tag:blogger.com,1999:blog-41626193868530077582024-03-13T17:01:24.173+07:00GOBEDHAudio EnthusiastGOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.comBlogger57125tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-47211242862909093212018-02-02T20:39:00.001+07:002018-02-02T20:39:35.183+07:00REVIEW KOMPARASI ABnormal Duotres vs Elibuds Sabia Pro v2<br />
<div style="text-align: justify;">
Sudah lama rasanya saya tidak main earbud lagi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kini earbud lokal banyak membanjiri pasar tanah air, dengan kualitas yang tidak main-main, bahkan sudah bisa membuat earbud buatan pabrikan ternama menjadi terasa overpriced!<br />Masih ingat Elibuds Sabia V1 yang begitu tenar di tanah air dan juga mengharumkan nama Indonesia di pasar earbud luar negri? Atau Edimun yang sempat sangat diapresiasi bule-bule dan ngehits di pasar lokal? Dan masih banyak lagi builder-builder lokal yang tidak bisa disebutkan satu-satu yang kerap melahirkan earbud dengan kualitas mencengangkan.<br /><br />Waktu pun berlalu, produk datang silih berganti membanjiri pasar. Beberapa earbud ternama tinggal legenda saja. Beberapa generasi penerus ada yang berhasil merebut pasar yang lebih luas, namun ada juga yang kehilangan penggemar.<br /><br />Saat ini, ada 2 yang cukup menarik perhatian saya. Pertama adalah abnormal duotres, saya langsung jatuh cinta saat pertama kali mendengar. Tak afdol rasanya jika hanya berlari sendiri, saya coba mencari pesaing di harga yang sama. Muncullah elibuds sabia v2, masih anget dari oven. Meski saya belum nyoba, tapi membawa nama tenar "elibuds", saya tidak ragu membawanya dalam komparasi kali ini</div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan</span></b><br />
Tidak seperti sabia v1, jajaran elibuds kini datang dengan packing yang lebih sederhana dan low profile, tidak terkecuali sabia pro v2. Kurang wow jika dibandingkan dengan generasi awal, namun jika dibandingkan dengan Ve monk atau Ty-hiz tentu saja elibuds terlihat lebih "niat jualan" . Singkat cerita, di dalam kotaknya terdapat earbud, zipper case, dan beberapa pasang foam termasuk donut foam.<br />
Abnormal duotres datang dengan packing yang tidak kalah sederhana. Namun tidak seperti produk lokal lainnya, kotaknya tersegel bertuliskan "don't accept if seal broken" memberi kesan "wow, ini builder serius juga yah". Dan bagusnya, di dalamnya terdapat case metal yang sudah pasti lebih durable dan memberi perlindungan lebih daripada zipper case. Tak lupa, beberapa pasang foam terselip di dalam, namun tanpa opsi donut foam seperti sabia pro v2.<br />So, tanpa diragukan lagi, Abnormal Duotres unggul di sisi ini<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-s99807pFdt4/WnRcwdjttkI/AAAAAAAADEE/PIXDa4UlvAIU8IQmM55xU55zQ9b8q8fcACLcBGAs/s1600/IMG_20180128_115403.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1056" data-original-width="1600" height="263" src="https://4.bp.blogspot.com/-s99807pFdt4/WnRcwdjttkI/AAAAAAAADEE/PIXDa4UlvAIU8IQmM55xU55zQ9b8q8fcACLcBGAs/s400/IMG_20180128_115403.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">*Maaf kotak sabia pro v2 dan duotres tertukar*</span></div>
<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Fitur</span></b><br />
Keduanya berbagi platform yang sama, yaitu housing earbud sejuta umat. So, tidak perlu dibahas lagi seperti apa fitting dan kenyamanannya. Tidak ada perbedaan diatara keduanya ketika dipakai. Perbedaan datang dari sisi kosmetik dan build quality.<br />Sabia pro v2 tampil apa adanya, putih polos dengan logo kebanggaannya. Duotres berusaha tampil lebih mewah dengan aksen emas pada logonya, dan itu berhasil membuatnya lebih terlihat mahal. Duotres pun unggul dari segi build quality, di mana sabia pro v2 ada ketidakrapihan pada penutup housing, lemnya tidak lurus. Memang mungkin ini hanya saya saja yang sial dapat batch jelek, namun melihat masalah yang sama tidak hadir pada duotres menggambarkan Abnormal lebih ketat dalam soal QC dan build quality.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-kmkRvEWMw1E/WnReVbhow2I/AAAAAAAADEQ/PT-pYIsCqgA8Hj5wzMxL3dZV0CTrQwabwCLcBGAs/s1600/IMG_20180128_115506.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="843" data-original-width="1200" height="280" src="https://4.bp.blogspot.com/-kmkRvEWMw1E/WnReVbhow2I/AAAAAAAADEQ/PT-pYIsCqgA8Hj5wzMxL3dZV0CTrQwabwCLcBGAs/s400/IMG_20180128_115506.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke kabel dan jack, keduanya sangat memuaskan dalam hal kualitas pembuatan, terasa mantap dan tidak ada kesan ringkih atau mudah putus. Sabia pro v2 kabelnya sedikit lebih tipis namun lebih lentur dibandingkan duotres yang lebih tebal, sedikit kaku, dan lebih bouncy. Jack meski keduanya terlihat besar, namun ujungnya melancip sehingga tidak menyulitkan bagi pengguna smartphone yang menggunakan case tambahan. Sedikit catatan, jack duotres yang lebih ramping membuat dia lebih fleksibel terhadap berbagai jenis case.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sabia pro v2 memiliki mic yang tidak dimiliki oleh duotres. Meski tanpa music control, namun ini tentu membuat pengguna smartphone lebih bahagia.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-lHeXQB713U8/WnRf5muz4vI/AAAAAAAADEc/gV0BRw9bCVom_RQtPm4wiJbEAMqqiRVPgCLcBGAs/s1600/IMG_20180128_115634.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="754" data-original-width="1200" height="251" src="https://2.bp.blogspot.com/-lHeXQB713U8/WnRf5muz4vI/AAAAAAAADEc/gV0BRw9bCVom_RQtPm4wiJbEAMqqiRVPgCLcBGAs/s400/IMG_20180128_115634.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tibalah kita pada sisi yang ditunggu-tunggu, yaitu bagaimana kualitas suaranya? Saya langsung menggunakan dacport sebagai sourcenya dan mengesampingkan penggunaan hape. Selain hemat waktu mereview, juga agar tidak ada kata-kata "ah sourcenya sampah", "ah nanti underpower", dan berbagai cacian lainnya.<br />Keduanya tanpa ragu saya katakan sangat worthed di harganya, kere hore banget! Tidak bisa protes terhadap sound quality yang ditawarkan keduanya. Namun keduanya meski sama-sama menawarkan suasana yang sama : neutral slighty warm, ternyata memiliki karakter dasar yang sangat berbeda. Duotres mengandalkan karakter slighty V-shaped, sedangkan sabia pro v2 justru kebalikannya, seperti mangkok terbalik kalau respon frekuensinya digambarkan secara general. Mari kita simak detilnya.<br /><br />Low<br />Urusan ini tanpa diragukan lagi, Duotres juaranya. Punchy dan impactful, dengan ekor bass yang pendek sehingga tidak bleberan kemana-mana. Bass terasa dinamis, empuk, dan deep. Lagu-lagu dengan bass cepat dilahap dengan sangat baik, tidak ada yang namanya kedodoran. Detail bass ditampikan dengan baik, begitupun ekstensinya yang baik, tidak terasa roll off untuk ukuran earbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sabia pro v2 memberi pendekatan berbeda. Meski gebukan bassnya tetap mantap, namun tidak se-punchy, impactful, dan dinamis duotres. Sabia pro v2 juga kerap bermasalah dengan lagu-lagu cepat, bassnya kedodoran, terasa lebih "malas". Ekstensi bass tidak sebaik duotres, diperparah dengan kesan agak muffled sehingga beberapa detail kecil tidak sejelas di duotres.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mid<br />Jika urusan bass sabia pro v2 dihajar habis oleh duotres, maka di sisi ini gantian duotres yang dihajar habis. Mengedepankan karakter seperti mangkok terbalik, mid sabia pro v2 terasa lebih linear dengan vokal yang sedikit maju. Timbre instrumen midrange terasa natural, tidak seperti duotres yang kadang ada rasa kurang sip karena lower dan upper midrangenya agak berlebihan meledak-ledak yang sedikit mengganggu. Vokal sabia pro v2 terasa lembut, intim, dan sweet. Setel lagu mendayu-dayu sangat nikmat rasanya, lembut dan sangat relaxing. Karakter "malas" sabia pro v2 di sini justru menjadi kekuatannya, membuat anda menjadi malas dan hanya ingin berbaring mendengarkan kelembutan sabia pro v2. Bandingkan dengan duotres, bukan karena lebih mundur vokalnya, namun vokalnya lebih terasa "kaku", dan kerap terserang oleh upper dan lower mid yang galak. Instrumen midrange pun jadinya tidak senatural sabia pro v2 akibat serangan ini.<br />Sisi positif dari karakter meledak-ledaknya duotres adalah ketika nyetel lagu yang energik atau brutal, terasa full of energy dibanding sabia pro v2 yang lemah lembut. Genjrengan gitar lebih terasa crisp di duotres, namun timbrenya saya lebih suka sabia pro v2 yang lebih natural, tanpa ada kesan diboost.<br /><br />High<br />Duotres tampil dengan high yang lebih airy dan sparkling tanpa ada rasa tajam. Ekstensi high cukup baik, dengan detail dan timbre yang mantap jiwa. Sabia pro v2 lebih mengedepankan presentasi smooth, kalem, tidak terlalu sparkling, namun ekstensinya tetap baik. Detail high dimenangkan oleh duotres, suara-suara cymbal terasa lebih oke detail dan timbrenya dibanding sabia pro v2 yang kadang sedikit muffled.<br /><br />Separasi, Soundstage, dan Detail</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi dan detail keduanya berimbang, sama-sama mantap jiwa pokoknya. Memang sih sabia pro v2 kadang sedikit muffled sehingga ada detail yang tampak samar terutama di low dan high dibandingkan dengan duotres. Namun detail di midrange justru sebaliknya sabia pro v2 terasa tidak kalah mantap bahkan dengan presentasi yang lebih natural. Kalau disuruh memilih, saya akan berkata keduanya sama-sama oke.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage sama-sama cukup luas, dengan kesain airy dan space of instrumen sedikit lebih terasa di duotres. Sabia pro v2 memiliki width yang sedikit lebih baik, namun heightnya kalah oleh duotres. Namun ada satu hal yang sangat berbeda di antara keduanya, yaitu persepsi bentuk stage. Duotres terasa lebih "immersive", anda seperti berada di tengah-tengah musik dan bermain di dalamnya. Sabia pro lebih terasa pull back, seperti ada panggung konser musik di depan anda.<br /><br />Genre Musik<br />Duotres sangat bersahabat dengan genre-genre energik dan keras, karena karakternya yang lebih impactful dan agresif. Pop modern hingga rock terasa mantap sekali di duotres. Sabia pro v2 lebih ke musik-musik yang kalem atau vokal, keintiman dan kelembutannya adalah inti dari kuatnya sabia pro v2 di genre ini. Keduanya bukan berarti tidak bisa memainkan musik yang diluar zona nyaman mereka kok. Duotres sedikit unggul di sini, karena dia terasa lebih allrounder, nyetel musik slow dan intim pun masih terasa nikmat meski upper dan lower midrangenya kerap mengganggu, dibanding si pemalas sabia v2 disuruh nyetel musik energik jadinya tidak semangat dan membosankan.<br /><br /><span style="font-size: large;"><b>Kesimpulan</b></span><br />Ketika mendengarkan keduanya, anda akan diberikan nuansa neutral to warm, namun dengan pembawaan yang berbeda. Jika keduanya adalah manusia, maka duotres akan berkata pada anda, "let's sing and dance together", sedangkan sabia pro v2 akan berkata, "let me sing a song for you, just relax and enjoy".<br />Karakter agak V-shapednya duotres menjadikan dia great allrounder, meski di musik-musik yang kalem jadinya seperti "overpower". Sebaliknya, sabia pro v2 begitu nikmat di musik-musik santai, namun dia begitu malas untuk mengajak anda dance di musik-musik energik.<br /><br />Jika disuruh memilih di antara keduanya, maka saya akan lebih memilih menabung lagi untuk membeli keduanya karena keduanya menawarkan sesuatu yang berbeda, saling melengkapi.</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-26728683767575399592017-07-23T12:38:00.000+07:002017-07-23T12:38:15.757+07:00REVIEW FLC8s<div style="text-align: justify;">
Hai Hai<br />
Lama banget gak posting lagi, karena kesibukan pekerjaan.. Masih suka denger dan BTJ berbagai produk sih, cuman jarang nulis impresi lagi aja, karena kalau mau nulis impresi harus dalam keadaan jiwa yang tenang.<br />
<br />
Sampai akhirnya minggu kemarin IEM andalan selama ini, ATH-IM03, hilang entah kemana.. Sakit banget rasanya, kayak elu boker di WC umum sambil bawa uang cash 4 juta lebih, terus beres boker langsung keluar aja dan uangnya ketinggalan di dalam π<br />
<br />
Akhirnya setelah browsing, inget2 IEM yang pernah diaudisi, dan bertapa, mendaratlah pada pilihan FLC8s or Eternal Melody EM2. Sebenarnya pengen earsonic velvet, cuman jarang yg jual.<br />
EM2 udah denger langsung dan gw suka, tapi tertarik jg dengan FLC8s karena tunable, maklum musik gw campuraduk. Agak was-was juga sebenarnya dengan konfigurasi hybridnya, takut gak koheren. Buat yang kenal sama gw, mungkin udah tau klo gw itu rese banget sama isu koherensi. Yasudalah, nyari pengalaman baru juga, akhirnya gw BTJ ambil FLC8s. Kali ini bukan review sih judulnya, tapi lebih ke curhat, so gw ga akan sedetil kayak biasanya..<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Highlight</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">FLC8s adalah IEM hybrid single dynamic dan dual BA, dengan opsi tuningan suara yang buanyaakk. Ada 3 opsi tuning : 3x sub-bass, 3x bass, dan 4x mid-high. Itungan orang bule sih, ada 36 possible tuning, gw jg gatau gimana bisa dapet angka segitu, maklum kalkulus C π</span></div>
<div style="text-align: justify;">
Harganya kisaran USD $350, pasar asia tenggara kisaran SGD $485, dan di Indonesia sendiri kisaran Rp 4,9 juta. Mahal? Kalau mau murah mah beli nasi uduk aja.. Yaudahlah, jadikan motivasi buat nabung dan kerja keras π</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large; font-weight: bold;">Paket Penjualan</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-uuVEPcQ_wG0/WXQRTjjwG-I/AAAAAAAAC1k/8wXKRfV0VeYu6uhsndPad8Qz0-PvbaLYwCLcBGAs/s1600/IMG_20170723_090515.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="674" data-original-width="915" height="235" src="https://3.bp.blogspot.com/-uuVEPcQ_wG0/WXQRTjjwG-I/AAAAAAAAC1k/8wXKRfV0VeYu6uhsndPad8Qz0-PvbaLYwCLcBGAs/s320/IMG_20170723_090515.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kotak penjualannya sebenarnya tidak menarik pembeli kalau dijual di supermarket. Hanya box karton coklat tanpa embel-embel apapun selain logo perusahaan. Andai saja diberi logo hi-res audio, mungkin akan menarik minat pembeli. Namun ternyata ketika dipegang dan dibuka cukup berat, tebal, dan pembuka kotaknya bermagnet, membuat kesan mahal dan premium. Kotak seperti ini pun membuat IEM akan aman kalau dikirim-kirim, gak perlu packing kayu apalagi packing stainless steel agar aman.</div>
Di dalamnya ternyata banyak banget aksesoris :<br />
- IEM<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- kitab dan panduan tuning (nice to have, buat yg suka lupa kode warna filternya)</div>
- Filter tuning beserta sparenya (nice to have, karena filternya gampang ilang dan rusak)<br />
- Metal case bulat (nice to have, kokoh berat dan kuat, mungkin hanya serangan bom nuklir yang bisa menghentikannya)<br />
- eartis 4 ukuran (nice to have, makin banyak pilihan ukuran makin mudah mendapat kenyamanan)<br />
- pinset (nice to have, buat ganti filter bass yg kecil dan ringkih)<br />
- flight and 6,3mm adapter<br />
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<b style="font-size: x-large;">Fisik</b><br />
FLC8s surprisingly bodynya kecil, bayangan gw dengan masukin dynamic driver bakal jadi besar housingnya, ternyata tidak juga. IM03 gw dengan triple BAnya bahkan jauh lebih besar. Nice FLC, karena tidak akan menyusahkan bagi orang yang kupingnya kecil<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-_wMsAsll0Zw/WXQPtINuk3I/AAAAAAAAC1Q/F20ilDWOEH41NDaaAZiRavVYZRt9OTovQCLcBGAs/s1600/IMG_20170723_091217.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1200" height="192" src="https://3.bp.blogspot.com/-_wMsAsll0Zw/WXQPtINuk3I/AAAAAAAAC1Q/F20ilDWOEH41NDaaAZiRavVYZRt9OTovQCLcBGAs/s320/IMG_20170723_091217.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bahan body plastik berkualitas, dengan finishing glossy yang mudah banget meninggalkan sidik jari. Bobot IEMnya ringan, tidak akan membebani kuping. Bentuknya ergonomis, mirip-mirip shure. Fittingnya pun nyaman dan mudah.</div>
Kabel braidednya tidak microphonic, hanya saja agak kaku. Jacknya panjang dan ramping, harusnya tidak menyulitkan kalau colok ke handphone yang pakai case tambahan.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
As always, eartips bawaannya so-so, tidak sebusuk bawaannya ATH IM series yang bisa bikin cedera kuping, namun harusnya untuk kelas segini bisa lebih lembut dan nyaman lagi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Tuning Option</b></span></div>
Kustomisasi FLC8s terbagi dalam 3 port tuning yang terdapat di bagian dalam, bagian luar, serta filter di nozzle. Ada tuning keempat sebenarnya, yaitu no filter at all. Ada tuning kelima bahkan, yaitu kabel detachnya yang menggunakan 2-pin JH-UE style.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-dhV8IRKULTo/WXQTddBXmfI/AAAAAAAAC10/_u8kjbM9w-EWi9F4UgQ2ez54hwcR9mgpACLcBGAs/s1600/9835029.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="297" data-original-width="500" height="190" src="https://4.bp.blogspot.com/-dhV8IRKULTo/WXQTddBXmfI/AAAAAAAAC10/_u8kjbM9w-EWi9F4UgQ2ez54hwcR9mgpACLcBGAs/s320/9835029.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Detil kustomisasinya dalam gambar berikut :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-DlblDn5w9H4/WXQWrkkpr9I/AAAAAAAAC2E/puh3qudADYoalx_z6ljg50oMVePuWS7kACLcBGAs/s1600/IMG_20170723_101806.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="809" data-original-width="1200" height="268" src="https://3.bp.blogspot.com/-DlblDn5w9H4/WXQWrkkpr9I/AAAAAAAAC2E/puh3qudADYoalx_z6ljg50oMVePuWS7kACLcBGAs/s400/IMG_20170723_101806.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sub bass - bahan karet : Clear(irit), Gray(sedang), Red(Besar)</div>
Bass - plastik kayak paku payung : Clear(Irit), Gray(sedang), Black(Besar)<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mid&high - metal di nozzle : Gold(mid banyak, high sedang), Gun blue yg lebih terlihat sebagai abu-abu tua (mid dan high sedang), Green (mid sedang, high banyak), dan Blue (high nyungsep)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-lphjky0Zqv4/WXQQiM2RQsI/AAAAAAAAC1c/E9EehHsJJwkHXRuBkF7hxdkUlodmCRNnwCLcBGAs/s1600/IMG_20170723_091023.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="954" data-original-width="1200" height="254" src="https://2.bp.blogspot.com/-lphjky0Zqv4/WXQQiM2RQsI/AAAAAAAAC1c/E9EehHsJJwkHXRuBkF7hxdkUlodmCRNnwCLcBGAs/s320/IMG_20170723_091023.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Filter tuningannya disimpan dalam gantungan kunci berbentuk tabung. Filternya kecil-kecil dan gampang ilang (terutama filter bass), kalau termakan oleh pun tidak akan terasa, so harus hati-hati. Penggunaannya sendiri tidak praktis, harus colok lepas bagian-bagian kecil, plus gampang rusak. Gonta-ganti filter ini bukan pekerjaan simpel dan mudah, semoga revisi kedepannya bisa dibuat bahan yang lebih kuat dan dipermudah kustomisasinya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-xpaxyw10q_E/WXQZryeQYTI/AAAAAAAAC2Q/CEARABH2aA4CTZ0NqW03YVALK6IbjZgvACLcBGAs/s1600/IMG_20170723_090718.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="967" data-original-width="1200" height="257" src="https://4.bp.blogspot.com/-xpaxyw10q_E/WXQZryeQYTI/AAAAAAAAC2Q/CEARABH2aA4CTZ0NqW03YVALK6IbjZgvACLcBGAs/s320/IMG_20170723_090718.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Sound</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
As always, source gw laptop+dacport, which is pretty neutral sounding dan diharapkan tidak terlalu mengkolorasi karakter asli IEM ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Gw ga akan jabarin satu-satu possible tuningnya, buset dah kalau harus bahas 36 suara bisa panjang banget tulisan ini kayak thesis. Gw hanya bakal garis besarnya saja, karena perlu diingat dengan filter apapun FLC8s tetap mempertahankan soundsignature defaultnya : balance and slighty on the bright side</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Sub bass and bass</u><br />Apapun musiknya, gw selalu pakai filter sub bass red, karena paling oke getaran sub bassnya dan tidak mengganggu samasekali. Filter clear membuat bass agak roll off, sedangkan gray getaran sub bassnya kurang berasa.<br />Filter bass clear sangat jarang saya pakai, karena bass terlalu kurus. Filter gray paling oke, dikombinasikan dengan sub bass filter red, bass jadi balance antara detil, impact, speed, dan claritynya. Filter bass black membuat body mid bass lebih tebal dan lebih berimpact namun mulai kehilangan clarity dan mulai lebih lambat (bukan berarti lelet yah, tetap cepat kok).<br />Overall, bass pada FLC8s ini memiliki impact yang tight, clean, clarity mantap, detil yahud, speed cepat, namun teksturnya tidak seperti dynamic tulen yang bener-bener berasa gregetnya. Mungkin FLC ingin menjaga koherensi dengan driver BAnya, sehingga dituning demikian. Jangan kecewa dulu, karena kalau dibandingkan dengan bass mostly BA (saya ambil contoh IM03 dan EM2), FLC8s ini masih lebih punya dynamic texture di bassnya.<br />Catatan penting lainnya, pakai settingan bass terkuat sekalipun, FLC8s menurut saya tetap tidak bisa memuaskan dahaga basshead, bahkan impactnya masih kalah ganas dibanding IEM sekelas carbo douza sekalipun.<br /><br /><u>Mid and high</u><br />Filter blue and green sangat jarang saya pakai, karena terlalu ekstrim suaranya. Blue sangat menahan high hingga terasa roll off dan nyungsep, sedangkan green membuat high lebih liar, sparkly, very airy, namun spiky tajam dan membuat midrange jadi kurus. Blue cocok bagi Anda yang benci treble, dan green meski memboost high in unnatural way namun mungkin cocok buat anda yang suka tajam.<br />Filter gold dan gun blue adalah favorit saya, membuat FLC8s ini sangat bersinar di region mid and high. Sangat clean, bening, dan kaya akan detail tanpa membuatnya jadi clinical.<br />Filter gold membuat mid lebih sedikit lebih maju terutama di vokal cewek (namun tidak forward nyemprot). Vocal terasa sweet and smooth, jarang sibilance, pokoknya very nice lah. Detail dan clarity pun sangat baik, tiap petikan senar, dentingan piano, terompet, dan bunyi-bunyian midrange lainnya terasa sekali detilnya. Salahsatu terbaik dikelasnya lah klo kalian nyari detail dan clarity midrange namun tetap musikal dan nyaman didengarkan berlama-lama. High pun demikian, terasa crisp dan airy, jarang terdengar tajam (kecuali anda sangat sensitif or musiknya emang tajam), dengan detail yang sangat baik meski tidak wow amat. Tidak wow amat, soalnya kadang detail dan tekstur suara simbal masih agak flat.<br />Filter gun blue merupakan favorit lainnya, saya sampai bingung mau pakai yang mana. Filter ini memberikan suara yang lebih balance antara mid dan high. Midrange terasa lebih flat dan netral, posisinya lebih ketengah dibanding filter gold, namun tetap mempertahankan detail dan clarity yang sangat baik. Perbedaannya ada di high, gun blue ini terasa lebih airy, dan juga memberikan kesan lebih luas dengan level detail dan clarity yang sama.<br /><u><br />Separasi and Soundstage</u><br />Separasi dan detail no complain at all. Sangat baik di kelasnya. Pemisahan suara terasa sangat jelas, tidak ada yang bertumpuk meski banyak instrumen riuh rusuh brutal dan cepat sekalipun. Tetap rapi, jelas, dan tegas.<br />Jika daritadi kalian bosan mendengar saya selalu memuji FLC8s dan ingin mencari celah untuk mencela, soundstage adalah celanya. FLC8s tidak bisa dikatakan sempit, soundstage cukup luas dengan center imaging sangat baik dan proporsi antara widh-height-depthnya bagus. Positioning instrumennya pun oke, tidak sulit menentukan darimana arah datang suara. Imaging proporsionalnya pun membuat kita lebih immersive di dalam musik, bukan seperti menonton konser musik. Namun untuk kelas harga segini, saya expect soundstage yang lebih besar dan megah. ATH IM03 memberikan soundstage yang lebih megah dari ini, terutama di bagian depth yang lebih terasa kesan jarak jauh dekatnya. Belum cukup disitu, eternal melody EM2 bahkan ATH-IM02 pun punya width yang lebih baik.<br /><br />Recommended Tuning<br />Tentu saja urusan tuning ini disesuaikan dengan selera, bukankan karena itu FLC8s ini diciptakan? Selera tiap orang berbeda, Anda tidak berhak membinasakan orang yang lagi makan duren hanya karena Anda tidak suka duren. Namun buat yang sekedar ingin tahu pendapat saya, berikut rekomendasi saya (urutan filer : sub bass/bass/mid-high) :<br />1. Red/Gray/Gold<br />FLC8s sangat allrounder dengan filter ini, terutama di musik modern. Pop, rock, metal, dangdut goyang semua pokoknya.<br />2. Red/Gray/Gun Blue<br />FLC8s jadi lebih netral, cocok buat klo suka suara relatif netral tanpa forward sounding. Lebih ke buat penggemar akustik, classic, and instrumental.<br />3. Red/Clear/Gun Blue<br />Cocok buat yang suka berlama-lama dengerin orang ngebacot di radio, or setel TV yang acaranya orang banyak bacot dan bualan dimana-mana<br />4. Red/Black/Gold or Green<br />Cocok buat jedug-jedug, or ganti Gold dengan Green buat yang suka V-shaped sound</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Isu Koherensi</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Meski tidak sesensitif isu ras dan agama, namun isu koherensi ini di beberapa orang kerap jadi perhatian lebih. Saya pribadi merasa kadang masih ada frekuensi yang "kosong", terutama ketika nyetel lagu rusuh kayak metal. Dan juga, meski tidak separah hybrid low end (merk saya sensor, takut dibully), saya secara samar masih bisa menangkap perbedaan bunyi dynamic dan BAnya. Namun bagi saya, itu samasekali bukan isu yang besar. Tidak mengganggu banget, dan saya masih bisa mendengarkan musik dengan sangat nikmat. Bagi saya, FLC8s ini merupakan salahsatu hybrid dengan koherensi terbaik. Bahkan FLC8s ini mungkin akan saya keep dengan waktu yang lama, mungkin sampai bisa kebeli upgradenya.<br /><br /><span style="font-size: large;"><b>Kesimpulan</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
FLC8s, salahsatu contoh sukses IEM dengan kemampuan tuning manual yang banyak. Kemampuan tuningnya really works dan berpengaruh, bukan cuman bualan team marketing doang.<br />Meski berkemampuan tuning manual, bukan berarti karakternya bisa berubah secara ekstrim. Karakter balance musical slighty on the bright side tetap terasa pada apapun filter yang dipakai. Dia tidak bisa jadi basshead jedug-jedug, ataupun jadi superduper detail analitycal. Meski dengan banyak tuning pun, tetap saja pasti ada orang yang tidak terpuaskan. Itulah kenyataan hidup, Anda tidak bisa mendapatkan segalanya sekaligus, harus ada yang dikorbankan.<br />Bicara sound quality pun, FLC8s tidak main-main, benar-benar penantang serius di kelasnya, salahsatu yang terbaik malah menurut saya.<br />So, sound quality oke plus tuning manual, apalagi ekspektasi Anda?<br /><br />Plus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- manual tuning option + detachable cable</div>
<div style="text-align: justify;">
- clarity and detail midrange<br />- salahsatu yang terbaik kalau very good overall sound quality di kelasnya tanpa membuatnya jadi clinical/analytical<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- manual tuning ribet dan filternya rentan rusak/hilang</div>
<div style="text-align: justify;">
- lack dynamic texture on bass, padahal udah pakai driver dynamic bukan full BA</div>
<div style="text-align: justify;">
- soundstage harusnya lebih oke untuk kelas harga segini</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-43088579035364196172016-03-25T11:27:00.000+07:002016-04-08T02:07:11.332+07:00REVIEW Dunu Titan 5<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jatuh cinta pertama saya pada produk Dunu ada di Dunu trident, entry level IEM dengan build quality dan desain superb plus suara yang sangat bersaing di kelasnya. Kemudian Dunu DN1000, IEM hybrid dynamic+BA yang suaranya enak dan "gak aneh-aneh".</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Penasaran dengan Titan series, keluarga pertama yang saya coba adalah Fiio EX1, saudaranya Titan 1. Berbeda dengan seri Dunu lainnya yang saya coba, EX1 ini suaranya unik banget, "unik", tipikal suara yang tidak bisa dinikmati oleh semua orang. Nah, bagaimana dengan Titan 5 yang dijual sekitar US$ 139 ini ini?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Driver : dynamic 13mm</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Freq response : 10Hz-40kHz</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
SPL : 108 dB</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Impedance : 32 Ohm</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Plug size : 3,5mm gold plated</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cord length : 1,2 m</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Weight : 24g</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan dan Aksesoris</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
As always, Dunu selalu mengemas produknya secara premium. Box karton hitam dengan gambar dan warna elegan, lengkap dengan logo Hi-Res yang kerap dibangga-banggakan, siap menarik perhatian calon pembeli.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-VG7gNeIPq60/VvSL47yJOKI/AAAAAAAACiU/9h2pni-tRQMD_K-kHfSooB4kykE4xJBAQ/s1600/dus1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="https://3.bp.blogspot.com/-VG7gNeIPq60/VvSL47yJOKI/AAAAAAAACiU/9h2pni-tRQMD_K-kHfSooB4kykE4xJBAQ/s400/dus1.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Box ini memiliki 2 pintu berpengunci magnet, seolah berusaha menjelaskan pada Anda bahwa IEM yang akan Anda beli adalah IEM premium.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-sTxXwvEf7K4/VvSL5cQhQyI/AAAAAAAACiY/d3ps-lzaJu08h3avT_G8J79ohDSanSbcw/s1600/dus3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-sTxXwvEf7K4/VvSL5cQhQyI/AAAAAAAACiY/d3ps-lzaJu08h3avT_G8J79ohDSanSbcw/s400/dus3.jpg" width="330" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Akeseoris yang diberikan cukup banyak :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Dua jenis silicone tips : Sony tips dan Dunu tips, masing-masing size S/M/L</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Carrying case yang terbuat dari hard plastic yang cukup keren</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Ear stabilizer</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
4. Converter jack 3,5 to 6,3</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
5. Shirt clip</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-v3CgBDIMrPg/VvSL4fUuy-I/AAAAAAAACiM/mmFuj5QaHmknjVMF_Cwmq5xFrl93LOggw/s1600/20160301_144227.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="396" src="https://3.bp.blogspot.com/-v3CgBDIMrPg/VvSL4fUuy-I/AAAAAAAACiM/mmFuj5QaHmknjVMF_Cwmq5xFrl93LOggw/s400/20160301_144227.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Meskipun carrying case yang diberikan bagus, tapi menurut saya ukurannya terlalu pas-pasan, sehingga Anda hanya bisa membawa IEM saja di dalamnya, Anda akan sedikit kesulitan jika ingin sekalian membawa aksesoris lain di dalamnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-qB_NqxN6ITo/VvSL31bUpDI/AAAAAAAACiI/gijFzen-RFM8XlrEU5njOK54xAHpHf_KQ/s1600/20160226_162922.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-qB_NqxN6ITo/VvSL31bUpDI/AAAAAAAACiI/gijFzen-RFM8XlrEU5njOK54xAHpHf_KQ/s400/20160226_162922.jpg" width="327" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Penggunaan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Desain Titan 5 masih serupa dengan Titan lainnya, bentuk "semi-IEM" yang terbuat dari metal. Bahan metal yang digunakan sangat solid dengan finishing shiny bling bling, terlihat keren karena kinclong mengkilat, dan tidak akan keren lagi ketika sekujur bodynya kena banyak sidik jari atau jejak keringat yang mengering.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-gV-P1N0hPQE/VvSL2MXilAI/AAAAAAAACh0/CT8_eGqaboUyeFjucTxs2bfNQZyO0Xh-w/s1600/20160223_131450.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://1.bp.blogspot.com/-gV-P1N0hPQE/VvSL2MXilAI/AAAAAAAACh0/CT8_eGqaboUyeFjucTxs2bfNQZyO0Xh-w/s400/20160223_131450.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping menggunakan bahan metal berkualitas, Dunu menyempurnakannya juga dengan kualitas pembuatan yang oke. Tidak ada inkonsistensi celah antarpanel, tidak ada ujung-ujung runcing dan tidak rapi di pinggiran bodynya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-IJvcsGGGgk0/VvSL2AsUoaI/AAAAAAAACh4/G_XJgnwSjukeB2CXafsFXZA-Ks-DDeEug/s1600/20160223_132048.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="285" src="https://2.bp.blogspot.com/-IJvcsGGGgk0/VvSL2AsUoaI/AAAAAAAACh4/G_XJgnwSjukeB2CXafsFXZA-Ks-DDeEug/s400/20160223_132048.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Masih belum cukup, Dunu menyertakan pula fitur yang kerap digemari di IEM-IEM terkini : detachable cable. Menggunakan pin MMCX, sayangnya kurang kompatible dengan MMCXnya Shure sehingga pilihan kabel after market untuk Titan 5 ini menjadi terbatas. Setidaknya tetap ada celah kustomisasi pada kabel Titan 5 ini, misalnya kedepannya Dunu menjual Titan 5 cable upgrade/replacement, atau cable with mic.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-mhu1w1Vn3iE/VvSL3OqtdQI/AAAAAAAACiA/GCb7-9Fel4MDZiICD69IEAYCEWyV5XS4w/s1600/20160223_133444.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="243" src="https://2.bp.blogspot.com/-mhu1w1Vn3iE/VvSL3OqtdQI/AAAAAAAACiA/GCb7-9Fel4MDZiICD69IEAYCEWyV5XS4w/s400/20160223_133444.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada satu hal yang harus Anda bayar ketika Anda mendapat IEM dengan build quality dan fitur detachable seperti Titan 5 ini : bobotnya menjadi berat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untungnya, Dunu tahu akan hal ini, sehingga di paket penjualan disediakan earstabilizer yang surprisingly sangat membantu bagi Anda yang kesulitan fitting atau merasa tidak nyaman karena bobot Titan 5 ini.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="https://3.bp.blogspot.com/-e-Z-XHhg69E/VvSL5gwFbCI/AAAAAAAACic/-cT49vA8KL0xmgDrsHPv9yAJHvqv7KK2g/s1600/earstabilizer.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="https://3.bp.blogspot.com/-e-Z-XHhg69E/VvSL5gwFbCI/AAAAAAAACic/-cT49vA8KL0xmgDrsHPv9yAJHvqv7KK2g/s400/earstabilizer.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke kabel, inilah bagian yang saya suka. Bahan pembungkus kabelnya bagus, tidak "mentul-mentul" dan tidak banyak meninggalkan bekas lipatan ketika digulung. Fitur-fitur pada kabelnya saya suka banget : chin slider/cable stopper, shirtclip, dan built-in tali karet penggulung kabel. Jacknya L-shaped, dengan profil ramping yang tidak akan menyulitkan bagi Anda yang gemar menggunakan case tambahan pada smartphone atau gadget audio Anda.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://4.bp.blogspot.com/-1uMYBx8iyGc/VvSL2aDdTUI/AAAAAAAACh8/XSRXeeD7KGsv1UrAqsAys6CDloijEFcBQ/s1600/20160223_132617.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="288" src="https://4.bp.blogspot.com/-1uMYBx8iyGc/VvSL2aDdTUI/AAAAAAAACh8/XSRXeeD7KGsv1UrAqsAys6CDloijEFcBQ/s400/20160223_132617.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara fitting dan kenyamanan, Titan 5 ini terasa cukup nyaman. Fittingnya pun sangat mudah. Bagi Anda juga bisa menggunakan earstabilizer jika merasa kesulitan fitting atau IEMnya sering melorot akibat bobotnya yang cukup berat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-Hy_KF9M6OQI/VvSaww36xvI/AAAAAAAACis/GPxbskCJi7oMIBmE05XdXkVg6ave1T1EQ/s1600/kuping3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="260" src="https://1.bp.blogspot.com/-Hy_KF9M6OQI/VvSaww36xvI/AAAAAAAACis/GPxbskCJi7oMIBmE05XdXkVg6ave1T1EQ/s400/kuping3.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Isolasi Titan 5 terbilang biasa saja, untuk sebuah IEM saya berharap lebih. Saya mendengarkan musik di kereta, suara-suara dari luar cukup banyak yang masuk, meski tentu tidak sebanyak jika menggunakan earbud ataupun open headphone. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://2.bp.blogspot.com/-FKlboFoKOIc/VvSL3hWfj6I/AAAAAAAACiE/Sr_fe0yQdHUkxBdVvoDwADFAZzUzYByRQ/s1600/20160224_093125.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-FKlboFoKOIc/VvSL3hWfj6I/AAAAAAAACiE/Sr_fe0yQdHUkxBdVvoDwADFAZzUzYByRQ/s400/20160224_093125.jpg" width="298" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa, setup utama yang digunakan pada review ini laptop+centrance dacport, player foobar2000 with ASIO out.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup lainnya yang dicoba : xduoo X2, xduoo X2 mod, xduoo x3, dan AK240.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Titan 5 ini karakter utamanya dynamic, fun V-shaped, dan lebih bisa diterima banyak orang dibanding Fiio EX1.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bass adalah salahsatu jualan utama Titan 5 ini. Bassnya besar, deep, empuk, dan bulat. Meskipun bassnya besar tapi tidak berlebihan, artinya Anda yang basshead mungkin masih butuh bass sedikit lagi tapi apa yang ditawarkan Titan 5 tidak akan membuat Anda protes keras. Begitupun sebaliknya, bagi Anda yang tidak suka bass besar, bass Titan 5 ini tidak terlalu mengganggu luber kemana-mana sehingga Anda masih bisa menikmati.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bass memiliki ekstensi yang bagus, bisa sampai frekuensi rendah dan tidak terasa roll off early. Lowbassnya bagus, getar-getar sub bass pun cukup terdengar. Impact midbassnya tidak sebagus lowbass, di beberapa lagu saya kehilangan sedikit midbass punch, namun bukan masalah besar. Kontrol bass terbilang cukup bagus, tidak bleberan kemana-mana, dan tidak boomy. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pukulan bass pun terasa lincah, sanggup mengikuti beat-beat cepat, tapi tidak dengan beat-beat musik-musik sejenis metal karena bassnya terasa kurang tight. Cocoknya untuk musik-musik seperti trance, pop modern, dan sejenisnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Seperti karakter V-shaped pada umumnya, Midrange Titan 5 ini terasa agak mundur di belakang bass dan treble, tapi bukan berarti ketutupan. Suara-suara instrumen midrange cukup jernih dan timbrenya saya suka. Namun menurut saya ada sedikit veiled di lower midrange, sehingga kadang suara-suara midrange rendah seperti sedikit tertahan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Meski ada di belakang bass dan treble, vokal ditampilkan dengan cukup baik, terutama vokal wanita yang terasa jernih. Namun untuk vokal pria, saya pribadi merasa sedikit kurang lepas, seperti misal ketika saya mendengarkan lagu-lagu Tulus ataupun Muse. Vokal ada sedikit sibilance jika rekamannya kurang bagus atau kualitas filenya buruk (dikompres berlebihan). Namun jika rekaman dan filenya bagus, sibilance yang muncul tidak mengganggu menurut saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Treble Titan 5 ini presentasinya cukup sparkling cring cring. Saya suka dengan suara-suara simbalnya, timbrenya enak aja gitu di telinga saya, bobotnya pas dan tidak cempreng, dengan tekstur dan detail yang oke. Sayangnya, Titan 5 ini ada peak pada lower treble, sekitar 5-7kHz kalau pada frekuensi Foobar. Hasilnya sudah bisa ditebak, pada lagu-lagu tertentu, Titan 5 ini akan terasa tajam dan cukup fatiguing, misalnya ketika saya mendengarkan lagu The Used album artwork, treblenya benar-benar bikin cepat capek. Namun jika lagu-lagu Anda tidak agresif di sekitar frekuensi tersebut, misalnya lagu-lagu pop/pop rock masa kini seperti Maroon 5, saya rasa Titan 5 ini tidak tajam.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Separasi terasa bagus, antarinstrumen terasa terpisah, tidak bertumpuk. Begitupun detail, meski bukan level detail monster atau analitik, namun untuk bermusik detail yang diberikan Titan 5 sudah baik. Soundstage hanya average, atau mungkin sedikit di atas rata-rata. Tidak sempit, namun jika dibandingkan Fiio EX1 jelas terasa Titan 5 ini lebih sempit dan lebih minim kesan airy-nya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bicara genre musik, Titan 5 ini cocoknya untuk musik-musik pop masa kini, atau lagu-lagu yang sering nongkrong di top chart or grammy awards. Untuk jazz seperti Winterplay pun masih oke. Untuk lagu-lagu yang lebih keras, misal screamo, metal, post hardcore, dan yang sejenisnya, Titan 5 kurang cocok, karena selain bassnya kurang tight untuk musik-musik demikian, tajamnya treble kadang mengganggu kenikmatan juga.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Titan 5 merupakan keluarga Titan yang suaranya dituning lebih ke arah fun and dyamic sound. Bass yang besar, deep, dan empuk, dilengkapi treble yang cring sparkling merupakan ramuan klasik agar sebuah IEM mudah diterima orang, baik dari kalangan awam hingga maniak audio.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Titan 5 berhasil menerapkan ramuan itu dengan cukup baik. Signature fun and dynamic, ditambah separasi dan detail yang lebih dari cukup untuk bermusik santai sehari-hari, dikemas dalam build quality dan paket paket penjualan yang terlihat mahal, merupakan modal utama Titan 5 untuk bersaing di pasaran.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lower treble yang tajam sehingga membuat cepat lelah di beberapa lagu mungkin jadi halangan bagi beberapa orang untuk membeli Titan 5 ini. Sebaiknya dicoba langsung, karena toleransi setiap orang berbeda-beda.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-64756345458539738572015-09-26T09:32:00.000+07:002015-09-26T09:32:41.349+07:00REVIEW iLuv Peppermint<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
