01 May 2015

REVIEW Vsonic VSD2 dan AN16

Datang lagi pasukan dari Vsonic, penerus dari seri VSD1, yakni VSD2. Jika Anda ikut pre-order VSD2/VSD2S, maka akan mendapatkan bonus IEM AN16, sebuah IEM yang housingnya menggunakan housing GR06 dan driver GR07. AN16 ini dibuat untuk merayakan ulang taun ke 16 nya Vsonic.
VSD2/VSD2S dihargai SGD 50, sedangkan value dari AN16 menurut vsonic adalah SGD 100. Silakan kalikan dengan Rp 9.785 (Kurs April 2015) dan hitung sendiri hasilnya berapa rupiah harga IEM-IEM ini. Saya dapat rumor bahwa VSD2 dan VSD2S akan dijual di Indonesia sekitar Rp 650.000. Sekali lagi, baru rumor ya.. Seperti apa suara mereka?

Spesifikasi
VSD2/VSD2S
Driver: 10.7 mm CCAW driver
Frequency: 5 Hz- 24, 000 Hz
Sensitivity: 104 dB/mw
Impedance: 16 ohm
Plug: 3.5mm
Wire Length: 1.2 mm

AN16
Sorry gak nemu

Paket Penjualan
Baik VSD2 maupun AN16 semuanya menggunakan dus dengan penutup mika transparan. Terlihat cukup cantik bukan?

Aksesoris yang diberikan pun lumayan. VSD2 dapat earhook, eartips S/M/L/bilfange, shirtclip, dan softpouch. AN16 pun sama, hanya saja tidak dapat shirtclip dan ada bonus foam tips

Desain, Build Quality, dan Pemakaian
Baik VSD2 maupun AN16 semuanya berdesain over-ear. Desain membulat tanpa sudut tajam dengan warna hitam transparan pada VSD2 terlihat cukup cantik, apalagi kita bisa melihat driver yang tertanam di dalam VSD2 melalui housing plastik tembus pandang mereka. Saya pribadi kurang suka dengan tarikan garis horizontal dan penempatan tulisan vsonic pada VSD2, seperti tidak nyambung dengan desain keseluruhan, tapi yaa tentu ini urusan selera lah.
AN16 menggunakan housing vsonic GR06, berdesain kotak dengan bahan metal, berwarna hitam doff. Terasa lebih kokoh dari VSD2, secara ukuran pun lebih kecil. Namun tulisan 16 yang terlalu besar dan dari jauh seperti terlihat seperti font 46nya Valentino Rossi menurut saya terlihat jelek, ingin rasanya menghapus tulisan itu dan membiarkannya polos.
Urusan build quality tentu AN16 terasa lebih kokoh dan "mahal", bahan metal dengan finishing rapi adalah kuncinya. Seperti GR06, AN16 pun nozzlenya bisa digerakkan agar sudut nozzlenya bisa disesuaikan dengan telinga masing-masing. Tenang, meski nozzle bisa digerakkan bukan berarti jadi longgar dan gampang dibengkokkan kok, justru mengatur sudut nozzle ini terasa agak berat dan mantap.
VSD2 yang terbuat dari plastik dan terlihat seperti permen ini pun tidak kalah rapi finishingnya, bahkan batas antarpanel body terlihat lebih rapi dari AN16, namun ujung nozzle terlihat sedikit kasar. VSD2 pun minus fitur adjustable nozzle seperti AN16.

Beralih ke kabel, baik VSD2 maupun AN16 menggunakan bahan coating cable yang baik, kabel terasa lentur dan tidak meninggalkan bekas gulungan/lipatan. Bahan kabelnya pun cukup tebal.

Jika VSD2 memberikan jack model straight plug nickel plated, AN16 sedikit tampil beda dengan jack L-shaped gold plated. Profil jack ramping dan kesat, tidak licin dalam genggaman ketika dicabut.

