06 April 2014

REVIEW Centrance DACport

Di zaman modern ini semua barang dibuat serba kompak namun tetap mempertahankan fungsi yang maksimal, mulai dari mobil yg bentuknya kompak namun tetap luas interiornya, handphone yang tipis kompak namun bisa segala hal, dan DAC kompak namun Sound Qualitynya juara. Tak mau ketinggalan, centrance merilis juga sebuah DAC/amp berbentuk seperti rokok, kompak dan simpel, namun apakah SQnya juara?

Spesifikasi
silakan lihat disini
spek umum :
Digital spec : USB 2.0 driverless 24/96 DAC
Dimensi : 4.5" (11.4cm) L, 1" (2.5cm) W, 1" (2.5cm) H
Audio output : 1/4" (6,3mm) jack with adapter to 1/8" (3,5mm) jack

Packing dan Aksesoris
Mencanangkan tema minimalis, berimbas ke paket penjualan yang minim gimmick. Hanya dus kecil biasa, yang di dalamnya terdapat dacport, pouch kain, kabel USB 1,8m, adapter 3,5 to 6,3mm, clip holder, dan kartu serba-serbi produk centrance. Tidak banyak buku-buku tentang produk, padahal saya suka sekali membaca yang seperti itu.
Pemberian clip holder ini yang cukup aneh, karena DACport ini tidak mungkin digunakan diselipkan di kantong baju. Ditaruh diatas meja pun terasa licin sekali. Ada baiknya mekanisme clip diganti dengan kaki karet saja.
Pemberian sarung bludru sangat berguna jika DAC ini ingin dibawa bepergian, so menghindari dari lecet-lecet akibat gesekan dengan benda lain di tas Anda.

Build Quality
Ukuran dacport sangatlah kompak, lihat size comparisonnya di bawah. Bentuknya menyerupai rokok (rokok ukuran jumbo tentunya).
Hal ini membuat tidak banyak fitur yang bisa disematkan. Input berupa mini USB, output berupa jack 1/4"  (6,3mm) dengan adapter ke 1/8" (3,5mm). Hanya itu saja fitur yang dimiliki dacport, tidak ada out RCA, coax, atau setidaknya sebuah line out. Bagian atas tidak kalah mengenaskan, hanya terdapat sebuah tombol volume putar mini, membuat DACport ini benar-benar "meragukan" untuk barang yang dihargai 3 jutaan.


Hal yang cukup menghibur adalah keseluruhan body terbuat dari metal yang kokoh, kombinasi warna silver di selubung dan hitam di kedua ujung, tidak ada celah untuk crack, seningga begitu rigid dan elegan.

Suara
Test kali ini menggunakan laptop windows 8, ASIO out, foobar player, dan headphone beyerdynamic DT250/250.
Catatan pertama adalah suhu pengoperasian yang sangat tinggi alias panas sekali ketika beroperasi. Cukup membuat panik, namun pihak centrance sendiri telah menjamin suhu tersebut adalah normal, tidak merusak komponen karena memang didesain seperti itu.

Overall, dacport ini suaranya flat, balance di semua frekuensi dengan komposisi mid yang full dan soundstage accuracy yang baik. Asik diajak musik agresif karena transientnya yang cepat dan tidak banyak kolorasi berlebihan. Separasi sangat mantap, begitupun dengan detail.

Impresi mendalam :
Bass
dacport memberi bass yang impactnya sangat baik, punch, kuat, dan cepat. Kuantitas bass sendiri sedang-sedang saja, tidak besar maupun kecil. Kualitas bass top notch, tekstur terasa nyata, mid bass maupun low bass tersaji apik, detail bass begitu jelas. Diajak musik metal, bass samasekali tidak keteteran, justru terasa sekali pemisahan dobel pedal yang sangat mantap. Diajak musik slow pun, bass tidak kehilangan punch namun tetap terkontrol.

Mid
Sudah disinggung sebelumnya, dacport membuat mid terasa lebih full dan berbobot. Vokal tersaji di tengah, tidak forward maupun laidback. Vokal sendiri cukup nikmat, tidak sweet mendayu namun tidak kering juga. Clarity dan detail sangat baik, semua terdengar jelas, lantang, dan tegas. Detail yang perlu muncul ke depan terasa maju kedepan, dan yang seharusnya ada di belakang tetap di belakang. Senar gitar terdengar crisp tanpa membuat sakit telinga.

High
High tampil prima, tidak banyak komentar disini. Tidak ada peak tajam, high terasa menusuk namun tetap lembut. Hi-hat simbal terasa lincah sekali, dan suara simbal sangat real. Kesan airy tidak terlalu kuat, namun sudah cukup untuk menghilangkan kesan blanketed. Tidak ada gejala roll off di frekuensi tinggi

Separasi
TOP. dah itu saja. Semua lepas, semua terpisah, seribet apapun lagunya tidak ada yang bertumpuk

Staging
Wide dan depth standar saja, banyak di harga segini yang lebih luas. Namun yang patut diapresiasi adalah akurasi stagingnya. Terasa sekali letak intstrumen ada dimana, tataannya rapi sekali. Kanan-tengah-kiri-depan-belakang terasa sekali pemisahan penempatannya, cuman kesan atas-bawah memang tidak begitu impresif.