iLuv peppermint.. Sebuah IEM entry level yang sempat bikin heboh. Sayangnya foto-foto dari peppermint ini lama terjebak di handphone saya yang kena musibah, sehingga saya terlambat untuk curhat di sini mengenai suaranya. Bagaimana impresi dari IEM yang dibanderol Rp 80.000 (Agustus 2015) ini?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Packing dan paket penjualan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-EYDoq3PYwdI/Vepbt23JnmI/AAAAAAAACJY/p9uiFYFCbNo/s1600/DSC_0121.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-EYDoq3PYwdI/Vepbt23JnmI/AAAAAAAACJY/p9uiFYFCbNo/s320/DSC_0121.JPG" width="240" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tidak ada yang menarik dari paket penjualan maupun aksesoris yang diberikan. Di dalam packingnya yang berbentuk silinder gepeng ini, kita hanya akan menemukan IEM dan 3 pasang silicone tips. Sangat standar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tidak ada yang menarik untuk dibahas dari segi desain. Terasa sangat plain dan tidak ada sesuatu yang membuat mata terpana.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-HGorAYdkne0/VepbaoIIe8I/AAAAAAAACJI/LFfXBsh9RiY/s1600/DSC_0185.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="231" src="http://3.bp.blogspot.com/-HGorAYdkne0/VepbaoIIe8I/AAAAAAAACJI/LFfXBsh9RiY/s320/DSC_0185.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Satu yang saya cukup suka adalah, di bagian atas housingnya ada semacam cekungan, yang ternyata sangat-sangat membantu ketika akan melepaskan IEM ini dari telinga, karena jari kita tepat akan berada di cekungan itu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-bFKej8PdnkE/VepbZmaI7sI/AAAAAAAACI4/W7K1YBxynBg/s1600/DSC_0183.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="162" src="http://4.bp.blogspot.com/-bFKej8PdnkE/VepbZmaI7sI/AAAAAAAACI4/W7K1YBxynBg/s320/DSC_0183.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jacknya model straight gold plated, dengan body yang ramping.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-9fM1fPQ7NZc/Vepbbt29AiI/AAAAAAAACJQ/LZUsDxmEGY0/s1600/DSC_0186.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="http://4.bp.blogspot.com/-9fM1fPQ7NZc/Vepbbt29AiI/AAAAAAAACJQ/LZUsDxmEGY0/s320/DSC_0186.JPG" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ketika digunakan, surprisingly iLuv peppermint ini terbilang nyaman. Silicone eartipsnya lumayan, biasanya IEM murah tipsnya cenderung kasar dan tidak enak dipakai, namun hal itu tidak terjadi pada peppermint.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hal yang sangat-sangat disayangkan justru datang dari kabel. Memang sih kabelnya kekinian banget, model-model gepeng kwetiau gitu. Sialnya, bahan pembungkus kabel ini jelek sekali, terlihat kusut. Apalagi ketika baru membuka boxnya, kabel digulung sangat kecil dan ketika gulungannya dibuka, kabel terlihat kriting. Sangat jauh sekalin dengan kabelnya Quadbeat 2, sama-sama kwetiau, tapi Quadbeat 2 kabelnya tidak terlihat kusut meski sengaja digulung asal-asalan sekalipun.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Suara</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setup yang digunakan untuk berimpresi :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Laptop > dacport</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Basic MDX50</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
iLuv peppermint ini sudah diberi jam terbang cukup tinggi, di atas 100 jam untuk bermusik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
IEM ini overall karakter suaranya klasik V-shaped, bass dan treble lebih menonjol dibanding mid/vokalnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
iLuv Peppermint memiliki bass yang terbilang cukup besar dan sedikit boomy, bagi Anda yang suka bass saya rasa Anda tidak akan kekurangan kuantitas bass. Hal yang menyenangkan adalah pukulannya terbilang cukup rapi dan solid untuk IEM 80 rebu doang. Hantaman bass empuk dan sangat fun untuk musik-musik ngebeat. Namun untuk musik-musik dobel pedal cepat bassnya blepotan, tidak tegas batas antarpukulannya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Meski V-shaped, tidak membuat mid dan vokal peppermint ini tenggelam dan tertutupi. Vokal terdengar bersih dan lepas, tidak termakan oleh bass. Suara-suara di midrange pun terbilang bersih untuk IEM harga segini. Petikan gitar, biola, dan instrumen yang numpang main di midrange terdengar jelas dan tidak terasa mendem atau tertahan. Jangan berharap mendapatkan vokal yang intim bertekstur dengan artkulasi memukau, atau detail instrumen yang bikin merinding. Untuk harga segini sih, bagi saya pribadi midrange/vokal yang tidak mendem dan tidak terserang frekuensi lainnya (terutama bass) sih sudah sangat menyenangkan yah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Highnya cukup, presentasinya tidak mendem maupun terlalu sparkling. Gemerincing di high sangat mudah dirasakan, tidak ngumpet, yaa meski tekstur maupun detailnya tidak terlalu impresif. High tidak terasa tajam, ketika saya menaikkan volume, high masih terasa enak dan solid, tidak ada gejala terlalu tajam atau pecah.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jangan berharap banyak pada separasi, soundstage, dan detail dari peppermint ini. Separasi meski kadang masih ada yang bertumpuk namun setidaknya sudah cukup rapi. Soundstage sempit, dan cenderng 2D, imaging suaranya hanya kanan-kiri saja. Detail cukupan saja, cukup sulit untuk mendengarkan detail yang kecil-kecil, namun untuk easy listening sih sudah mumpuni.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bicara soal genre, iLuv peppermint terbilang cukup allrounder, asalkan bukan untuk musik-musik brutal yang banyak dobel pedal cepat. Bestnya sih di musik-musik yang banyak beat bassnya, seperti EDM. Untuk pop modern pun terasa asyik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya rasa iLuv peppermint memiliki potensi yang sangat besar untuk jadi "racun" pertama menuju dunia audio yang lebih jauh. Memang sih jangan berharap banyak pada aspek technicality, namun mendengarkan IEM yang hanya berbanderol 80rb ini sangatlah menyenangkan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Karakter V-shaped dengan bass solid, mid+vokal bersih dan tidak tenggelam, serta high yang cringnya pas, tidak tajam ataupun mendem, saya rasa akan mudah disukai pasar entry level. Apalagi suara keseluruhan terbilang cukup rapi untuk IEM harga segini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya pribadi tidak akan banyak protes dengan apa yang diberikan iLuv peppermint di harga segini, suara terasa sangat menyenangkan dan tidak membuat lubang yang terlalu besar di kantong Anda.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com13tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-50481498274033871562015-09-04T09:08:00.000+07:002015-09-06T06:49:12.491+07:00Review Basic IE200<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Basic strike again!</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Setelah sebelumnya memperkenalkan <a href="http://gobedhblog.blogspot.co.id/2015/08/review-basic-mdx50.html" target="_blank">Basic MDX50</a>, Basic juga meluncurkan IEM over ear bernama IE200 with detachable cable. Ingat <a href="http://gobedhblog.blogspot.co.id/2014/05/review-moxpad-x3.html?showComment=1425368502414" target="_blank">Moxpad X3</a>? Yap, IE200 pun mengambil pakem serupa, dengan harga yang ditawarkan Rp 200.000</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-jFOL0ejvaVw/VejqoVYJzuI/AAAAAAAACIc/NTVS109bMuY/s1600/11924556_10204089264785769_8340401700141827914_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-jFOL0ejvaVw/VejqoVYJzuI/AAAAAAAACIc/NTVS109bMuY/s320/11924556_10204089264785769_8340401700141827914_n.jpg" width="225" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-large;">Paket penjualan</span></b></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">IE200 ini akan mendapatkan 3 pasang eartips plus sebuah foam tips, tak lupa diberi shirt clip untuk menjepitkan kabel ke baju. Kelengkapan lainnya akan diupdate jika sudah rilis resmi</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-fsHxAof3wro/Vejo-0EQIuI/AAAAAAAACHw/NPHJGDlJwy0/s1600/DSC_0188.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="172" src="http://4.bp.blogspot.com/-fsHxAof3wro/Vejo-0EQIuI/AAAAAAAACHw/NPHJGDlJwy0/s320/DSC_0188.JPG" width="320" /></a></div><b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b><br />
Basic IE200 menganut desain over the ear ala ala stage monitor alias penggunaannya dilingkarkan ke atas telinga. Mungkin beberapa orang awam kurang terbiasa menggunakannya, namun desain over ear seperti ini memberikan kenyamanan dan kestabilan lebih ketika kita bergerak, sehingga desain ini banyak digunakan untuk stage monitor atau sport. Sejauh ini hanya ada pilihan warna hitam transparan sehingga kita bisa melihat driver dynamic di dalam IEMnya. Tarikan garis desain pada bodynya pun mendongkrak penampilan IE200 ini menjadi lebih keren.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-mYVTCiVTI1c/Vejo_P-tpXI/AAAAAAAACH0/bbDOCbqVcP0/s1600/DSC_0189.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="239" src="http://3.bp.blogspot.com/-mYVTCiVTI1c/Vejo_P-tpXI/AAAAAAAACH0/bbDOCbqVcP0/s320/DSC_0189.JPG" width="320" /></a></div><div style="text-align: center;"> <a href="http://1.bp.blogspot.com/-PiFX5JGc4NQ/Vejo_DDF0JI/AAAAAAAACH4/rvC7VIvwfWA/s1600/DSC_0191.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://1.bp.blogspot.com/-PiFX5JGc4NQ/Vejo_DDF0JI/AAAAAAAACH4/rvC7VIvwfWA/s320/DSC_0191.JPG" width="290" /></a>i</div>Build quality cukup baik, terbuat dari plastik yang kokoh dan sambungan antarpanel bodynya rapi. Konektor detachable cablenya pun solid, tidak ringkih.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ECZNOqN676Y/VejpAAqidGI/AAAAAAAACIA/Uayq91t7z9s/s1600/DSC_0194.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="214" src="http://3.bp.blogspot.com/-ECZNOqN676Y/VejpAAqidGI/AAAAAAAACIA/Uayq91t7z9s/s320/DSC_0194.JPG" width="320" /></a></div>Bicara konektor kabel, IE200 menggunakan pin khusus, berbeda dengan pin yang banyak beredar di pasaran semisal MMCX.<br />
Jack IE200 ini mengingatkan pada bentuk jack Shure SE215. Body jack besar, bagi Anda yang gemar menggunakan case tambahan yang tebal pada DAP atau handphone ditakutkan jack tidak bisa masuk dengan sempurna.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-N4i_XJd1bcA/VejpAFj0yGI/AAAAAAAACIE/FTeabKGGYlM/s1600/DSC_0200.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="233" src="http://2.bp.blogspot.com/-N4i_XJd1bcA/VejpAFj0yGI/AAAAAAAACIE/FTeabKGGYlM/s320/DSC_0200.JPG" width="320" /></a></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">Ketika dipakai, IE200 ini kenyamanannya baik, fittingnya sangat mudah, dan sangat stabil di telinga meski diajak bergerak aktif. Saya tidak menyangka, padahal kalau dipegang eartipsnya tidak terlalu empuk dan lembut, namun ketika dipakai terasa nyaman. Tentu jangan disamakan level kenyamanannya dengan Sony hybrid, ortofon, spinfit, dkk. Dan kalau merasa kurang cocok dengan eartips silikon, Anda masih punya pilihan menggunakan tips foam.</div><div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;"><br />
</div><b><span style="font-size: x-large;">Suara</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">IE200 ini sudah diberikan jam terbang cukup tinggi untuk mendendangkan musik, yaitu lebih dari 100 jam.</div><div style="text-align: justify;">Setup yang digunakan untuk test :</div><div style="text-align: justify;">1. Laptop with centrance dacport, player foobar2000 dan bughead</div><div style="text-align: justify;">2. Basic MDX50</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Kalau Anda suka tipikal suara Moxpad X3, Anda juga pasti akan suka dengan IE200, karena arah suaranya sama.. Suaranya warm dan fun.</div><div style="text-align: justify;">IE200 memiliki bass yang besar dan boomy, terasa empuk dan nendang bergetar di telinga, impactnya oke meski hantamannya cenderung agak lebar. Bassnya sangat fun, untuk nyetel lagu yang banyak hentakan-hentakan bassnya sangat nikmat. Namun bass seperti ini kurang cocok untuk lagu-lagu metal yang banyak dobel pedal bass drum cepat, terasa kurang gesit, terlalu lebar, dan kadang overpower.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Vokal terasa sedikit mundur. Presentasi vokal sangat halus, hangat, dan cukup sweet, tidak ada sibilance samasekali. Ketika nyetel lagu-lagu vokal, terasa mengalun lembut dan cukup emosional meski clarity dan artikulasi vokalnya tidak impresif. Saya pribadi harus menurunkan level bassnya dengan equalizer agar vokal lebih nyaman, bersih, dan meminimalisir bass yang kadang overpower. Instrumen-instrumen di midrange terasa smooth namun kurang detailed.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Highnya smooth tapi kuantitasnya kurang banyak. Meski tidak terkesan terkungkung namun karena kuantitas high kurang banyak hingga kesannya treble sedikit ngumpet. Positifnya sih pada IE200 ini sedikitpun tidak ada suara tajam. Setel musik trance, kencangkan volume, dan Anda pun siap bergoyang tanpa takut muncul treble tajam menyayat kuping.</div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;">Soundstage IE200 ini cukup lebar, tidak berkumpul di tengah semua. Separasi juga cukup baik, suara-suara cukup rapi, namun untuk instrumen yang kompleks memang masih sedikit kurang tegas. Detail pas-pasan, bagi Anda pecinta microdetail mungkin kurang sreg, namun bagi Anda yang doyan fun listening sih cukup-cukup saja.</div><br />
Bicara genre musik yang cocok dibawakan oleh IE200, genre-genre basshead adalah jawabannya. Buat pop modern pun tidak kalah enak. Untuk genre-genre, vokal, jazz, blues, akustik, rock, dan metal, bass kadang terlalu lebar dan overpower.<br />
<br />
<span style="font-size: x-large;"><b>Kesimpulan</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">IE200 ini cocok bagi Anda yang suka hentakan-hentakan bass powerfull. Bassnya empuk, bertenaga, dan fun. Desain over ear nya pun cakep, untuk dipakai berolahraga atau kegiatan di luar ruangan terasa nyaman.</div><div style="text-align: justify;">Namun jika berharap clarity dan detail lebih pada lagu genre tertentu misal vokal, jazz, atau akustik, bass IE200 ini terasa overpower dan lebih enak kalau levelnya diturunkan sedikit menggunakan equalizer. Treble yang sedikit ngumpet mungkin jadi kendala juga bagi sebagian orang, tapi bagi Anda yang benci treble nyerang mungkin akan suka.</div>GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com91tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-84988358151122778022015-08-31T22:03:00.000+07:002015-09-04T08:11:03.538+07:00REVIEW Basic MDX50<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic strike again!</div>
Saat ini DAP (Digital-or Dedicated- Audio Player) model tertinggi dari Basic adalah <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/12/review-basic-m90.html" target="_blank">Basic M90</a>. Sekarang M90 tidak sendirian lagi di kasta teratas DAP Basic, karena akan ada model baru lagi bernama Basic MDX50. Berbeda dengan Basic M90, MDX50 ini rencananya tidak akan dibundling dengan earphone, alias dijual hanya DAP saja. Rencananya, MDX50 akan dilepas di harga Rp 550.000 - Rp 600.000.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Spesifikasi</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Screen : OLED display 1,1"</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Connector : 3,5mm audio jack, microUSB for data transfer and charging</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Storage : 16GB internal, microSD card slot</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Battery : more than 80 hours</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
File support : MP3, WMA (WMA lossless not supported), FLAC (24 bit not supported), WAV, M4A AAC (ALAC not supported), OGG</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Paket penjualan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Akan diupdate kemudian</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Desain dan Build Quality</b></span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pertama melihat MDX50 ini, yang langsung terlintas di pikiran saya adalah bentuknya seperti remote AC, remote DVD player, atau remote apapun itu lah. Dari atas terlihat seperti balok panjang dengan tombol-tombol raksasa di atasnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-rnmZAe-NVe0/Vd7l_8DxpPI/AAAAAAAAB4I/8mP3FBpUBlw/s1600/DSC_0155.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-rnmZAe-NVe0/Vd7l_8DxpPI/AAAAAAAAB4I/8mP3FBpUBlw/s400/DSC_0155.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bagian belakang plain, tidak ada pernak-pernik apa-apa kecuali tulisan tipe produk dan tulisan-tulisan kecil lainnya. Maaf jika unit yang saya sudah terlihat tidak terlalu mulus lagi, tapi kenyataannya tidak sehoror itu kok, efek pencahayaan membuat baret pemakaian jadi terlihat berlebihan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-dOgefB0QBlA/Vd7l_3OlFRI/AAAAAAAAB4M/pwfHk6erN8A/s1600/DSC_0162.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://4.bp.blogspot.com/-dOgefB0QBlA/Vd7l_3OlFRI/AAAAAAAAB4M/pwfHk6erN8A/s400/DSC_0162.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Badan MDX50 ini terbuat dari plastik atau bahan lainnya yang mirip-mirip, namun diberi finishing ala-ala brushed metal. Bobot body MDX50 ini sangat ringan, ketika digenggam bahan plastik ringan yang diberikan memberi kesan "murah" dan "kopong", terasa seperti memegang lego mainan anak. Bagian permukaan yang diberi aksen brushed metal pun mudah terkikis, maklum bahan plastik tidak sekeras metal. Namun disamping itu semua, setidaknya pembuatan body dan tombol rapi, sehingga ketika digenggam dan dioperasikan tetap solid, tidak ada bagian yang goyang-goyang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-QvXblm0L00c/Vd7l_zeMuvI/AAAAAAAAB4E/0tKbsxR4sXs/s1600/DSC_0156.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="245" src="http://4.bp.blogspot.com/-QvXblm0L00c/Vd7l_zeMuvI/AAAAAAAAB4E/0tKbsxR4sXs/s400/DSC_0156.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Di samping terdapat slot microSD tanpa penutup. Bagian bawah berjejer lubang microUSB untuk data transfer dan jack 3,5mm. Tombol power model geser hinggap di bagian atas sendirian.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-tywnm7EkHYc/Vd7wmKeZPbI/AAAAAAAAB5g/QWaeErhH_Ao/s1600/DSC_0164.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="257" src="http://3.bp.blogspot.com/-tywnm7EkHYc/Vd7wmKeZPbI/AAAAAAAAB5g/QWaeErhH_Ao/s400/DSC_0164.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-0ffJWkxxO3I/Vd7mCkboNlI/AAAAAAAAB4c/BTtOxrBRbKM/s1600/DSC_0165.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="http://3.bp.blogspot.com/-0ffJWkxxO3I/Vd7mCkboNlI/AAAAAAAAB4c/BTtOxrBRbKM/s400/DSC_0165.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">UI, Navigasi, Penggunaan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Salahsatu faktor yang saya sangat suka dari Basic MDX50 adalah sisi ergonomisnya. DAP ini sangat nyaman digenggam, pun sangat mudah dioperasikan. Dengan dimensi body yang pas, ditambah dengan tombolnya yang besar-besar, sangat memudahkan kita dalam menjelajahi isi dari MDX50 ini. Tanpa perlu melihat tombol secara langsung, kita bisa mengontrol MDX50 ini dengan sangat mudah. Yaa memang sih tombol besarnya ketika ditekan bunyi "cetak cetak", lagi-lagi memberikan kesan "murah", tapi setidaknya tetap nyaman ketika ditekan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Layar OLEDnya hanya menampilkan warna hitam putih, namun kontras antara hitam dan putihnya baik sekali, sehingga layar terlihat bening. Dipakai di luar ruangan pun tidak masalah, tampilan menu pada layar tetap terlihat jelas, namun jika direct to sunlight memang menjadi sulit terlihat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-zanf7uwxbwk/Vd7sgnk_3CI/AAAAAAAAB5U/lICxJ48jbck/s1600/DSC_0061.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-zanf7uwxbwk/Vd7sgnk_3CI/AAAAAAAAB5U/lICxJ48jbck/s400/DSC_0061.JPG" width="361" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
User Interface MDX50 ini sangat simpel, hanya memuat 4 baris tulisan, setidaknya pada menu utama dibuat icon-icon yang cukup keren. Navigasi antarmenu maupun di dalam menunya enak, responsif, tidak lemot, tidak ribet, dan tidak bikin pusing. Saya rasa Anda tidak perlu buku manual. Yang perlu diperhatikan, tekan+tahan tombol back akan memunculkan menu "options" ketika Anda sedang berasa di dalam submenu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-H2cA9RUlFRw/Vd7qFb_iksI/AAAAAAAAB4o/-p5i7K8CooI/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="142" src="http://2.bp.blogspot.com/-H2cA9RUlFRw/Vd7qFb_iksI/AAAAAAAAB4o/-p5i7K8CooI/s400/Untitled-1.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Music Player</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika membuka menu musik, kita langsung disapa dengan library. Sorting file cukup bagus, bisa all songs, artist, album, atau genre. Kita pun bisa membuat playlist sendiri, dengan cara sorot file yang ingin dimasukkan ke playlist, kemudian tekan+tahan tombol back, dan pilih menu add to playlist. Disediakan 3 slot playlist yang bisa kita gunakan untuk menyimpan lagu favorit.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-j7bnO7c3_68/Vd7rwCJmWeI/AAAAAAAAB5Q/l5D3FEZdm1I/s1600/sff.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="173" src="http://1.bp.blogspot.com/-j7bnO7c3_68/Vd7rwCJmWeI/AAAAAAAAB5Q/l5D3FEZdm1I/s320/sff.jpg" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Tampilan ketika memutar musik sederhana, namun sudah cukup informatif. Jangan berharap album art dari lagu anda akan muncul di sini. Ketika sedang di menu now playing, kita bisa tekan+tahan tombol back untuk memunculkan opsi tambahan, misalnya play mode (shuffle, repeat), sound setting (Equalizer, playback speed), mengatur sleep timer, dan menambah atau menghapus lagu yang sedang dimainkan dari playlist. Oh ya, equalizer yang diberikan hanya preset saja, kita tidak bisa membuat equalizer sendiri.<br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-7jU5vWvImyU/Vd7rwL3YVYI/AAAAAAAAB5M/L-_C_8mZvCk/s1600/sadsa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="169" src="http://2.bp.blogspot.com/-7jU5vWvImyU/Vd7rwL3YVYI/AAAAAAAAB5M/L-_C_8mZvCk/s320/sadsa.jpg" width="320" /></a></div>
File dari microSD pun bisa masuk ke library, akan bersatu dengan file yang disimpan di internal, jadi lagu di memory internal dan eksternal tidak terpisah layaknya di Basic M90. Jika ketika memasukkan microSD lagu-lagunya belum masuk ke library, scan manual dengan cara masuk ke menu musik > card folder, muncul notifikasi "create list or not" pilih YES. Scanning file berjalan cukup cepat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Sound Quality</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beberapa cans yang digunakan untuk test :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Takstar TS671, Sony XBA100, basic IE200, dan iLuv peppermint</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
DAP pembanding : Xduoo X2, sansa clip+, laptop with centrance dacport</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Power dari DAP standar lah untuk DAP masa kini alias cukup besar. Untuk mendrive TS671, suara sudah nyaman di volume 18 dari skala maksimal 31. Untuk earphone-earphone yang ringan, cukup di volume 10 sampai 12.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Langsung saja colok cans dan memutar lagu. Hal pertama yang saya rasakan, MDX50 ini suaranya warm, berkebalikan dengan saudaranya, Basic M90 yang sedikit bright. MDX50 ini pun terasa lebih musikal dibanding saudara semerknya yang memang sih lebih bening dan detil namun terasa dry dan agak membosankan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bass MDX50 ini berbobot dan empuk, impactnya cukup baik dan lebih nendang dari M90. Pukulan bass sedikit lebar, namun tidak luber kemana-mana. Untuk lagu-lagu EDM dan pop modern mainstream, presentasi bass seperti ini terasa nikmat, memberi kesan fun dengan bobot dan impact yang baik. Namun ketika nyetel musik-musik yang banyak dobel pedalnya, batas antargebukannya sedikit kurang tegas. Tidak lambat menurut saya, hanya kurang tight saja jadi kurang jelas batas gebukannya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Midrange dan vokal dipresentasikan dengan lembut, memberikan kesan relax dan hangat. Penempatan vokal di tengah, tidak ditemukan sibilance di sini. Suara-suara instrumen yang kebetulan sedang main di midrange terasa cukup bersih, meski detailnya tidak wow banget. Tidak ada suara-suara tajam atau kasar yang bikin cepat capek, semuanya terasa lembut dan hangat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
High MDX50 ini smooth tapi jangan dianggap mendem looh. High tidak terlalu sparkling dan terasa kurang extend. Tidak ada suara kasar atau tajam samasekali di high, semua serba lembut dan memberikan kesan relax. Detail di high tidak wow banget, kalau sekedar cis cis dan gemerincing sih terdengar jelas, namun detail detail yang lebih kecil dan juga tekstur simbal terkadang sedikit kurang greget.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Soundstage medium, dibilang luas tidak, dibilang sempit juga tidak. Hal yang cukup menyenangkan dibanding M90 adalah tidak terasa 2D banget lagi, suara-suara terasa lebih menyebar. Separasi cukup baik dan lumayan rapi, untuk suara-suara yang kompleks kadang sedikit kurang tegas sih, namun tidaklah buruk, apalagi kalau kuping kita tidak rewel. Detail biasa saja, tidak terlalu menonjol, namun untuk bermusik santai sih sudah cukup banget .</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Fitur Extra</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Terdapat beberapa fitur ekstra di Basic MDX50 ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama ada Radio FM. Fitur pada radio standar saja, kualitas suara pada radio pun kurang bersih dan sangat sensitif terhadap penempatan kabel earphone. Dibandingkan dengan radionya Nokia E52, suara radio MDX50 masih kalah jernih. Terdapat pula fitur FM recording, file akan disimpan dalam format WAV 16bit, 512kbps, 16khz. Kualitas recordingnya pun biasa saja, bahkan lebih bernoise dibandingkan dengan ketika mendengarkan radio langsung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua ada voice recorder. Kita bisa memilih mau disimpan dalam format mp3, WAV, atau act. Kita pun bisa memilih bitrate recorder mulai dari 512kbps hingga 1536. Ketika dicoba merekam dengan WAV kualitas tertinggi (16 bit, 48khz, 1536kbps), recordingnya sudah stereo, namun background noise masih cukup besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga, ada book reader. Dengan layar yang hanya memuat 3 baris dari file teks yang kita tampilkan, membuat kegiatan membaca di MDX50 menjadi kurang menyenangkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir ada browser. Dari sini kita bisa memainkan lagu jika malas menggunakan library, atau menghapus lagu-lagu yang tidak diinginkan.</div>
<br />
<div style="text-align: left;">
<b><span style="font-size: x-large;">Battery</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya tidak tahu kapasitas baterai yang diberikan, namun Basic mengklaim baterai tahan hingga lebih dari 80 jam,</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya test memutar file FLAC dengan layar sebagian besar mati dan sesekali nyala untuk oprek-oprek (kalau dibuat perbandingan, mungkin layar nyala : mati adalah 10 : 90). Earphone yang dipakai iLuv peppermint, volume 11/31. Hasilnya, MDX50 tahan 91 jam. Daya tahan baterainya baik sekali, dan ketika indikator baterai sudah terlihat kosong, ternyata MDX50 masih sanggup memutar lagu selama 24 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Charging timenya cukup lama, baterai baru full dalam 5 jam, menggunakan adaptor 5V 1A. Namun dicharge 3 jam pun, MDX50 sudah bisa memutar musik lebih dari 2x24 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Daya tahan baterai dapat berbeda-beda, tergantung penggunaan, kondisi lingkungan, earphone yang dipakai, dan hal lainnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi, bagaimana kesimpulannya, apakah Basic MDX50 ini layak dimasukkan ke daftar belanja?</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika Anda hanya fokus ke sound quality, saya pribadi sih lebih menyarankan nabung sedikit lagi, nambah Rp 200.000an ada pilihan yang lebih menarik jika hanya sound quality yang jadi pertimbangan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun jika Anda ingin DAP yang storagenya besar (16GB) plus ada slot memory eksternal, daya tahan baterai bagus (lebih dari 80 jam), bisa memainkan banyak format file, nyaman dipakai plus mudah dioperasikan dan sound quality yang masih lumayan punya tentunya, MDX50 di harga Rp 550.000 bisa dilirik. MDX50 memberikan kompromi yang baik sekali antara sound quality, daya tahan baterai, kenyamanan penggunaan, dan storage di kelas DAP entry level. Komposisi suaranya enak, nyaman untuk berlama-lama mendengarkan musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan pembuatan memang kayak mainan anak meski finishingnya keren ala brushed metal, namun dari segi kenyamanan penggunaan harus diacungi jempol.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>FAQ</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya kira bakal banyak yang menanyakan hal-hal di bawah ini, jadi sebaiknya baca dulu yah sebelum bertanya :)</div>
<div style="text-align: justify;">
1. Bagaimanakah perbandingan dengan sansa atau xduoo x2?</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Arah suara sama, technicality yang berbeda. Baik sansa maupun Xduoo X2 memiliki ekstensi di bass dan treble yang sedikit lebih baik dari MDX50. Separasi mereka pun terasa lebih tegas dan rapi.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
2. Kalau dengan ruizu atau M90?</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>M90 terasa sedikit bright, lebih detil dan jernih, namun terasa kurang musikal, 2D, kalah dinamis, dan membosankan dibanding MDX50. Tentu sebaiknya dicoba langsung karena preferensi telinga tiap orang berbeda, namun bagi telinga saya, untuk bermusik saya jelas lebih memilih MDX50 ini</i>.<br />
<i>Untuk ruizu saya hanya pernah coba X02 dan itupun nyobanya sebentar banget, jadi tidak bisa impresi mendalam, Namun kalau diinget-inget, MDX50 ini lebih rapi, dengan arah suara yang sama, warm-warm gitu juga.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
3. Berapa GB kapasitas maksimal microSD yang bisa digunakan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Tepatnya saya tidak tahu berapa, namun microSD 32GB class 10 yang terisi 80% bisa dilahap dengan baik dan tidak menimbulkan lag pada sistem.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
4. Bagaimana kestabilan sistem?</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Dengan interface yang simpel dan tidak berjejalan fitur seperti saudaranya, MDX50 ini terasa stabil dan sangat responsif. Namun sebaiknya hindari mengisi file-file yang tidak disupport oleh MDX50 ini.</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
5. Apa plus minusnya DAP ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Sudah saya jelaskan tersirat di kesimpulan, silakan pertimbangkan sendiri</i></div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com25tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-31491792449134773602015-08-19T06:55:00.000+07:002015-08-21T19:46:42.647+07:00REVIEW Basic HP-22Kali ini kedatangan headphone portable entry level dari Basic nih, Basic HP-22. Headphone ini sudah diluncurkan belum lama ini dengan harga Rp 220.000 (Agustus 2015). Seperti apa suaranya?<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b><br />
<u>Headphone</u><br />
Speaker : dynamic driver 40mm<br />
Sensitivity : 104dB<br />
Impedance : 32 Ohm<br />
Frequency Response : 20-20.000Hz<br />
Cable length : 1,2m<br />
Plug : stereo 1/8" (3,5mm)<br />
<br />
<u>Mic</u><br />
Frequency response : 75-16.000Hz<br />
Pick-up system : ohmi-directional<br />
Sensitivity : -42dB<br />
Impedace : less than 2,2 Ohm<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Packing dan Paket Penjualan</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-7sEKG4ieaQ8/VdMG4clmgyI/AAAAAAAABuM/VOlBXqa86F4/s1600/DSC_0120.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="317" src="http://2.bp.blogspot.com/-7sEKG4ieaQ8/VdMG4clmgyI/AAAAAAAABuM/VOlBXqa86F4/s400/DSC_0120.JPG" width="400" /></a></div>
Basic melengkapi HP-22nya dengan kabel standar with mic dan konverter untuk ke laptop/PC yang jack audio dan micnya terpisah, sehingga mic akan tetap berfungsi ketika dicolokkan ke laptop/PC<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mengadopsi bentuk portable headphone, HP-22 ini mengusung tema desain clean look. Tidak ada tarikan garis desain yang agresif/atraktif maupun permainan warna yang dinamis, yang terlihat hanyalah headphone yang desainnya simple dengan warna hanya full hitam atau full putih. Finishing glossy diterapkan pada cup headphone yang membuatnya terlihat elegan sekaligus sangat mudah terkotori jejak sidik jari. Desain seperti ini aman untuk digunakan semua orang, baik tua muda maupun pria wanita, tidak akan terlihat norak ketika memakai HP-22.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wKum0qJ6ENA/VdMG27BvbDI/AAAAAAAABto/auSbPo2P0Io/s1600/DSC_0097.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="275" src="http://4.bp.blogspot.com/-wKum0qJ6ENA/VdMG27BvbDI/AAAAAAAABto/auSbPo2P0Io/s400/DSC_0097.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Headband dibalut oleh busa tipis yang cukup untuk membuat kepala bagian atas tidak terasa sakit ketika menggunakan Basic HP-22 ini. Clamping (jepitan ke kepala) pas, tidak longgar ataupun terlalu keras. Bahan permukaan pad lembut dan tidak membuat gatal, namun untuk pemakaian berjam-jam cukup panas dan busa pad menurut saya masih agak keras sehingga cukup sakitl di telinga. Isolasi suaranya lumayan, ketika dipakai di luar ruangan noise lingkungan cukup teredam, tidak sebaik IEM (In Ear Monitor) tentunya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-tzvaGCDvu00/VdMG21RGyrI/AAAAAAAABtw/YGih2mTmvyA/s1600/DSC_0104.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-tzvaGCDvu00/VdMG21RGyrI/AAAAAAAABtw/YGih2mTmvyA/s400/DSC_0104.JPG" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Rh3-o-2uOQA/VdMG3HBcTvI/AAAAAAAABts/xnrxcZNhsa0/s1600/DSC_0107.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://1.bp.blogspot.com/-Rh3-o-2uOQA/VdMG3HBcTvI/AAAAAAAABts/xnrxcZNhsa0/s400/DSC_0107.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: start;">Basic HP-22 ini menggunakan detachable cable, yang asyiknya menggunakan konektor jack 3,5mm sehingga kita bisa bebas berkesperimen gonta-ganti kabel aftermarket atau buatan sendiri untuk meningkatkan kualitas suara atau untuk mendapatkan suara yang lebih sesuai dengan selera. Sisi positif lainnya dari detachable cable adalah, jika kabel bawaan rusak, tidak perlu membeli headphone baru atau menyolder ulang, cukup beli kabelnya saja yang banyak tersedia di pasaran. Hanya saja mungkin untuk varian kabel yang ada micnya masih terbatas ketersediaannya, dan jangan lupa perhatikan ada tonjolan pada earcup yang cukup besar di dekat jack, sehingga hanya jack yang bodynya ramping yang bisa masuk ke female jack headphone dengan baik.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Pp4BVvhOFxA/VdMNId812uI/AAAAAAAABug/D5tRFKRLIeA/s1600/DSC_0111.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="251" src="http://3.bp.blogspot.com/-Pp4BVvhOFxA/VdMNId812uI/AAAAAAAABug/D5tRFKRLIeA/s400/DSC_0111.JPG" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="text-align: start;">Bicara build quality, Basic HP-22 ini terbilang cukup baik. Headphone terasa kokoh, ketika digunakan terasa mantap di kepala tanpa ada bunyi crack berlebihan. Memang sih ada sedikit bunyi crack ketika headphone direnggangkan, tapi ketika dipakai tidak ada lagi meski kita menggerak-gerakkan kepala atau headbang sekalipun. Finishingnya bagus, cat glossynya mulus dan mengkilap tidak terlihat ada bagian yang kasar, begitupun dengan busa di headband yang terpasang rapi. Lipatan jahitan di pad ada yang kurang rapi, tapi siapa sih yang peduli? Toh tidak mempengaruhi fungsi samasekali.</span></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-aqdluvvsK1w/VdMG33XYghI/AAAAAAAABt8/DZNspCKZCAE/s1600/DSC_0109.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://2.bp.blogspot.com/-aqdluvvsK1w/VdMG33XYghI/AAAAAAAABt8/DZNspCKZCAE/s400/DSC_0109.JPG" width="310" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan kabel yang digubakan cukup tebal dan lentur, jack menggunakan straight plug gold plated. Di Samsung Galaxy S3 dengan pemutar musik poweramp, tombol pada remote berfungsi sebagaimana mestinya. bisa untuk berbagai fungsi telepon seperti menjawab/berbicara/mengakhiri panggilan, bisa juga untuk pengontrol musik (play/pause/next/previous). Fungsi mic pun terbilang baik, suara yang terdengar di lawan bicara terdengar jelas.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-57w0FfpPwsI/VdMG31tpjbI/AAAAAAAABuA/J3DxcQYyTEg/s1600/DSC_0117.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="347" src="http://3.bp.blogspot.com/-57w0FfpPwsI/VdMG31tpjbI/AAAAAAAABuA/J3DxcQYyTEg/s400/DSC_0117.JPG" width="400" /></a></div>