Yang cukup unik adalah vsonic secara terang-terangan menyerukan sebaiknya IEM ini diburn-in dulu selama 100 jam agar suaranya lebih menarik. Tulisannya menempel di kertas dekat jack, berbahasa China. Untungnya google translate bisa mengambil teks dari foto/gambar, sehingga saya bisa mentranslasi ke bahasa Inggris agar lebih mudah dipahami. Mungkin vsonic ingin bilang, "don't judge our product by out of box impression". Yaa meski burn-in akan selalu menjadi perdebatan antara mitos atau fakta, tidak ada salahnya toh kita gunakan dulu hingga 100 jam, kalau tetap tidak suka dengan suaranya baru jual. Hahaha
Ketika digunakan, VSD2 memberikan fitting yang lebih nyaman dan isolasi yang lebih kedap dari AN16, tapi bukan berarti AN16 tidak nyaman digunakan yah. Ukuran housing yang cukup besar pada VSD2 mungkin akan terasa sedikit mengganjal bagi Anda yang rongga telinganya kecil, sebaliknya housing kecil AN16 membuatnya lebih bersahabat dengan berbagai ukuran telinga.
Eartips bawaannya terasa cukup berkualitas, sayangnya ukurannya tidak ada yang sesuai dengan telinga saya. Untungnya saya punya Sony Hybrid eartips yang lebih nyaman dan cocok sekali dengan nozzle kedua IEM ini
Suara
Kedua IEM ini sudah diburn-in selama 100 jam.
Setup yang digunakan langsung colok ke laptop with Centrance dacport

Secara keseluruhan, kedua IEM ini soundsignaturenya sangat berbeda. VSD2 suaranya sedikit V-shaped, dia memboost bass dan treble sedangkan mid dan vokal sedikit di belakang. Sedangkan AN16 lebih ke arah midcentric, mid dan vokalnya forward dan tebal.

Bass
Baik VSD2 maupun AN16 memberikan kuantitas bass yang cukup besar, hanya saja berbeda presentasinya, sehingga terkadang terasa VSD2 lebih besar, terkadang AN16 juga tidak kalah besar.
VSD2 bassnya lebih memiliki punch dan attack yang baik, bass menghantam kuat dan fokus sehingga terasa bulat. Out of box sempat sedikit kecewa karena bassnya VSD2 cenderung menutupi vokal, namun ketika sudah burn-in 100 jam bassnya jadi lebih terkontrol sehingga tidak terlalu menutupi vokal dan frekuensi lainnya. Bass terasa cukup lincah dan impactnya sangat menyenangkan ketika melahap musik-musik nge-beat, namun terasa kurang rapi ketika nyetel musik yang banyak dobel pedal cepat.
Dibandingkan dengan VSD2, AN16 bassnya cenderung "loose". Dia terasa agak boomy, impactnya cenderung lembut dan agak lebar, tidak menghantam kuat bulat dan fokus. Bass pun terasa agak lambat, cocoknya untuk di musik-musik santai. Analoginya, impact bassnya VSD2 itu seperti kepala Anda dihantam bola basket yang sudah dipompa hingga keras, sedangkan impact bass AN16 seperti dihantam bola basket yang kempes.

Midrange dan vokal
Beralih ke vokal dan midrange, AN16 menunjukkan tajinya di sini. AN16 memiliki mid yang sangat halus dan tebal. Vokal terasa warm, forward, cukup sweet, dan tebal, memberikan sensasi hangat dan bobot yang sangat baik. Tidak ada sibilance pada vokal, benar-benar terasa halus. Suara-suara instrumen lain di midrange pun terasa tebal, namun terkadang terasa kurang lepas dan detail. Kelebihan AN16 ini baru terasa setelah Anda menggunakan dia selama 100 jam atau lebih (baik reguler atau burn-in), karena out of box suaranya terasa mendem, agak tertahan. Seperti Anda mendengarkan speaker yang ditutupi dengan karung.
VSD2 bisa dibilang presentasi mid dan vokalnya berkebalikan dengan AN16, jika pada AN16 terdengar tebal dan warm, pada VSD2 terasa sedikit tipis dan tidak se-warm AN16. Vokal VSD2 terasa laidback, agak tipis bagi saya, dan sedikit kering. Sibilance juga lebih sering muncul di VSD2 ini dibanding di AN16 yang lembut sekali. Namun VSD2 memberikan suara instrumen yang lebih open dan bening dibanding AN16.