Detail
Detail sampai micro detail terdengar jelas, tidak ada yang hilang. Di harga segini bukan yang terbaik, tapi masuk jajaran paling atas. Detail terasa rapi, dan keluar ketika memang dibutuhkan, sehingga membuang jauh kesan analytical dan fatiguing.

Confusion : dacport (dac/amp) vs dacport LX (dac only)
Keluarnya dacport LX yang berfungsi sebagai DAC only cukup membuat pasar bingung. Pasalnya, owner centarnce menyatakan dacport bisa dijadikan DAC only kalau volume diputar maksimal. Lah kalah dacport bisa jadi DAC only, buat apa centrance mengeluarkan dacport LX?
Kalau saya bandingkan dacport dengan dacport LX, saya menarik kesimpulan dacport LX sebenarnya tidak pure DAC, seperti ada rangkaian integrated amplifiernya. Buktinya, bisa dengan baik mendrive sennheiser HD650 dan headphone high impedance lainnya. Dan bukan main, output dacport LX itu mirip dengan dacport yang volumenya diputar habis!
Namun jika ditinjau secara sound quality, dacport LX memang memberi suara yang lebih grainless, serta lebih clean. Sisanya sama persis dengan dacport.
So, ambil dacport atau dacport LX? Kalau sudah punya amplifier, mending dacport LX, kalau belum punya, mending dacport. Lah katanya dacport bisa jadi dac only, dan dacport LX output suaranya cukup keras? Memang betul, tapi seperti yang kita ketahui, cara mendapatkan output maksimal dari PC adalah dengan mendapatkan bit perfect (jika dipakai untuk aplikasi musik, aplikasi lain soundnya disable) dan membypass mixer sound windows. Jika membypass mixer windows, artinya volume control tidak berfungsi, seperti selalu 100%. Disinilah letak kegunaan port volume pada dacport bagi pengguna yang tidak memakai amplifier lagi, soalnya kalau colok dacport LX akan terasa terlalu kencang, tidak bisa mengecilkan volume.

Simpulan
Dihargai seharga Rp 3 juta, dacport menjelema menjadi salahsatu DAC "benchmarker", dimana dacport kerap dijadikan standar kualitas dan referensi bagi para audiophile. Suara yang tidak banyak kolorasi, namun dengan kualitas teknis yang bagus luar biasa menjadi faktor gemilangnya performa dacport.
Minimnya fitur memberi sedikit keraguan, terutama untuk orang yang baru masuk dunia audiophile. Kok 3 juta hanya bentuk batangan, tidak ada bass/treble adjuster, atau minimal opsi output lain selain headphone out? Apalagi bagi non audio enthusiast, kok mahal-mahal tapi cuman berasa lebih clear doang, tidak tambah ngebass maupun tambah cring treblenya?
Yap, DAC makin high-end justru semakin netral suaranya, tidak ada boost di bass, mid, maupun treble, namun kualitas teknisnya yang superior. Biasanya para audiophilers mencari kolorasi suara dengan main di sektor amplifier.

Plus
+ superb sound quality
+ ringkas, simpel, elegan
+ best price to performance

Minus
- Minim fitur
- Panas ketika beroperasi
- Power output besar namun masih terbatas, untuk drive headphone seperti Hifiman HE500 terasa kurang baik

11 comments:

  1. om untuk potensio volume dacport ada bunyi kresek kresek jg nda ? makasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bunyi, setelah 6 bulan-an pemakaian. Kalau msh baru sih enggak :)

      Delete
  2. https://www.youtube.com/watch?v=KFMHpnZgIcc bener kga nih om kalo dacport kalah

    ReplyDelete
    Replies
    1. tiap orang bebas berpendapat om :)
      Gw blm nyoba D03 karena keterbatasan perangkat. Udh disebutin sama om mike nya, dia tuh inputnya hanya coax/optical, di mana gw gak punya perangkat itu :)

      lagian om mike bilangnya "suaranya bisa ngelawan dacport" :D

      Delete
  3. Om, bikin komparasi dong tentang fiio e06 vs topping nx1

    ReplyDelete
    Replies
    1. E06 basshead, bisa dinyalain ato dimatiin bassboostnya, klo dimatiin jd netral nambah power aja.
      NX1 netral hampir gak ada kolorasi. Nambah power doang, juga sedikit soundstage, separasi, dan detil

      Klo mau nanya yg diluar topik yg dipost mending via email aja yah om :)

      Delete
  4. pernah nyoba Aune T1 MK2??
    penasaran dibanding ama DACport, agak repot DACport kalo mw switch dari Speaker ke Headphone

    ReplyDelete
  5. Gan, pernah coba dac maverick (d1 ato d2), atau topping (d2 ato d3)? Kalo udah pernah impresi nya compare ke dacport gimana?

    Thanks

    ReplyDelete
    Replies
    1. D1 lebih liquid suaranya, lbh warm, tebel, dan sweet jg dibanding dacport.. dacport lbh balance, lbh detil
      toping blm nyoba..

      Delete
  6. Oh gitu, Utk pembanding aja biar ada bayangan, Kalo ipod touch itu karakternya lebih mirip ke dacport yah berarti dibanding ke d1?

    Thanks

    ReplyDelete