<b><br /></b>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><b><span style="font-size: x-large;">Suara</span></b></b></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Headphone ini sudah diberikan jam terbang menyetel musik cukup lama, lebih dari 100 jam.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setup yang digunakan :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Laptop Lenovo dengan OS windows 8 dan pemutar musik foobar. DAC/amp menggunakan centrance dacport (ASIO out)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Direct to Samsung Galaxy S3, pemutar musik Onkyo HF Player/Poweramp</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Bass</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic HP-22 memiliki bass yang besar dan agak boomy, hentakannya cukup kuat. Untuk nyetel musik bassheavy terasa cukup menggelegar, basshead yang mencari portable headphone entry level harusnya sih bakal suka yah dengan bassnya HP-22 ini. Untuk musik-musik pop modern dan musik-musik yang butuh beat-beat bass pun tidak kalah asyiknya, fun abis. Detail dan kontrol bass agak kurang sip, bass terkadang sedikit melebar ke frekuensi di atasnya, cukup mengganggu ketika nyetel lagu-lagu cadas semacam metal dkk, bassnya agak blepotan dan kurang rapi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Mid</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya pribadi suka penempatan vokalnya. Gimana yah, dia tuh sedikit forward tapi tidak jauh dari tengah-tengah, sehingga vokal tidak terlalu nyemprot namun bisa melepaskan diri dari serangan bass. Vokalnya pun terdengar hangat, jelas, lepas, dan haluss sekali tidak ada sibilance. Pada lagu tertentu yang nuntut suara jernih misal lagu-lagu vokal kayak Susan Wong, Yao Si Ting, dkk, kadang ada sedikit dengungan diantara midrange dan bass yang membuat suara berkesan kurang bening. Namun untuk lagu-lagu selain yang sejenis dengan itu sih menurut saya tidak terlalu mengganggu yah. Suara-suara seperti gitar, biola, saxophone, dll yang kebetulan numpang main di midrange cukup bersih namun kurang detailed.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Treble</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Highnya pas, tidak terlalu sparkling namun presensi high masih mudah dirasakan, tidak terlalu ditenggelamkan oleh suara-suara lainnya. High tidak terasa tajam samasekali, ini kabar baik bagi Anda yang phobia dengan treble nusuk. High di telinga saya kurang crisp dan juga kurang detailed, namun kalau sekedar suara-suara ciss ciss gemerincing sih masih okelah tidak sulit untuk ditangkap.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Separasi, Soundstage, Detail, etc</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Separasinya lumayan, suara instrumen tidak terlalu bertumpuk-tumpuk, hanya saja di telinga saya masih kurang rapi dan tegas. Soundstage medium, dibilang sempit tidak, dibilang luas spacious juga tidak. Untuk harga segini sih saya sudah cukup senang yah, setidaknya suaranya tidak ngumpul ditengah semua. Soal detail yaa gitu deh, tidak impresif, harus berkonsentrasi untuk bisa mendapatkan detail kecil, bukan untuk detail lovers.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebenarnya kalau kita banyak bersyukur dan memaklumi, HP-22 ini cukup asyik sih buat berbagai genre lagu. Bestnya sih di musik-musik bassheavy, buat jedug-jedug joss. Buat musik-musik seperti langganan chart top 40 dan musik-musik pop modern lengkap dengan berbagai variannya pun tidak kalah mantapnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Agak kurang untuk musik-musik cadas/agresif, atau musik-musik yang nuntut kerapihan dan detail lebih.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic HP-22 ini lebih mengedepankan karakter suara yang fun, hentakan-hentakannya terasa menyenangkan tanpa ada suara-suara tajam atau kasar yang membuat cepat fatigue. Karakter bass yang besar namun tidak menenggelamkan vokal dan treble yang tidak ngumpet biasanya sih sangat disukai pasar entry-level, dan mungkin juga banyak orang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Belum lagi keberadaan mic, sangat mengakomodasi para pengguna smartphone yang tidak ingin kehilangan fungsi call handling ketika mendengarkan musik. Kabel detachablenya pun lebih memberikan keleluasaan pada penggunanya untuk mengganti kabel bawaan ketika dia rusak atau Anda kurang puas dengan kualitasnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Namun sepertinya HP-22 kurang memuaskan bagi Anda yang senang memberi perhatian lebih pada detail dan kerapihan suara. Anda pecinta musik-musik brutal sepertinya sedikit cemberut karena bassnya yang kurang sip untuk mengejar permainan dobel pedal cepat dan rusuh.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Salahsatu kelemahan dari portable on ear headphone adalah cukup panas dan agak sakit kalau digunakan berlama-lama, dan Basic HP-22 pun masih terasa demikian. Kalau panas sih headphone portable closed memang relatif panas jika digunakan berlama-lama, namun saya berharap busa bisa dibuat lebih empuk agar tidak terlalu sakit ketika dipakai lama.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Plus</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
(+) bass besar namun tidak terlalu menenggelamkan sisi lainnya, biasanya sih disukai pasar entry level</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
(+) desain "aman", siapapun yang memakainya tidak akan terlihat norak dan kesan jelek lainnya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
(+) ada mic dan detachable cable</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Minus</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
(-) cukup panas untuk pemakaian lama, masalah klasik portable closed on-ear headphone entry level</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
(-) kurang cocok bagi Anda yang ingin detail dan kerapihan suara yang baik</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com10tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-14549176789261763452015-05-08T09:44:00.000+07:002015-08-18T09:25:46.812+07:00REVIEW VE (Venture Electronic) Zen, Asura Beta, dan Monk<div style="text-align: justify;">
Kali ini kedatangan earbud-earbud dari 52Ve : Zen, Asura Beta, dan Monk. Model teratas, Zen, di Indonesia dihargai sekitar 1.750.000 juta. Adiknya Zen, Asura Beta dihargai sekitar Rp 650.000. Seri entry level, Monk, dihargai sekitar <strike>Rp 150.000 </strike> <b><i>[update] Dengar-dengar Monk dijual sekitar Rp 100.000.</i></b></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div class="MsoNormal">
<o:p></o:p></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PGBFj-tOhQQ/VTceFfYotCI/AAAAAAAABhw/dWxrz2Hvg0A/s1600/asurazen1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://2.bp.blogspot.com/-PGBFj-tOhQQ/VTceFfYotCI/AAAAAAAABhw/dWxrz2Hvg0A/s1600/asurazen1.jpg" width="400" /></a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zoYsiC5tgd8/VUrfTZnyRjI/AAAAAAAABp8/YR_jBpiY7Zk/s1600/monk3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://1.bp.blogspot.com/-zoYsiC5tgd8/VUrfTZnyRjI/AAAAAAAABp8/YR_jBpiY7Zk/s1600/monk3.jpg" width="320" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Spesifikasi</span></b></div>
<div>
<a href="http://item.taobao.com/item.htm?spm=2013.1.1998246701.5.p0CIzw&scm=1007.10152.5623.i43818254303&id=43363020413&pvid=f61fd09d-07f2-4349-9f98-923b5d87f2f1" target="_blank">52VE Asura</a></div>
Wearing styles: earbud<br />
Plug Diameter: 3.5mm straightplug<br />
Cable length: 1.2m<br />
Sensitivity: 108db<br />
Impedance: 150 ohms<br />
Frequency range: 10-25000<br />
<br />
<a href="http://item.taobao.com/item.htm?spm=2013.1.1998246701.2.6zRa59&scm=1007.10152.5623.i43363020413&id=43818254303&pvid=4b60c52a-dec9-414c-8ab1-97b93ef8d305" target="_blank">52VE Zen</a><br />
Wearing styles : earbud<br />
Plug Diameter: 3.5mm straightplug<br />
Impedance: 320 Ohm<br />
Frequency range: 20hz-20khz<br />
<div>
<br /></div>
<a href="http://item.taobao.com/item.htm?spm=a1z10.1-c.w4004-4479688957.10.qLSnio&id=39846393735" target="_blank">52VE Monk</a><br />
Cable length: 1.2m<br />
Sensitivity: 125dB<br />
Impedance: 32 Ohm<br />
Frequency range: 18-22000Hz<br />
<div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Packing dan Aksesoris</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-WyG8D3yXMSo/VUwgOPq62HI/AAAAAAAABrc/btDzZv2CRVU/s1600/11169952_10153199651326900_8287853884277790495_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="266" src="http://1.bp.blogspot.com/-WyG8D3yXMSo/VUwgOPq62HI/AAAAAAAABrc/btDzZv2CRVU/s400/11169952_10153199651326900_8287853884277790495_n.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
52Ve memberikan Zen dan Asura Beta packing kotak karton dengan hadrcase dan tiga pasang sponge di dalamnya. Terlalu sederhana untuk sebuah earbud high-end, terutama Zen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Penggunaan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sepertinya sudah tidak perlu dibahas lagi soal desain, karena saya yakin Anda semua sudah sangat hafal dengan bentuk seperti ini. Yap, para pembuat earbud sepertinya sudah malas mendesain ulang earbud-earbudnya, sehingga desain yang digunakan lagi-lagi desain sejuta umat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-OpXOzh91-k0/VTceFg75r-I/AAAAAAAABh0/Sx32__Nzvuk/s1600/asurazen2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="300" src="http://3.bp.blogspot.com/-OpXOzh91-k0/VTceFg75r-I/AAAAAAAABh0/Sx32__Nzvuk/s1600/asurazen2.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--uiQWDuykLA/VUrfjQwoCOI/AAAAAAAABqE/HStlLHoBq3c/s1600/Monk1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://2.bp.blogspot.com/--uiQWDuykLA/VUrfjQwoCOI/AAAAAAAABqE/HStlLHoBq3c/s1600/Monk1.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar terlihat sebagai dua produk yang berbeda, 52VE memberi Asura Beta dan Monk warna hitam, bedanya pada warna label merk, Asura Beta putih sedangkan Monk merah. Zen beda sendiri, dia diberi warna putih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Asura Beta diberi kabel <i>braided</i>, sedangkan Zen dan monk kabel biasa.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-Foc6XYsYMLg/VTceFtA0ZHI/AAAAAAAABh4/TWiy0v6nels/s1600/asurazen3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://3.bp.blogspot.com/-Foc6XYsYMLg/VTceFtA0ZHI/AAAAAAAABh4/TWiy0v6nels/s1600/asurazen3.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/--vVjDEM4lkk/VUri0W72H9I/AAAAAAAABqg/A-KI-1eRljg/s1600/monk%2B4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/--vVjDEM4lkk/VUri0W72H9I/AAAAAAAABqg/A-KI-1eRljg/s1600/monk%2B4.jpg" width="232" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span id="goog_539194700"></span><span id="goog_539194701"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan pembungkus kabel Asura Beta dan Zen keduanya tebal, lentur, dan tidak meninggalkan bekas lipatan ketika sering digulung. Saya pribadi lebih suka kabelnya Zen, karena kabel pada Asura Beta mudah terurai, terutama kabel yang ditwist setelah <i>Y-splitter </i>menuju earbud kanan dan kiri<i>. </i>Paling mengecewakan adalah kabelnya Monk, terasa kaku dan sangat meninggalkan bekas lipatan/gulungan. Bahannya pun "mentul-mentul" ketika ditekuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
<i><br />
</i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>Jack</i> ketiganya berbentuk <i>straight plug gold plated</i>, profilnya ramping sehingga tidak menyusahkan bagi Anda yang suka menggunakan <i>case</i> tambahan pada <i>gadget</i>. Asura Beta tampil lebih mewah dengan aksen metal silver pada jack dan <i>Y-splitter.</i></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-qqO113cpAJ4/VTceJS2-9qI/AAAAAAAABiI/q1suj2cZ1uA/s1600/asurazen4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="400" src="http://1.bp.blogspot.com/-qqO113cpAJ4/VTceJS2-9qI/AAAAAAAABiI/q1suj2cZ1uA/s1600/asurazen4.jpg" width="300" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-8psB05Ph7z0/VUwhyleHYcI/AAAAAAAABro/eNClP-p913o/s1600/monkjack.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-8psB05Ph7z0/VUwhyleHYcI/AAAAAAAABro/eNClP-p913o/s320/monkjack.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<span id="goog_309615665"></span><span id="goog_309615666"></span><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara kenyamanan, yaa sama lah dengan earbud-earbud lainnya yang menggunakan desain seperti ini. Terasa sedikit besar di telinga, tapi masih nyaman</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-ArQzSbQt2jI/VTcsdEKTlNI/AAAAAAAABiY/dnMHLobbuDA/s1600/use.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="370" src="http://4.bp.blogspot.com/-ArQzSbQt2jI/VTcsdEKTlNI/AAAAAAAABiY/dnMHLobbuDA/s1600/use.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b>Suara</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiganya sudah <i>burn-in</i> 200 jam, mungkin lebih.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup yg digunakan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup 1 : laptop > centrance dacport<br />
Setup 2 : laptop > centrance dacport > fiio L16 mini to mini > DIY tubehybrid amp</div>
<div style="text-align: justify;">
DAP pinjaman : iPod Video 5.5th Gen<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Baik Zen, Asura Beta, hingga Monk memiliki soundsignature yang benar-benar mirip. Suara keseluruhan cenderung warm, dengan bass impact yang oke, vokal tebal dan penempatannya ditengah, serta high yang smooth (tidak mendem!)</div>
<div style="text-align: justify;">
Saat pertama mendengarkan keduanya, saya tidak langsung terkesima. Di dalam hati sempat berkata, "Ini earbud harga lumayan mahal, tapi kok gini doang?"</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun setelah menenangkan kondisi psikologis, mendengarkan lebih dari 15 menit, gonta-ganti beberapa lagu, baru saya bisa merasakan "bagusnya" earbud ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Zen</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kita coba seri tertinggi terlebih dahulu, yaitu Zen. Hal yang pertama membuat saya terkesima dengan Zen adalah bassnya. Untuk ukuran earbud, bass Zen ini terbilang besar dan impactnya kuat dengan punch yang mantap menghantam. Ketika nyetel musik yang banyak beat bassnya, tendangan bass baik midbass maupun lowbass begitu mantap, sangat menyenangkan. Cukup terkejut, biasanya bass model seperti ini didapat dari headphone fullsize. Bass pun memiliki kontrol dan speed yang baik, tidak bleberan dan terasa sangat lincah, tidak keteteran ketika nyetel musik tempo cepat dan energik. Untuk musik-musik yang suara drumsetnya rusuh dan banyak memainkan dobel pedal, meski terasa lincah mengikuti tiap gebukan namun bassnya sedikit kurang tight sehingga batas dobel pedal kurang detil. Bukan berarti jelek loh ya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Midrange dan vokal dari zen terasa "biasa saja", maksudnya untuk ukuran earbud 1,7 juta tidak ada sesuatu yang bikin saya takjub di sisi ini. Posisi vokal cenderung ditengah, tidak terasa forward intim. Vokal terasa warm dan tebal, tidak terlalu sweet namun tidak terasa kering membosankan. Penggunaan tube amplifier sangat membantu vokal menjadi lebih tebal dan lebih maju lagi, juga lebih mengayun manis. Hebatnya sih samasekali tidak ada sibilance, benar-benar bersih dan halus. Vokal pun tidak tertutup atau terserang oleh bass yang besar di bawah sana, begitupun dengan suara instrumen di midrange yang bersih.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
High pada zen "just right", terkadang kurang terasa sparkling dan airy, namun jauh dari kata mendem. High memiliki detail dan ekstensi yang baik, sayang kurang crisp untuk selera saya. High tidak pernah terasa tajam meski di volume tinggi bahkan di file yang dicompres secara berlebihan sekalipun. Benar-benar nyaman didengar untuk waktu yang lama, tidak bikin cepat lelah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage Zen terasa "besar" tapi tidak terlalu "lebar" dan airy. Secara width mungkin tidak terlalu wow, yaa hanya sedikit di atas rata-rata lah, namun keunggulan Zen di telinga saya adalah memiliki proporsi yang sangat berimbang antara width, height, dan depth dengan center imaging yang baik sekali. Dalam imajinasi saya, terasa besar dan megah, seperti mendengarkan melalui headphone, bukan earbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi terasa mantap, tiap instrumen terasa terpisah, tidak ada yang menumpuk. Begitupun dengan detail, terasa baik meski mungkin kita butuh usaha lebih jika sengaja mencari-cari detail yang sangat kecil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Asura Beta</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Asura Beta memiliki suara yang benar-benar mirip dengan Zen dengan impedansi hanya 150 Ohm, lebih bersahabat bagi Anda yang kurang suka menggunakan amplifier untuk portable setup. Jika Anda tidak terlalu sensitif dan mencoba Zen dan Asura Beta di kesempatan yang berbeda (misal jeda seminggu), mungkin Anda akan sedikit sulit menemukan perbedaan diantara keduanya. 150 ohm pada Asura Beta bukan momok yang menakutkan kok, colok iPod video 5.5 gen sudah bernyanyi dengan baik, meski jika diberi amplifier akan lebih baik lagi.<br />
<br />
Jika dibandingkan secara langsung, Anda akan merasakan perbedaan kualitas suara antara Asura Beta dengan Zen. Pertama dan yang paling terasa, Asura Beta suaranya tidak sedinamis Zen, dimana Zen tiap tone yang keluar terasa lebih memiliki energi. Zen pun memiliki punch bass impact yang lebih baik dari Asura Beta, meski tidak signifikan.<br />
Kedua, vokal Asura Beta terasa tidak sehalus Zen, namun bukan berarti Asura Beta vokalnya kasar yah jika dibandigkan dengan pesaing yang harganya mirip. Asura Beta tetap memiliki penempatan vokal di tengah dan tebal, namun jika nyetel lagu-lagu jenis power vokal, pada lengkingan-lengkingan panjang dan vokal nada tinggi, Asura Beta terasa tidak sehalus Zen.<br />
Ketiga, meski Asura Beta masih mempertahankan kesan megah pada soundstagenya, namun terasa tidak se"besar" Zen, terutama pada depth dimana Asura Beta kesan jarak jauh/dekatnya instrumen terasa lebih pendek, kesannya seperti dimensi imajinasi ruangan sedikit dipersempit.<br />
Secara keseluruhan, membandingkan Zen dan Asura Beta itu bagaikan membandingkan MP3 320 kbps dengan 192 kbps, karakter suara bisa dibilang sama, namun ada "something missing".<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Monk</u><br />
Monk juga masih mempertahankan soundsignature yang sama, yaitu bass cukup besar, vokal tebal dan penempatannya di tengah, serta high yang smooth. Namun dengan harga yang hanya 1/10nya Zen dan 1/5nya Asura Beta, Monk terasa sangat inferior jika dibandingkan dengan kedua kakaknya, jadi saya tidak akan menjadikan kedua kakaknya sebagai benchmark dalam impresi kali ini.<br />
<br />
Monk memiliki bass yang kuantitasnya cukup besar, terasa sedikit boomy namun tidak sampai bleberan kemana-mana. Penempatan vokal cenderung di tengah dan masih terasa tebal, namun terkesan flat dan kurang emosional. High halus, terasa kurang airy dan crisp, tidak ada suara-suara tajam. Separasi bagus, tidak terasa bertumpuk. Soundstage standar, tidak luas ataupun sempit, jelas kalah megah dengan kedua kakaknya. Detail cukupan saja, tidak kurang namun tidak istimewa juga, detail kecil masih mudah ditangkap dengan usaha extra.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Baik Zen, Asura Beta, maupun Monk bisa dibilang siap melahap berbagai genre musik, istilah kerennya cukup allrounder. Bagi saya, bestnya sih untuk musik-musik yang banyak beat bassnya, misalnya EDM (Electro Dance Music). Mendengarkan lagu-lagu pop pun terasa nikmat sekali. Zen dan Asura Beta masih bisa dibawa nge-Jazz dan Blues, namun pada Monk terasa agak kurang.<br />
Zen dan Asura Beta jika diajak nyetel musik-musik rock, emo, metal, dan kawan-kawan masih terasa asyik, namun Monk terasa kurang rapi untuk genre tersebut.<br />
Untuk akustik, Zen dan Asura Beta masih cukup mumpuni, tapi tidak terlalu baik. Kadang terasa terlalu tebal sehingga detail-detail petikan senar gitar kurang menggigit dan menggairahkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Zen, Asura Beta, dan Monk adalah earbud-earbud tipikal fun bass lovers. Cocok bagi Anda tipikal yang gemar bermusik santai atau yang suka beat-beat bass, kurang cocok bagi Anda yang gemar sweet vocal ataupun detail lovers.<br />
<br />
Zen yang dihargai Rp 1.750.000 memang terasa cukup memberatkan, terutama bagi Anda yang kurang suka bermain amplifier. Namun jika Anda memiliki amplifier berkualitas oke dan sinerginya dapet, Zen akan bersuara mantap. Tidak banyak high-end earbud yang menawarkan impact bass seperti Zen, dan suara keseluruhan yang headphone-like.<br />
<br />
Asura Beta adalah versi ekonomis dari Zen, suaranya mirip namun kalah dinamis, kalah halus di vokal, dan soundstage tidak semegah Zen. Asura Beta pun lebih ramah bagi Anda direct lovers, meski tanpa amplilfier saja suaranya sudah oke, namun jika ditambah amplifier lagi suaranya masih bisa lebih bagus lagi. Dengan harga Rp 650.000, saya rasa pilihan yang baik bagi Anda yang gemar menggunakan earbud untuk musik-musik nge-beat. Pesaing berat mungkin datang dari Blox M2c dan PK1 DIY, namun mereka karakternya sedikit berbeda dengan apa yang ditawarkan Asura Beta.<br />
<br />
Bagaimana dengan Monk? Dengan harga <strike>Rp 150.000</strike>, posisi harga maupun karakter benar-benar berada di antara edifier H180 dan H185. Jika Anda suka earbud yang bassnya oke namun tidak terlalu basshead, merasa H180 bassnya kegedean namun H185 kekecilan, Monk bisa jadi alternatif yang pas. Namun jika Anda tidak keberatan menambah budget Rp 60.000 lagi, saya pribadi lebih memilih Musa SP1 untuk earbud berkarakter demikian. Tapi yah Rp 60.000 bukan jumlah yang sedikit bukan?<br />
<b><i>[update]Dengar-dengar Monk dijual kisaran Rp 100.000, kalau begitu sih sangat worth to buy yah</i></b><br />
<br />
Satu kekurangan yang kadang sedikit mengganggu bagi saya, desain earbud-earbud ini terlalu biasa saja, bosan saya melihat desain seperti ini. Jika Monk okelah mengingat dia bermain di pasar entry level, namun untuk earbud high end seperti Zen tentu akan lebih menarik lagi jika diberi housing yang lebih "mewah", sehingga baik tidak hanya suaranya saja yang mahal, tapi tampilannya juga.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
~Ini impresi pribadi saya, tiap orang bisa berbeda. Dicoba secara langsung oleh telinga Anda tetap menjadi pilihan terbaik~</div>
</div>
</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com40tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-12356587930830370332015-05-01T07:45:00.001+07:002015-05-01T07:45:17.860+07:00REVIEW Vsonic VSD2 dan AN16<div style="text-align: justify;">
Datang lagi pasukan dari Vsonic, penerus dari seri VSD1, yakni VSD2. Jika Anda ikut <i>pre-order </i>VSD2/VSD2S, maka akan mendapatkan bonus IEM AN16, sebuah IEM yang <i>housing</i>nya menggunakan <i>housing</i> GR06 dan <i>driver</i> GR07. AN16 ini dibuat untuk merayakan ulang taun ke 16 nya Vsonic.</div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2/VSD2S dihargai SGD 50, sedangkan <i>value</i> dari AN16 menurut vsonic adalah SGD 100. Silakan kalikan dengan Rp 9.785 (Kurs April 2015) dan hitung sendiri hasilnya berapa rupiah harga IEM-IEM ini. Saya dapat rumor bahwa VSD2 dan VSD2S akan dijual di Indonesia sekitar Rp 650.000. Sekali lagi, baru rumor ya.. Seperti apa suara mereka?</div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Spesifikasi</span></b></div>
<b>VSD2/VSD2S</b><br />
Driver: 10.7 mm CCAW driver <br />
Frequency: 5 Hz- 24, 000 Hz <br />
Sensitivity: 104 dB/mw<br />
Impedance: 16 ohm<br />
Plug: 3.5mm<br />
Wire Length: 1.2 mm<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<b>AN16</b></div>
<div>
Sorry gak nemu</div>
<div>
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Paket Penjualan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Baik VSD2 maupun AN16 semuanya menggunakan dus dengan penutup mika transparan. Terlihat cukup cantik bukan?<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-mmoTipx8SPs/VUHvlCbc_-I/AAAAAAAABkQ/LA08sDdV_9w/s1600/packing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-mmoTipx8SPs/VUHvlCbc_-I/AAAAAAAABkQ/LA08sDdV_9w/s1600/packing.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Aksesoris yang diberikan pun lumayan. VSD2 dapat earhook, eartips S/M/L/bilfange, shirtclip, dan softpouch. AN16 pun sama, hanya saja tidak dapat shirtclip dan ada bonus foam tips</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-D2t8V7CtB6Q/VUHvthwhNEI/AAAAAAAABkY/rvKIvK8gng0/s1600/asesori.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-D2t8V7CtB6Q/VUHvthwhNEI/AAAAAAAABkY/rvKIvK8gng0/s1600/asesori.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Pemakaian</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Baik VSD2 maupun AN16 semuanya berdesain over-ear. Desain membulat tanpa sudut tajam dengan warna hitam transparan pada VSD2 terlihat cukup cantik, apalagi kita bisa melihat driver yang tertanam di dalam VSD2 melalui housing plastik tembus pandang mereka. Saya pribadi kurang suka dengan tarikan garis horizontal dan penempatan tulisan vsonic pada VSD2, seperti tidak nyambung dengan desain keseluruhan, tapi yaa tentu ini urusan selera lah.</div>
<div style="text-align: justify;">
AN16 menggunakan housing vsonic GR06, berdesain kotak dengan bahan metal, berwarna hitam doff. Terasa lebih kokoh dari VSD2, secara ukuran pun lebih kecil. Namun tulisan 16 yang terlalu besar dan dari jauh seperti terlihat seperti font 46nya Valentino Rossi menurut saya terlihat jelek, ingin rasanya menghapus tulisan itu dan membiarkannya polos.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Q-wjNwiFXk0/VTn7bJowxJI/AAAAAAAABi8/vmhSyEZY1Xg/s1600/body1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-Q-wjNwiFXk0/VTn7bJowxJI/AAAAAAAABi8/vmhSyEZY1Xg/s1600/body1.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Urusan build quality tentu AN16 terasa lebih kokoh dan "mahal", bahan metal dengan finishing rapi adalah kuncinya. Seperti GR06, AN16 pun nozzlenya bisa digerakkan agar sudut nozzlenya bisa disesuaikan dengan telinga masing-masing. Tenang, meski nozzle bisa digerakkan bukan berarti jadi longgar dan gampang dibengkokkan kok, justru mengatur sudut nozzle ini terasa agak berat dan mantap.</div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 yang terbuat dari plastik dan terlihat seperti permen ini pun tidak kalah rapi finishingnya, bahkan batas antarpanel body terlihat lebih rapi dari AN16, namun ujung nozzle terlihat sedikit kasar. VSD2 pun minus fitur <i>adjustable nozzle</i> seperti AN16.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-6T-EPop_PcI/VUHwM12v6LI/AAAAAAAABkg/1crE93NbDDU/s1600/nozzle.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-6T-EPop_PcI/VUHwM12v6LI/AAAAAAAABkg/1crE93NbDDU/s1600/nozzle.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke kabel, baik VSD2 maupun AN16 menggunakan bahan coating cable yang baik, kabel terasa lentur dan tidak meninggalkan bekas gulungan/lipatan. Bahan kabelnya pun cukup tebal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-lOw_t_RrgBs/VUHwZ0y2OuI/AAAAAAAABko/tL8TkYxOgGY/s1600/kabel.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-lOw_t_RrgBs/VUHwZ0y2OuI/AAAAAAAABko/tL8TkYxOgGY/s1600/kabel.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jika VSD2 memberikan jack model <i>straight plug nickel plated</i>, AN16 sedikit tampil beda dengan jack <i>L-shaped gold plated</i>. Profil jack ramping dan kesat, tidak licin dalam genggaman ketika dicabut.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-rUFOJ85IfzI/VUHwhQIdq6I/AAAAAAAABkw/0SiGNqPJcoE/s1600/jack.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-rUFOJ85IfzI/VUHwhQIdq6I/AAAAAAAABkw/0SiGNqPJcoE/s1600/jack.jpg" height="246" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Yang cukup unik adalah vsonic secara terang-terangan menyerukan sebaiknya IEM ini di<i>burn-in</i> dulu selama 100 jam agar suaranya lebih menarik. Tulisannya menempel di kertas dekat jack, berbahasa China. Untungnya <i>google translate</i> bisa mengambil teks dari foto/gambar, sehingga saya bisa mentranslasi ke bahasa Inggris agar lebih mudah dipahami. Mungkin vsonic ingin bilang, "don't judge our product by out of box impression". Yaa meski <i>burn-in</i> akan selalu menjadi perdebatan antara mitos atau fakta, tidak ada salahnya toh kita gunakan dulu hingga 100 jam, kalau tetap tidak suka dengan suaranya baru jual. Hahaha</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-cCrqFoUO194/VToCrewIpvI/AAAAAAAABj8/wt-t9smBo6w/s1600/burn.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-cCrqFoUO194/VToCrewIpvI/AAAAAAAABj8/wt-t9smBo6w/s1600/burn.jpg" height="400" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika digunakan, VSD2 memberikan fitting yang lebih nyaman dan isolasi yang lebih kedap dari AN16, tapi bukan berarti AN16 tidak nyaman digunakan yah. Ukuran housing yang cukup besar pada VSD2 mungkin akan terasa sedikit mengganjal bagi Anda yang rongga telinganya kecil, sebaliknya housing kecil AN16 membuatnya lebih bersahabat dengan berbagai ukuran telinga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Eartips bawaannya terasa cukup berkualitas, sayangnya ukurannya tidak ada yang sesuai dengan telinga saya. Untungnya saya punya Sony Hybrid <i>eartips</i> yang lebih nyaman dan cocok sekali dengan <i>nozzle </i>kedua IEM ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-0vCNq1mYlRo/VTn7bOd5wZI/AAAAAAAABjA/rkEgMsVLY7c/s1600/kuping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-0vCNq1mYlRo/VTn7bOd5wZI/AAAAAAAABjA/rkEgMsVLY7c/s1600/kuping.jpg" height="306" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua IEM ini sudah diburn-in selama 100 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup yang digunakan langsung colok ke laptop with Centrance dacport</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara keseluruhan, kedua IEM ini <i>soundsignature</i>nya sangat berbeda. VSD2 suaranya sedikit V-shaped, dia memboost bass dan treble sedangkan mid dan vokal sedikit di belakang. Sedangkan AN16 lebih ke arah midcentric, mid dan vokalnya <i>forward</i> dan tebal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Bass</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Baik VSD2 maupun AN16 memberikan kuantitas <i>bass</i> yang cukup besar, hanya saja berbeda presentasinya, sehingga terkadang terasa VSD2 lebih besar, terkadang AN16 juga tidak kalah besar.</div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 bassnya lebih memiliki <i>punch</i> dan <i>attack</i> yang baik, bass menghantam kuat dan fokus sehingga terasa bulat. <i>Out of box</i> sempat sedikit kecewa karena bassnya VSD2 cenderung menutupi vokal, namun ketika sudah burn-in 100 jam <i>bass</i>nya jadi lebih terkontrol sehingga tidak terlalu menutupi vokal dan frekuensi lainnya. <i>Bass</i> terasa cukup lincah dan impactnya sangat menyenangkan ketika melahap musik-musik nge-<i>beat</i>, namun terasa kurang rapi ketika nyetel musik yang banyak dobel pedal cepat.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dibandingkan dengan VSD2, AN16 bassnya cenderung <i>"loose"</i>. Dia terasa agak <i>boomy</i>, <i>impact</i>nya cenderung lembut dan agak lebar, tidak menghantam kuat bulat dan fokus. <i>Bass</i> pun terasa agak lambat, cocoknya untuk di musik-musik santai. Analoginya, <i>impact bass</i>nya VSD2 itu seperti kepala Anda dihantam bola basket yang sudah dipompa hingga keras, sedangkan impact bass AN16 seperti dihantam bola basket yang kempes.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Midrange dan vokal</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke vokal dan midrange, AN16 menunjukkan tajinya di sini. AN16 memiliki mid yang sangat halus dan tebal. Vokal terasa <i>warm</i>, <i>forward</i>, cukup <i>sweet</i>, dan tebal, memberikan sensasi hangat dan bobot yang sangat baik. Tidak ada sibilance pada vokal, benar-benar terasa halus. Suara-suara instrumen lain di <i>midrange</i> pun terasa tebal, namun terkadang terasa kurang lepas dan detail. Kelebihan AN16 ini baru terasa setelah Anda menggunakan dia selama 100 jam atau lebih (baik reguler atau <i>burn-in</i>), karena <i>out of box</i> suaranya terasa mendem, agak tertahan. Seperti Anda mendengarkan <i>speaker</i> yang ditutupi dengan karung.</div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 bisa dibilang presentasi mid dan vokalnya berkebalikan dengan AN16, jika pada AN16 terdengar tebal dan <i>warm</i>, pada VSD2 terasa sedikit tipis dan tidak se-<i>warm</i> AN16. Vokal VSD2 terasa <i>laidback</i>, agak tipis bagi saya, dan sedikit kering. <i>Sibilance</i> juga lebih sering muncul di VSD2 ini dibanding di AN16 yang lembut sekali. Namun VSD2 memberikan suara instrumen yang lebih open dan bening dibanding AN16.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Treble</u></div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 memiliki presensi high yang cukup banyak dan cukup <i>sparkling</i>. Sayangnya kerap terdengar <i>peakky</i>, terasa sedikit tajam. Suara-suara simbal terkadang terasa kurang rapi, terutama di lagu-lagu rock/metal. Namun jika digunakan untuk nyetel lagu-lagu <i>slow</i> dengan kualitas <i>recording</i> dan file yang baik, suara-suara tajam yang jarang muncul.</div>
<div style="text-align: justify;">
AN16 highnya terasa lembuut sekali, porsinya pun tidak terlalu banyak, jauh jika dibandingkan dengan presensi highnya VSD2. High terasa kurang <i>crisp</i> dan tidak <i>sparkling</i>, dipadukan dengan karakter mid yang <i>forward</i>, tebal, dan <i>warm</i>, menjadikan AN16 ini terdengar lembut dan melow sekali. Tidak ada kata tajam/<i>overbright</i> di AN16 ini, bahkan ketika saya mendengarkan di volume yang cukup tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>separasi, soundstage, detail</u></div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage pada VSD2 terasa luas, cukup <i>spacious</i>. <i>Soundstage</i> yang luas ini membuat saya pribadi merasa tidak cepat bosan, karena suara-suara yang muncul terasa bertebaran di depan saya, tidak terfokus menumpuk di tengah saja. Berbeda dengan VSD2, AN16 <i>soundstage</i>nya terasa sedang-sedang saja, tidak sempit namun tidak luas juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi pada kedua IEM ini terbilang baik. Meski saya bisa memisahkan suara-suara yang muncul dengan mudah alias tidak bertumpuk, namun entah mengapa saya merasa VSD2 ini terkadang kurang rapi, terutama di genre musik agresif/kencang. AN16 terasa lebih rapi dan tegas pemisahannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detail keduanya terbilang cukup baik, tidak terlalu istimewa, sudah lebih dari cukup lah untuk bersantai mendengarkan musik. VSD2 yang terasa lebih balance membuat detail kecil lebih mudah ditangkap. AN16 yang <i>midcentric</i> pun detil di bass dan mid cukup oke, namun detil di high kerap tersamarkan oleh mid dan vokal yang <i>forward</i> dan tebal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<u>Genre</u></div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 menurut saya cukup luas jangkauan genre musik yang bisa dibawakan dengan asyik. Pop, EDM (<i>Electro-Dance Music</i>), dan yang mirip-mirip bisa didendangkan dengan nikmat oleh VSD2. Kekuatan utamanya sih di <i>genre-genre</i> yang banyak <i>beat bass</i>nya, terasa sekali VSD2 ini sangat fun <i>bass impact</i>nya. Kelemahannya di <i>genre</i> yang cepat dan banyak instrumennya, VSD2 kerap terdengar kurang rapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
AN16 yang terasa <i>midcentric</i>, lebih enak untuk nyetel <i>genre</i> vokal. Vokal yang <i>forward</i>, tebal, dan hangat terasa sangat emosional. AN16 juga siap membawakan lagu-lagu yang slow dan santai dengan nikmat. Jika diberi lagu-lagu agresif, AN16 akan terasa terlalu lembut, tidak bergairah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
VSD2 cocok bagi Anda pecinta bass nendang namun tetap ingin high yang nge-cring, sedangkan AN16 lebih cocok untuk lagu-lagu vokal dan slow santai.<br />
<br />
Sebagai sebuah IEM gratisan, AN16 ini terbilang cukup menarik, sayangnya memang edisi terbatas jadi tidak dijual oleh Vsonic. Sebuah strategi yang sangat cantik dari Vsonic dalam memperkenalkan VSD2 sebagai produk barunya, tentu penjualan dengan embel-embel bonus IEM dengan driver GR07 dan housing GR06 akan sangat menarik calon pembeli.<br />
Bagaimana dengan <i>price to performance</i> dari VSD2 itu sendiri? Tergantung berapa harga dia dilepas di pasar Indonesia, jika harganya setara dengan SGD 50 alias Rp 500.000 mungkin dia akan cukup menarik, bisa sebagai alternatif Vsonic GR02 Bass Edition yang treblenya lebih cring dan <i>soundstage </i>lebih lebar namun tidak sehalus GR02 Bass Edition. Tapi, saya mendengar rumor VSD2 ini akan dilepas di kisaran Rp 650.000. Jika di harga segitu, menurut saya pribadi <i>price to performance</i>nya jadi "biasa saja", tidak wow namun tidak terlalu buruk juga. Terkadang saya berpikir mendingan menambah budget sedikit lagi untuk mendapatkan IEM lain.<br />
<br />
Seperti biasa, pendapat dari apa yang saya dengar belum tentu sama dengan pendapat dari apa yang Anda dengar. Sebisa mungkin cobalah dengarkan dulu barang yang akan Anda beli sebelum memutuskan akan dibeli atau tidak :)</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com50tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-90114787829573465242015-04-11T12:17:00.000+07:002015-09-26T08:36:28.069+07:00REVIEW LG Quadbeat 2<div style="text-align: justify;">
Cerita ini berawal dari terjualnya <i>bluetooth headset</i> saya, Sony MW1 beberapa waktu yang lalu. Performa MW1 sangat memuaskan, tapi karena fiturnya terlalu banyak dan banyak yang tidak terpakai juga oleh saya, sehingga saya merasa mubazir. Selagi menunggu tabungan membengkak untuk mencari <i>bluetooth headset</i> yang lebih pantas buat saya, saya mencari IEM (<i>In Ear Monitor</i>) <i>with mic</i> yang memiliki <i>volume control</i>. Tentu saja budget yang dianggarkan sangat minim, mengingat ini hanya sementara saja. Akhirnya mata saya tertuju pada LG Quadbeat 2 <i>loosepack</i> yang kisaran harganya Rp 60.000-Rp 100.000 (April 2015)</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
LG Quadbeat 2 aslinya adalah IEM bawaan <i>smartphone high-end</i> nya LG, yaitu LG G2. Namun entah mengapa kok banyak yang jual <i>loosepack</i>nya, baik itu di <i>online store</i> lokal maupun internasional seperti eBay.</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah <i>loosepack</i> ini benar-benar barang original? Entahlah, dan jangan tanya saya juga, soalnya saya belum sempat membandingkan dengan Quadbeat 2 yang bawaan <i>smartphone</i> LGnya.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ini kurang pantas disebut sebagai <i>review</i> LG Quadbeat 2, selain saya belum mencoba yang asli benar-benar asli dari LGnya, tidak ada jaminan apakah barang yang saya terima akan sama dengan yang Anda beli. Jadi, ini hanya <i>sharing-sharing</i> saja yaa :) </div>
</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Spesifikasi</span></b></div>
</div>
Earphone Type: IEM<br />