Treble
VSD2 memiliki presensi high yang cukup banyak dan cukup sparkling. Sayangnya kerap terdengar peakky, terasa sedikit tajam. Suara-suara simbal terkadang terasa kurang rapi, terutama di lagu-lagu rock/metal. Namun jika digunakan untuk nyetel lagu-lagu slow dengan kualitas recording dan file yang baik, suara-suara tajam yang jarang muncul.
AN16 highnya terasa lembuut sekali, porsinya pun tidak terlalu banyak, jauh jika dibandingkan dengan presensi highnya VSD2. High terasa kurang crisp dan tidak sparkling, dipadukan dengan karakter mid yang forward, tebal, dan warm, menjadikan AN16 ini terdengar lembut dan melow sekali. Tidak ada kata tajam/overbright di AN16 ini, bahkan ketika saya mendengarkan di volume yang cukup tinggi.

separasi, soundstage, detail
Soundstage pada VSD2 terasa luas, cukup spacious. Soundstage yang luas ini membuat saya pribadi merasa tidak cepat bosan, karena suara-suara yang muncul terasa bertebaran di depan saya, tidak terfokus menumpuk di tengah saja. Berbeda dengan VSD2, AN16 soundstagenya terasa sedang-sedang saja, tidak sempit namun tidak luas juga.
Separasi pada kedua IEM ini terbilang baik. Meski saya bisa memisahkan suara-suara yang muncul dengan mudah alias tidak bertumpuk, namun entah mengapa saya merasa VSD2 ini terkadang kurang rapi, terutama di genre musik agresif/kencang. AN16 terasa lebih rapi dan tegas pemisahannya.
Detail keduanya terbilang cukup baik, tidak terlalu istimewa, sudah lebih dari cukup lah untuk bersantai mendengarkan musik. VSD2 yang terasa lebih balance membuat detail kecil lebih mudah ditangkap. AN16 yang midcentric pun detil di bass dan mid cukup oke, namun detil di high kerap tersamarkan oleh mid dan vokal yang forward dan tebal.

Genre
VSD2 menurut saya cukup luas jangkauan genre musik yang bisa dibawakan dengan asyik. Pop, EDM (Electro-Dance Music), dan yang mirip-mirip bisa didendangkan dengan nikmat oleh VSD2. Kekuatan utamanya sih di genre-genre yang banyak beat bassnya, terasa sekali VSD2 ini sangat fun bass impactnya. Kelemahannya di genre yang cepat dan banyak instrumennya, VSD2 kerap terdengar kurang rapi.
AN16 yang terasa midcentric, lebih enak untuk nyetel genre vokal. Vokal yang forward, tebal, dan hangat terasa sangat emosional. AN16 juga siap membawakan lagu-lagu yang slow dan santai dengan nikmat. Jika diberi lagu-lagu agresif, AN16 akan terasa terlalu lembut, tidak bergairah.

Kesimpulan
VSD2 cocok bagi Anda pecinta bass nendang namun tetap ingin high yang nge-cring, sedangkan AN16 lebih cocok untuk lagu-lagu vokal dan slow santai.

Sebagai sebuah IEM gratisan, AN16 ini terbilang cukup menarik, sayangnya memang edisi terbatas jadi tidak dijual oleh Vsonic. Sebuah strategi yang sangat cantik dari Vsonic dalam memperkenalkan VSD2 sebagai produk barunya, tentu penjualan dengan embel-embel bonus IEM dengan driver GR07 dan housing GR06 akan sangat menarik calon pembeli.
Bagaimana dengan price to performance dari VSD2 itu sendiri? Tergantung berapa harga dia dilepas di pasar Indonesia, jika harganya setara dengan SGD 50 alias Rp 500.000 mungkin dia akan cukup menarik, bisa sebagai alternatif Vsonic GR02 Bass Edition yang treblenya lebih cring dan soundstage lebih lebar namun tidak sehalus GR02 Bass Edition. Tapi, saya mendengar rumor VSD2 ini akan dilepas di kisaran Rp 650.000. Jika di harga segitu, menurut saya pribadi price to performancenya jadi "biasa saja", tidak wow namun tidak terlalu buruk juga. Terkadang saya berpikir mendingan menambah budget sedikit lagi untuk mendapatkan IEM lain.

Seperti biasa, pendapat dari apa yang saya dengar belum tentu sama dengan pendapat dari apa yang Anda dengar. Sebisa mungkin cobalah dengarkan dulu barang yang akan Anda beli sebelum memutuskan akan dibeli atau tidak :)

50 comments:

  1. kalo VSD2 dan VSD2S bedanya jauh ga?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda karakter, VSD2S bassnya gak segede VSD2. Mid dan vokal sedikit lbh maju dari VSD2 (bukan berarti forward ya). Respon frekuensi high VSD2 cenderung peakky, klo VSD2S lbh lebar respon frekuensi highnya.

