putaran khusus dengan indikator level bass. Hippo VB menjadi solusi murah bagi anda yang suka plin-plan, kadang pengen bass gede, kadang pengen bass kecil.
Namun, saya rasa best soundingnya ada di plate dot 2, karena semuanya terasa seimbang. Bassnya besar, tapi tidak menutupi frekuensi lain. Aspek teknis seperti detail, separasi, dan soundstage terbaik pun hadir di plate ini. Mid dan high pun enak didengar. Dan saya rasa anda bakal jarang menggunakan plate lainnya. Mungkin plate tanpa dot akan anda gunakan jika ingin dance dugem dengan superheavy bass. Plate 3 saya rasa akan jarang sekali digunakan, karena brightnya aneh, kurang enak didengar.

kelebihan :
- adjustable bass quantity
- SQ (Sound Quality) di plate dot 2 bagus
- housing metal rigid

kekurangan :
- distributor sangat terbatas, di Indonesia merk hippo didistribusikan oleh Jaben saja atau perorangan import sendiri
- kolorasi suara tidak semua orang suka, soundstage seperti hollow

Rating : 8.5/10*
Penjelasan rating
10/10 : excellent price to performance. Must buy!**
9/10 : recommended
8/10 : good
7/10 : average
6/10 : try another things first
5/10 : leave it, not worth to buy!
*perlun diingat, ini adalah rating price to performance, bukan rating untuk menempatkan posisi barang ini dalam jajaran gadget audio dari kualitas tertinggi sampai terendah. Contoh kasus misal earbud A seharga 50rb dapat rating 10/10 bukan berarti kualitasnya lebih baik dari earbud 10jt yang dapat rating 7/10, namun earbud A memiliki excellent price to performance di harga 50rb, sedangkang earbud B hanya average saja di kelas 10jt
**must buy maksudnya tentu jika karakternya cocok dengan preferensi Anda

No comments:

Post a Comment