Driver : Dynamic Unit<br />
Maximum rated power : 20mW<br />
Sensitivity : 97dB (at 3mW)<br />
Frequency band: 20Hz ~ 20kHz<br />
Impedance : 24 ohm<br />
Jack : 3.5 mm<br />
Buttons : 3 Key (calls, volume control)<br />
<div>
<br /></div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kelengkapan</span></b></div>
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ebmdMgWqnxs/VSCybDisVqI/AAAAAAAABVQ/-uplRv5e9GI/s1600/IMG_20150405_090518.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" height="288" src="http://2.bp.blogspot.com/-ebmdMgWqnxs/VSCybDisVqI/AAAAAAAABVQ/-uplRv5e9GI/s1600/IMG_20150405_090518.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Karena barang <i>loosepack</i>, maka kelengkapan hanya ada IEM dan <i>eartips</i> saja. Sialnya, <i>eartips</i> yang diberikan hanya sepasang saja, ukuran M. Untungnya bentuk dan ukuran <i>nozzle</i> Quadbeat 2 ini tidak aneh-aneh, sehingga sangat mudah untuk mencari tips yang cocok dengannya. <i>Tips</i> dBe, basic, sony hybrid, spinfit, ortofon, dll bisa digunakan untuk Quadbeat 2 ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
</div>
<div>
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Desain, Build Quality, dan Pemakaian</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Lg Quadbeat 2 menggunakan desain <i>angled nozzle </i>seperti keluarga Phrodi (POD007, 300, 500, M201, dll).</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/--0nluvlzCa4/VSCyaqL8_5I/AAAAAAAABVI/Fl83UMVvmCM/s1600/IMG_20150405_085608.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="252" src="http://3.bp.blogspot.com/--0nluvlzCa4/VSCyaqL8_5I/AAAAAAAABVI/Fl83UMVvmCM/s1600/IMG_20150405_085608.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bahan utama penyusun housingnya adalah perpaduan metal ringan berwarna putih dengan plastik hitam berkualitas. Terlihat elegan sekali, tidak ada kesan murahan di sini. Bobotnya pun terasa sangat ringan, sehingga tidak mengganggu kenyamanan ketika dipakai.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-WNRjnm-DX1Y/VSCybLy82uI/AAAAAAAABVM/kMgO1pk788k/s1600/IMG_20150405_091053.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="385" src="http://3.bp.blogspot.com/-WNRjnm-DX1Y/VSCybLy82uI/AAAAAAAABVM/kMgO1pk788k/s1600/IMG_20150405_091053.jpg" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Urusan <i>build quality</i>, di harga segini saya bilang sih <i>top notch</i>. Bahan berkualitas plus <i>finishing</i>nya sangat rapi, mengalahkan <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2015/01/review-moxpad-x6.html" target="_blank">Moxpad X6</a> dan <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2015/02/review-auglamour-ag-r1-upgraded-cable.html" target="_blank">Auglamour AG-R1</a> yang terlihat tidak rapi <i>finishing</i>nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke kabel, Quadbeat 2 menggunakan kabel pipih ala kwetiau. Model kabel seperti ini sedang digemari, karena tidak mudah kusut atau meninggalkan bekas lipatan yang berlebihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pada <i>Y-splitter</i> terdapat logo LG dan dibaliknya ada keterangan <i>made in</i> Indonesia. Tumben, biasanya <i>made in</i> China, apakah ini benar-benar barang dari distributor r LG Indonesia? Entahlah :D</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-CtLn3OEcdcM/VSCycZO50pI/AAAAAAAABVs/b9ur9DHWuxo/s1600/dual.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://4.bp.blogspot.com/-CtLn3OEcdcM/VSCycZO50pI/AAAAAAAABVs/b9ur9DHWuxo/s1600/dual.jpg" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Quadbeat 2 menggunakan jack L-shaped dan sepertinya nickel plated </div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-G0tUiPPOKyA/VSCyb56V7AI/AAAAAAAABVY/uby6tLjqEsI/s1600/IMG_20150405_091233.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="316" src="http://2.bp.blogspot.com/-G0tUiPPOKyA/VSCyb56V7AI/AAAAAAAABVY/uby6tLjqEsI/s1600/IMG_20150405_091233.jpg" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Soal <i>fitting</i> dan kenyamanan, saya tidak menemukan masalah pada Quadbeat 2 ini. <i>Fitting</i> terbilang sangat mudah, <i>isolation</i> pun bagus. Namun yang perlu diperhatikan adalah <i>nozzle angle</i> nya, pastikan ketika memasukkan ke telinga dalam sudut yang tepat, atau mungkin di dalam telinga perlu sedikit diatur lagi posisinya agar mendapat suara yang terbaik, karena kalau tidak suara seperti bocor</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kualitas <i>eartips</i> bawaan lumayan, tidak terasa kasar, meski tentu urusan kenyamanan jangan dibandingkan dengan sony hybrid, spinfit, ortofon, dll. Yang jelas buat IEM harga segini, terhitung nyaman banget. Andai saja seller lebih berbaik hati memberikan tips ukuran lainnya, tidak hanya M.</div>
Oh ya, Quadbeat 2 ini <i>defaultnya</i> sepertinya didesain untuk digunakan secara <i>straight down</i>. Namun ketika digunakan <i>over ear</i> pun tidak masalah, tidak ada gangguan kenyamanan yang timbul.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-_4HTVuEIWcY/VSDA8HDnYII/AAAAAAAABWA/2uynY0p6so4/s1600/pake.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="418" src="http://1.bp.blogspot.com/-_4HTVuEIWcY/VSDA8HDnYII/AAAAAAAABWA/2uynY0p6so4/s1600/pake.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">In-Line Mic, Call Handling, dan Volume Control</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Quadbeat 2 yang sejatinya merupakan sebuah <i>handsfree</i> bawaan <i>handphone</i>, sudah tentu wajib memiliki fitur <i>call handling</i> dan <i>mic</i>, plus ada bonus volume kontrol. Posisi <i>mic</i> dan tombol-tombol ini ada di dekat <i>left channel</i>, di atas Y-<i>splitter</i>, jadi ketika IEM dipakai, posisi <i>mic</i> otomatis berada di dekat mulut.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dicoba digunakan pada Samsung Galaxy S2, semua fitur berjalan dengan baik. Kualitas <i>mic</i>nya bagus, suara terdengar jernih. Volume kontrol memudahkan kita untuk menaik-turunkan volume <i>music player</i> kita. Tombol <i>call handling</i> bisa berfungsi untuk mengontrol lagu, tekan sekali untuk <i>play/pause</i>, dua kali untuk <i>next song</i>, dan tiga kali untuk <i>previous song</i>.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-PgApQtFuj4k/VSCycWTiC_I/AAAAAAAABVk/rmVsp9q0RXg/s1600/mic.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://2.bp.blogspot.com/-PgApQtFuj4k/VSCycWTiC_I/AAAAAAAABVk/rmVsp9q0RXg/s1600/mic.jpg" width="640" /></a></div>
<div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Suara</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Quadbeat ini sudah burn-in sekitar 100 jam</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup yang digunakan :</div>
<div style="text-align: justify;">
- laptop + centrance dacport</div>
<div style="text-align: justify;">
- Samsung Galaxy S2</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Secara keseluruhan, LG Quadbeat 2 ini suaranya warm</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Quadbeat 2 memberikan kuantitas bass yang cukup besar, saya yakin Anda tidak akan kekurangan bass. Oh ya, pastikan fittingnya sudah pas ya, terutama sudut nozzlenya, karena kalau tidak pas impact bass menjadi tipis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bassnya agak boomy, terkadang sedikit muffled dan kurang detail. Untungnya bass masih cukup rapi, tidak gedebak-gedebuk belepotan gak jelas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Quadbeat 2 ini asyik diajak nyetel musik yang banyak beat bassnya seperti pop dan RnB modern, beat-beat bassnya oke. Bagaimana dengan musik cepat seperti rock/metal? Keteteran sih tidak, namun karena agak boomy dan sedikit muffled, detail batas gebukannya jadi kurang tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mid dan vokal Quadbeat 2 yaa "<i>just right</i>", tidak ada hal yang menonjol dan membanggakan. Posisi vokal berada di tengah menurut saya. <i>Midrange</i> cukup jernih, detailnya biasa saja. Tidak bisa banyak komentar saya, yang jelas tidak jelek dan saya bisa menikmati kok. <i>Just sit back and enjoy your music. </i>Kalau mau dicari-cari sisi bagusnya sih, LG Quadbeat 2 ini tidak pernah mengeluarkan suara-suara yang membuat <i>fatigue </i>seperti <i>sibilance</i>, tajam, dan sejenisnya. Benar-benar <i>smooth</i> dan tidak bikin capek.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Treble pada Quadbeat 2 ini halus tapi tidak mendem. Suara-suara simbal dan gemerincing kecil tetap terdengar ditengah riuhnya bass dan <i>midrange</i>. Yaa memang sih kurang detail, tapi menurut selera saya sih masih cukup lah. Tidak ada kata tajam samasekali, sangat enak untuk didengarkan dalam waktu yang lama.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi terbilang cukup, kadang masih ada yang sedikit bertumpuk tapi mengingat harga masih sangat bisa dimaklumi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage menurut saya tidak luas, mirip-mirip dengan jimbon. Sedikit bertumpuk di tengah suaranya namun sedikit lebih baik dibandingkan jimbon.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detail biasa saja, untuk kenikmatan bermusik santai sudah cukup banget laah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Genre</div>
<div style="text-align: justify;">
LG Quadbeat 2 asyik-asyik saja sih diajak untuk berbagai jenis lagu. Bestnya sih di sejenis pop modern yah kalau menurut saya. Buat lagu-lagu EDM pun asyik, hentakan-hentakannya mantap.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sejenis akustik atau lagu-lagu keras seperti rock, metal, dll sedikit kurang greget, gebukan bass kurang detail, dan treblenya kurang <i>crisp, </i>centrengan gitar akustik kurang detail.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<b><span style="font-size: x-large;">Kesimpulan</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Hmmmm</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk sebuah IEM yang ada mic dan volume controlnya, dan jika kita membelinya dengan selembar uang Rp 100.000 masih bisa ada kembalian* yang cukup untuk beli paket nasi+ayam+minum di KFC dan bahkan masih ada sisa buat bayar parkir dan beli snack di Indomaret, saya pikir saya tidak bisa banyak komplain tentang LG Quadbeat 2 ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Buat berbagai macam genre masih oke-oke saja. Desainnya bagus, build qualitynya oke, ada mic dan volume control pula. Worth to buy laah, terutama bagi Anda yang handsfree bawaan handphonenya hilang atau bahkan tidak diberikan handsfree dalam paket penjualannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Segi teknikaliti memang biasa saja, nothing special. <i>Soundsignature</i>nya lebih ke arah fun, nyaman untuk didengar lama, main aman, dan mainstream. Yaa semua kembali ke Anda, dan saya rasa Anda tidak membayar terlalu mahal untuk IEM ini**</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Plus :<br />
- nyaman dipakai<br />
- sama nyamannya ketika digukan straight down ataupun over ear<br />
- tidak ada suara-suara sibilance, terlalu tajam, dan suara yang membuat cepat lelah lainnya<br />
<br />
Minus :<br />
- teknikaliti biasa saja<br />
- loosepack, tidak ada jaminan barang yang saya dan Anda dapat adalah sama<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-size: x-small;">Keterangan :</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-size: x-small;">* : harga pada seller-seller tertentu</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red; font-size: x-small;">** : jika Anda membeli loosepack-an nya</span></div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com38tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-78253103718639119802015-04-11T11:30:00.000+07:002015-04-17T06:51:14.791+07:00REVIEW Abingo S100i<div style="text-align: justify;">
Terimakasih buat om Andika yang sudah memasukkan IEM ini ke pasar lokal, jadi saya bisa icip-icip :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Selama ini IEM (In Ear Monitor) with mic di kisaran Rp 100.000 kebanyakan suaranya warm atau basshead, jarang yang suaranya ke arah bright. Abingo S100i hadir sebagai salahsatu pilihan bagi Anda yang suka suara ke arah bright atau yang kurang suka bass besar</div>
<div style="text-align: justify;">
Harga yang ditawarkan lumayan miring, Rp 125.000 per April 2015</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b><br />
Driver unit : dynamic 10mm<br />
Sensitivity : 112dB<br />
Impedance : 16 Ohm<br />
Max power : 20mW<br />
Frequency response : 20Hz-20kHz<br />
Cable length : 1,2m<br />
Jack : 3,5mm gold plated<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Paket Penjualan</b></span><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-iPRPSh-wYOw/VSiQz31MPwI/AAAAAAAABWw/n_GkUJKIuow/s1600/packing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-iPRPSh-wYOw/VSiQz31MPwI/AAAAAAAABWw/n_GkUJKIuow/s1600/packing.jpg" height="256" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kotak Abingo S100i ini sangat mengingatkan saya pada produk moxpad, baik itu ukuran kotaknya yang besar, penggunaan warna merah-hitam, hingga isi aksesorisnya.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zi7JcAPawm0/VSiQyyLG8cI/AAAAAAAABWg/2mVS6cZJJ3k/s1600/IMG_20150407_104614.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zi7JcAPawm0/VSiQyyLG8cI/AAAAAAAABWg/2mVS6cZJJ3k/s1600/IMG_20150407_104614.jpg" height="272" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk ukuran IEM 100 rebuan, Abingo S100i tidak tanggung-tanggung dalam memberi aksesoris bawaan. Tercatat ada zipper hardcase yang siap melindungi S100i saat traveling, shirt clip untuk menjepitkan kabel ke baju agar efek microphonic berkurang, hingga 4 pasang tips (warna pink S/M/L, yang putih tidak tahu ukuran apa tapi mirip dengan M)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Desain, Build Quality, dan Pemakaian</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Abingo S100i menggunakan desain classic straight down IEM. Bentuknya sendiri lumayan, tidak terlihat terlalu membosankan. Desain demikian bertemu dengan warna pink, jadi terlihat semakin feminim.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-a47jtKraUlc/VSiQyBsGQYI/AAAAAAAABWU/nU9Y4iIAJuI/s1600/IMG_20150407_103855.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-a47jtKraUlc/VSiQyBsGQYI/AAAAAAAABWU/nU9Y4iIAJuI/s1600/IMG_20150407_103855.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Urusan build quality, Abingo S100i memberikan bahan housing terbuat dari metal dengan cat ala krom mengkilat yang mudah tergores-gores. Untuk IEM 100 rebuan, housing metal memang nilai jual lebih tersendiri, mengesankan barang yang lebih durable. Apalagi finishingnya terlihat rapi sekali, tidak ada bekas sambungan yang menonjol ataupun gap yang tidak manusiawi antarpanel housing.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-bU3Dhe_VPB4/VSiQyMfxvcI/AAAAAAAABWY/wFMOVq91qo0/s1600/IMG_20150407_104309.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-bU3Dhe_VPB4/VSiQyMfxvcI/AAAAAAAABWY/wFMOVq91qo0/s1600/IMG_20150407_104309.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika digunakan oleh pria berbrewok seperti saya, maka akan terlihat hmmmmmm.... *ah sudahlah*</div>
<div style="text-align: justify;">
Gunakan tips yang cocok dengan telinga Anda agar mendapat fitting, isolasi, dan kenyamanan yang baik. Kualitas tips baawaannya standar IEM 100 rebuan laah, nyaman sih lumayan namun untuk pemakaian jangka panjang cukup bikin lelah. Kebetulan semua tips bawaannya tidak ada yang cocok dengan saya, untungnya tips dari LG Quadbeat 2 bisa masuk dengan enak di telinga saya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-wQb2Ujk4XTc/VSiQywsMQsI/AAAAAAAABWo/87BrPqufBao/s1600/C360_2015-04-06-16-03-24-765.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-wQb2Ujk4XTc/VSiQywsMQsI/AAAAAAAABWo/87BrPqufBao/s1600/C360_2015-04-06-16-03-24-765.jpg" height="400" width="252" /></a></div>
Jack gold plated berprofil ramping tidak akan menyusahkan bagi Anda pengguna case tambahan pada smartphone/DAP, tidak akan kepentok case. Sayangnya lapisan body jacknya licin, mirip dengan <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/07/review-tingo-tg38s.html" target="_blank">Tingo TG38s</a>. Bagi Anda yang tangannya kerap berkeringat, akan terasa licin ketika mencabut jack dari smartphone/DAP Anda, hati-hati jangan sampai terpeleset terus kabelnya yang tertarik agar tidak menimbulkan masalah.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-TW8-nzcGwTo/VSiVOPnjvEI/AAAAAAAABXI/XoNQ7R_NqPk/s1600/IMG_20150407_103353.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-TW8-nzcGwTo/VSiVOPnjvEI/AAAAAAAABXI/XoNQ7R_NqPk/s1600/IMG_20150407_103353.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Mic dan Call Handling</span></b></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_38lHV7jUzA/VSiQzA1UueI/AAAAAAAABW4/_lJnpPG9xkE/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-_38lHV7jUzA/VSiQzA1UueI/AAAAAAAABW4/_lJnpPG9xkE/s1600/Untitled-1.jpg" height="232" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mic bisa melakukan tugasnya dengan baik, tidak ada masalah dalam hal kejernihan maupun kekerasan suara ketika bertelepon.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tombol call handling pun selain berfungsi untuk angkat/tutup telepon, juga sebagai pengontrol musik pada smartphone Anda. Tekan satu kali untuk play/pause, dua kali untuk next song, dan tiga kali untuk previous song.</div>
<div style="text-align: justify;">
Tombol berdimensi kecil plus sedikit keras ketika ditekan dan diperparah dengan profil licin sedikit mengurangi kenyamanan penggunaan, terutama ketika butuh tekan tombol dua atau tiga kali secara beruntun untuk pindah-pindah lagu.</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b><br />
Abingo S100i sudah menjalani burn-in 150 jam.<br />
Setup yang digunakan untuk pengetesan :<br />
1. Laptop with <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">Centrance Dacport</a><br />
2. Samsung Galaxy S2, poweramp music player<br />
<br />
Karakter utama Abingo S100i ini agak bright dan agak tipis, bagi Anda pecinta suara warm tebal, sebaiknya menjauh<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-gXxLwvKHk6o/VSiitbD_skI/AAAAAAAABXk/MwbfKFZ3hIY/s1600/s100i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-gXxLwvKHk6o/VSiitbD_skI/AAAAAAAABXk/MwbfKFZ3hIY/s1600/s100i.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<br />
Low<br />
<div style="text-align: justify;">
Kuantitas bass yang diberikan Abingo S100i hanya cukupan saja, <i><b>[update pemakaian 150 jam] bassnya jadi sedang, tidak terlalu tipis dan tidak besar, tetap definitely not for a basshead</b></i>. Bassnya tight, clean, dan detilnya bagus. Jangan parno dulu ketika mendengar bass yang kuantitas cukupan saja, karena Abingo S100i tidak melupakan lowbass. Yap, lowbass di S100i masih terasa, tidak hilang begitu saja, sehingga bass masih terasa empuk pukulannya dan tidak membosankan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Midrange</div>
<div style="text-align: justify;">
Midrange pada Abingo S100i ini sangat jernih dan detil. Penempatan vokal sedikit laidback, tapi tidak sampai jauh dibelakang. Midrange dan vokal secara keseluruhan terdengar sedikit tipis bagi selera saya, kurang punya bobot. Untungnya meski sedikit tipis namun tidak terasa terlalu kering, jadi vokal masih dapet emosinya, tidak terlalu datar atau membosankan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suara-suara instrumen yang nampang di midrange seperti gitar atau alat tiup terdengar bersih dan detil, mantaap</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
High</div>
<div style="text-align: justify;">
Abingo S100i memberi porsi high yang cukup banyak, terasa cring dan sparkling, sayangnya agak "kurus" profilnya. Suara-suara simbal crisp, agak tipis dan kurang bertekstur. High rawan terdengar tajam/metalik apabila bertemu file kualitas jelek atau recordingnya yang tajam, terutama di musik-musik keras semacam rock, screamo, heavy, metal dan kawan-kawannya. Namun bila nyetel musik-musik pop santai, high tidak terasa tajam kok.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi, Soundstage, dan Detail</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi terasa bagus, suara-suara tidak terasa bertumpuk.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage cukup, belum terasa spacious tapi di telinga saya tidaklah sempit. Yang lumayan adalah depthnya, mana yang lebih dekat/jauh atau depan/belakang lebih terasa, sesuatu yang jarang diberikan oleh IEM 100 rebuan. Yaa jangan dibandingkan dengan IEM mid dan high end tentunya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detailnya bagus, detail kecil mudah tertangkap, sayup-sayup di belakang bisa terdengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Genre</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut saya S100i ini enak untuk genre slow, pop, jazz, blues, akustik, instrumental, classic, dan yang mirip-mirip dengan mereka.</div>
<div style="text-align: justify;">
Buat EDM, bassnya terasa kurang nendang, kurang fun jadinya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Buat musik rock/metal lumayan, tidak ada masalah dalam speed maupun detail, hanya saja presentasi suara yang agak-agak tipis di telinga saya jadinya kurang seru.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Anda hanya punya budget 100 rebuan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Ingin IEM with mic?</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak suka yang bassnya besar, dan lebih suka yang suaranya agak bright dan detail?</div>
<div style="text-align: justify;">
Abingo S100i adalah pilihan yang tepat, masih jarang IEM with mic di kisaran harga 100 rebuan yang karakternya agak bright dengan detail bagus seperti ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Presentasi suara yang agak tipis dan terkadang tajam memang merupakan ganjalan bagi sebagian orang, namun bagi Anda bright lovers saya rasa bukan masalah. Malah sepertinya Anda akan sangat menyukainya, apalagi harganya relatif murah :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- good detail</div>
<div style="text-align: justify;">
- suara bening, bersih, jernih</div>
<div style="text-align: justify;">
- murah</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- treble berpotensi tajam di lagu tertentu, terutama genre-genre keras</div>
<div style="text-align: justify;">
- keberadaan sibilance di beberapa lagu yang mungkin akan dibenci orang (meski bagi saya sih masih bisa ditoleransi)</div>
<div style="text-align: justify;">
- jack licin</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-51599813844302279162015-02-21T10:36:00.000+07:002015-03-10T13:28:08.560+07:00REVIEW Auglamour AG-R1 upgraded cable version<div style="text-align: justify;">
Yeaay kedatangan lagi IEM (In Ear Monitor) asal Tiongkok nih, Auglamour AG-R1. Promonya sih katanya "mainly for vocal", wah lumayan juga nih, jarang-jarang ada IEM over-ear dibawah Rp 500.000 yang membanggakan good vocal. </div>
<div style="text-align: justify;">
Mari kita bahas IEM yang dibanderol Rp 400.000 (februari 2015) ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Spesifikasi</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
Brand : AuGlamour </div>
<div style="text-align: justify;">
Model : AG-R1</div>
<div style="text-align: justify;">
Type : In-Ear</div>
<div style="text-align: justify;">
Connectors : 3.5mm</div>
<div style="text-align: justify;">
Function: Noise Cancelling (passive)</div>
<div style="text-align: justify;">
Communication : Wired</div>
<div style="text-align: justify;">
sensitivity : 102+/-2dB</div>
<div style="text-align: justify;">
frequency response : 10-20KHz</div>
<div style="text-align: justify;">
Impedance : 16 Ohm</div>
<div style="text-align: justify;">
cable : 1.3m</div>
<div>
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-Qb4tg5iX_Tk/VOfo7YqdPfI/AAAAAAAABNA/KWs5emhwwDo/s1600/packing.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-Qb4tg5iX_Tk/VOfo7YqdPfI/AAAAAAAABNA/KWs5emhwwDo/s1600/packing.jpg" height="320" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Auglamour menyertakan soft pouch, earhook, foam tips, dan tiga pasang silicone tips sebagai aksesoris pada paket penjualan AG-R1. Lumayan juga aksesorisnya, sayang kurang hardcase nih, lebih aman untuk dipakai bepergian daripada soft pouch.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sesuai namanya : AuGLAMOUR, desain AG-R1 ini terlihat glamour sekali. Desain yang bagus dan sekilas terlihat mirip Dita Audio the answer dan truh edition, dipadu dengan tumpahan chrome ke sejukur body, membuatnya terlihat glamour, mewah, namun tidak terlihat "norak" seperti <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/07/review-tingo-tg38s.html" target="_blank">Tingo TG38s</a> di mata saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-mupTxtGjNBI/VOfqyBzqVzI/AAAAAAAABNY/As08JuZEg_4/s1600/satu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-mupTxtGjNBI/VOfqyBzqVzI/AAAAAAAABNY/As08JuZEg_4/s1600/satu.jpg" height="281" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Build quality baik, seluruh body terbuat dari metal yang tentu saja lebih rigid daripada plastik. Sayangnya finishingnya sedikit kurang rapi, apalagi jika dibandingkan dengan kerapihan metal unibodynya <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/06/review-dunu-trident-dn-12.html" target="_blank">Dunu Trident</a>. Pada Auglamour AG-R1 ini, terlihat ada sambungan body yang cukup mencolok, dan pada pinggiran nozzlenya sedikit kurang rapi finishingnya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-0UIopWRsQ04/VOfsTpYUw6I/AAAAAAAABNk/B_pixZh88iU/s1600/C360_2015-02-17-15-11-29-777.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-0UIopWRsQ04/VOfsTpYUw6I/AAAAAAAABNk/B_pixZh88iU/s1600/C360_2015-02-17-15-11-29-777.jpg" height="297" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran Auglamour AG-R1 ini ternyata kecil untuk sebuah IEM over the ear. Pada awalnya saya mengira kurang lebih sebesar Dita Audio the Truth/answer, ternyata lebih kecil dari itu. Berikut perbandingannya dengan uang koin 100 perak</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-m0_Hte9hKBk/VOfs0rTF0eI/AAAAAAAABNs/aJWFlAbtLAQ/s1600/C360_2015-02-17-15-28-27-308i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-m0_Hte9hKBk/VOfs0rTF0eI/AAAAAAAABNs/aJWFlAbtLAQ/s1600/C360_2015-02-17-15-28-27-308i.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Ukuran yang kecil ini ternyata menunjang kenyamanan, Anda yang bertelinga kecil saya rasa tidak akan kesulitan memakai Auglamour AG-R1 ini, apalagi bagi Anda yang bertelinga besar. Namun bagi Anda yang bertelinga besar, kecilnya ukuran AG-R1 ini membuat kecantikannya sedikit berkurang ketika dipakai.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/--2ya7hxw_Rs/VOftvbBE6yI/AAAAAAAABN4/o9AgOP5z-Lk/s1600/C360_2015-02-16-10-12-50-685.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/--2ya7hxw_Rs/VOftvbBE6yI/AAAAAAAABN4/o9AgOP5z-Lk/s1600/C360_2015-02-16-10-12-50-685.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat mudah untuk mendapatkan fitting di AG-R1 ini, isolasi suara pun terbilang bagus, lebih bagus dari <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2015/01/review-moxpad-x6.html" target="_blank">Moxpad X6</a>. Kualitas silicon tips bawaannya biasa saja, tidak buruk namun untuk penggunaan jangka panjang sedikit bikin pegal, Saya ganti menggunakan Sony Hybrid, kenyamanan meningkat jauh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, yang direview kali ini adalah Auglamour AG-R1 upgraded cable, katanya sih menggunakan kabel silvercoated. Jangan tanya pada saya perbandingan suara dengan AG-R1 versi sebelumnya yang kabelnya twist, saya belum coba versi yang itu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-eCxSpHfKZWI/VOfu9O6dJVI/AAAAAAAABOE/6WEVJAgI4qo/s1600/C360_2015-02-17-15-36-01-522.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-eCxSpHfKZWI/VOfu9O6dJVI/AAAAAAAABOE/6WEVJAgI4qo/s1600/C360_2015-02-17-15-36-01-522.jpg" height="300" width="400" /></a></div>
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b><br />
<div>
<div style="text-align: justify;">
Auglamour AG-R1 ini sudah saya gunakan lebih dari 150 jam.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Setup utama : Laptop (foobar2000 ASIO out) + DAC/amp <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">Centrance Dacport</a></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Setup lainnya sebagai variasi dan pembanding :</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
- AK100 mod (direct)</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
- iPod shuffle 1st gen + GSH DIY headphone amp</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan impedansi 16 Ohm, Auglamour AG-R1 ini tidak membutuhkan driving power yang besar dari DAP. Colok handphone (Samsung galaxy S2) pun volume setengah lebih sedikit sudah terasa berisik.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Auglamour AG-R1 ini nuansa suaranya agak bright. Bass seadanya saja, mid dan vokal forward sangat clear, dan high sparkling. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-jsATpTMrH1g/VOf5xM8pK5I/AAAAAAAABOg/xWcKAeIFGTw/s1600/AG-R1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-jsATpTMrH1g/VOf5xM8pK5I/AAAAAAAABOg/xWcKAeIFGTw/s1600/AG-R1.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bass</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Bass Auglamour AG-R1 ini kuantitasnya seadanya saja alias tipis bin irit bin kurus. AG-R1 tidak bisa mencapai frekuensi yang sangat rendah, getar-getar sub-bass tidak terasa di sini. Mostly basslover saya rasa bakal kecewa, namun bagi Anda yang bukan basslover saya rasa masih bisa sangat menikmati kok. Impact bassnya tetap terasa, tidak menghilang begitu saja. Setel musik dan silakan rasakan sambil berimajinasi, jangan sengaja dicari-cari bassnya. Hehehe</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Di tengah kuantitas yang seadanya, kualitas bassnya sendiri terbilang cukup oke. Gebukannya deep, well controlled, dan gak pernah bleber ke midrange. Respon bass tight dan rapi, di lagu tertentu punchnya pun masih lumayan, tendangannya berasa, misalnya di lagu-lagu Maroon 5 album Songs About Jane.</div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara soal bass punch, AG-R1 ini cukup unik. Jika ketemu dengan setup yang sinergi, contohnya iPod shuffle 1st gen+GSH, entah mengapa bass jadi nongol, punch impactnya jauh lebih berasa, tidak ada lagi kata tipis meski masih jauh dari ranah basshead tentunya. Padahal kalau menggunakan IEM yang lain, GSH saya rasa bukan tipikal amplifier basshead yang sangat ngeboost bass.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mid dan vokal</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Auglamour dengan bangga menyatakan AG-R1 ini "mainly for vocal", dan saya rasa mereka tidak bohong. Untuk IEM harga segini, vokal Auglamour AG-R1 asyik sekali. Posisi vokal ada di sweetspot menurut saya, forward tapi tidak forward banget sampai meninggalkan suara-suara lainnya jauh dibelakang vokal. AG-R1 ini jika bertemu dengan vokal cewek terasa bagus sekali. Desahannya, detailnya, artikulasinya, dan emosinya dapet banget.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Colok ke dacport. presentasi vokalnya sangat jernih dan detil, alunan vokal terasa merdu sekali meski sesekali ada sibilance namun sangat tidak mengganggu. Instrumen-instrumen lain yang numpang nampang di midrange seperti piano atau sax pun terdengar sangat jernih dan detil. Sayangnya kalau colok dacport, vokal terdengar agak kurus. Wah, harus coba colok ke setup lain nih.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Langsung colok AK100, voila! Vokal jadi tidak sekurus di dacport dan terasa lebih "basah", detail-detail lain di mid pun tetap mantap. Dan yang lebih sakti adalah ketika colok iPod shuffle 1st gen + GSH, vokal lebih berbobot, terasa lebih basah lagi dari AK100 mod, tanpa kehilangan kejernihan. Sayang setup iPod shuffle 1st gen + GSH ini membuat instrumen-instrumen di midrange dan artikulasi vokal jadi tidak sedetail dacport atau AK100 mod.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>High</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
High Auglamour AG-R1 ini lumayan banyak porsinya. Presentasinya sparkling, sangat jernih, dan detail banget sampai gemerincing kecil mudah sekali terdengar. Sayang saya kurang suka suara-suara simbalnya, terasa tipis ciss ciss ciss kurang berbody dan bertekstur. Kalau nyetel lagu yang suara simbalnya cepat dan riuh, misalnya di genre metal/heavy, terdengar kurang rapi dan kadang agak kasar. Tentu saja faktor kualitas recording juga sangat berpengaruh yah di sini. Namun kalau untuk nyetel lagu-lagu yang kalem, tidak mengganggu samasekali kok. Meski bright tapi tidak ada suara tajam berlebihan, dan tidak bikin cepat capek juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Presentasi high seperti menurut saya agak kurang cocok kalau direct dacport, kurang enak didengar aja gitu, kadang sparklingnya berlebihan. Colok iPod shuffle 1st gen + GSH highnya seperti sedikit ditahan, lebih kalem tapi gak sedetail dacport. Dan the bestnya adalah ketika colok AK100 mod, high tetap detailed seperti di dacport (AK100 mod lebih detail) namun terasa lembut, tidak ada sparkling berlebihan seperti di dacport.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Separasi, soundstage, detail</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Di aspek ini menurut saya Auglamour AG-R1 sudah baik. Separasi baik, instrumen terasa terpisah, tapi sedikit kurang rapi kalau menyetel lagu yang cepat dan "rame", agak blepotan aja gitu. AG-R1 memang menurut saya kurang oke untuk musik-musik cepat dan brutal.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage terasa luas, kanan-kiri terasa lebar. Depthnya pun lumayan, kesan jarak jauh/dekat lumayan terasa.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
Detail bagus, suara-suara kecil mudah terdengar oleh AG-R1 ini, terutama detail di mid dan high yang menurut saya bangus banget.</div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
AG-R1 cocok banget bagi Anda pecinta vokal, namun bukan vokal yang tebal dan warm yah, tapi vokal yang sangat jernih dan detil. Mid dan vokal memang jadi kekuatan utama AG-R1 ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Musik-musik santai seperti jazz, blues, dan classic terasa asyik sekali ketika dibawakan oleh AG-R1. Akustik pun tidak kalah serunya, centrengan senar gitar terasa sharp dan detail, suara-suara lainnya terdengar sangat jernih. Instrumental tidak kalah ajib detail dan kejernihannya, kadang berasa agak tipis sih, tapi bukan masalah besar kok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk musik-musik pop pun selama Anda tidak terlalu mementingkan impact bass yang nendang banget, AG-R1 siap membawakan dengan indah. </div>
</div>
<div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika bertemu musik yang cepat dan "rame", banyak genjrang-genjreng efek distorsi gitar elektrik dan simbal yang riuh seperti pada musik metal/heavy/hardcore/screamo dan teman-temannya, AG-R1 di telinga terasa kurang enak, lambat sih enggak, cuman sedikit blepotan terutama di highnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagi Anda yang mencari IEM over-ear dibawah Rp 500.000, nyari yang jernih, vokalnya bagus, soundstage luas, dan bosan dengan IEM yang ngebass, Auglamour AG-R1 ini pilihan tepat bagi Anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Vokal dan kejernihan jadi kekuatan utama Auglamour AG-R1 ini. Vokal cewek terasa sedap sekali, desahan emosinya tersampaikan dengan baik. Sayang bass yang seadanya saja dan juga faktor lainnya yang sulit saya jelaskan dengan tulisan (harus coban sendiri), membuat genre yang bisa dibawakan dengan enak oleh AG-R1 ini menjadi terbatas.<br />
Dan bagi saya pribadi, diluar genre vokal dan genre yang slow/santai, AG-R1 agak kurang bertaji, seperti genre yang ngebeat energik atau yang brutal-brutal :D</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Butuh setup yang sinergi agar Auglamour AG-R1 ini semakin dasyat. Bagi saya, sejauh ini paling enak adalah AG-R1 colok ke combo iPod shuffle 1st gen + GSH headphone amplifier.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bassnya jadi nendang, vokal tambah tebel dan sweet tanpa kehilangan kejernihan, high lebih kalem dan rapi. Memang aspek teknis seperti detail, separasi, soundstage, dan imaging masih dibawah direct ke AK100 mod maupun dacport, namun combo ini di telinga saya jauh lebih enak didengar</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-3TfA_M01ZMA/VOf7L3BRUjI/AAAAAAAABOs/n_iBKtzqbiM/s1600/C360_2015-02-18-20-47-05-559.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-3TfA_M01ZMA/VOf7L3BRUjI/AAAAAAAABOs/n_iBKtzqbiM/s1600/C360_2015-02-18-20-47-05-559.jpg" height="303" width="400" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin AG-R1 juga akan mengeluarkan taringnya jika bertemu DAP warm and sweet seperti hifiman HM series, iPod old generation, atau mungkin line up nya fiio.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus :</div>
<div style="text-align: justify;">
+ vokal bagus</div>
<div style="text-align: justify;">
+ jernih dan detil</div>
<div style="text-align: justify;">
+ soundstage lebar, depthnya juga masih lumayan</div>
<div style="text-align: justify;">
+ housing kecil, relatif mudah masuk ke semua orang</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Bass seadanya saja</div>
<div style="text-align: justify;">
- Suara-suara simbal kadang kurang enak didengar di telinga saya<br />
<br />
Should I buy this? Kalau musik favorit Anda banyak mengutamakan vokal, you will love this one! Meski buat genre-genre lain terkadang kurang enak</div>
</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com40tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-72992040383966835602015-01-01T19:03:00.002+07:002015-01-19T08:20:06.974+07:00REVIEW moxpad X6Kedatangan lagi nih IEM (In Ear Monitor) over-ear kere hore, Moxpad X6. IEM berbanderol Rp 380.000 (harga per Desember 2014) ini merupakan penerus dari kakaknya, <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/05/review-moxpad-x3.html" target="_blank">Moxpad X3</a><br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Terimakasih buat <a href="https://www.facebook.com/yourearpartner?fref=ts" target="_blank">Your Ear Partner</a> yang sudah menyelenggarakan group buy Moxpad X6. Sesuai request penyelenggara, sasaran yang dituju adalah kalangan awam, untuk itu pada review kali ini saya mencoba mengurangi penggunaan bahasa-bahasa yang mungkin hanya dimengerti oleh orang yang berkecimpung di dunia audio gear.</div>
<br />
Bagaimana performanya? Mari kita bahas<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b><br />
Speaker type : dynamic<br />
Sensitivity : 96dB SPL/mW<br />
Frequency Range : 20Hz-20kHz<br />
Impedance : 16 Ohm<br />
Cable length : 1350mm + 50mm<br />
Plug : 3,5mm gold plated<br />