      Delete
    2. i see, klo vsd2s dibanding moxpad x3 / x6?
      soalnya kan di range sama tuh

      Delete
    3. X6 punya bass yg lebih gede dan lebih punya punch, highnya VSD2S lebih cring, mid dan vokal VSD2S lebih open dan dry, soundstage VSD2S lebih lebar

      VSD2S/VSD2 itu SGD50 klo dirupiahin hampir 500 rebu (dan klo masuk Indo bisa lebih dari itu), moxpad X6 380 rebu. Beda lebih dari 100 rebu tuh :)
      Harganya sama soalnya kan lepehan GB

      Delete
  2. Kalau dengan ath im50 gimana om....

    ReplyDelete
    Replies
    1. udah beda level SQ. IM50 kemana-mana IMHO, klo budget udh sampe IM50 kata gw sih forget about VSD2 series.
      VSD2/2s menang di high yg kuantitasnya lebih banyak aja, dan lebih lebar dikit soundstagenya (gak signifikan). Kualitas bass, kualitas mid, separasi, detil, tekstur, dll dilibas habis sama IM50

      Delete
  3. Makasih om....infonya.. mengenai im50 sama VSD2, satu lagi belum tes yg VSD3S sama dengan IM50, ( memang harus audisi sih , setidaknya dapat info dulu , biar gak bingung saat audisi hehehe), Terima Kasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. IM50 bassnya lbh gede, lbh bulet, lbh nendang, agak boomy dari VSD3/3S

      VSD3 vokal laidback, IM50 dan VSD3S gak terlalu laidback. baik VSD3 maupun VSD3S cenderung dry dibanding IM50.

      High VSD3S kadang tajam (dimulai dari upper mid), memberikan kesan agresif sekaligus agak fatigue buat kuping tertentu. IM50 highnya paling smooth, lbh smooth dari VSD3 apalagi VSD3S, tapi bukan berarti mendem

      Separasi paling bagus VSD3S, unggul tipis bgt alias gak signifikan dibanding IM50. Soundstage paling lebar VSD3S, tapi depth bagusan IM50 dikit (gak signifikan)

      Delete
    2. Sekali lagi mantep.. om...., penjelasasnnya jadi gitu toh yg bulet don booming, karana sebelumnya pake ws10 dan sound magic es18

      Delete
  4. om, kalo dibandingin sama gr02 gmna? terutama bass nya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bass VSD2 lbh clean dan sedikit lbh tight (bukan berarti bassnya tight yah, hanya jika dibandingkan dg GR02). GR02 bassnya gak setight VSD2 dan ada sedikit "gema" jd gak seclean VSD2

      Mid VSD2 lbh clear dari GR02. Vokal VSD2 laidback, kerasa bgt ada di belakang bass&treble, plus agak tipis dan kering.
      GR02 gak selaidback, sekering, dan setipis VSD2

      High VSD2 lbh sparkling, tapi lebih tajem. GR02 lbh halus

      Soundstage lebaran VSD2, detail okean VSD2, separasi ga beda jauh

      Delete
    2. Thax y.. Btw kalo impact bass nya lebih berasa gr02 be atau vsd2 om ya?

      Delete
    3. Kalau fittingnya bener, Sedikit gedean VSD2 impactnya. Better punch dan lebih "Terfokus" impact bassnya, GR02BE impactnya lbh lebar (tp gak sampe nutup mid&vokal)

      GR02nya yg batch baru yah (yg skrg beredar batch baru semua), yg batch lama bassnya lbh gede

      Delete
  5. Sekarang lg pake Vsd3s, suka suaranya tapi masih kerasa kurang di bassnya. Yg bener bassnya lbh gede Vsd3 atau Vsd3s sih om?
    Kl suka bass, worth ya kl upgrade ke im50

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sidegrade ke IM50 mah, klo mau upgrade ya IM70 lah
      Lbh gede VSD3. Semua VSD yg ada embel-embel "s" tuh lbh detil, relatif lbh flat, lbh kering, dan lbh sibilant dibanding yg tanpa "s", kecuali buat VSD1 dan VSD1s, kebalik mereka mah..