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Paket Penjualan</b></span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-V4xc2dcFON4/VJ6SOm4eyQI/AAAAAAAAA_s/Jzk1CcQ39nM/s1600/C360_2014-12-26-15-52-43-408.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-V4xc2dcFON4/VJ6SOm4eyQI/AAAAAAAAA_s/Jzk1CcQ39nM/s1600/C360_2014-12-26-15-52-43-408.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Moxpad X6 datang dengan kardus yang berisi sebuah IEM, zipper hardcase, dan 4 pasang eartips (S/M/L, triflange). Sayangnya tidak diberikan konverter CTIA-OMTP layaknya IEM ber-mic lainnya seperti UE200vi/vm, sehingga membatasi kompabilitasnya dengan beberapa gadget jadul. Bukan masalah besar sih, mengingat sekarang hampir semua menggunakan CTIA.</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b><br />
Bagi sebagian orang, IEM over-ear itu terlihat "gaya". Saya setuju dengan itu, apalagi kalau harganya murah. Moxpad X6 memberikan desain over-ear yang cantik, lebih cantik daripada pendahulunya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-n3LEV40I0G8/VJ6STK41J9I/AAAAAAAAA_8/AHRPYFc97dc/s1600/C360_2014-12-26-16-02-34-340.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-n3LEV40I0G8/VJ6STK41J9I/AAAAAAAAA_8/AHRPYFc97dc/s1600/C360_2014-12-26-16-02-34-340.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lekuk body terlihat membulat tanpa sudut tajam, dengan pilihan warna merah, biru, merah-biru, dan hitam yang semua warnanya translucent. Terlihat cantik ketika dipakai di telinga Anda.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Build quality lumayan, housing terasa kokoh. Hanya saja ada sedikit ketidakrapihan di sambungan housing. Ah siapa juga yang mau lihat, lagi pula this is not Louis Vuitton product.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-D00lTc-vcs4/VKU2LxgTHcI/AAAAAAAABG0/-LZfDro5HyM/s1600/C360_2014-12-28-06-25-34-736.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-D00lTc-vcs4/VKU2LxgTHcI/AAAAAAAABG0/-LZfDro5HyM/s1600/C360_2014-12-28-06-25-34-736.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyamanan?</div>
<div style="text-align: justify;">
Fittingnya sangat mudah, sekali tancap langsung joss. Hanya saja silicone eartips bawaan kurang lembut, agak pegel kalau dipakai lama. Untungnya ukuran dan bentuk nozzle dari moxpad X6 ini umum, sehingga cukup mudah mencari penggantinya. Spinfit atau sony hybrid saya rekomendasikan untuk Anda coba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sama dengan moxpad X3, X6 pun menganut kabel detachable alias bisa dicabut dari housing IEMnya. Jika pada moxpad X3 pin detachablenya PHP, pada X6 kini tidak lagi. X6 menggunakan pin MMCX, pin yang sama juga digunakan oleh Shure. Jadi, kita bisa bertukar kabel atau menggunakan kabel aftermarket yang dibuat untuk Shure. Nice! Kalau sekiranya kabel bawaan kurang oke, kita bisa bereksperimen meningkatkan SQ dengan menggonta-ganti kabel.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-y1RiShQeEv8/VJ6SLaUyPtI/AAAAAAAAA_k/wYgx-E0P0hU/s1600/C360_2014-12-26-15-57-39-008.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-y1RiShQeEv8/VJ6SLaUyPtI/AAAAAAAAA_k/wYgx-E0P0hU/s1600/C360_2014-12-26-15-57-39-008.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Kabel bawaannya secara fisik terasa kuat, microphonic kecil. Sayangnya kabel agak kaku, sehingga terlihat sekali bekas tekukkannya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-FFPLXnEQ04I/VJ6SPegpY9I/AAAAAAAAA_w/Ws4luCBPmuc/s1600/C360_2014-12-26-15-59-22-164.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-FFPLXnEQ04I/VJ6SPegpY9I/AAAAAAAAA_w/Ws4luCBPmuc/s1600/C360_2014-12-26-15-59-22-164.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
Jack masih khas moxpad, J-shaped gold plated<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-8sOjwn8iXZY/VJ6SWjXmqsI/AAAAAAAABAE/qd3CrjuePCk/s1600/C360_2014-12-26-16-04-01-213.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-8sOjwn8iXZY/VJ6SWjXmqsI/AAAAAAAABAE/qd3CrjuePCk/s1600/C360_2014-12-26-16-04-01-213.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Alat test :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. laptop dengan DAC centrance dacport, player foobar2000, ASIO out</div>
<div style="text-align: justify;">
2. DAP basic M90 (rebrand kogan/ritmix/djix/dll)</div>
<div style="text-align: justify;">
3. Samsung galaxy S2, ROM omnirom 4.4.2, player poweramp</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Lagu lossless (WAV dan FLAC) multigenre</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Moxpad X6 saya sudah burn-in kurang lebih 100 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara keseluruhan, moxpad X3 ini karakternya warm dan ngebass, tapi bassnya tidak menenggelamkan vokal dan treble. Yuk kita bahas lebih detil<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-QrtZtqS_H30/VKpGQopIoZI/AAAAAAAABHo/jABZqFcbwJE/s1600/X6.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-QrtZtqS_H30/VKpGQopIoZI/AAAAAAAABHo/jABZqFcbwJE/s1600/X6.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>bass</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bass moxpad X6 ini besar, deep, tendangannya terasa bulat dan empuk. Nice punch! Setelah burn-in 50 jam ++ bass makin terkontrol. Nice!</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika nyetel musik bassheavy, bass terdengar menghantam kuat sampai bergetar-getar. Kabar baiknya, bass tidak bleberan sampai menutupi mid&vokal dan juga high. Mantapp</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun ketika nyetel hardrock, metal, dan kawan-kawannya, bass moxpad X6 terasa kurang lincah. Pukulan cepat bassdrum terasa tidak detail. Yap, moxpad X6 tidak dituning untuk speed drum.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>mid dan vokal</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Midrange terdengar bersih dan bening, sayangnya upper midrange (kalau di foobar sekitar 3,5kHz-5kHz) ada sedikit hars sehingga rawan terdengar kasar/tajam. Udah burn-in 50 jam++ kadang msh agak hars, tp udah berkurang jauh kok. Eitts tenang, hars (kasar) disini hanya muncul kalau kita nyetel musik rock, hardrock, metal dan yang sejenisnya. Kalau kita nyetel musik santai atau EDM, tidak terdengar kasar kok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Urusan vokal, moxpad X6 ini terdengar cukup sweet, dengan penempatan yang bisa dikatakan pas ditengah. Sebenarnya posisi vokal sedikit di belakang bass dan treble, tapi tidak terlalu jauh juga, jadi saya lebih suka menyebutnya pas di tengah. Emosi penyanyi tersampaikan dengan baik. Sesekali terdengar sibilance, namun tidak mengganggu kok, malah menambah keseksian si penyanyi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Treble</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kabar gembira untuk kita semua, moxpad kini treblenya gak mendem</div>
<div style="text-align: justify;">
Treble di moxpad X6 ini cringnya cukup, tidak berlebihan. Pada awalnya treble agak kasar dan tajam, setelah pemakaian 36 jam berkurang signifikan kok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Suara crash simbal terdengar seru, cass cessnya berasa banget. Tapi teksturnya cenderung flat sih, dan kurang detailed. Bukan masalah besar kok, apalagi bagi Anda yang bukan maniak detail.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Separasi, soundstage, detail</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi moxpad X6 cukup baik, spasi antarinstrumen tidak terasa jauh sih, tapi yaa sudah cukup lah tidak terasa bertumpuk juga.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage standar, cukup luas ke kanan-kiri dan depan tapi tidak spacious dan airy. Seperti mendengarkan di studio lah, bukan seperti di live concert.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detail standar, untuk keperluan bermusik easy listening sudah lebih dari cukup kok. Namun bagi Anda yang gemar mencari-cari detail dari tiap instrumen mungkin terasa agak kurang yah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>genre musik</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Moxpad X6 bisa membawakan banyak genre musik, selama tidak menyentuh musik cepat dan agresif seperti hardrock, metal, dan kawan-kawannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bestnya menurutku di Buat EDM (Electro Dance Music) dan juga pop beserta anak-anaknya seperti J-pop, K-pop, poprock.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Extra Feature : Inline mic</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Yap, moxpad X6 dibekali inline mic. Posisinya ada di kabel kanan dan ketika dipakai maka mic ini posisinya akan dekat ke mulut kita. Enak nih, tidak perlu mendekatkan mulut kita ke mic jika mau bicara. Soal kualitas micnya bagus kok, untuk bertelepon terdengar jernih, dan untuk voice command di google pun jarang ada miss (klo yg ini sih tergantung pronouncation).</div>
<div style="text-align: justify;">
Oh ya, tombol yang ada di mic tidak hanya berfungsi untuk menerima panggilan, tapi juga bisa untuk kontrol musik. Tekan 1x untuk play/pause, tekan 2x untuk maju ke musik berikutnya, dan tekan 3x untuk mundur ke musik sebelumnya. Tested di galaxy S2 dan player poweramp</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Moxpad X6. IEM over ear berdesain keren dan juga bersuara bagus. IEM ini cocok untuk bermusik santai menemani aktivitas anda.</div>
<div style="text-align: justify;">
Karakternya bass yang deep dan besar tapi tidak bleberan, mid dan vokal yang jernih, serta high yang tidak mendem biasanya mudah disukai banyak orang, terutama buat yang baru masuk ke dunia audio.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Is it worth to buy? YES!</div>
<div style="text-align: justify;">
Buat yg nyari fun IEM buat easy listening, langsung jajal aja deh. Buat yang nyari IEM buat lagu penuh speed drum seperti metal, mending lirik yang lain</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. fitting mudah</div>
<div style="text-align: justify;">
2. bass besar, deep dan punch tapi gak bleberan</div>
<div style="text-align: justify;">
3. vokal cukup sweet, meski masih ada sedikit sibilance</div>
<div style="text-align: justify;">
4. good price to performance</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. silicone eartips bawaan sedikit kurang lembut, agak pegel kalau dipake lama</div>
<div style="text-align: justify;">
2. upper midrange rentan hars/tajam pada lagu tertentu</div>
<div style="text-align: justify;">
3. detail biasa saja, saya berharap lebih</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harapan gw buat produk moxpad kedepannya :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. pertahankan detachable cable dengan pin yg umum di pasaran dan banyak aftermarketnya (MMCX, pin UE, JH, dkk)</div>
<div style="text-align: justify;">
2. eartips lebih lembut lagi, minimal spinfit/sony hybrid lah</div>
<div style="text-align: justify;">
3. soundstage lebih spacious lagi</div>
</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com68tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-83693998313652038152014-12-30T18:24:00.000+07:002015-03-25T19:32:20.622+07:00REVIEW Basic M90<span style="text-align: justify;">Basic striker again!!</span><br />
<span style="text-align: justify;">Terimakasih pada pihak Basic Indonesia melalui mas Anton Tan yang sudah mengirimkan sample unit Basic M90 ini untuk direview</span><br />
<span style="text-align: justify;"><br />
</span> <br />
<div style="text-align: justify;">
Setelah meramaikan pasar DAP (Digital/Dedicated Audio Player) entry level melalui Basic K3, kini Basic mencoba merambah pasar penikmat audio yang lebih serius melalui Basic M90.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
DAP yang rencananya akan dipasarkan dikisaran Rp 550.000 ini merupakan DAP yang sama dengan Kogan/Ritmix. Kogan/Ritmix sempat nge-hype di forum luar negri, karena katanya sound qualitynya bagus namun harganya sangat miring. Benarkah? Bagaimana dengan performa Basic M90 ini?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-2reudr6G5W0/VKKRz2MaEJI/AAAAAAAABFw/-pdn0zLIi-Y/s1600/C360_2014-12-30-13-36-04-682.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-2reudr6G5W0/VKKRz2MaEJI/AAAAAAAABFw/-pdn0zLIi-Y/s1600/C360_2014-12-30-13-36-04-682.jpg" height="214" width="320" /></a></div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Ringkasan Spesifikasi</span></b><br />
- Slim and lightweight design<br />
- Memory internal 8GB<br />
- support microSD, tested pakai 32GB dan 64GB, semuanya class 10, semuanya lancar<br />
- layar warna 2,4"<br />
- support file : <span style="text-align: justify;">MP3, FLAC, WAV, M4A (M4A yang lossy, bukan ALAC), APE</span> (file lainnya belum dicoba)<br />
- support lirik (lrc)<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan</span></b><br />
<div>
Gambar credits to <a href="https://www.facebook.com/AlanGustian?fref=nf" target="_blank">Alan Gustian</a> <a href="https://www.facebook.com/introgadget" target="_blank">@introgadget</a><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-p-IDzmiA-sM/VOVf-r7JtQI/AAAAAAAABLE/FlXhy_hC3x0/s1600/10984278_10203020189499555_4113075337842872865_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-p-IDzmiA-sM/VOVf-r7JtQI/AAAAAAAABLE/FlXhy_hC3x0/s1600/10984278_10203020189499555_4113075337842872865_n.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Isi paket penjualan :<br />
1. unit m90<br />
2. kabel data<br />
3. IEM Basic IE900<br />
4. charger<br />
5. pouch<br />
6. manual book<span style="text-align: justify;"><br />
</span> <span style="text-align: justify;">IEM (In Ear Monitor) bawaannya adalah Basic IE900, rebrand dari Phrodi POD500 namun tanpa mic. Saya bandingkan dengan POD500, suaranya sama kok. Harga IEMnya sendiri Rp 200.000. Paket yang cukup menggiurkan.</span></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-fgxTJttEyqM/VKDWzH__BRI/AAAAAAAABFE/NqJ2b9uCpQI/s1600/C360_2014-12-28-14-18-22-397i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-fgxTJttEyqM/VKDWzH__BRI/AAAAAAAABFE/NqJ2b9uCpQI/s1600/C360_2014-12-28-14-18-22-397i.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Desain dan Build Quality</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Tampak depan Basic M90 cukup elegan, bagian depan warna hitam glossy ditemani bezel samping berwarna coklat tua yang akan terlihat seperti hitam di tempat gelap. Bagian hitam glossy ini sangat fingerprint magnet. Terdapat layar berwarna berdiagonal 2,4 inchi, diukur menggunakan penggaris. Hahaha</div>
<div style="text-align: justify;">
Di bawah layat terdapat tombol navigasi bulat, ditemani tombol back dan options di sisinya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-GAvJv7_3LvA/VJ_a2BPOBII/AAAAAAAABCc/Etx-NpkAa2g/s1600/depan.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-GAvJv7_3LvA/VJ_a2BPOBII/AAAAAAAABCc/Etx-NpkAa2g/s1600/depan.jpg" height="315" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di samping hanya terdapat tombol power ON/OFF. Di bawah terdapat port mini USB, slot microSD, dan jack 3,5mm. Eh, di mana tombol volume, biasanya DAP memiliki tombol volume khusus? Tombol volumenya menyatu dengan tombol navigasi, sedikit menyebalkan. Akan dibahas di bagian navigasi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-joUraDd-6Gk/VJ_aid8SeiI/AAAAAAAABCU/Ma6g581UEyA/s1600/samping.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-joUraDd-6Gk/VJ_aid8SeiI/AAAAAAAABCU/Ma6g581UEyA/s1600/samping.jpg" height="233" width="640" /></a></div>
<span style="text-align: justify;">Bagian terbaik dari Basic M90 adalah belakang, mirip iPhone 3G, namun lubang kameranya besar. Bagian belakang ini terbuat dari plastik yang dibungkus oleh lapisan kesat, sehingga tidak licin ketika digenggam.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-fJubOhEV3B4/VJ_agVsVwLI/AAAAAAAABCM/NqsWGBn3RzA/s1600/C360_2014-12-28-13-13-43-357.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-fJubOhEV3B4/VJ_agVsVwLI/AAAAAAAABCM/NqsWGBn3RzA/s1600/C360_2014-12-28-13-13-43-357.jpg" height="400" width="300" /></a></div>
<span style="text-align: justify;">Basic M90 ini ukurannya cukup nyaman digenggam, seperti handphone-handphone medio 2008-an, dengan ketebalan 1 cm.</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-wAIatdJdXzo/VKDUKMKrp2I/AAAAAAAABEw/jC5CT79DSIk/s1600/C360_2014-12-29-09-57-23-963.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-wAIatdJdXzo/VKDUKMKrp2I/AAAAAAAABEw/jC5CT79DSIk/s1600/C360_2014-12-29-09-57-23-963.jpg" height="255" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-wOYqnxepyb8/VKDUKYOI8zI/AAAAAAAABE0/_6SHdp_E4iE/s1600/C360_2014-12-29-10-00-20-014.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-wOYqnxepyb8/VKDUKYOI8zI/AAAAAAAABE0/_6SHdp_E4iE/s1600/C360_2014-12-29-10-00-20-014.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Build qualiy Basic M90 lumayan juga. Meski bobotnya ringan sekali, namun plastiknya terasa padat. Finishingnya pun rapi, tidak ada celah menganga dan tidak ada bagian yang ringkih/terasa goyang-goyang. Bagian mengecewakan sih di tombol-tombolnya yang keras dan bagian muka yang sangat fingerprint magnet.</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Layar, Interface, Navigasi, dan Konektivitas</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Kualitas layar cukup payah untuk ukuran gadget 2014/2015. Memang sih warna yang tertampil cerah, dilihat di bawah sinar matahari langsung pun masih cukup jelas, namun viewing anglenya sangat buruk. Jika dilihat dari samping, warna langsung pudar. Namun mengingat harga, yaa bisa dimaklumi lah. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Basic memberikan firmware buatannya sendiri ke Basic M90 ini, sehingga tampilannya berbeda dengan Kogan dkk. Interface responsif, tidak lemot ketika buka menu. Tampilan menunya lumayan keren. Pilihan bahasanya banyak, bahasa Indonesia pun ada.</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: left;">
<span style="text-align: justify;">Total terdapat 12 menu : music, video, photo, recorder, camera, video recorder, FM radio, eBook, Game, Tool, File Navigator, dan Setting. Berikut contoh tampilannya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-7W-UhZPLCxc/VJ_iQoCsFvI/AAAAAAAABCs/wn7fdIl5uRw/s1600/UI.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-7W-UhZPLCxc/VJ_iQoCsFvI/AAAAAAAABCs/wn7fdIl5uRw/s1600/UI.jpg" height="204" width="640" /></a></div>
Butuh sedikit pembiasaan dengan navigasinya, karena tombol atas/bawah adalah tombol volume. Di system UI manapun, tetap menjadi tombol volume. Untuk bergerak atas/bawah menggunakan tombol kiri/kanan.<br />
Yang menyebalkan, tombol kanan selalu diartikan scroll ke bawah, dan kiri adalah scroll ke atas. Jika UI berganti menjadi landscape, pada kamera misalnya, tetap akan seperti itu. Kadang agak bingung ketika landscape, tekan tombol atas namun di layar malah scroll ke bawah. Hahaha. Untungnya hal tersebut hanya berlaku di system UI, pada game tidak berlaku. Pada game tombolnya menjadi 4 arah biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bagian yang cukup menyebalkan lainnya adalah navigasi menggunakan tombol-tombolnya. Tombolnya keras dan "cetak-cetek" ketika ditekan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<span style="text-align: justify;">Konektivitas lalu lintas data hanya menggunakan kabel data, tidak ada konektivitas nirkabel. Transfer data sangat mudah dan cepat, hanya tinggal drag n drop tanpa software khusus. Ketika colok ke komputer, terdapat tiga pilihan mode : power and data, power and play, dan power only.</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<b><span style="font-size: large;">Fitur</span></b><br />
Basic M90 membawa banyak sekali fitur, layaknya sebuah multimedia player. Saya spoiler saja yah, bagi yang ingin baca silakan buka, bagi yang hanya ingin fokus ke musik, langsung lanjut saja ke bawah.<br />
<br />
<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Fitur</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" /> </div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<b><span style="font-size: large;">1. Kamera</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Basic M90 membekali kamera dengan resolusi maksimal 3,2mp. Terdapat beberapa opsi pengaturan tambahan, diantaranya : white balance, brightness, exposure, dan special effect</div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya, saya melihat kamera ini fake 3,2mp. Terlihat seperti manipulasi digital, seperti diperbesar secara digital sehingga resolusi menjadi 3,2mp padahal hasil kamera murninya lebih kecil.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-3fFc4BLmgCQ/VKDTOhRbCJI/AAAAAAAABEk/7tOt0vs6dF8/s1600/potoshow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-3fFc4BLmgCQ/VKDTOhRbCJI/AAAAAAAABEk/7tOt0vs6dF8/s1600/potoshow.jpg" height="191" width="400" /></a></div>
Kualitas kamera sendiri kurang baik, terlihat kurang fokus, tekstur dan detilnya jelek, dan juga sering overexposure.</div>
<div style="text-align: justify;">
Dibawah adalah hasil kamera basic M90 . <a href="https://drive.google.com/folderview?id=0B5WUwQ39dbrgaUM0OUpPMnlMZGM&usp=sharing" target="_blank">Klik link ini</a> untuk gambar lainnya agar lebih jelas<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-aFMLKLCROnQ/VKKBlcRdOyI/AAAAAAAABFU/scZecGGL8Uc/s1600/153837.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-aFMLKLCROnQ/VKKBlcRdOyI/AAAAAAAABFU/scZecGGL8Uc/s1600/153837.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Video Recorder</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Video direkam ke dalam format avi, resolusinya QVGA (320x240) 4:3. Frameratenya berkisar di 22 fps, lumayan lah tidak patah-patah banget seperti handphone kamera jadul yang berkisar di 15fps. Merekam 15 detik video menghabiskan 2MB space memory. Pengaturan dan efek tambahannya sama dengan yang ada di kamera foto.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-6O9xsVIg3eQ/VKDSF9AZw4I/AAAAAAAABEY/TZg_pGmiEdI/s1600/vidshow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-6O9xsVIg3eQ/VKDSF9AZw4I/AAAAAAAABEY/TZg_pGmiEdI/s1600/vidshow.jpg" height="185" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hasil rekaman videonya lebih baik dari foto. Warna lebih tajam, meski tetap lack of details and texture. Overall, tetap kurang bisa diandalkan untuk merekam video, apalagi jika standar yang digunakan adalah standar 2014/2015 yang minimal HD 30fps. Merekan dengan video ini seperti balik lagi ke zaman bokep 3GP. Hahaha</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Berikut contoh screenshoot full 240x320 video</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-I9DAWEKb5GU/VJ_nBozGgBI/AAAAAAAABC8/TNJW42nmxlE/s1600/vid1.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-I9DAWEKb5GU/VJ_nBozGgBI/AAAAAAAABC8/TNJW42nmxlE/s1600/vid1.JPG" height="236" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://drive.google.com/folderview?id=0B5WUwQ39dbrgSW5USFhVTklaU0k&usp=sharing" target="_blank">Klik di sini</a> untuk download contoh videonya (2,3mb)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. FM Radio</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kualitas radionya cukup baik, terdengar jenih, tidak ada masalah dalam sensitivitas, stasiun radio mudah tertangkap. Tentu saja kabel sebagai antena sangat mempengaruhi kualitas suara. Gunakan autosearch untuk mencari siaran radio, dan kita bisa simpan hinggal 30 channel. Sayangnya tidak bisa direname sesuai keinginan. Gak ada keyboard buat ngetiknya. Hahaha</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-4WWbI9chUb0/VKDSDnyLxHI/AAAAAAAABEE/th6DRpByX0M/s1600/radioshow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-4WWbI9chUb0/VKDSDnyLxHI/AAAAAAAABEE/th6DRpByX0M/s1600/radioshow.jpg" height="261" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Oh ya, siaran radio bisa kita rekam juga. Kualitas rekamannya baik, sama seperti mendengarkan langsung siaran radionya. Terdapat tiga pilihan kualitas rekaman (low, med, high), dan lima pilihan gain recording (1-5). Default gainnya di 3.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Beberapa bugs yang ditemui :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. Misal kita sudah save 30 channel hasil autosearch, sebenarnya yang tersimpan itu 15. Loh kok? Misal channel 1 itu radio X 99,3 MHz</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Nah channel 2 nya itu tetep radio X 99,3 (5) MHz</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Channel 3 baru stasiun radio yang tertangkap selanjutnya, yaitu radio Y 98,0 MHz</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Channel 4 nya tetep radio Y 98.0 (5) MHz</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Channel 5 baru radio berikutnya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Wasting space!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Jika kita melakukan aksi terhadap radio, misal kita pindah ke channel berikutnya yang telah tersimpan, atau kita hapus suatu channel, maka radio akan dead silent, gak keluar suara. Untuk menyalakannya kembali, tekan option > mute, kemudian sekali lagi tekan option > play, baru muncul suaranya lagi.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">4. eBook</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya memasukkan tiga format, txt, pdf, dan doc, yang terbaca hanya txt. Maaf saya tidak punya format lainnya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IcHCpM8yu0o/VKDR_DurS9I/AAAAAAAABDo/MHc3XfmaqC0/s1600/ebookshow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-IcHCpM8yu0o/VKDR_DurS9I/AAAAAAAABDo/MHc3XfmaqC0/s1600/ebookshow.jpg" height="265" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">5. Games</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic M90 bisa memainkan format NES, SFC, GBD, MD. Sudah pre-installed dua game NES, yaitu tank dan tetris. Kabar baiknya, kini tombol navigasi 4 arahnya benar-benar sebagai tombol navigasi atas-bawah-kiri-kanan, bukan atas/bawah=volume dan kanan/kiri=naik/turun layaknya di system UI</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-OOQL6-8JnZw/VKDSBe9ic-I/AAAAAAAABDw/r0vSxJUol2Y/s1600/gamessow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-OOQL6-8JnZw/VKDSBe9ic-I/AAAAAAAABDw/r0vSxJUol2Y/s1600/gamessow.jpg" height="185" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">6. Sound Recorder</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Format rekaman bisa WAV atau MP3, dengan pilihan record gain 1-5 (defaultnya 3). Hasil rekamannya lumayan, cukup bersih dan detil. Dibandingkan dengan hasil rekamannya samsung galaxy S2 sih basic M90 masih kalah yah, hasil rekaman galaxy S2 msh lebih bertekstur dan depth lebih terasa. Kesan jarak lebih gamblang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-FkIWZGqqopI/VKDSEKxmj3I/AAAAAAAABEM/wsxNQDztb-E/s1600/recshow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-FkIWZGqqopI/VKDSEKxmj3I/AAAAAAAABEM/wsxNQDztb-E/s1600/recshow.jpg" height="265" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">7. Tool</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>Calculator</u>. Sedikit gak berguna, karena makenya males. Selain karena bukan touchscreen dan tidak ada tombol alfanumerik, semua dikacaukan oleh apalagi kalau bukan navigasinya. hanya bisa kanan/kiri sampai kita menemukan tombol kalkulator yang ingin dipencet, atas bawah tidak berfungsi karena kembali menjadi tombol volume. Wasting time, dihitung manual pake otak kayaknya lebih cepat</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>Calendar</u>. Kalender penunjuk tanggal standar aja. Gak ada hari libur kalender indonesia, sesuatu yang paling dicari. Hahaha</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>Stopwatch</u>. Selain stopwatch standar, ada juga lap mode</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>PC camera</u></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">8. File navigator</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Inilah "windows explorer"nya basic M90, dan bisa menunaikan tugasnya dengan baik! Bisa copy, paste, delete, dan multiselect. Bisa membuka gambar/musik dan file lainnya langsung dari sini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
</div>
</div>
<br />
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Musik</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Berikut alat perang yang digunakan dalam review ini</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Source component pembanding : centrance dacport, samsung galaxy S2, Kogan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cans : Basic IE900, moxpad X6, Baldoor earbud, ATH IM-02</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ampli : GSH</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sorting lagu cukup lengkap, bisa all music, artist, album, genre, dan juga berdasarkan folder penyimpanan. Tak lupa, kita pun bisa membuat playlist sendiri. Sayangnya library tidak mengupdate file dari microSD, hanya dari internal memorynya saja (akan diupdate bila ketemu caranya). Kalau mau buka file yang tersimpan di microSD, harus masuk ke menu dir list.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
File support cukup banyak, MP3, FLAC, WAV, M4A (M4A yang AAC bisa, klo ALAC gak bisa), APE dan sisanya belum saya coba.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-mBds2coVYP0/VKAbFPhlPsI/AAAAAAAABDY/wf-GVmlRCKU/s1600/musik.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-mBds2coVYP0/VKAbFPhlPsI/AAAAAAAABDY/wf-GVmlRCKU/s1600/musik.jpg" height="261" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tampilan music player cukup keren, albumart tertampil mini dan ada visualisasi graphic equalizer dibawahnya. Ada menu lyric, ditest menggunakan file lrc bisa tertampil sempurna</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-4cEcZT-yHgo/VKNxKuUJfII/AAAAAAAABGk/H32uomdYRTk/s1600/C360_2014-12-31-10-33-59-474.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-4cEcZT-yHgo/VKNxKuUJfII/AAAAAAAABGk/H32uomdYRTk/s1600/C360_2014-12-31-10-33-59-474.jpg" height="320" width="237" /></a></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Terdapat beberapa preset equalizer, namun tidak bisa custom equalizer. Set EQ ke normal saja, menurut saya sudah paling oke suaranya,</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Play mode bisa shuffle, shuffle+repeat, repeat one, repeat all, dan sequence. Namun tidak bisa gapless playback. Akan saya update bila sudah ketemu trik/caranya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ada sedikit noise ketika kita jalan-jalan di menu musik dan ketika akan play lagu. Katanya sih Basic M90nya lagi baca memory, menimbulkan noise seperti itu. Pada Kogan pun demikian, jd hal ini bisa dibilang normal. <u>Tidak mengganggu kecuali kitanya lebay atau sengaja dicari.</u></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pada unit yang saya bahkan terdengar hiss plus noise-noise kecil di background ketika memutar lagu. Namun ketika ditanya ke dua orang pengguna M90 lainnya, mereka tidak mengalami hal yang sama. Katanya ketika musik sudah berjalan, hiss dan noise tidak terdengar. Berarti hanya pada unit saya saja. Syukurlah, saya kira semua unit seperti itu.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Langsung saja kita colok earphone ke jacknya Basic M90..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kesan pertama saya nyetel musik dengan Basic M90 ini adalah....</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk DAP Rp 550.000 suaranya terbilang bersih dan jernih. Tiap tone yang keluar, tiap bunyi-bunyian instrumen yang didendangkan, semua terasa bersih dan jernih. Detilnya pun oke banget, microdetail mudah terdengar, detil-detil tiap instrumen nongol semua. Separasi pun terbilang oke, suara tidak bertumpuk, semua saling lepas. Cakep bener buat DAP yang harga barunya segini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kesan kedua adalah, soundstagenya garis doang, imagingnya kurang bagus. Kalau dibilang lebar sih iya terasa lebar, namun kesannya seperti dari kuping kiri ke kuping kanan saja. Imagingnya kurang oke, kesan jarak jauh/dekat kurang terasa. Bahasa kerennya, imagingnya 2D banget.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kesan ketiga adalah, cenderung datar (kurang dinamis).</div>
**datar disini bukan datar respon frekuensi yah, tapi datar karena kurang dinamis**<br />
Kadang-kadang saya jadi agak bosan nih, kurang semangat suaranya.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Soal warna suara, Basic M90 ini nuansanya secara keseluruhan agak bright.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>High nya</u> crisp, kadang terdengar agak tajam, tp gak sampe level mengganggu kok. High tidak terasa buntung, suara-suara gemerincing di high terasa jernih dan detailed.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>Midrange</u> dan vokal mengedepankan presentasi jernih dan detil, bukan sweet dan intim. Vokal agak forward dan beningggg, namun menurut saya agak kering, cenderung datar, dan kurang emosional. Sibilance pun kerap muncul menghiasi vokal, meski tidak sampai mengganggu banget. Instrumen-instrumen yang kebetulan numpang main di midrange seperti gitar akustik dan dentingan piano terasa jernih dan detil, hanya saja terkesan datar, kurang dinamis.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<u>Bass</u> Basic M90 ini sedang-sedang saja kuantitasnya. Terasa kurang deep, low bassnya kurang berimpact, dan kurang nge-punch. Bagi Anda pecinta bass nendang sampai sub bass yang geter-geter, Basic M90 ini mungkin mengecewakan Anda. Presentasi bass M90 ini cenderung tight, buat nyetel musik metal dan sejenisnya yang butuh speed cepat, bassnya tidak terasa keteteran. Bassnya bersih dan memiliki kontrol yang baik, tidak bleberan kemana-mana. Good enough, Andai saja low bassnya lebih berimpact lagi, bakal seru nih.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saatnya coba menggunakan amplifier. Colok langsung ke GSH, hasilnya jadi enak. M90 yang asalnya kering dan kurang dinamis, sekarang jauh lebih sweet, vokal lebih berasa emosinya. Terasa lebih dinamis juga dibandingkan direct langsung ke headphone out M90 yang terasa datar. High jadi lebih kalem, namun cringnya tetap dapet. Depthnya lebih terasa, meski untuk selera saya tetap masih kurang.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-3i4r4FdwL0k/VKVAdsbgLCI/AAAAAAAABHM/dW67iwT-dNw/s1600/C360_2014-12-30-12-18-08-722.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-3i4r4FdwL0k/VKVAdsbgLCI/AAAAAAAABHM/dW67iwT-dNw/s1600/C360_2014-12-30-12-18-08-722.jpg" height="236" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Baterai</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk memutar file WAV dan FLAC, Basic M90 ini tahan 8 jam. Pemakaian 70% layar mati sambil memutar musik, 30% layar menyala buat oprek-oprek dan ganti lagu. IEM yang digunakan basic IE900, volume level 14 dari 31.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
[UPDATE] Test dengan pemakaian 100% musik saja tanpa oprek-oprek, file WAV/FLAC, layar hampir selalu mati, tercatat ketahanan batrenya 12 jam 25 menit</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Charging timenya kurang dari satu setengah jam, menggunakan kepala charger 5V 1A.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Bugs dan Beberapa Hal Menyebalkan Lainnya</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Hal ini mungkin tidak terjadi di semua unit, tapi setidaknya sudah lebih dari satu unit mengalaminya (di unit saya dan keluhan dari pengguna lainnya)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. <u>Sebagian kecil</u> tag lagu, terutama file WAV, tidak terupdate ke library, sehingga masuk ke "unknown artist". Padahal di player lainnya terbaca</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Music library hanya update dari memory internal saja, lagu di microSD tidak masuk ke library</div>
3. noise/hiss saat di menu musik, terutama saat pindah-pindah lagu. Diluar menu musik tidak ada<br />
4. firmware belum 100% stabil (akan diupdate oleh pihak Basic)<br />
<br />
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Tips and Trick Bagi Pengguna Basic M90</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Berikut beberapa tips, trick, tutorial, problem solving, dsb tentang basic M90. Akan diupdate seiring pertanyaan yang masuk mengenai penggunaan Basic M90</div>
<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>tips and trick</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" /> </div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><i>Problem 1 : Basic M90 suka mati sendiri kalau dibiarkan lama tanpa aktivitas dalam kondisi ON, tidak bisa hidup lagi meski sudah pencet tombol sana-sini. Harus direstart kalau mau nyala lagi</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
By default, idle timenya Basic M90 itu 5 menit. Itu yang membuat M90 kalau didiamkan lama suka mati sendiri, dan anehnya tidak mau hidup lagi meski sudah pencet tombol-tombol.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Agar tidak terjadi seperti itu, masuk ke Settings > power saving > idle time. Ubah idle time menjadi OFF</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jangan lupa, setelah mengubah setting, tekan dan tahan tombol OK (tombol tengah) sampai M90 mati, kemudian tekan+tahan lagi tombol OK sampai menyala. Cara ini harus dilaukan untuk menyimpang settingan yang kita ubah</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<b><i>Problem 2 : Basic M90 suka ngerestart sendiri</i></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk restart ini, ternyata tidak ada hubungan dengan firmware. Ini terjadi karena saklar on off nya kurang connect. Cara mengatasinya sederhana sekali, cukup switch digerakkan on-off secara cepat 20 - 30x</div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><i>Tips 1 : M90 lemot dan suka restart randomly ketila browse microSD</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Biasakan jangan mengisi microSD sampai penuh, idealnya 75%-80%. Kalau memang suka mengisi sampai penuh apalagi microSDnya 32GB ke atas, pakailah microSD dengan kemampuan read/writenya tinggi, disarankan minimal class 6. Saya pakai microSD class 10 sudah sangat baik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
MicroSD terisi 50%, class 10, tapi masih lemot dan restart randomly?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jangan terlalu cepat dalam navigasi, sabarlah. Ingatlah ini produk entry level tapi dijejali banyak fitur. Jika Anda beli DAP 10 juta tapi lemot sekali, baru silakan protes :D</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><i>Tutorial 1 : menampilkan lirik di M90</i></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
1. cari file lrc dari lagu yang ingin Anda lihat liriknya. Gunakan aplikasi pencari dan penampil lirik seperti minilyric (PC), AndLyric (Android) agar Anda mendapatkan lirik yang timingnya sesuai.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
2. Masukkan file lrc ke folder yang sama dengan lagu yang ingin diputar di M90. Nama file lagu dan lirik harus sama, kalau belum silakan rename</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
3. Masuk ke menu Music. Tekan options > display mode > lyric</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
4. Lirik Anda akan tertampil di bawah Albumart</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<br /></div>
</div>
</div>
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br />
</span></b> <b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Update Firmware</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk menyelesaikan bugs dan permasalahan sistem lainnya, Basic memberikan firmware update pada pengguna Basic M90. So, bagi pengguna M90, silakan coba update firmwarenya ke yang paling baru, dan jangan lupa selalu berikan masukan pada Basic untuk update berikutnya</div>
<div style="margin: 5px 20px 20px;">
<div class="smallfont" style="margin-bottom: 2px;">
<b>Update Firmware</b>: <input onclick="if (this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display != '') { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = ''; this.innerText = ''; this.value = 'Tutup'; } else { this.parentNode.parentNode.getElementsByTagName('div')[1].getElementsByTagName('div')[0].style.display = 'none'; this.innerText = ''; this.value = 'Buka'; }" style="font-size: 12px; margin: 0px; padding: 0px; width: 55px;" type="button" value="Buka" /> </div>
<div class="alt2" style="border: 1px inset; margin: 0px; padding: 6px;">
<div style="display: none;">
Siapkan dulu bahan-bahan untuk update firmware, yaitu file firmware (*.fw) dan software product tool<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://www.dropbox.com/sh/e1rdildqjzb9cp0/AACDXZGm5lzpNoUQKGiAmGzfa?dl=0" target="_blank">Klik link ini (dropbox)</a></div>
Update 25 Matret 2015<br />
- fixed generating playlist stuck<br />
<br />
Langkah update :<br />
1. Install Product Tool ver 5.46<br />
2. Setelah selesai, restart computer anda<br />
3. Jalankan Batch Tool<br />
4. Import Firmware, dan pilih file firmware, lalu klik Replace<br />
5. GESER POSISI SAKLAR KE OFF - COLOK KABEL USB KE PLAYER*<br />
(a) Pada saat player terdetect, Windows akan mendeteksi hardware baru, harap di arahkan ke : c:\program files\media player product tool 5.46\Driver<br />
(b) Bila install driver failed, harap masuk ke device manager, cari unknown device lalu update driver, sampai terdetect Action HS Chipset<br />
(c) Bila windows tidak mendetect hardware baru, lompat dulu ke langkah nomor 7<br />
6. Found total 2 USB device : 2 disk , 0 ADFU <br />
7. Klik Download - tunggu sampai selesai<br />
8. Bila status belum succeed ulangi langkah dari nomor 5 sampai succeed<br />
9. Sesudah succeed, tutup program batch tool, cabut kabel USB<br />
10. GESER POSISI SAKLAR KE ON, Generate playlist, tunggu. Lalu tekan play lama untuk off. Setelah masuk ke menu, anda langsung dapat colok lagi kabel USB (posisi saklar on) untuk mulai transfer lagu<br />
<br />
Catatan :<br />
1. Saat anda mengcopy lagu ke dalam player, harap posisi player selalu posisi ON, karena saat kabel dicabut, player akan otomatis generate play list, untuk membuat menyusun library.<br />
2. MATIKAN player dengan cara TEKAN TOMBOL PLAY LAMA DULU, JANGAN LANGSUNG SAKLAR SWITCH ON OFF, agar library ter-save. Untuk berikutnya player tidak akan "generate playlist" lagi, sampai bila anda mengisi atau merubah isi lagu lagi. Selain itu juga posisi lagu terakhir juga terekam.<br />
2. Saat mencabut kabel dari USB pastikan lakukan "safe remove hardware"<br />
3. Untuk pengisian lagu, jangan sekaligus banyak, diisi per 2 GB saja secara bertahap.</div>
</div>
</div>
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b style="text-align: justify;"><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebagai sebuah proper DAP, dalam artian DAP yang memiliki tombol navigasi memadai dan layar informatif untuk membantu memilih lagu, Basic M90 saya rasa worth to buy. Basic M90 ini cocok bagi Anda yang suka karakter bright.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic M90 memberikan suara yang bersih dan detil, very nice untuk sebuah DAP entry level. Untuk ukuran IEM bawaan DAP, IE900 bisa dibilang sudah bagus kualitasnya, meski orang-orang yang lebih serius tentu lebih memilih IEM favoritnya masing-masing.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kekurangan utamanya menurut saya sih suara datar, kurang dinamis, agak kering, dan imaging yang 2D. Penggunaan amplifier mungkin akan menambal kekurangan tersebut, silakan bereksperimen sendiri cari sinergi yang pas</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Extra features? Ah overrated menurut saya. Toh kualitas kamera, video, game, dkk nya juga tidak bagus menurut saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Plus :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- suara bersih dan detil</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- ada layar warna yang cukup besar, fasilitas pemutar musik lumayan lengkap, bisa menampilkan Albumart dan lirik</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- banyak fitur tambahan yg sialnya gak optimal juga sih</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- IEM bawaan lumayan, Basic IE900 alias rebrand dari phrodi POD500. Kalau gak suka tinggal jual/lelang aja</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Minus :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- tombol navigasi keras, navigasi menu pada awalnya bikin tanggung. Butuh pembiasaan</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- suara datar (kurang dinamis) , agak kering, imaging 2D</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- firmware kurang stabil (akan diupdate oleh Basic)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com129tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-49800417356388149622014-11-07T16:10:00.001+07:002015-01-19T08:21:03.362+07:00REVIEW Fostex TE-02 waterproof in ear monitor<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya ini bukan IEM baru, tapi menyusul makin maraknya gadget tahan air terutama handphone high-end, gak afdol doong kalau earphonenya gak tahan air juga. So, saya coba sharing salahsatu pilihan IEM tahan air dengan harga Rp 420.000. Versi barunya (TE-02n) dijual Rp 550.000. Harga dipantau pada November 2014</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fostex TE-02 diklaim sudah memiliki 2 standar ketahanan internasional, yaitu IPX5 dan IPX7.</div>
<div style="text-align: justify;">
IPX5 : Tahan terhadap semburan air<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;"> - Air disemprotkan dari segala arah dengan diameter nozzle 6.3 mm pada debit air 12.5 liters/min dan tekanan air 30 kN/m2, selama 3 menit dari jarak 3 meters.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;">IPX7 : </span><span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;">Tahan direndam selama 30 menit pada kedalaman 1 meter</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;">Sounds promising? Yes...</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;">Jika ketahanan terhadap airnya sudah terlihat oke, bagaimana dengan suaranya?</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; font-size: 14px; line-height: 22.3999996185303px;"><br />
</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="background-color: #f9f9f9; font-family: sans-serif; line-height: 22.3999996185303px;"><b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b></span></div>
Type : Dynamic<br />
Frequency Response : 20 - 15 KHz<br />
Impedance : 16Ohm<br />
Sensitivity :93dB/mW<br />
Max.Input :50mW<br />
Plug : 3.5mm Stereo Mini<br />
Cable Lenght : 1.2m<br />
Accessories : Eartips (XS, S, M, L)<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan dan Aksesoris</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-tSX7YQtfvdA/VKtGBlHZ6PI/AAAAAAAABJU/zdVcgjQO3CA/s1600/C360_2014-11-05-07-35-06-661.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-tSX7YQtfvdA/VKtGBlHZ6PI/AAAAAAAABJU/zdVcgjQO3CA/s1600/C360_2014-11-05-07-35-06-661.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak ada yang menarik di paket penjualan. Hanya sebuah IEM dan 4 pasang eartips</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fostex TE-02 memberikan dua pilihan warna : putih dan hitam. Dua warna yang paling "aman", dibanding warna pink, kuning, dkk yang hanya disukai kalangan tertentu saja.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-05QdT-qg_jw/VKtGAjPiEMI/AAAAAAAABJE/wWIVXUTe0EM/s1600/C360_2014-11-05-07-34-11-931.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-05QdT-qg_jw/VKtGAjPiEMI/AAAAAAAABJE/wWIVXUTe0EM/s1600/C360_2014-11-05-07-34-11-931.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Housing seluruhnya terbuat dari plastik glossy yang rigid, tidak terasa murahan dan ringkih. Coating kabel berbahan karet yang kesat, sayangnya kabel ini bahannya "bouncy" alias mentul-metul, jadi kalau lama digulung akan meninggalkan bekas lipatan. Jack berbentuk L (L-shaped) dan gold plated.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-N-Vh4zd4-W4/VKtF9hYDj8I/AAAAAAAABI0/T6p_EgMnyQs/s1600/C360_2014-11-05-07-29-26-773.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-N-Vh4zd4-W4/VKtF9hYDj8I/AAAAAAAABI0/T6p_EgMnyQs/s1600/C360_2014-11-05-07-29-26-773.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke desain, bentuk Fostex TE-02 ini cukup bagus, tidak hanya bulat membosankan seperti kebanyakan IEM.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Dengan bentuk yang seperti itu, saya rasa lebih keren kalau dipakai over ear. Sayangnya jika ingin nyaman dipakai over ear, memakainya harus dibalik antara speaker kanan dan kirinya, kadang menimbulkan imaging yang aneh ketika didengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-KRopY9_zrFs/VKtGAOCbKwI/AAAAAAAABI8/HESbi70DiNw/s1600/C360_2014-11-05-07-32-01-701.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-KRopY9_zrFs/VKtGAOCbKwI/AAAAAAAABI8/HESbi70DiNw/s1600/C360_2014-11-05-07-32-01-701.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Nozzle Fostex TE-02 berukuran cukup besar, tips seperti sony hybrid dan ukuran universal lainnya bisa masuk, hanya harus sedikit dipaksakan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Soal kenyamanan, yaa rata-rata lah. Sangat mudah mendapatkan fitting dan seal yang sempurna, hanya saja untuk pemakaian dalam waktu yang lama terasa agak mengganjal di dalam telinga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Hardware yang digunakan untuk test :</div>
<div style="text-align: justify;">
1. DAC centrance dacport. Karakter sangat netral, minim sekali kolorasi. Cukup baik untuk dijadikan acuan. Player yang digunakan foobar 2000.</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Hifiman HM601 slim. Karakternya warm, midrange tebal, vokal forward.</div>
<div style="text-align: justify;">
Semua lagu dalam format WAV dan FLAC</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
General Character dari TE-02 menurut subjektivitas saya :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-3mLAeiGsAdw/VI5SaKOvw7I/AAAAAAAAA-w/-AW6AnE6Q00/s1600/TE-02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-3mLAeiGsAdw/VI5SaKOvw7I/AAAAAAAAA-w/-AW6AnE6Q00/s1600/TE-02.jpg" height="294" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Low</div>
<div style="text-align: justify;">
TE-02 termasuk IEM yang agak pelit bass, kuantitasnya tidak banyak. Begitupun impactnya, tidak bergitu kuat menendang gendang telinga. Seperti ada cut off di frekuensi sangat rendah, sehingga jangan harap akan muncul getar-getar sub bass. Soal kualitas bass sendiri cukup oke laah, kontrolnya oke, tidak ada yang meleber dan menutupi frekuensi lainnya, jernih, dan detil.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Mid</div>
<div style="text-align: justify;">
Ini sisi superspesial dari TE-02, terutama vokalnya. Vokalnya sangat intim, jernih, bening, mengalun dengan sangat-sangat emosional di tiap untaian kata-kata yang keluar dari bibir penyanyi. Sangat-sangat lepas, dan seperti memiliki "dimensi". Gunakanlah DAP yang warm (misal hifiman HM601), vokal menjadi sangat-sangat baik untuk harga segini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
High</div>
<div style="text-align: justify;">
High terdengar sparkling dengan kuantitas yang banyak, terkadang ada peak yang tajam, namun tidak terlalu mengganggu karena kemunculannya juga jarang-jarang. Mungkin untuk suara-suara simbal, kerap terdengar tajam dan kurang bertekstur, namun masih bisa dimaklumi lah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi, soundstage, detail</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi bagus, semua saling lepas, tidak ada yang lengket, dan rapi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage cukup unik. Bicara ukuran stage, terasa tidak terlalu luas, hanya diatas rata-rata. Namun, suara seperti mengelilingi kepala 360 derajat, kesan 3Dnya terasa sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detail baik, detil yang kecil-kecil terdengar dengan mudah.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Genre</div>
<div style="text-align: justify;">
TE-02 sangat spesial di genre vokal, tidak pernah saya menemukan vokal segila ini pada IEM dibawah 500.000, bahkan dibawah sejuta sekalipun. Coba dengarkan Yao Si Ting file lossless, padukan pada DAP yang warm, dan rasakan keintiman vokalnya yang luar biasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sahabat TE-02 lainnya adalah genre slow, tidak agresif. Misalnya pop, jazz, atau classic.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk musik agresif seperti rock. metal, terasa kurang semangat, terlalu lembut, meski speed tidak keteteran</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Fostex TE-02..</div>
<div style="text-align: justify;">
IEM dengan teknikaliti biasa saja untuk ukuran Rp 420.000. Namun paduan kedasyatan vokal dan karakter soundstage uniknya, membuat IEM ini akan memiliki penggemar tersendiri. Presentasi vokal yang mengalun dengan sangat indah seperti TE-02 ini tidak bisa saya temui pada IEM dibawah 500.000 lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Bass yang lemah dan high yang terkadang tajam tidak memberikan penilaian jelek TE-02 di kuping saya, karena saya benar-benar teralihkan oleh vokalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Fitur ketahanan terhadap air? Bagi saya sih hanya gimmick tambahan saja.. Karena.. Lagi-lagi saya teralihkan oleh vokalnya yang indah..</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus :</div>
<div style="text-align: justify;">
+ outstanding vocal performance</div>
<div style="text-align: justify;">
+ fitur tahan air</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus :</div>
<div style="text-align: justify;">
- teknikaliti biasa saja, karakternya tidak mudah diterima semua orang<br />
<br />
Should I buy this one?<br />
Jika Anda penggemar vokal dan suka karakter sedikit bright, tidak mendambakan bass yang nendang, TE-02 is very recommended</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-70206530559528986582014-11-01T17:28:00.002+07:002015-02-24T20:54:08.832+07:00[IMPRESSION] Basic K3 Digital Audio Player - Indocomtech 2014<div style="text-align: justify;">
Salahsatu yang saya ingin coba dari Indocomtech 2014 pada bulan November ini adalah unit basic K3. Maklum, sangat jarang DAP (Digital/Dedicated Audio Player) dengan harga Rp 300.000 dengan kualitas yang oke. Nah, bagaimana dengan basic K3 ini?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://pbs.twimg.com/media/B1PjMW6CEAAmiuw.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="640" src="https://pbs.twimg.com/media/B1PjMW6CEAAmiuw.jpg" width="424" /></a></div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Kelengkapan</span></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-R3hV8wgKciE/VLxTg_f-RZI/AAAAAAAABKM/l30xUzTlqp8/s1600/01-500x500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-R3hV8wgKciE/VLxTg_f-RZI/AAAAAAAABKM/l30xUzTlqp8/s1600/01-500x500.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
- Basic K3<br />
- IEM Basic IE-70HD<br />
- Charger<br />
- Shirt Clip<br />
- Pouch<br />
- strap<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Desain</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Bentuk kubus dengan dimensi 2,5x2,5x2,5cm, basic K3 terlihat sangat identik dengan DAP The cube, hanya saja K3 menyempilkan layar mini di salahsatu sisinya sebagai pemberi informasi lagu, menu, dll. Warna-warna yang ditawarkan sangat beragam, colorfull, terlihat cocok dengan kaum muda energik, dan akan terlihat norak bila dipakai om-om berusia diatas 35 tahun. Bahan full plastik yang kualitasnya biasa saja, membuat K3 ini terkesan seperti mainan anak, kurang ada kesan feel "mahal" ketika disentuh.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-6UyYRa3VbuY/VLxT95wRmiI/AAAAAAAABKU/LMpWVqCGvYs/s1600/05-500x500.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-6UyYRa3VbuY/VLxT95wRmiI/AAAAAAAABKU/LMpWVqCGvYs/s1600/05-500x500.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
Kabar baik, K3 tidak lupa memberi tombol-tombol kontrol musik yang lengkap plus enak disentuh dan dioperasikan. Tercatat ada tombol next/previous, play/pause, back, dan volume. Tombol volume menyatu dengan tombol next/previous, tekan sekali untuk next/previous dan tekan+tahan untuk adjust volume.</div>
<div style="text-align: justify;">
User interface dari K3 ini sangat friendly, saya rasa Anda tidak perlu membuka buku manual untuk mengoperasikannya. Kecerahan layar sangat memadai, dengan font yang mudah dibaca. Sayang scrolling text pada layar terlihat patah-patah, sehingga UI terkesan murahan.</div>
<br />
<span style="font-size: large;"><b>Fitur</b></span><br />
<div style="text-align: justify;">
Selain pemutar musik, K3 memberi extra fitur antara lain radio dan voice recorder. Cukup oke lah untuk sebuah DAP sekecil ini. Kualitas radio standar, sedangkan perekam suara tidak saya coba.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
K3 ini support file FLAC, MP3, WAV, dan WMA, terbilang sangat oke untuk harga segini. Basic K3 menggantungkan kapasitasnya pada memory eksternal (microSD) sampai 32GB. Sudah cukup lega, namun Anda harus menyiapkan uang tambahan karena microSD tidak disertakan dalam paket pembelian.</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
IEM yang diberikan cukup berkualitas, yakni Basic IE-70HD alias <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/02/reviewphrodi-007-jimbon.html" target="_blank">jimbon</a> yang sudah sangat terkenal bagi kalangan audio kere-hore :D</div>
<div style="text-align: justify;">
Secara keseluruhan, Basic K3 memberikan nuansa suara yang warm, jernih, tidak ada hum/hiss/noise seperti DAP kelas low end murahan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sektor low terasa sedikit boomy, ekor bass agak panjang namun tidak terlalu mengganggu. Bass terasa empuk dan memiliki body yang cukup, sehingga terasa sangat fun.</div>
<div style="text-align: justify;">
Vokal terasa pas di tengah, tidak forward maupun laidback. Kualitasnya biasa saja, tingkat kejernihan sudah baik, namun terasa datar.</div>
<div style="text-align: justify;">
High cenderung sopan, tidak tajam dan agresif. Presentasinya smooth, tidak tajam dan tidak tertutup bass. Crisp simbal cukup oke, ekstensi high biasa saja, dan seperti ada sedikit roll off di frekuensi tertinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi baik, suara tidak ada yang bertumpuk. Soundstage standar, tidak bisa dibilang luas namun tidak sempit juga. Detail lumayan, meski microdetail sulit terdengar, namun untuk kenikmatan bermusik sudah lebih dari cukup.</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Baterai</span></b><br />
Basic mengklaim baterai bisa digunakan untuk 7 jam non stop. Standar lah.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Dengan harga Rp 300.000, Basic K3 mungkin bukan DAP dengan sound quality yang superb. Namun, jika Anda mencari DAP yang sudah "tinggal pakai" alias sudah dapat earphone yang enak di paket pembelian, saya rasa dengan harga Rp 300.000, Basic K3 merupakan best deal. Apalagi support beberapa format lossless seperti FLAC dan WAV, plus didukung slot memory, semakin menambah kekuatan Basic dalam merebut pasar low end.<br />
<br />
Plus :<br />
- format file banyak : WAV, MP3, FLAC, WMA<br />
- bentuk simpel, ada layar, tombol ergonomis<br />
- earphone bawaan oke<br />
- sound quality cukup bagus<br />
- slot memory external<br />
<br />
Minus :<br />
- soundstage kurang luas<br />
- very cheap build</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com58tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-8141153602316183622014-09-01T17:43:00.002+07:002015-01-19T08:22:29.539+07:00[SHORT REVIEW] ISK AT2000 dan ISK AT3000<div style="text-align: justify;">
Short review?</div>
<div style="text-align: justify;">
Yap, biasanya barang yang saya review didapat dengan membeli sendiri atau dipinjami selama beberapa waktu sehingga saya bisa memberi penilaian sedetil mungkin sampai ke desain dan build. Namun kali ini karena barang bukan punya saya, jadi saya akan menitikberatkan review pada suaranya dibanding sisi lainnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sudah lama rasanya kita tidak melihat headphone circumaural (fullsize) kisaran Rp 300.000 yang kualitasnya top. Dulu sih ada jajaran superlux, namun sejak menggilanya dollar maka menggila pula harganya bahkan sampai melambung diatas Rp 500.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Namun kini muncul ISK, sebenarnya bukan pemain baru sih. Karena segmen dia lebih sering ke studio monitoring/recording, maka gaungnya kurang terdengar di kalangan pecinta headphone musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terimakasih untuk mas Sandya Maulana atas ISK AT2000nya, dan mas Ryan Anugrah atas AT2000 dan AT3000nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
ISK AT2000 dihargai Rp 250.000, sedangkan AT3000 dihargai Rp 350.000. Harga dipantau pada September 2014. Menarik sekali bukan?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><br /></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>ISK AT2000</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://img.musicworld.bg/big/8/0/6/41608.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://img.musicworld.bg/big/8/0/6/41608.png" height="320" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bentuknya sekilas sangat dekat dengan Superlux HD661. Seluruh body terbuat dari bahan plastik yang cukup tebal dan kokoh, tidak ada suara crack ketika digunakan. ISK AT2000 hanya memberikan satu pilihan warna yaitu hitam. Pad berbahan pleathernya berbentuk oval dengan ukuran yang pas-pasan, sehingga bagi Anda yang bertelinga agak besar jika menggunakan AT2000 dalam jangka waktu yang lama akan terasa panas.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>ISK AT3000</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.e-earphone.jp/shopimages/gcom1420/0020780000062.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.e-earphone.jp/shopimages/gcom1420/0020780000062.jpg" height="320" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuknya sekilas sangat mirip dengan superlux HD681 series. Sama seperti AT2000, seluruh body terbuat dari plastik yang cukup kokoh dan hanya ada pilihan warna hitam. Perbedaannya adalah, AT3000 menggunakan pad berbentuk lingkaran dengan diameter yang sedikit lebih lebar, sehingga lebih nyaman digunakan berlama-lama dibandingkan dengan AT2000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa, saya mengandalkan laptop dan DAC <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">centrance dacport</a> dalam sebagian besar review yang saya tulis. Begitupun dengan ISK AT2000 dan AT3000 ini. Oh ya, mereka relatif enteng didrive, tidak butuh amplifier yang powerfull agar bersuara nyaring.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-Q2QjrUh8Yhs/VARFwiTUuDI/AAAAAAAAA6M/0IcJacRstH0/s1600/C360_2014-08-13-15-41-53-996.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-Q2QjrUh8Yhs/VARFwiTUuDI/AAAAAAAAA6M/0IcJacRstH0/s1600/C360_2014-08-13-15-41-53-996.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>ISK AT2000</b></div>
<div style="text-align: justify;">
ISK AT2000 memiliki suara yang warm, relatif flat dengan sedikit emphasis di low frequency. Namun emphasis di low ini tidak serta merta menjadikan AT2000 sebagai headphone yang basshead atau overcoloured.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bass memiliki kuantitas yang cukup besar dan sangat berkualitas, dimana punch impactnya baik sekali, sangat terkontrol, rapi, dan tidak beleberan. Diajak menyetel musik bertempo cepat pun tidak terasa keteteran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Midrange dan vokal terdengar bersih dan lepas, cenderung flat, kurang sweet dan emosional. Sepertinya AT2000 lebih mengedepankan akurasi suara ketimbang kolorasi yang membuat vokal terasa sweet. Tidak ada kesan kasar dan sibilance disini, semua terasa smooth.</div>
<div style="text-align: justify;">
Treble terasa cukup sparkling namun dalam kadar yang pas, sama sekali tidak terasa tajam dan overbright. Detail-detail kecil sangat terasa disini, seperti pukulan simbal yang terasa real bertekstur.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage terasa biasa saja, tidak terlalu luas namun tidak terlalu sempit juga. Imagingnya baik, meski tidak luas namun terasa sekali darimana arah datangnya suara. Separasi pada awalnya terasa agak bertumpuk, namun jika sudah burn-in diatas 50 jam maka tidak terasa bertumpuk lagi. Detail terbilang oke, tidak ada komentar disini, detail-detail kecil mudah tertangkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>ISK AT3000</b></div>
<div style="text-align: justify;">
ISK AT3000 sebenarnya memiliki sound signature yang mirip dengan ISK AT2000. Namun dengan harga yang terpaut Rp 100.000, ISK AT3000 memberi beberapa peningkatan dibanding ISK AT2000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertama, respon frekuensi AT3000 terasa lebih flat, tidak terasa ada emphasis pada low frequency seperti pad AT2000. Bass pada AT3000 terasa lebih tight, kuantitas tidak sebanyak AT2000, namun impactnya masih terasa oke. Kualitasnya meningkat, dimana bass terasa lebih terkontrol dan detil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua, soundstage yang lebih megah. Lebih terasa width dan depthnya. Imaging instrumen lebih terasa jelas di AT3000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga, separasi dan detail yang lebih baik. Sekarang semua instrumen terasa saling lepas dengan detail yang baik sekali di kelas harganya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain ketiga hal tersebut, saya rasa AT3000 memiliki karakter yang mirip dengan AT2000. Midrange dan vokal bersih dan open namun tidak sweet, serta high memiliki sparling yang cukup dan tidak terasa tajam atau overbright.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b><i>[UPDATE] Amplifying?</i></b><br />
Pada setiap test saya selalu menggunakan source sejujur mungkin, yang sangat minim kolorasi. Bagaimana jadinya jika AT2000 dan AT3000 ini diberi amplifier tambahan?<br />
Amplifier yang saya coba gunakan :<br />
- fiio E6 (basshead amp)<br />
- bengkel macro V4 MK II (menambah kuantitas high, low dan mid lebih rapi, soundstage wide)<br />
- Moeny (warm, sweet, wide soundstage, very good separation)<br />
- Bravo ocean (very warm, very sweet, smooth high)<br />
<br />
Menggunakan fiio E6 membuat AT2000 terasa berlebihan bassnya, menjadi lebih boomy. Pada AT3000 responnya lebih baik, bass lebih berisi tanpa ada rasa berlebihan dan bleberan. Memang kondisi standarnya AT3000 bassnya lebih tight.<br />
<br />
Lain halnya ketika menggunakan bengkel macro V4 MK II, AT2000 yang asalnya soundstagenya tidak luas menjadi lebih luas, terasa lebih melebar dengan positioning yang lebih oke. High terasa lebih lepas, sedikit lebih bright highnya tapi tidak menjadi tajam, justru menjadi lebih rapi sparknya. Pada AT3000 pun demikian, high terasa lebih sparkling dan rapi tapi tidak membuat tajam, soundstage hanya sedikit melebar tidak seimprove AT2000. Detil kecil menjadi sangat mudah ditangkap.<br />
<br />
Bagaimana dengan amplifier moeny, yang warm and sweet? Moeny memberikan improvement yang oke sekali bagi AT3000. Midrange terasa menjadi lush and sweet, beda dengan colok langsung dacport yang cenderung rata. Soundstage lebih berbentuk, lebih terasa 3D dan imajinasi tata letak instrumen semakin bagus. Pada AT2000 pun sama, memberi kesan sweet namun improvementnya tidak seWOW pada AT3000. Sinergi dengan AT3000 baik sekali.<br />
<br />
Bravo ocean juga memberi improve yang baik pada AT3000, sweet mid semakin menjadi-jadi, high cenderung "soft" tanpa mengurangi kuantitasnya. Pada AT2000 malah terkesan agak mendem dan dull, menjadi terlalu warm. Saya pribadi kurang impresif jika kedua headphone ini diberi tube amplifier, berbeda dengan superlux atau takstar yang semakin menggila jika bertemu dengan tube..<br />
<br />
So, kesimpulannya, AT3000 memberikan improvement yang oke sekali ketika ditambahkan amplifier, terutama jika bertemu dengan amplifier yang warm and sweet seperti moeny. Midrange menjadi indah, vokal lebih terasa emosinya. Sedangkan AT2000 lebih oke jika diberi amplifier yang improve di high dan soundstage, seperti bengkel macro V4 MK II.<br />
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>vs Takstar HD2000?</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin jika membahas headphone dibawah Rp 500.000, Anda akan langsung membawa takstar HD2000 sebagai benchmarker. Melihat kelas harga, AT3000 lah yang menjadi lawa sepadan, dimana AT3000 lebih murah Rp 100.000 dari takstar HD2000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sual suara, HD2000 unggul dalam hal-hal teknis, seperti detail yang jauh lebih yahud, dan soundstage+imaging yang lebih mantap. Akurasi posisi dan imaging HD2000 levelnya sudah diatas AT3000, sense of space pada HD2000 terasa lebih megah dan besar dibanding AT3000.</div>
<div style="text-align: justify;">
AT3000 unggul pada keseimbangan respon frekuensi, dimana from low to high komposisinya pas, tidak ada emphasis berlebihan. HD2000 terasa lebih bright dengan high yang agak peaky dan impact bass yang tipis, tidak se-empuk dan senendang AT3000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kedua seri ISK ini sangat layak masuk daftar belanja Anda yang mengidamkan headphone berkualitas dengan harga terjangkau.</div>
<div style="text-align: justify;">
ISK AT2000 dengan harga Rp 250.000 memberikan suara yang balance dengan sedikit emphasis di bass sehingga terasa lebih fun.</div>
<div style="text-align: justify;">
ISK AT3000 dengan harga Rp 350.000 memberikan suara yang sangat balance dari low hingga high, tidak ada emphasis berlebihan, serta soundstage yang lebih besar dan megah dibanding AT2000.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Keduanya sama-sama memiliki kelemahan di midrange dan vokal yang cenderung flat, kurang sweet. Pengecualian bagi AT3000, jika diberi amplifier yang warm and sweet midrange improve signifikan.<br />
Bisa dimaklumi, mengingat headphone monitoring biasanya dituning agar lebih flat akurat dibanding sweet dan musikal.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Antara AT2000 dan AT3000, mana yang lebih worth to buy? Dua-duanya sangat wothed, beda Rp 100.000 sangat sepadan dengan peningkatan suara yang diberikan. So, silakan disesuaikan dengan budget Anda.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com79tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-26104870281089901092014-07-29T10:34:00.001+07:002015-01-19T08:22:50.562+07:00REVIEW dasetn MC5<div style="text-align: justify;">
Dasetn strike again..</div>
<div style="text-align: justify;">
Kali ini dasetn mengeluarkan earbud seharga $10. Untuk menambah daya tarik, housingnya dibuat transparan, jadi kita bisa melihat isi di dalam earbud ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti apa performa earbud yang banyak dihargai Rp 150.000 (Juli 2014) oleh penjual dalam negri ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-zeUSLktbuBM/U9cKcKxxXNI/AAAAAAAAA44/JQl_9rkoExU/s1600/Untitled-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-zeUSLktbuBM/U9cKcKxxXNI/AAAAAAAAA44/JQl_9rkoExU/s1600/Untitled-1.jpg" height="160" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Agar sesuai dengan tema "transparent earbud", dasetn pun membuat packing dari mika transparan berbentuk silinder. Di dalamnya terdapat earbud MC5, 3 pasang sponge (2 full sponge, 1 donut sponge), sebuah shirt clip, dan satu penggulung kabel berbentuk tulang ikan. Tidak diberikan hardcase, namun Anda bisa menggunakan wadah silindernya sebagai hardcase saat bepergian.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Design, Build Quality, Kenyamanan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-fDiQMB6-pE8/U9cKXU9emwI/AAAAAAAAA4s/8gWDxneOZeg/s1600/C360_2014-07-22-15-11-34-428.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-fDiQMB6-pE8/U9cKXU9emwI/AAAAAAAAA4s/8gWDxneOZeg/s1600/C360_2014-07-22-15-11-34-428.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Desainnya sih sudah tidak asing : housing sejuta umat. Namun dengan dibuat menjadi transparan, saya rasa ini menarik sekali. Saya pribadi lebih suka ide seperti ini daripada melapisi semua body dengan chrome seperti <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/07/review-tingo-tg38s.html" target="_blank">Tingo TG38s</a> . Lubang keluarnya suara pun modelnya full merata di permukaan earbud, bukan pola melingkar mengelilingi bagian tengah yang tertutup. Desain seperti ini memungkinkan efek penggunaan donut sponge menjadi maksimal.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<span style="text-align: center;">Sama seperti <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/06/review-dunu-trident-dn-12.html" target="_blank">Dunu Trident</a>, dasetn tidak memberikan indikator left dan right pada housingnya. </span>Sebagai gantinya, digunakanlah indikator warna. Titik berwarna biru adalah left, dan titik merah adalah right. Lihat pada gambar untuk lebih jelasnya.</div>
<div style="text-align: center;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-VgFu37eK-O0/U9cXXHw4YuI/AAAAAAAAA5Q/-OyDxfWvvCM/s1600/dor.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-VgFu37eK-O0/U9cXXHw4YuI/AAAAAAAAA5Q/-OyDxfWvvCM/s1600/dor.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jack sudah gold plated dan bentuknya straight, dengan profil ramping dan badannya terbuat dari karet, sehingga tidak licin layaknya <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/07/review-tingo-tg38s.html" target="_blank">Tingo TG38s</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-WnJ8oO-rmcA/U9cKZYWsngI/AAAAAAAAA40/CVz0q94lvvY/s1600/C360_2014-07-22-15-10-36-526.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-WnJ8oO-rmcA/U9cKZYWsngI/AAAAAAAAA40/CVz0q94lvvY/s1600/C360_2014-07-22-15-10-36-526.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Build quality dan kenyamanan baik, standar housing sejuta umat lah yang rata-rata plastiknya solid dan sambungan housingnya rapi. Dipakainya agak-agak besar mengganjal tapi masih nyaman kok.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya suka sekali dengan bahan kabelnya. Tidak meninggalkan bekas tekukan ketika digulung, dan juga tidak "bouncy", sehingga kabel selalu terlihat rapi, apalagi diberi tambahan tulang ikan penggulung kabel. Ditambah lagi keberadaan shirt clip, semakin membuat MC5 ini nyaman digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dasetn MC5 sudah melalui proses burn-in selama 100 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Setup yang digunakan seperti biasa, laptop dengan DAC <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">centrance dacport</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
General Character MC5 menurut subjektivitas saya :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-GqYvi68w1nM/VI5TbM7KyEI/AAAAAAAAA-8/_25RGSxX4Q8/s1600/MC5.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-GqYvi68w1nM/VI5TbM7KyEI/AAAAAAAAA-8/_25RGSxX4Q8/s1600/MC5.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Low</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitasnya banyak alias bassnya besar namun bukan tipikal menghantam kuat menggelegar, dia tipikal tebal smooth. Baik midbass maupun lowbass sama-sama berisi, membawa efek low frequency terasa berbobot. Punch dan impactnya cukup oke, hentakannya agak kurang deep sih, tapi kontrolnya cukup baik tidak banyak yang meleber ke lower midrange. Speed medium, tidak lambat samasekali, hanya saja jika untuk musik yang banyak dobel pedalnya terdengar agak muffled.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Midrange</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Disinilah kekuatan utama MC5. Midrange terdengar warm, smooth, dan tebal. Posisi vokal agak maju, presentasinya tebal berbobot dan intim. Claritynya bagus sekali, jernih dan lepas, dan tidak lupa no sibilance at all. Cocok sekali bagi Anda pecinta vokal. Lagu-lagu genre vokal terasa intim dan hidup.</div>
<div style="text-align: justify;">
Biasanya di earbud low end berkarakter very warm, saya sering merasa vokal kurang jernih.. Tidak dengan MC5 ini, dia begitu jernih, tebal, dan intim.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>High</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Alakadarnya saja, namun tidak mendem! Bedakan high mendem (muffled/blanketed) dengan high yang smooth dengan kuantitas sedikit. High masih terasa kok presensinya, hanya saja presentasinya smooth sekali, tidak sparkling dan kurang crisp. Namun dibandingkan dengan highnya <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/06/review-dbe-pr10-rev-ii-rev-2.html" target="_blank">dBe PR10 rev II</a>, MC5 ini lebih baik, tidak berkesan tertutup atau kurang lepas layaknya PR10 rev II.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Separasi, Soundstage, dan Detail</b></div>
<div style="text-align: justify;">
MC5 tidak bisa banyak bicara di sisi ini. Separasi terasa biasa saja, cukupan saja. Sudah baik dalam menjabarkan tiap instrumen, namun terkadang masih ada yang bertumpuk dan kurang tegas.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstage pun tidak luas, hanya sedang-sedang saja. Tidak terlalu impresif untuk sebuah earbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
Detail biasa saja, banyak detail kecil yang hilang atau terasa seperti jauh sekali di belakang. Namun untuk kenikmatan bermusik sih sudah cukup.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div style="text-align: justify;">
MC5 cocok sekali bagi Anda penggemar vokal dan jazz, pokoknya bagi Anda yang suka midrange tebal dan intim.</div>
<div style="text-align: justify;">
MC5 kurang oke jika bertemu musik yang speednya cepat sekali, atau musik yang suara instrumennya kompleks dan ribet yang membutuhkan separasi dan detil yang oke.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sekali lagi Dasetn menghadirkan earbud yang unik dan valuenya bagus. Kekuatan utamanya di low dan mid, dimana terasa tebal dan berbobot namun tetap mempertahankan kesan bersih dan jernih. Vokal paling mencuri perhatian, tebal, intim, dan agak forward, menyenangkan sekali bagi Anda pecinta vokal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Segi kosmetik pun tercatat apik mulai dari desain transparannya, hingga kabel yang bahannya oke, tidak mudah kusut dan tidak meninggalkan bekas lipatan ketika digulung.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
MC5 lemah dalam hal high, separasi, staging, dan detail. Earbud ini memang cocok untuk mendengarkan musik sambil bersantai, bukan untuk menganalisa musik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus</div>
<div style="text-align: justify;">
+ desain transparan yang bagus dan kualitas coating kabel prima.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ midrange dan vokal tebal dan intim, cocok bagi Anda penggemar vokal.</div>
<div style="text-align: justify;">