      Delete
    2. Ternyata salah persepsi ane, kirain yang bassnya gede yang ada embel2nya "s".
      Kl side grade ke IM50 atau ke VSD3, diderek pake X1 kira2 lebih prefer mana om?

      Delete
    3. ya selera. Klo lbh suka smooth dan rapi mending IM50. Klo lbh suka sparkling, sedikit kering, dan kalah rapi yaa VSD3

      Delete
    4. kl dibandingkan dengan tenore om?
      atau ada saran lain untuk metal dibawah 1 juta, speed kencang dan build quality lebih bagus dari tenore
      dan yang lebih penting barangnya masih dijual ditoko2

      Delete
  6. om mau tanya, kemaren udah nyoba shure se215,dan karakternya ane suka,,
    yang mau ane tanya kalo dari seri vsonic, yang karakternya hampir sama atau diatasnya seri berapa ya?
    antara VSD3S / VSD5 / vsonic gr07???

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mending GR06 ato AN16, sisanya yg ente sebutin bisa dibilang rada bertolak belakang sama SE215

      Delete
  7. om, kalo vsd2 VS soundmagic e10s gimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. VSD2 lbh luas soundstagenya, agak dry midnya, dan lbh banyak potensi tajem tajemnya terutama uppermid

      Delete
  8. Om, ada saran upgrade dari vsd2s? Soundsig mirip2 tp lebih refined? Katakanlah budget 3jt (kalo bisa kurang hehe). Mohon masukannya om, makasih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apa yah.. Paling UE TF10..
      Klo mau murah yaa carbo douza

      Delete
  9. bang tanya dong impresinya antara vsd3s sama gr02 be. ohya bang gobedh pernah nyoba ath ck330is? masih baru soalnya jd penasaran siapa tau mau di ulas. katanya sih kesannya luas banget buat harga 400-500rb gitu. makasih bang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah beda kelas banget.. VSD3S menang di tekstur suara keseluruhan, detail dan separasi jauh lbh bagus, soundstage lbh lebar, attack dan dynamic udh beda kelas..
      Dari segi suara GR02BE lbh warm, treble lbh lembut dari VSD3S, vokal GR02 BE lbh veiled dari VSD3S tapi gak sekering VSD3S

      blm nyoba ck330is, lagi fase tiarap gw, gak bisa beli barang-barang baru dulu :D

      Delete
  10. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  11. bang mau tanya sda jg, GR02BE itu bagus ga kira2? saya punya mi hybrid kl sy ambil GR02BE worthed ga, sy prefer sisi bass nya dapet trutama low bass yg ga sy dpt dr hybrid. dulu punya piston 2 cocok utk bassnya wl high n mid ga jelek2 amat. maaf oot.

    ReplyDelete
  12. mas klo vsonic vsd5 sama meelectronics m6 pro bagus mana ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gw nyobanya M6
      Udah beda kelas suaranya sama VSD5 mah

      Delete
  13. Bang, klo vsd2 vs xiaomi hybrid harga imbang bagusan mana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. gw sih prefer VSD2S yah.. ato GR02 klo mau less sibilance dan tetep fun

      Delete
  14. kalo dibandingin sama takstar hi1200 gimana om gobedh?

    ReplyDelete
  15. gan kalo perbandingan vsd2 sama vsd3 gimana ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. VSD3 versi rapi dan luas dari VSD2

      Delete
    2. kalo perbandingan carbo basso sama vsd3 gimana ?

      Delete
    3. basso basshead, VSD3 balance a bit agrresive on upper midrange

      Delete
  16. An16 vs gr06 vs gr07 gimana om

    ReplyDelete
    Replies
    1. AN16 sama GR06 tipikal suaranya sama, very warm melow tebel di mid. GR07 lbh ke balance dan lbh sparkling, sometimes feels dry compared to GR06.

      Delete
    2. kalo separasi an16 sama tenore bagusan mana?

      Delete
    3. Oke makasih banyak om gobedh, tetap berkarya!

      Delete
  17. bang makasih review nya, ane udah pernah beli nih iem (vsd2s), suaranya cocok banget sama selera ane, tapi bentuknya yg bikin gak betah kalo dipake lama2, jadi di jual lagi :D
    Minta saran dong iem under 300k yang tipikal suaranya kayak vsd2s tapi bentuknya gak over-ear... Thx

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo gk ada yg suaranya kyk vsd2s, yg suaranya kayak vsd2 aja,,,,

      Delete