+ banyak aksesoris : shirt clip, 3 pasang sponge yang salahsatunya donut sponge, dan penggulung kabel tulang ikan</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus</div>
<div style="text-align: justify;">
- Detail, separasi, dan soundstage biasa saja. Performanya di sisi ini kurang impresif.<br />
<br />
Should I buy this one?<br />
Jika Anda suka dengan karakter dark, you will love it</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com16tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-87895346614395126892014-07-27T11:52:00.000+07:002015-01-19T08:23:20.091+07:00REVIEW Tingo TG38sYap, kita kedatangan earbud asal Tiongkok lagi : Tingo TG38s.<br />
Merknya asing di telinga, harganya kisaran $15 dan di Indonesia pada bulan Juli 2014 bisa ditemui dengan harga Rp 170.000-250.000.<br />
Namun, tingo akhir-akhir ini banyak mencuri perhatian. Memangnya kenapa sih? Seperti apa kualitas suaranya?<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Packing and Accessories</span></b><br />
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-wJ7xl99KaM8/U9R2QQOVZ0I/AAAAAAAAA4I/D2n3ZNcx2RY/s1600/set.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-wJ7xl99KaM8/U9R2QQOVZ0I/AAAAAAAAA4I/D2n3ZNcx2RY/s1600/set.jpg" height="242" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tingo kelewat pelit dalam membungkus barang dagangannya. Hanya diberi hardcase tanpa dus samasekali. Memang sih dus jarang terpakai dan lebih sering dibuang, namun kerap menjadi indikator "keseriusan" suatu brand.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di dalamnya ada earbud plus tiga pasang sponge. Lumayan lah spongenya diberi banyak, lebih berguna daripada dus. Hhe</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Design, Build Quality, and Comfort</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ketika membuka hardcase, muncullah earbud dengan chrome di sekujur tubuhnya. Chrome ini cukup untuk menutupi kesan murahan akibat desain housing sejuta umatnya. Apalagi chrome sekarang seperti menjadi idola bangsa Indonesia, apapun yang dilapisi banyak chrome dianggap mewah, sampai-sampai mobil keluaran terbaru banyak chrome dimana-mana. Mungkin tahun 2020 ban dan jok ikut dilapisi chrome. Hha. Malah OOT.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Saya pribadi kurang suka dengan chrome disekujur tubuh seperti ini, kesannya norak, berlebihan dan pedas di mata. Apalagi desain bodynya tidak menarik. Sama seperti wanita yang tidak dianugrahi wajah semenarik selebritis, tapi dia dandan berlebihan sekali agar terlihat seperti selebritis.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-uPe6MmH6exw/U9R2F5rLpyI/AAAAAAAAA30/gjp7SqTBrZM/s1600/C360_2014-07-22-14-52-59-297.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-uPe6MmH6exw/U9R2F5rLpyI/AAAAAAAAA30/gjp7SqTBrZM/s1600/C360_2014-07-22-14-52-59-297.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-ZsdAHA5ce0M/U9R2iueun7I/AAAAAAAAA4Q/BZKrGsNPCYo/s1600/dua.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-ZsdAHA5ce0M/U9R2iueun7I/AAAAAAAAA4Q/BZKrGsNPCYo/s1600/dua.jpg" height="240" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kenyamanan yaa standar earbud housing sejuta umat lah, agak besar dan mengganjal namun masih nyaman digunakan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jack sudah gold plated, sayangnya permukaan bodynya licin, sehingga ketika mencabut dari jack kalah tidak hati-hati malah kabelnya yang tertarik. Salah-salah kabelnya putus di dalam atau solderannya lepas.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-IpNnI5AwIQ0/U9R2Jd3b-bI/AAAAAAAAA34/-4GxS7wStyo/s1600/C360_2014-07-22-14-57-58-800.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-IpNnI5AwIQ0/U9R2Jd3b-bI/AAAAAAAAA34/-4GxS7wStyo/s1600/C360_2014-07-22-14-57-58-800.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Earbud ini sudah burn-in 100 jam. Cukup lama lah yaa..</div>
<div style="text-align: justify;">
Source yang digunakan seperti biasa, laptop dengan DAC <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">centrance dacport</a>. Kali ini ada tambahan iPod classic 4th gen.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
General character tingo TG-38s menurut subjektivitas saya :<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-bIeU-g7Jbkw/VI5TzuGCOoI/AAAAAAAAA_E/s69AXektK1U/s1600/Tingo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-bIeU-g7Jbkw/VI5TzuGCOoI/AAAAAAAAA_E/s69AXektK1U/s1600/Tingo.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Low</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitasnya tidak banyak, sedang-sedang saja, lebih banyak main di midbass daripada lowbass. Responnya tight dan impactnya cukup bagus sehingga meski tight tapi tendangan punchnya masih terasa. Bass kurang berbody, sehingga kesannya agak "kurus". Sangat tidak direkomendasikan bagi penggemar bassheavy.</div>
<div style="text-align: justify;">
Speednya oke, bisa melahap musik-musik beritme cepat tanpa masalah, detil batas gebukan dobel pedal di musik metal disajikan dengan jelas dan rapi sekali. Kontrol di low frequency ini terbilang excellent, tidak pernah sekalipun meleber ke midrange.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mid</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Agak tipis untuk selera saya, penempatan vokalnya forward dan sangat clear. Untuk lagu-lagu vokal, jujur saja saya merasa bosan, terlalu cold dan kurang berbobot. Jika dipair dengan classic 4th gen, baru vokalnya lebih punya bobot, namun bagi saya masih terasa kurang. Setidaknya pair dengan iPod classic 4th suara instrumen dan vokal jadi lebih hidup, tidak seperti pair dacport yang terasa tipis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kekuatan utama TG38s ini memang di clarity sih, terasa bersih dan bening sekali midrangenya. Centrengan gitar akustrik terasa sharp dan detil. Efek gitar elektrik pun terasa mantap, jernih sekali. Bagi Anda pecinta musik rock, metal, dan yang sejenisnya, Anda akan dipuaskan oleh kejernihan dan agresivitas raungan gitar yang disajikan TG38s ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>High</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitas high banyak, agresif, sparkling dan cring sekali, terkadang agak tajam namun bagi saya sih tidak masalah. Suara simbal cukup crisp sayang kurang weight jadi seperti terlalu ringan dan kurang bertekstur. Ekstensi high baik, lepas dan sangat airy, tidak ada kesan terkungkung sedikitpun.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Separasi, staging, detail</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Disinilah TG38s berjaya. Separasinya oke punya, rapi dan semua saling lepas, tidak ada yang terasa bertumpuk. Staging terasa luas, megah, dan lively. Detail pun oke punya, detil-detil kecil mudah terdengar. Tidak perlu dibahas secara panjang lah yaa, semuanya mantap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div style="text-align: justify;">
TG38s cocok sekali untuk musik agresif dan cepat seperti rock, metal, dan yang mirip-mirip, hanya saja midrangenya terasa kurang tebal.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk akustik pun clarity dan detailnya juara.</div>
<div style="text-align: justify;">
Genre lain seperti pop dan jazz pun oke.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hanya agak kurang di vokal-vokal sih, meski clear tp agak kurang berbobot. Dan juga untuk bassheavy music, bassnya terasa tipis, kurang berbody.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Tingo TG38s, earbud harga miring yang mencuri perhatian dengan suaranya yang jernih dan agresif, ditambah dengan detail, staging, dan separasi yang oke.</div>
<div style="text-align: justify;">
Anda penggemar lagu-lagu agresif dan cepat seperti rock, metal, dan yang mirip-mirip, atau Anda pecinta akustik, ada baiknya tidak melewatkan earbud yang satu ini. Hanya $15 lagi harganya. Really bang for buck! Don't miss it!</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Namun TG38s adalah musuh utama bagi Anda yang tidak suka suara yang agak tajam, dan Anda yang gemar suara tebal-tebal di vokal dan low pun sebaiknya hindari ini.</div>
<br />
Plus<br />
+ tampilan full chrome banyak disukai orang<br />
+ jernih dan detil<br />
+ technicality mantap untuk ukuran earbud<br />
+ price to performance ratio mantap<br />
<br />
Minus<br />
- Jack licin<br />
- Terkadang overbright, Anda yang suka suara natural/weighty mungkin akan sedikit mengeluh. Sebaiknya pair dengan DAP/amplifier yang warm atau yang midrangenya tebal.<br />
<br />
Should I buy this one?<br />
TG38s memiliki high yang bright dan cenderung agak tajam. Pastikan Anda menyukai karakter tersebut, karena kalau tidak, TG38s akan membuat telinga Anda cepat lelah.GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com11tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-9282925459097761122014-07-11T14:20:00.001+07:002015-01-19T08:23:53.729+07:00Cowon EX2 vs Zune V2 vs dBe PR10 rev II vs Sony E9LP<div style="text-align: justify;">
Iseng-iseng ah bikin artikel komparasi earbud < Rp 100.000</div>
<div style="text-align: justify;">
Temanya sih The legend vs new comer vs existing</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
The legend diwakilkan oleh zune V2, karena ini masih bisa ditemui meski sekarang statusnya telah tiada alias benar-benar last item on the market. Earbud seharga Rp 85.000 ini banyak disukai dan diidolakan banyak orang pada masanya. Thanks untuk mas Sandya Maulana atas pinjaman zune V2nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
New comer diwakilkan oleh cowon EX2, suksesor cowon SE2 ini dibanderol Rp 95.000. Thanks untuk Headphoneku Fammate atas Cowon EX2nya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Existing diwakilkan oleh dBe PR10 rev II dan Sony E9LP, pertimbangannya adalah kedua earbud tersebut relatif mudah ditemui di pasaran bahkan tidak melulu harus di toko khusus audio, di toko aksesoris dan komputer pun ada, dengan stock berlimpah. PR10 rev II dihargai Rp 95.000, sedangkan Sony E9LP dihargai Rp 100.000</div>
Semua harga merupakan hasil pantauan pada Bulan Juli 2014<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Build, Desain, dan Kenyamanan</span></b><br />
<b>Zune V2</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-V56uJj8R1pY/U79lP1TwO1I/AAAAAAAAA20/-jsvuW0MtY8/s1600/zune.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-V56uJj8R1pY/U79lP1TwO1I/AAAAAAAAA20/-jsvuW0MtY8/s1600/zune.jpg" height="163" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Zune V2 menawarkan konsep low profile-elegan, bentuk mengotaknya dihiasi sentuhan silver yang cukup untuk menghindarkannya dari kesan murahan dan mainstream. Kenyamanan zune V2 paling top, diameter earbud ini sangat pas di telinga, Anda yang bertelinga kecil pun saya rasa tidak masalah. Zune V2 pun paling stabil di telinga, tidak mudah lepas. Jacknya terlihat menggunakan nickel plated.</div>
<br />
<b>Cowon EX2</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-_RdhDkmkARE/U79mBdSrPfI/AAAAAAAAA3A/-d4JxLshGiM/s1600/EX2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-_RdhDkmkARE/U79mBdSrPfI/AAAAAAAAA3A/-d4JxLshGiM/s1600/EX2.jpg" height="138" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 menawarkan konsep yang lebih dinamis, terlihat dari housing yang berlekuk indah dengan bagian bawah yang melancip tanpa sudut-sudut tajam. EX2 hanya menawarkan warna putih, di mana akan cepat kotor bagi Anda yang jorok. Kenyamanan EX2 bagus, hanya kalah oleh Zune V2, dimana tonjolan housing EX2 kadang sedikit mengganjal di telinga. Jack sudah gold plated.</div>
<br />
<b>dBe PR10 rev II</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-j2PlhP_ijQA/U79mzO4SqyI/AAAAAAAAA3M/dPsUYftf0Xg/s1600/PR10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-j2PlhP_ijQA/U79mzO4SqyI/AAAAAAAAA3M/dPsUYftf0Xg/s1600/PR10.jpg" height="162" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
dBe PR10 rev II menggunakan housing sejuta umat, saya yakin Anda pasti sering melihat bentuk seperti ini. Agar membedakan dari umat yang lain, dBe menempatkan sedikit sentuhan chrome dan warna hitam yang lebih gelap dan glossy. Earbud ini agak besar, namun masih nyaman digunakan. Jack sudah gold plated.</div>
<br />
<b>Sony E9LP</b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-m9JLvdH--Wg/U79nWJavq1I/AAAAAAAAA3U/z3cd6z50YmU/s1600/E9LP.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-m9JLvdH--Wg/U79nWJavq1I/AAAAAAAAA3U/z3cd6z50YmU/s1600/E9LP.jpg" height="162" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Sony E9LP sangat terlihat menonjolkan gairah muda, terlihat dari banyaknya pilihan warna dan bentuk yang banyak membulat dan lucu. E9LP pun memiliki housing paling kecil diantara semuanya, begitupun dengan diameter earbudnya. Anda yang bertelinga kecil dipastikan tidak akan bermasalah. Namun karena saking kecilnya, E9LP ini cenderung mudah lepas dari telinga, sehingga pemakaian sponge menjadi sebuah kewajban terutama bagi Anda yang bertelinga agak besar. Jack bentuknya L dan sepertinya nickel plated, sama seperti zune V2.</div>
<span style="color: red;">Best build quality : imbang</span><br />
<span style="color: red;">Best design (subjective) : Cowon EX2 > Zune V2 > Sony E9LP > dBe PR10 rev II<br />
Best comfort : Zune V2 > Cowon EX2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP</span><br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Seperti biasa, setup untuk komparasi ini saya mengandalkan karakter netral dan tidak banyak kolorasi dari <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">centrance dacport</a>, dengan harapan bisa mengetahui karakter dasar dari masing-masing earbud</div>
<br />
<b>Bass</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Di sini zune v2 paling berjaya. Selain kuantitasnya cukup besar (paling besar dari semua kontestan), impactnya pun bagus terasa paling nendang. Punchnya paling berasa dari semua kontestan. Sayangnya mudah meleber ke mid meski masih bisa dimaafkan.</div>
<div style="text-align: justify;">
dBe PR10 rev II ada di posisi dua, kuantitas cukup besar dan tebal, hanya impactnya saja yang kalah oleh Zune V2. PR10 rev II ini attacknya terasa kurang menghentak, sehingga bass kesannya lembut sekali, bahkan terkadang "lemas dan lesu", pukulannya lembut, tidak energik.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 memberikan bass yang cenderung tight, kuantitasnya pun cukupan saja, tidak begitu deep dan kurang fun. Untungnya impactnya bagus, bulat dan fokus, sehingga tendangan bass masih terasa. EX2 memiliki kontrol bass paling bagus diantara semua kontestan, tidak ada yang meleber ke mid sedikitpun, diajak speed cepat tidak masalah, tetap bulat dan fokus tanpa ada kesan keteteran.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi terakhir diisi oleh Sony E9LP. Bassnya supertipis, impactnya tipis sekali. Meski earbud sudah ditekan oleh jari telunjuk agar rapat dengan lubang telinga, kuantitas bassnya masih kalah oleh cowon EX2.</div>
<span style="color: red;">Peringkat : </span><br />
<span style="color: red;">Bass Quantity : Zune V2 > PR10 rev II > Cowon EX2 > Sony E9LP</span><br />
<span style="color: red;">Bass Quality : Cowon EX2 > Zune V2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP</span><br />
<br />
<b>Mid</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Jika hanya mid yang dipandang, E9LP bolehlah menyalip lawan-lawannya. Mid dan vokal bukan tipikal tebal dan berbobot, namun tipikal jernih dan bening sekali. Faktor utamanya apalagi kalau bukan karena absennya bass. Vokalnya maju dan lengkingannya bikin geli-geli, berasa mengajak kita untuk ikut bernyanyi, bukan hanya mendengarkan dia bernyanyi. Untuk musik yang isinya vokal doang asyik nih. Gitar akustik pun terasa sharp dan detil.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi kedua saya suka zune v2. Meski kadang terserang bass dan claritynya kalah banyak dari E9LP, namun saya mendengar artikulasi vokalnya si zune v2 ini paling jelas diantara semua kontestan, terasa sekali pengecapan kata-katanya. Posisinya pas di tengah, gak maju gak mundur. Duh andai saja bassnya lebih terkontrol...</div>
<div style="text-align: justify;">
PR10 rev II saya rasa ada di level yang sama dengan EX2, hanya beda presentasinya saja. PR10 rev II menampilkan mid yang warm dan sangat smooth, vokal ada di tengah-agak laidback, seperti ada jarak yang cukup jauh antara kita dengan penyanyi. Vokal mengalun lembuut, enak didengar berlama-lama. Sayangnya seperti kurang lepas, seperti tertutup kain tipis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Di lain pihak, cowon EX2 presentasinya berkebalikan dengan PR10 rev II, dimana dia lebih mengedepankan kesan open, very clear, dan sedikit forward. Namun EX2 sepertinya tidak dituning untuk mendayu-dayu seperti PR10 rev II, EX2 kesannya flat, dan cold alunannya. Khusus EX2 sebenarnya tidak pantas berada di posisi ini, karena sebenarnya nothing wrong dengan mid dan vokalnya. Hanya saja dibandingkan dengan kontestan lain, EX2 ini mid dan vokalnya paling "plain", kurang berkarakter.</div>
<span style="color: red;">Peringkat : E9LP > zune V2 > Cowon EX2 = PR10 rev II</span><br />
<b><br />
</b> <b>High</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Region high, saya sulit menentukan mana yang lebih pantas di atas, cowon EX2 atau Sony E9LP. Tapi setelah mendengarkan lagi dan lagi, maka saya lebih menyukai Cowon EX2.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 yang memang agak bright karakternya dibanding kontestan lainnya (hanya kalah bright oleh E9LP), namun hignya tetap enak didengar, tidak ada kesan kering, tajam, atau membosankan. "Cass cess" simbalnya berasa sekali tapi tidak berlebihan, semua terdengar rapi dan cukup detil. Crisp simbal terasa natural, dan sparklingnya cukup tidak berlebihan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, yang membuat E9LP berada di posisi kedua adalah highnya tidak serapi dan senatural EX2, kadang ada suara yang agak kasar dan berlebihan, sehingga agak kurang nyaman didengar. Padahal secara kuantitas dan detil high, E9LP unggul dari EX2. E9LP pun paling bright diantara semua kontestan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketiga diisi oleh zune v2. Tidak banyak yang menarik untuk dibahas dan diunggulkan. Zune V2 cenderung kurang cring dan kurang sparkling.</div>
<div style="text-align: justify;">
Terakhir ada dBe PR10 rev II. Emang sih highnya smooth dan rapi, paling rapi ketiga, namun paling "mendem" dan lack of detail dibanding semua. Jika zune v2 saja kurang cring dan kurang sparkling, maka dBe PR10 rev II ini lebih parah lagi dari itu.</div>
<span style="color: red;">Peringkat : Cowon EX2 > Sony E9LP > Zune V2 > dBe PR10 rev II</span><br />
<br />
<b>Separasi dan detail</b><br />
<div style="text-align: justify;">
Bagian ini saya jadikan satu, karena setelah didengar pada semua earbud, dua poin ini berjalan beriringan.</div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 menduduki tempat teratas. Detail yang ditawarkan EX2 paling berasa, sampe ke detil kecilnya paling mudah dijangkau dibanding earbud lainnya. Separasi pun begitu, terasa paling tegas dan rapi pemisahan suaranya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi kedua ada Zune V2, detil dia cukup bagus. Namun dibanding EX2, Zune V2 kerap kehilangan detil-detil kecil. Separasi juga tidak setegas EX2.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi ketiga diambil alih oleh dBe PR10 rev II. Separasi terasa rapi dan tidak lengket-lengket, namun dibandingkan dengan zune V2 dia kalah tegas. Detil PR10 rev II biasa saja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Posisi keempat diisi oleh Sony E9LP. Agak disayangkan padahal E9LP claritynya sangat baik tapi separasinya kurang rapi, kadang terasa terlalu berhimpitan antarinstrumennya. Detil di mid dan high sebenarnya bagus, bisa mengalahkan Zune V2 namun tidak dengan EX2. Sayang minimnya kuantitas bass otomatis detil-detil di bass banyak yang hilang, sehingga kesannya tidak lengkap.</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="color: red;">Peringkat : Cowon EX2 > Zune V2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP</span></div>
<br />
<b>Staging</b><br />
Zune V2 paling top, paling berasa 3D dibanding yang lainnya. Kiri-kanan-atas-bawah dan kedalaman paling terasa dibanding yang lainnya. Jarak (dekat/jauh) paling terasa di zune V2 ini.<br />
Posisi kedua ada dBe PR10 rev II, karakteristik soundstagenya mirip hanya 3D effectnya tidak sebagus zune V2. Oh iya, mendengarkan PR10 rev II ini kita berasa mendengarkan konser dari seat agak belakang, seperti ada jarak yang cukup jauh antara kita dengan panggung.<br />
Cowon EX2 mewarisi cowon-cowon sebelumnya, soundstagenya cenderung "garis doang" jika dibandingkan dengan zune V2, height dan depth tidak impresif samasekali. Meski secara wide, EX2 sedikiit lebih wide dari Zune V2.<br />
Posisi terakhir ditempati Sony E9LP, memang sih terasa wide sekali, namun yang satu ini benar-benar garis doang dari kanan ke kiri, lbh buruk dari EX2 yang masih sedikit memiliki height dan kedalaman.<br />
<span style="color: red;">Peringkat : Zune V2 > PR10 rev II > Cowon EX2 > Sony E9LP</span><br />
<br />
<b>Genre Musik</b><br />
Zune V2 paling bisa diajak memainkan semua genre musik, istilah kerennya sih paling allrounder. Bass yang cukup besar dan paling punch, mid cukup oke dengan artikulasi vokal yang bagus, serta high yang cukupan saja, membuat zune V2 siap melahap berbagai lagu di playlist Anda.<br />
Cowon EX2 sebenarnya tidak masalah dalam memainkan banyak genre, termasuk metal dan musik agresif yang biasanya cenderung memble jika didengarkan melalui earbud entry level. Hanya saja kuantitas bass yang pas-pasan membuat pecinta bass bakal cemberut. Sisi ini yang membuat EX2 kalah allrounder dibanding Zune V2.<br />
dBe PR10 rev II menampilkan bass yang besar namun attacknya lembut, diiringi dengan vokal warm smooth dan high yang agak tumpul, membuat PR10 rev II ini enak buat musik smooth-smooth, namun jika menyetel musik yang energik, PR10 rev II sangat kurang gregetnya.<br />
Sony E9LP sangat dominan di mid dan high, bassnya kelewat pelit bahkan untuk saya yang notabene kurang suka bass besar. E9LP hanya bisa diandalkan jika playlist Anda dominan lagu-lagu vokal dan akustik.<br />
<br />
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b><br />
<div style="text-align: justify;">
Memang tidak salah apabila Zune V2 ini dikategorikan sebagai salahsatu legendanya kerhor, apalagi banderolnya paling murah dibanding dengan seluruh kontestan. Karakternya yang sangat allrounder dan very fun to listen membuatnya siap membawakan berbagai macam genre musik, mau EDM, mau vokal, mau pop hajarr semuaa. Lebih punya greget dibanding existing earbud dan masih mampu bersaing dengan new comer. Kelemahannya sih di high yang terasa kurang cring. Anda yang mencarinya bersiap kecewa karena populasinya semakin langka, dan harganya makin tinggi.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 sebagai pendatang baru performanya sangat menjanjikan, terutama di hal-hal berbau teknis seperti detil, separasi, kontrol dan kerapihan tone. Mengingat discontinuenya zune V2, gw rasa EX2 siap menjadi salahsatu primadona earbud under 100k. EX2 ini masih oke buat membawakan segala jenis genre, hanya saja dia sangat tidak bisa memuaskan dahaga pecinta bass atau Anda yang suka karakter nendang. Presentasi mid dan vokal yang meski open tapi kurang emosional dan agak cold, membuat cowon EX2 ini sebaiknya dipair dengan DAP yang warm atau yang midrangenya tebal. Cocok sekali ketika dipair dengan sansa clip+ non rockbox, EX2 ini terdengar lebih merdu, mid dan vokal lbh punya warmth. Paling dasyat ketika dipair dengan hifiman HM601, sweetnya meningkat jauh dibanding pair dengan dacport, meski highnya jadi tidak detailed.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
dBe PR10 rev II menonjolkan karakter warm dan very smooth, dengan bass yang cukup besar namun attacknya lembut, dan high yang tidak cring dan kurang sparkling. Tipikal earbud untuk mendengarkan musik berlama-lama dan sambil bersantai tanpa terlalu memikirkan aspek teknis. Mid dan vokalnya paling mengalun lembut dan mendayu, sayang kurang open. Anda yang gemar mengabsen instrumen sebaiknya lupakan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sony E9LP karakteristiknya paling nyentrik, dimana sangat dominan di mid dan high namun bassnya kelewat irit, sehingga earbud ini hanya nikmat jika bertemu genre yang minim bass seperti vokal only atau akustik. Agak unik memang, dimana Sony low end dari dulu terkenal sebagai "rajanya bass".</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika saya urutkan berdasarkan price to performance :<br />
1. Zune V2</div>
<div style="text-align: justify;">
2. Cowon EX2</div>
<div style="text-align: justify;">
3. dBe PR10 rev II</div>
<div style="text-align: justify;">
4. Sony E9LP</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com36tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-79622642527684320592014-07-08T12:01:00.000+07:002015-01-19T08:26:31.917+07:00REVIEW KZ-OMX2 dualmembrane earbud<br />
<div style="text-align: justify;">
earbud dual-membrane?</div>
<div style="text-align: justify;">
Di IEM (In Ear Monitor) mungkin kita pernah mendengar istilah tersebut, beberapa orang mengatakan JVC pernah mengeluarkan teknologi yang sama untuk IEMnya. Namun untuk earbud? Saya rasa masih sangat-sangat jarang, dan KZ-OMX2 adalah salahsatunya.</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Earbud ini menggunakan dua membran, membran utama 15,4mm sebagai main unit, penghasil utama suara, dan membran satunya 6mm sebagai airflow control.</div>
<div style="text-align: justify;">
Banderol earbud ini terbilang murah, hanya 39 yuan (kurs jual yuan sekitar Rp 1900). Namun di aliexpress dengan referensi harga dollarnya, IEM ini dijual $14,23. Nah salahsatu penjual lokal ada yang memasukkan Earbud ini dan menjualnya seharga Rp 125.000 (Juni 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
Seperti apakah performa earbud ini?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Fitur</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
- all metal housing</div>
<div style="text-align: justify;">
- 15,4mm main membrane, 6mm airflow membrane</div>
<div style="text-align: justify;">
- LC-OFC cable</div>
<div style="text-align: justify;">
Sangat menarik apa yang diberikan KZ-OMX2 di harga semurah ini. All metal housing tentu tidaklah semurah allplastic body, menjamin kekuatan dan keawetan. LC-OFC cable tentu gradenya lebih tinggi dibandingkan OFC cable yang banyak dipakai earbud seharga. Dan teknologi dualmembran tentu terbilang unik dibanding earbud seharga.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-rNIgjYy7Dvk/U7tjv0XCYwI/AAAAAAAAA2g/2z3pa9mDL5Q/s1600/C360_2014-06-26-10-00-56-691.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-rNIgjYy7Dvk/U7tjv0XCYwI/AAAAAAAAA2g/2z3pa9mDL5Q/s1600/C360_2014-06-26-10-00-56-691.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Saya selalu suka packing kardus pada earphone murah, karena di mata saya meningkatkan "level keseriusan" dibanding hanya dibungkus plastik keras transparan. Lihat saja, earphone/headphone kelas jutaan mana yang packingnya menggunakan plastik keras transparan? Selain itu, packing kardus meningkatkan keamanan saat pengiriman.</div>
<div style="text-align: justify;">
KZ-OMX2 ini memenuhi keinginan saya, dibungkus dengan dus yang cukup besar berwarna hitam dengan ukuran cukup besar, dihiasi tulisan warna putih "g.k" dengan font seperti huruf sambung, membuat earbud ini terlihat berkelas. Malah packing ini lebih mirip packingnya parfum high-end dibandingkan packing earphone.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika dibuka, muncullah earbud KZ-OMX tersimpan rapi dalam konstruksi plastik pengaman, plus dua pasang earbud sponge. Pabrikan terkenal mana coba yang memberikan dua pasang sponge pada earbud kisaran Rp 100.000? Hal kecil namun cukup berarti bagi saya, karena salahsatu bisa dijadikan donut sponge, dan lainnya tetap full sponge.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Design, Build Quality, Kenyamanan.</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bentuk utama KZ-OMX2 ini seperti stetoskop, lucu juga yah..</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/--pXTAFJJWeY/U7tjvIhlmPI/AAAAAAAAA2Y/QLwM2HYA7sw/s1600/C360_2014-06-26-09-19-58-492.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/--pXTAFJJWeY/U7tjvIhlmPI/AAAAAAAAA2Y/QLwM2HYA7sw/s1600/C360_2014-06-26-09-19-58-492.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
All metal body nya benar-benar meningkatkan level prestisiusnya untuk earbud yang hanya dihargai Rp 125.000. Finishing mengkilat hingga bisa memantulkan bayangan sangatlah menggoda dan menarik untuk dijadikan objek fotografi. Andai ukurannya lebih besar, mungkin bisa dipakai untuk bercermin.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-47Zlyvv17dA/U7tjv3D9dGI/AAAAAAAAA2k/AL-hi0aVNcc/s1600/C360_2014-06-26-09-51-47-485.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-47Zlyvv17dA/U7tjv3D9dGI/AAAAAAAAA2k/AL-hi0aVNcc/s1600/C360_2014-06-26-09-51-47-485.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-KHejXGPcapE/U7tjtJXlA8I/AAAAAAAAA2M/Dzi459jPS2w/s1600/C360_2014-06-26-09-17-06-925.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-KHejXGPcapE/U7tjtJXlA8I/AAAAAAAAA2M/Dzi459jPS2w/s1600/C360_2014-06-26-09-17-06-925.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Kombinasi warna yang ditawarkan pun cukup menarik. Silver mengkilat di housing, hitam doff di lubang suara, dan kabel merah layaknya headphone stylish merk "b" sebelah yang kerap digunakan artis papan atas sebagai teman jalan-jalan untuk dikalungkan di leher :D</div>
<div style="text-align: justify;">
~no offense~</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Urusan build quality sudah jangan ditanya lagi : TOP. Terlihat "mahal" untuk earbud seharga ini, atau mungkin terlalu mahal. Sangat rigid dan kokoh.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sayangnya ada sedikit ketidakrapihan di sambungan housing, bisa dilihat pada gambar di bawah. Potongannya agak tidak rata. Namun ini hanya terlihat ketika difoto dengan mode macro dengan jarak ke earbud 5 cm saja, kalau dipakai sehari-hari tentu tidak akan terlihat.</div>
<div style="text-align: center;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-_d1NL-8y8Jg/U7tjsdaZ_GI/AAAAAAAAA2A/lWsmfLK9fcw/s1600/C360_2014-06-26-09-12-46-333.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-_d1NL-8y8Jg/U7tjsdaZ_GI/AAAAAAAAA2A/lWsmfLK9fcw/s1600/C360_2014-06-26-09-12-46-333.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Oh ya, dibalik metal mesh ini bersembunyi membran kedua yang berukuran 6mm. Katanya sih sebagai airflow control dan meningkatkan respon bass.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://gd1.alicdn.com/imgextra/i1/141942798/T2vbjiXtdXXXXXXXXX-141942798.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://gd1.alicdn.com/imgextra/i1/141942798/T2vbjiXtdXXXXXXXXX-141942798.jpg" height="211" width="320" /></a></div>
Terakhir, jack sudah gold plated dengan bentuk L dan profilnya sangat ramping sehingga tidak akan menyulitkan Anda yang gemar memakai case tambahan pada gadget.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-j6FG4Dvyj3g/U7tjtmDGf0I/AAAAAAAAA2Q/uFcm1wNOKgk/s1600/C360_2014-06-26-09-19-08-588.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-j6FG4Dvyj3g/U7tjtmDGf0I/AAAAAAAAA2Q/uFcm1wNOKgk/s1600/C360_2014-06-26-09-19-08-588.jpg" height="320" width="240" /></a></div>
Kenyamanan? Enak-enak saja kok. Diameter earbudnya pas di telinga saya, tidak kebesaran. Hanya saja kalau tidak pakai sponge jadi mudah kehilangan seal, mungkin karena bobot housingnya yang lebih berat dari earbud lain yang seharga yang rata-rata bahannya plastik ringan.<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Setup yang digunakan :</div>
<div style="text-align: justify;">
- Laptop lenovo G460 windows 8</div>
<div style="text-align: justify;">
- DAC centrance dacport</div>
<div style="text-align: justify;">
- Foobar2000 music player, ASIO out</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Earbud sudah diburn-in lebih dari 100 jam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Earbud ini memiliki empasis yang kuat di upper midrange sekitar 1,8kHz-3,5kHz, menjadikan karakter earbud ini unik dan sangat menonjolkan suara-suara gitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-CbeKqRIDwwI/VKuRfN9qduI/AAAAAAAABJk/NFGbwDSpPOM/s1600/OMX2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://4.bp.blogspot.com/-CbeKqRIDwwI/VKuRfN9qduI/AAAAAAAABJk/NFGbwDSpPOM/s1600/OMX2.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
Mari kita bahas lebih mendalam</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Low</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitas bass sedang, tidak besar dan tidak kecil. Yang jelas bagi Anda pecinta bassheavy atau suka bass yang tebal berbodi, dipastikan akan kecewa karena akan terdengar agak tipis. Yang menarik adalah attack dan impact bassnya bagus, jadi meski secara kuantitas sedang-sedang saja, namun bass tetap terasa energik dengan pukulan yang berasa. Respon bass tidak terlalu deep, terasa tight dengan speed yang cepat, membuat KZ-OMX2 ini bisa diandalkan untuk musik-musik cepat semisal rock dan metal. Pukulan double pedal disajikan dengan baik tanpa ada kesan keteteran, batas gebukannya baik.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Mid</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Sisi mid adalah yang paling mencuri perhatian. Bukan karena kualitasnya yang yahud, tapi karena keunikan karakternya. KZ-OMX2 ini benar-benar memboost upper midrange sekitar 1,8kHz-3,6kHz, yang kadang membuat suara menjadi kurang natural. Posisi vokal memang pas di tengah, open, agak tipis, dan sangat clear, namun terasa kurang natural terutama untuk vokal yang <u>agak tinggi</u>. Ujung atas vokal dan pengucapan huruf tertentu terutama "i", seperti agak-agak "metalik", terasa meninggi dan agak tajam. Begitupun dengan instrumen-instrumen lainnya, ambil contoh piano. Dentingannya seperti tidak rata, kadang seperti ada nada yang tiba-tiba meninggi dibanding nada lainnya. Yap, inilah kerugian dari overemphasized di upper midrange.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, ternyata empasis ini juga memberi keuntungan, terutama bagi Anda yang gemar suara-suara gitar, baik gitar akustik maupun elektrik, karena suara-suara ini terdengar sangat maju dan clear sekali. Ketika nyetel depapepe, centrengan gitarnya berasa sekali tusukannya namun tidak menyakitkan. Untuk efek distorsi gitar semisal di rock atau metal pun demikian, terasa sangat maju dan jernih. Asyik sekali dan benar-benar menggairahkan bagi Anda pecinta rock/metal. Apalagi kebanyakan genre "cadas", vokalnya tidak terlalu tinggi melengking, jadi efek "tidak natural" seperti yang saya ungkapkan di paragraf sebelumnya tidak terasa samasekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>High</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Kuantitas high sendiri cukup banyak, jernih, airy, dan ekstensinya bagus. Tidak ada suara-suara tajam menyakitkan. Sparklingnya cukup, cass-cess nya berasa, ditambah dengan crisp simbal yang cukup oke meski tidak terlalu mendetail dan terkadang agak tipis. Presentasi high seperti ini memang idaman pecinta rock/metal, karena presensinya sangat terasa, tidak mendem, namun tidak terasa tajam.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Separasi, soundstage, detail</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi terbilang baik untuk harga segini, pemisahan antarinstrumen maupun antarfrekuensi bagus, tidak ada yang menumpuk. Soundstage kanan-kirinya berasa luas, kanan-kiri berasa jauh, sayangnya kedalamannya kurang sehingga kesannya 2D, hanya garis dari kiri ke kanan saja. Kesan menjauh/mendekat, dan dari atas ke bawah, agak kurang. Detail cukup baik, meski kerap tertimpa oleh suara lain akibat emphasized upper midrange, namun detail-detail kecil masih terdengar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Bicara genre, KZ-OMX2 ini spesial di musik-musik yang mengandalkan gitar dan efek gitar, seperti akustik, rock, metal, dll</div>
<div style="text-align: justify;">
Selain genre di atas, jujur saja terasa kurang natural, bukan jelek juga, tapi terdengar agak "aneh", overcoloured.</div>
<div style="text-align: justify;">
Eh ada lagi, untuk mendengarkan siaran percakapan radio enak, suara penyiarnya jelas dan jernih sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
KZ-OMX2, sebuah earbud murah penuh keunikan luar-dalam. Menerapkan dual membrance technology yang masih jarang diterapkan pada sebuah earbud dan suara yang dihasilkan pun unik dengan emphasis di upper midrange yang membuat suara-suara gitar berasa maju sekali.</div>
<div style="text-align: justify;">
Sayang karakter seperti ini tidak untuk semua orang, kadang saya merasa agak kurang natural ketika menyetel musik selain akustik, rock, metal, dan genre lain yang banyak mengolah dan mempertontonkan efek gitar.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Setelah membaca review suara atau mungkin Anda sudah mendengarkannya sendiri, apakah Anda setuju kalau KZ-OMX2 ini saya bilang sebagai the real "grado"-nya earbud? Karakter seperti ini sangat mengingatkan saya terhadap grado SR80i, hanya saja tentu banyak segi teknis yang disunat mengingat harga yang hanya 1/10nya saja, seperti SR80i memiliki speed dan batas gebukan yang lebih baik, mid dan vokal yang juga coloured namun lebih nyaman didengar dan sweet, serta presentasi high yang mirip : sparkling crisp namun tidak setajam SR60i.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Plus</div>
<div style="text-align: justify;">
+ bahan housing full metal, rigid dan kokoh serta berasa mahal dan prestisius, tidak menggambarkan earbud Rp 125.000</div>
<div style="text-align: justify;">
+ unique sound, gitar berasa maju sekali, cocok untuk akustik, rock, metal</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Minus</div>
<div style="text-align: justify;">
- Terasa kurang natural untuk genre selain akustik, rock, metal dan yang mirip-mirip. Paling terasa kurang natural ketika di genre vokal yang mengandalkan suara vokal tinggi. Anda yang menggemari suara natural untuk mendengarkan vokal, pop, classic, dan jazz, saya rasa Anda akan membenci KZ-OMX2</div>
<div style="text-align: justify;">
- tidak ada distributor resmi di Indonesia, harga sampai di Indonesia berkali-kali lipat dari harga asli di Tiongkok yang hanya 39 yuan<br />
<br />
Should I buy this one?<br />
KZ-OMX2 karakter suaranya sangat unik, emphasis yang kuat di upper midrange. Jika ada kesempatan untuk mencoba langsung, sebaiknya cobalah langsung, karena karakter seperti ini jarang sekali ada, dan tidak mudah diterima semua orang.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-8834598681337028852014-07-04T10:04:00.000+07:002015-08-10T13:50:33.928+07:00REVIEW Dasetn Line Up : Dasetn M760, AP8, M1, dan PK3 DIY<i>Well, ini sebenarnya cuman copy dan pembenahan sedikit kata-kata dari review yang saya post di kaskus, soalnya di blog lebih mudah ditemukan kalau disearch dari google..</i><br />
<br />
Thanks banget untuk om Taufan Mudakir atas pinjaman kolprinya<br />
<br />
<div style="text-align: justify;">
Line up dasetn ini merupakan earbud DIY (Do It Yourself). Apa itu earbud DIY?<br />
Pengertian menurut saya sih, jadi perusahaan Tiongkok itu membuat komponen internal earbud (magnet, membran, dll) dan mentuning sendiri suaranya, tapi housingnya menggunakan housing "sejuta umat" atau housing earbud yang sudah punya nama besar misalnya sennheiser MX760 atau yuin. Packing dibuat masing-masing, brand juga pakai nama perusahaan pembuat, tidak copy paste punyanya yuin atau sennheiser. Jadi bedakan ini dengan KW replika yah, meski bakal banyak yg bentuknya mirip atau identik dg earbud buatan merk besar</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau pengertian ini salah dan menyesatkan, mohon koreksi yah :)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya banyak sekali produsen earbud DIY, selain Dasetn ada juga Knowledge Zenith dan masih banyak lagi yang tidak bisa disebutkan satu per satu.</div>
<div style="text-align: justify;">
Apa uniknya earbud DIY? Konon katanya, beberapa tipe dari earbud ini memiliki Sound Quality yang jauh di atas harganya, bahkan jika dibandingkan dengan earbud branded sekalipun. Untuk itu, mari kita cari, mana sih yang memenuhi kriteria di atas?</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Source yg digunakan :</div>
<div style="text-align: justify;">
Laptop lenovo windows 8</div>
<div style="text-align: justify;">
Si batang panas centrance dacport</div>
<div style="text-align: justify;">
Player foobar2000, ASIO out, all sound enhancement and EQ : OFF</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Harga berdasarkan webnya dasetn per 27/06/2014 dalam satuan US$. Nilai tukar rupiah plus biaya lain yang mungkin muncul silakan hitung sendiri yah, demi menghidari tawuran antar local seller</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">1. Dasetn M760 ($26)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/M760.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Housingnya menggunakan sennheiser MX760, yang sudah terkenal fittingnya agak besar namun masih nyaman, cukup stabil di telinga, tidak gampang lepas.</div>
<div style="text-align: justify;">
M760 ini karakternya cenderung βmildβ, lembut dan tidak agresif. Bassnya tebel dan agak boomy, kurang cocok buat musik cepat. Midnya smooth dan clear, vokal cukup forward, intim, dan berbobot, bagus untuk Anda yang suka vokal. Presentasi high cenderung smooth, tidak agresif dan tidak sparkling, namun crisp simbal masih oke dan high extension bagus.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasinya bagus sekali, sangat tegas pemisahan instrumennya. Bagus bagu Anda yang suka mendengarkan secara rinci bunyi-bunyi instrumen. Detil lumayan lah sangat terbantu oleh separasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Soundstagenya cukup luas, tapi poin menariknya bukan disitu. Soundstage M760 ini proporsional sekali, widthnya memang tidak meluas sekali ke kanan-kiri, tapi diimbangi dengan height dan depth yang bagus, sehingga kesannya βbesarβ dan megah. Imagingnya jelas, layer-layernya terasa.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Cocok untuk apa?</b> Musik santai, instrumen, denger musik sambil leyeh-leyeh, vokal-vokalan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kurang cocok untuk apa?</b> Musik-musik cepat agresif.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Value?</b> GOOD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">2. Dasetn AP8 ($12)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/ap8.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Yang satu ini diameter earbudnya lumayan besar, waspadalah bagi Anda yg bertelinga kecil, dan yang bertelinga besar juga pastikan dapat fitting yang enak agar tidak banyak bocor. Earbud ini cukup mudah "lari" dari telinga soalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Earbud ini tipikal balance-clear. Bassnya berkuantitas sedang dengan body yang pas tidak tipis tidak tebal. Speed medium, lebih baik dari M760. Mid dan vokal sedikit forward, clear dan relax, seperti M760 namun tidak se-emosional M760, lebih tipis juga dibanding M760 yang tebal. Highnya cukup cring, ekstensi cukup tidak sebaik M760. Sisanya biasa aja.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi biasa aja. Staging bagaimana yah, sebenarnya seperti ada space lebih di kanan-kiri, tapi kok instrumen dan vokal malah banyak main di tengah tidak banyak yang dilempar ke kanan-kiri. Ditambah height dan depth yang agak kurang, jadi kesannya garis doang kanan-kiri.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagus untuk apa?</b> Allrounder, bersahabat dg banyak genre.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Gak bagus buat apa?</b> Buat lagu-lagu yg nuntut staging dan separasi, misal orkes dan classic.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Value?</b> Biasa aja, mainstream banget</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">3. Dasetn PK3 DIY ($17)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/PK3DIY.jpg" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini dia PK3 jadi-jadian.</div>
<div style="text-align: justify;">
Housingnya "yuin banget" dengan cat doff bukan glossy, dan banyak finishing yang terlihat tidak rapi, seperti pada sambungan-sambungan housingnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kabelnya merah menyala, dan.... SKULLCANDY!</div>
<div style="text-align: justify;">
Suaranya seperti apa? Overallnya memang seperti dituning agar menjadi PK3 versi ekonomis.</div>
<div style="text-align: justify;">
Bass adalah bagian yang "PK3 banget". Good impact, punch enough, kuantitas sedang, tapi kurang rapi di lagu brutal. Bukan kurang di speed, tapi kurang di kontrol, permainan bass drum-tom-snare yg cepat dan dinamis agak berantakan. Mid forward, lbh forward dari AP8 maupun M760, sangat nyerang ke kuping. Tapi enak kok, bagi Anda yang suka forward-forward pasti senang. Highnya cukup cring, tapi ekstensinya agak kurang.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi lumayan, urusan pemisahan bagus tapi seperti kurang rapi kontrolnya jd banyak ekor tone yang nyasar. Staging cukup luas, kanan-kirinya lumayan tapi depth dan heightnya biasa aja. Salahsatu pembeda dari original PK3 di sini, depth PK3 ori jauh lebih berasa. Forwardnessnya tidak diimbangi dengan airy yg kuat seperti di PK3 original, jadi rada nyemprot ke muka.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagus buat apa?</b> Allrounder bagus, relatif masuk ke semua genre, buat yg demen forward-forward nyemprot bolehlah ini, buat yg budgetnya gagal meraih PK3 bolehlah ambil ini, tuningannya mirip tp SQnya downgrade.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kurang bagus buat apa?</b> Kurang rapi separasi dan kontrolnya</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Value?</b> So-so but good enough kok</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">4. Dasetn M1 ($15)</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/M1.jpg" height="183" width="640" /></div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak asing lagi lah dengan bentuk ini. Ini fittingnya agak besar, suka keluar sendiri dari telinga seperti AP8, tapi overallnya masih lebih nyaman ini daripada AP8.</div>
<div style="text-align: justify;">
Earbud ini cenderung netral, tidak banyak kolorasi. Kuantitas bass pas-pasan, paling kecil diantara semua yang diuji, tapi jika dibandingkan dengan earbud pasaran sih termasuk cukup-cukup saja, tidak terlalu tipis. Attacknya cenderung lembut, tapi impactnya berasa kok jadi jgn dianggap cempreng. Speed medium.</div>
<div style="text-align: justify;">
Smooth, clear, dan natural. Mungkin 3 kata itu aja cukup buat mempresentasikan mid. Vokal "natural habit"nya ditengah-agak laidback, put some distance from us, tapi artikulasinya jelas buanget, emosinya dapet banget.</div>
<div style="text-align: justify;">
Ekstensi high bagus, lepas, sangat airy. Presentasinya smooth, cukup detail, simbal cukup crispy juga. Cenderung netral tidak banyak kolorasi.</div>
<div style="text-align: justify;">
Separasi bagus, rapiiiiiiiihh, detilnya boleh juga loh. Staging luass, widthnya bagus, paling wide dibanding semuanya, height dan depthnya mayan oke loh, hanya bisa dikalahkan oleh M760 (signifikan) dalam perbandingan ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Bagus buat apa?</b> Buat yg suka netral-netralan, natural, gak banyak kolorasi, balance</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Kurang bagus buat apa?</b> Buat yg nyari forwardness dan keintiman lebih. Karakter netral begini kerap meninggalkan kesan "mana WOWnya?" kalau dengernya cuman sebentar. So, cobalah menikmati beberapa saat.</div>
<div style="text-align: justify;">
<b>Value?</b> GOOD</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Dasetn M760 dan M1 adalah earbud yang paling memenuhi kriteria "Good Sound Quality on low price". M760 harganya lebih mahal dan berkarakter "mild", dengan staging yang proporsional dan separasi instrumen yang mantap, clear sekali. Sedangkan M1 harganya jauh lebih murah dan berkarakter netral-smooth-soft, dengan staging yang wide dan sangat airy.</div>
<div style="text-align: justify;">
PK3 DIY mungkin bisa dijadikan pilihan bagi Anda yang kepingin yuin PK3 namun budget hanya setengahnya. Agar bisa lebih menarik calon pembeli, Dasetn mungkin di revisi berikutnya harus sedikit memperbaiki separasi dan kerapihan tone, serta build lebih diperhatikan. </div>
<div style="text-align: justify;">
AP8? Kalau boleh jujur, kurang memenuhi kriteria "Good Sound Quality on low price". Dia hanya masuk ke jajaran "Right Sound Quality on Right Price" alias "mainstream", earbud dengan brand ternama pun bisa menghadirkan Sound Quality yang mirip-mirip dengan harga yang sama.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-60006452788472333112014-07-02T11:40:00.001+07:002014-07-02T11:40:09.945+07:00earbud sponge : dBe sponge vs basic sponge<div style="text-align: justify;">
Sekali-kali bikin tulisan tentang aksesoris ah. Bukan sembarang aksesoris, karena foam ini cukup berpengaruh terhadap suara dari earbud.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Sebenarnya banyak foam yang beredar di pasaran, namun kebanyakan tanpa merk. Nah, di pasaran saya menemukan dua buah "branded foam", yaitu dBe foam dan basic foam.<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/Untitled-1-4.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/Untitled-1-4.jpg" height="256" width="320" /></a></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Harganya berapa?</div>
<div style="text-align: justify;">
Menurut website basic dan dBe per 02/07/2014, basic foam dijual seharga Rp 20.000, dBe foam dijual seharga Rp 30.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Saya berharap website dBe ada salah harga (dan semoga memang harganya belum naik), karena di pasaran dBe foam bisa ditemui seharga Rp 20.000.</div>
<div style="text-align: justify;">
Untuk harga terupdate, silakan kunjungi store masing-masing :<br /><a href="http://store.playbasic.asia/basicsound/basic-earphone-sponge" target="_blank">basic online store</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<a href="http://www.dontblameyourears.com/37-dbe-earphone-foam.html" target="_blank">dBe online store</a></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Packing</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Basic memberi packing warna-warni ceria, dengan plastik-plastik cembung yang saling terpisah satu sama lain sebagai wadah penyimpan foam. Satu paket berisi tiga pasang dengan tiga warna foam yang berbeda, yaitu hitam, abu-abu, dan putih. Cukup memberi pilihan untuk menyesuaikan dengan warna earbud kita.</div>
<div style="text-align: justify;">
dBe sendiri packingnya tidak seceria basic, konstruksinya mirip dengan packingnya microSD. Di dalamnya ada 3 pasang foam dengan warna yang sama, yaitu hitam.</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau boleh jujur, warna hitam adalah favorit saya, karena jika digunakan dalam waktu yang lama pun tetap terlihat bersih, berbeda dengan warna putih yang akan terlihat dekil, apalagi kalau tidak menjaga kebersihan telinga dan tempat penyimpanan.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Bahan Sponge</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Jika dilihat secara detail, basic sponge memiliki kepadatan dan ketebalan busa yang lebih baik dari dBe sponge. Pengaruhnya? dBe sponge lebih cepat melar dibanding basic sponge. Saya melakukan pengujian dengan memakaikan basic sponge dan dBe sponge pada dBe PR10 rev II selama satu minggu, dengan pertimbangan housing besar PR10 rev II layak untuk dijadikan arena menguji kelenturan dan ketahanan sponge.</div>
<div style="text-align: justify;">
Hasilnya bisa dilihat pada gambar di bawah (klik untuk resolusi full 8MP) :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-NQrCVukZcUU/U7OBtK2TKyI/AAAAAAAAA1s/otnOxdSPTXM/s1600/IMG_20140702_093909.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-NQrCVukZcUU/U7OBtK2TKyI/AAAAAAAAA1s/otnOxdSPTXM/s1600/IMG_20140702_093909.jpg" height="480" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cukup terlihat bukan bahwa basic sponge memiliki ketebalan dan kepadatan lebih baik dari dBe sponge?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Apakah dBe sponge dan basic sponge ini memberikan suara yang berbeda signifikan? Jika dibilang signifikan saya rasa tidak, namun saya bisa menangkap beberapa perbedaan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Pengujian langsung menggunakan dBe PR10 rev II. Basic sponge memberi suara yang sedikit lebih warm dengan bass yang lebih besar dan mid agak muffled dibanding dBe sponge yang terdengar lebih lepas natural. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Yap, bahan lebih tebal dan padat membuat isolasi suara semakin baik, sehingga suara bass tidak banyak yang bocor, makanya terdengar lebih besar. Namun bahan yang lebih tebal membuat lebih banyak suara yang teredam, akibatnya suara sedikit lebih muffled. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Yang mana yang harus saya pilih?</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Keduanya sama-sama baik dengan plus minus masing-masing. Basic sponge dengan bahan tebal dan padatnya namun kadang membuat muffled, dBe dengan suara yang lebih naturalnya namun bahannya lebih cepat melar.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic sponge cukup bagus dalam meredam suara-suara tajam yang mungkin muncul dari earbud yang bright sedangkan dBe sponge dengan suara yang lebih natural cocok-cocok saja buat segala jenis suara.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Impresi di atas tentu bisa berbeda, tergantung dengan kesesuaian antara besar telinga dan besar earbud alias fitting.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Basic sponge cocok untuk earbud yang kecil, misalnya Sony E9LP/yuin, atau Anda yang bertelinga besar. Dia terasa lebih memenuhi telinga dan tidak mudah lepas. Selain itu terutama pada earbud bright dengan bass tipis seperti E9LP, basic sponge cukup bisa meredam suara yang berpotensi menjadi tajam dan bass lebih terasa. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
dBe sponge lebih bersahabat dengan earbud yang besar, misalnya PR10 rev II/sennheiser MX760, atau Anda yang bertelinga kecil. dBe sponge tidak membuat suara menjadi terlalu warm atau muffled, terasa lebih natural dan tidak terasa cepat gerah bagi Anda yang bertelinga kecil.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-20684380111712413972014-07-01T11:53:00.002+07:002015-01-19T08:31:53.858+07:00REVIEW : Comparison Cowon EX2 vs SE2<div style="text-align: justify;">
YES, kita kedatangan teman baru bernama Cowon EX2. Thanks <a href="https://www.facebook.com/Headphoneku?fref=nf" target="_blank">Headphoneku Fammate</a> :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 ini diposisikan sebagai pengganti salahsatu earbud legendaris dari cowon, yaitu SE2 yang sekarang sudah discontinue. EX2 juga merupakan earbud standar dalam paket penjualan DAP (Dedicated Audio Player) terbaru Cowon, yaitu Cowon E3. Harga yang dibanderol juga sama, yaitu Rp 95.000 (Harga per Juli 2014).</div>
<div style="text-align: justify;">
Perubahan apa saja yang ditawarkan EX2 dibanding pendahulunya? Mari kita bandingkan mereka dari berbagai aspek</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Ini dia wujud dari teman baru kita, cowon EX2</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/EX2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/EX2.jpg" height="138" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Cowon EX2 ini hanya diproduksi dalam warna putih. Entah siapa yang memulai, warna putih sepertinya menjadi warna trend 2014.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ada yang sudah lupa wujud Cowon SE2? Lihat lagi yuk</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/SE2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/SE2.jpg" height="140" width="640" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
SE2 yang ini adalah batch terakhir sebelum discontinue, packingnya berwarna coklat dan......tidak ada lagi sentuhan chrome seperti Cowon SE2 bawaan cowon i9 dulu, bisa dilihat pada gambar di bawah</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-vi8xOt2hufA/Uyl2cuqW57I/AAAAAAAAAi8/HDnLhvxJGgY/s1600/What503i.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-vi8xOt2hufA/Uyl2cuqW57I/AAAAAAAAAi8/HDnLhvxJGgY/s1600/What503i.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div style="text-align: justify;">
Cukup menyedihkan, mengingat kilauan chrome bertekstur metalik kasar adalah sisi yang membuat SE2 terlihat begitu "mahal" dibanding earbud seharga.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>The Difference</b></div>
<div>
Seri penerus tentu wajib membawa perubahan dari seri sebelumnya, minimal dalam hal desain lah. Mari mita lihat</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/all.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/all.jpg" height="148" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cowon EX2 bodynya terlihat lebih ramping dan lebih berlekuk dibanding cowon SE2 yang cenderung kotak bersudut. Dari segi kenyamanan dan fitting, cowon EX2 ini relatif lebih enak dan cepat dapat fittingnya dibanding SE2. Berbeda dengan bagian belakang SE2 yang bertuliskan "iAudio", bagian belakang EX2 ini tulisannya "cowon". Pengen pamer brand mungkin. Hhe</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ayo kita lihat bagian belakangnya..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090326.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090326.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cowon SE2 yang kiri, EX2 yang kanan. Terlihat sekali bukan perbedaannya? SE2 bentuk lubangnya melingkar, mengelilingi bagian tertutup di tengahnya yang diisi indikator L dan R.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cowon EX2 lubang suaranya terbuka full, ditutupi metal mesh. Model lubang suara EX2 ini memberi pengaruh signifikan ketika menggunakan donut foam dibanding SE2. Indikator L dan R bergeser ke ujung bawah batang housing. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Mari kita beralih ke kabel</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090514.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090514.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cowon EX2 yang bawah (kanan), SE2 yang atas (kiri). Bahan kabel sama persis, warna putihnya pun sama persis, dimana akan cepat kotor jika kita menaruhnya sembarangan. Unit EX2 saya lebih berumur dibanding SE2 yang baru beli, terlihat sekali bukan perbedaan tingkat kekotorannya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kabel EX2 berbentuk simetris, sedangkan SE2 asimetris. Terimakasih cowon, karena kabel asimetris pada earbud yang tidak dibekali shirt clip sangatlah menyebalkan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
EX2 menambahkan satu fitur baru, yaitu line holder and splitter, itu looh bagian kecil di atas Y-splitter yang bisa naik-turun.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Adanya fungsi line splitter memungkinkan kita bisa menaik-turunkan batas cabang kabel kiri dan kanan sesuai keinginan, sedangkan fungsi line holder untuk memudahkan menggulung kabel. Contoh penggunaan line holder lihat gambar dibawah (sumber : web cowon. Product : Cowon EC2 with iPhone 4s)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://www.cowonglobal.com/product_wide/COWONEC2/images/x_7a_l.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://www.cowonglobal.com/product_wide/COWONEC2/images/x_7a_l.jpg" height="220" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Fitur ini penting gak penting sih, tapi kadang berguna juga.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kita lihat jacknya</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090405.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/IMG_20140630_090405.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Cowon SE2 yang kiri, EX2 yang kanan. Hanya sedikit beda di bentuk saja, selebihnya sama. Sudah gold plated juga.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Secara keseluruhan, cowon EX2 menawarkan desain yang lebih berlekuk manis, kabel simetris, dan fitting sedikit lebih mudah daripada pendahulunya. Tapi soal fitting ini tentu kembali ke telinga masing-masing yah, sangat subjektif.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Setup :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Laptop lenovo G460 windows 8</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Centrance dacport</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Foobar2000 with ASIO out</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
All songs in FLAC format</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Untuk pengujian ini, saya menggunakan foam full bawaan SE2. Digunakan secara bergantian dengan EX2, karena bahan foam pun mempengaruhi suara, sehingga diharapkan mengurangi perubahan suara akibat foam.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Selain tampilan yang berubah, EX2 pun memiliki karakter yang berbeda dengan SE2. Tidak tanggung-tanggung, hampir di semua lini berbeda. Mari langsung bahas satu per satu yuk..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Power driving, EX2 ini sedikit lebih enteng dibanding SE2. Ketika switch dari SE2 ke EX2, saya harus menurunkan volume pada dacport.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
dari segi bass, EX2 memberi bass yang lebih tight daripada SE2, bodynya pun tidak setebal SE2. Yang menarik, respon yang dituning lebih tight oleh cowon tidak serta merta impactnya menjadi lemah. Kekuatan pukulan EX2 ini tidak jauh berbeda dengan SE2, benar-benar hanya bodynya saja yang lebih kurus dan responnya lebih tight.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Anda merasa kurang sreg dengan midnya cowon SE2 terlalu didominasi oleh vokal, sehingga terasa tebal, forward, dan dominan banget seolah-olah penyanyi dekat sekali dengan kita? Itu tidak terjadi lagi di EX2.</div>
EX2 menawarkan karakter yang lebih balance dan open. Vokal sedikit lebih mundur daripada SE2, memberikan kesan ada jarak antara kita dan penyanyi, namun jika dibandingkan dengan earbud lainnya EX2 ini masih terasa sedikit forward. Vokal lebih open, tidak setebal dan mendominasi seperti SE2, membuat instrumen-instrumen lain di mid lebih terdengar dan lebih seimbang.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
High EX2 secara kuantitas lebih banyak dari SE2, terasa lebih lepas dengan ekstensi yang lebih bagus. SE2 terkadang suara high seperti simbal ada di belakang vokal. Crisp simbal lebih terasa di EX2, cass cessnya lebih jernih dan detail.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sayangnya EX2 pun lebih berpotensi mengeluarkan suara tajam dibanding SE2 yang smooth abis.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Staging EX2 terasa lebih lebar dari SE2, kanan-kiri terasa lebih jauh, lebih lega rasanya. Separasi pun kini lebih terasa jelas, begitupun dengan detail yang kini lebih muncul dibanding pada SE2 yang kadang dibayangi vokal.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Sebagai penerus SE2, EX2 membawa banyak sekali hal baru. Dari segi tampilan, tetap pada warna putih namun lebih ramping dan berlekuk sehingga membantu tercapainya fitting yang lebih nyaman.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dari segi suara, EX2 menawarkan suara yang lebih balance dan bright dibanding SE2. Bass lebih tight, vokal tidak lagi mendominasi dan lebih open, high yang lebih cling dan extend, separasi, detail, dan staging yang meningkat adalah hal positif yang dihadirkan EX2.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dengan harga yang dipatok sama dengan pendahulunya, kini SE2 bisa beristirahat dengan nyaman. EX2 siap menggantikan tempatnya dalam merebut pasar earbud dibawah Rp 100.000.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bagaimanakah performanya dibandingkan dengan earbud dibawah Rp 100.000 lainnya? Simak di artikel <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/07/cowon-ex2-vs-zune-v2-vs-dbe-pr10-rev-ii.html" target="_blank">Cowon EX2 vs Zune V2 vs dBe PR10 rev II vs Sony E9LP</a></div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-4162619386853007758.post-3985135958254244202014-06-27T11:14:00.001+07:002015-01-19T08:38:28.051+07:00REVIEW Dunu Trident DN-12<div style="text-align: justify;">
Sebelumnya saya ucapkan terimakasih pada <a href="https://www.facebook.com/Headphoneku?ref=ts&fref=ts" target="_blank">headphoneku fammate</a> yang sudah meminjamkan unit Dunu Trident ini.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Basa-basi dulu lah jangan terlalu serius :)</div>
<div style="text-align: justify;">
Tidak dipungkiri bukan jika diantara kalian ada yang mengidamkan punya earphone yang tampilannya keren dan sangat gaya namun budget tipis? Saya juga ingin sekali punya yang seperti itu. Sayangnya, banyak earphone yang tampilannya keren namun sound qualitynya jelek. Yaa tentu dengan budget minimalis, harus ada yang dikorbankan, kalau tidak mau mengorbankan kualitas suara yaa desain yang jadi korban, begitupun sebaliknya. Hal ini pula lah yang membuat fenomena "KW" menjadi merajalela di forum jual beli internet maupun toko fisik. Earphone ternama dengan tampilan keren dibuat versi palsunya, harga originalnya jutaan rupiah namun palsunya dijual hanya ratusan ribu, dengan bentuk fisik yang 95% serupa, namun kualitas suara hanya 20% dari versi originalnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Nah, kali ini saya kedatangan IEM (In Ear Monitor) berkode Dunu Trident DN-12. Sebenarnya saya sudah lama melihat IEM ini, namun karena bentuknya kece sekali saya kadang jadi ragu dengan sound qualitynya, sampai akhirnya saya mendapat unit ini dan sekarang mencoba berbagi impresi. Seperti apakah suara IEM yang dihargai Rp 380,000 ini? (Harga per Juni 2014)</div>
<br />
<b><span style="font-size: large;">Fitur</span></b><br />
<span style="font-size: x-small;">diambil dari website dunu</span><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<a href="http://2.bp.blogspot.com/-cYyy_sSTVdQ/U6zZos23acI/AAAAAAAAA00/lI0y2utIg7A/s1600/features.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-cYyy_sSTVdQ/U6zZos23acI/AAAAAAAAA00/lI0y2utIg7A/s1600/features.JPG" height="190" width="400" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<b><span style="font-size: large;">Spesifikasi</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-size: x-small;">diambil dari website dunu</span></div>
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-WFm5KjILYko/U6zZshC2qCI/AAAAAAAAA08/6gzlpgxfA4k/s1600/spek.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-WFm5KjILYko/U6zZshC2qCI/AAAAAAAAA08/6gzlpgxfA4k/s1600/spek.JPG" height="229" width="320" /></a><br />
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Paket Penjualan dan Aksesoris</span></b></div>
<span style="text-align: justify;">Maaf saya tidak foto kotak dan paket penjualan, silakan googling saja yah :)</span><br />
<div style="text-align: justify;">
Berikut isi paket penjualan :</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
- 6 pasang single flange eartips</div>
<div style="text-align: justify;">
- 1 pasang biflange eartips</div>
<div style="text-align: justify;">
- 1 buah pouch kulit</div>
<div style="text-align: justify;">
yang jelas, box nya besar dan mewah, mengingatkan saya dengan box monster turbine series.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Desain, Build Quality, dan Kenyamanan</span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
Pada bagian ini, saya hanya bisa bilang 2 kata : WELL BUILD!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-37-19-865.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-37-19-865.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Lihatlah desainnya! Gaya sekali bukan? Berbentuk cone, dengan warna badan silver mengkilat bertekstur ulir</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-34-59-120.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-34-59-120.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jika dilihat dari belakang, Dunu trident ini terlihat seperti loudspeaker ya..</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Di tengahnya ada bagian cembung berwarna hitam dengan logo Dunu, yang dikelilingi oleh aksen emas mengkilat. WOW. Bukan emas asli tentunya, harga emasnya aja sudah lebih mahal daripada harga jual IEMnya. Hahaha</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Desain yang menurut saya benar-benar keren, paduan mewah dan elegan yang sangat memanjakan mata, kombinasi silver dan emas benar-benar membuat IEM ini terlihat sangat mahal. Tidak kalah keren meski disandingkan dengan produk Monster berharga jutaan yang kerap diagung-agungkan orang dan dipakai banyak artis.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ada sesuatu yang unik, di mana indikator kanal earphone kanan dan kirinya?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-38-18-083.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-38-18-083.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jawabannya adalah, tidak ada! Yap, tulisan L dan R terlalu hina bagi IEM sekeren ini. Dunu tidak memberikan keterangan L dan R layaknya IEM lainnya, namun sebagai gantinya kita diberi indikator lis warna di ujung luar housing. Warna merah itu kanal kanan, warna hijau itu kiri.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Unik sekaligus membingungkan jika kita meminjamkan IEM ini ke orang lain.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Beralih ke build quality, Dunu Trident ini seluruh housingnya terbuat dari metal unibody yang sangat rigid namun tetap ringan.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/Untitled-1-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/Untitled-1-3.jpg" height="240" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Tidak ada kata yang bisa diucapkan selain MANTAP!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bahan kabel cukup bagus, cukup tebal dan tipikal "bouncy". Bagusnya kabel ini tidak terlalu meninggalkan bekas lipatan, sehingga tidak terlihat keriting. Sayangnya, microphonicnya cukup kuat, dan tidak diberi shirt clip untuk mengurangi efek microphonic.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jack sendiri bersudut 45 derajat, dan sudah gold plated. Ada satu yang unik, yaitu diberi sabuk pengikat kabel.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-49-45-392.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://i1069.photobucket.com/albums/u466/gobedh/C360_2014-06-27-08-49-45-392.jpg" height="240" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Fitur yang cukup langka pada sebuah IEM, sangat membantu dalam menggulung kabel, sehingga kabel tetap rapi ketila dimasukkan ke dalam pouch. NICE!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Oke sekarang kita bahas kenyamanan. Bentuk yang besar di luar, namun tidak di dalam. Ketika saya pakai, sangat nyaman dan tidak ada keluhan. Sangat mudah untuk mendapatkan fitting dan isolasi yang sempurna.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Suara</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Seperti biasa, setup yang saya gunakan untuk test :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- Laptop lenovo G460, windows 8</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- <a href="http://gobedhblog.blogspot.com/2014/04/review-centrance-dacport-monster-kecil.html" target="_blank">centrance dacport</a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- samsung galaxy S2</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
General character Dunu Trident menurut subjektivitas saya :</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://1.bp.blogspot.com/-cp9aIe1Kdco/VIP1wju4H7I/AAAAAAAAA8U/5qS0lqvMoeU/s1600/trident.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-cp9aIe1Kdco/VIP1wju4H7I/AAAAAAAAA8U/5qS0lqvMoeU/s1600/trident.jpg" height="296" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Low</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kuantitas bass cukup besar, body terasa besar dan kuat menghantam. Punchnya pun sangat berasa, namun sedikit bloated ke lower mid di lagu-lagu yang beritme sangat cepat. Speednya medium, jauh dari kata lambat, buat rock dan alternative sih tidak masalah, untuk metal yang brutal baru terasa agak bloated. </div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Jika kena lagu EDM, punchnya asyik sekali, bulat dan bertenaga serta terdengar bersih.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Oh ya, bass power control dunu trident ini cukup baik. Ketika menyetel lagu yang bassnya sedikit, bass terasa sangat terkontrol, bersih, tidak mendominasi memeleber mengotori frekuensi lainnya. Namun ketika terkena lagu bassheavy, bassnya langsung nongol menghantam kuat.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Mid</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Terdengar warm, clear, dan lembut. Tidak ada suara-suara tajam di sini, dan jarang sekali terserang bass sehingga terasa jernih, kecuali pada lagu yang beritme sangat cepat. Vokal agak laidback, namun tidak terlalu jauh di belakang, presensinya masih terasa jelas sekali. Seperti ada sedikit jarak antara penyanyi dan pendengar, membuat tidak terlalu intim namun terdengar relax. Apalagi tidak ditemukan sibilance sejauh ini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>High</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kuantiasnya cukup banyak, bisa mengimbangi besarnya bass sehingga tidak terasa mendem. Presentasinya smooth, tidak banyak sparkling. Suara-suara simbal juga saya rasa kurang crisp, namun setidaknya high ini tidak terasa tumpul atau buntung lah. Kesan airy cukup, lepas dan tidak terasa terkungkung.</div>
Kabar baiknya, tidak ada suara tajam, sangat nyaman untuk didengar berlama-lama, tidak cepat fatigue.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Separasi, Soundstage, dan Detail</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Separasi menurut saya baik, pemisahan instrumen terasa tegas dan tidak saling lengket, low-mid-high juga jelas pemisahannya meski di musik bassheavy sekalipun.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Soundstage sedikiiit diatas rata-rata lah, tidak terlalu luas, baik width maupun height sudah cukup tidak berasa sempit banget. Depth pun lumayan, kesan jarak cukup terasa meski jauh dari impresif yah kalau menurut saya.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Detailnya lumayan, kalau untuk bermusik sih sudah lebih dari cukup yah, meski kerap terserang bass namun masih terdengar kok gemerincing kecil-kecilnya. Bukan tipe detail revealer.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Genre</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bass yang besar namun diimbangi dengan high yang mumpuni, serta mid yang tidak terlalu laidback, membuat trident ini siap menghajar berbagai genre musik alias cukup allrounder.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Bagi Anda penggemar EDM, IEM ini siap memuaskan Anda!</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggemar pop dan yang sejenis beserta pengembangannya, IEM ini siap memberi bass punch namun tidak mengotori freq lainnya, dan juga terasa clear.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggemar jazz dan pengembangannya tidak perlu gigit jari terlalu keras, trident tidak mengeluarkan suara-suara yang tidak nyaman kok, meski keintimannya kurang yah terutama di alat tiup.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggemar rock pun tidak akan kecewa, khususnya basshead penggemar rock yah. Impact bassnya mantap tidak terlalu bloated, frekuensi lain terdengar clear, high tidak mendem.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Penggemar metal dan pengembangannya, mungkin ada baiknya mencari IEM lain. Tapi bagi Anda basshead pecinta metal, saya rasa sampai harga Rp 500.000 semuanya tidak jauh dari ini deh, so terima apa adanya atau tambah budgetnya :)</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b><span style="font-size: large;">Kesimpulan</span></b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dunu Trident ini tergolong tipikal balance-cenderung ke basshead yah. Bass punch menghantam kuat jadi daya tarik utama, namun mid dan high yang bisa mengimbangi bass alias tidak tenggelam membuat trident ini terasa berimbang di semua lini.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ditambah looks, desain, dan build quality yang mantap, saya rasa Trident wajib masuk dafar belanja Anda yang basshead namun masih pengen allrounder juga, serta mendambakan desain cantik.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Ngapain beli KW-an, kalau Anda bisa dapat yang suara dan tampilannya bagus?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Plus</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- desain dan build quality, tidak mencerminkan IEM dibawah Rp 500.000. EXCELLENT</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- punch bass, impactnya bagus kuat mengantam, hanya sedikit yang bloated, dan tidak mendominasi mid dan high.</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
- easy to listen, soundsignature mudah diterima, allrounder dengan bass agak besar banyak disukai orang</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<b>Minus</b></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Kalau boleh jujur, tidak ada yang saya dicomplain deh di harga segini. Tapi kalau mau memperhatikan dengan sangat detail, soundstage masih kurang luas dan bass trident masih agak bloated terutama di musik cepat. Tapi, untuk harga <Rp 500.000, mana sih IEM yang bassnya besar tapi samasekali tidak bloated? Tidak banyak bukan? Atau mungkin tidak ada?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Should I buy this one?</div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
Dunu trident adalah tipikal IEM fun, enak digunakan untuk easy listening, dan style yang keren abis. Jika Anda tipikal pendengar yang suka mencari-cari detail sampai detail yang terkecil, atau berharap kualitas teknis yang luar biasa, Trident tidak akan memuaskan Anda.</div>
GOBEDHhttp://www.blogger.com/profile/05869429063154417052noreply@blogger.com55