Iseng-iseng ah bikin artikel komparasi earbud < Rp 100.000
Temanya sih The legend vs new comer vs existing
The legend diwakilkan oleh zune V2, karena ini masih bisa ditemui meski sekarang statusnya telah tiada alias benar-benar last item on the market. Earbud seharga Rp 85.000 ini banyak disukai dan diidolakan banyak orang pada masanya. Thanks untuk mas Sandya Maulana atas pinjaman zune V2nya.
New comer diwakilkan oleh cowon EX2, suksesor cowon SE2 ini dibanderol Rp 95.000. Thanks untuk Headphoneku Fammate atas Cowon EX2nya.
Existing diwakilkan oleh dBe PR10 rev II dan Sony E9LP, pertimbangannya adalah kedua earbud tersebut relatif mudah ditemui di pasaran bahkan tidak melulu harus di toko khusus audio, di toko aksesoris dan komputer pun ada, dengan stock berlimpah. PR10 rev II dihargai Rp 95.000, sedangkan Sony E9LP dihargai Rp 100.000
Semua harga merupakan hasil pantauan pada Bulan Juli 2014
Build, Desain, dan Kenyamanan
Zune V2
Zune V2 menawarkan konsep low profile-elegan, bentuk mengotaknya dihiasi sentuhan silver yang cukup untuk menghindarkannya dari kesan murahan dan mainstream. Kenyamanan zune V2 paling top, diameter earbud ini sangat pas di telinga, Anda yang bertelinga kecil pun saya rasa tidak masalah. Zune V2 pun paling stabil di telinga, tidak mudah lepas. Jacknya terlihat menggunakan nickel plated.
Cowon EX2
Cowon EX2 menawarkan konsep yang lebih dinamis, terlihat dari housing yang berlekuk indah dengan bagian bawah yang melancip tanpa sudut-sudut tajam. EX2 hanya menawarkan warna putih, di mana akan cepat kotor bagi Anda yang jorok. Kenyamanan EX2 bagus, hanya kalah oleh Zune V2, dimana tonjolan housing EX2 kadang sedikit mengganjal di telinga. Jack sudah gold plated.
dBe PR10 rev II
dBe PR10 rev II menggunakan housing sejuta umat, saya yakin Anda pasti sering melihat bentuk seperti ini. Agar membedakan dari umat yang lain, dBe menempatkan sedikit sentuhan chrome dan warna hitam yang lebih gelap dan glossy. Earbud ini agak besar, namun masih nyaman digunakan. Jack sudah gold plated.
Sony E9LP
Sony E9LP sangat terlihat menonjolkan gairah muda, terlihat dari banyaknya pilihan warna dan bentuk yang banyak membulat dan lucu. E9LP pun memiliki housing paling kecil diantara semuanya, begitupun dengan diameter earbudnya. Anda yang bertelinga kecil dipastikan tidak akan bermasalah. Namun karena saking kecilnya, E9LP ini cenderung mudah lepas dari telinga, sehingga pemakaian sponge menjadi sebuah kewajban terutama bagi Anda yang bertelinga agak besar. Jack bentuknya L dan sepertinya nickel plated, sama seperti zune V2.
Best build quality : imbang
Best design (subjective) : Cowon EX2 > Zune V2 > Sony E9LP > dBe PR10 rev II
Best comfort : Zune V2 > Cowon EX2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP
Suara
Seperti biasa, setup untuk komparasi ini saya mengandalkan karakter netral dan tidak banyak kolorasi dari
centrance dacport, dengan harapan bisa mengetahui karakter dasar dari masing-masing earbud
Bass
Di sini zune v2 paling berjaya. Selain kuantitasnya cukup besar (paling besar dari semua kontestan), impactnya pun bagus terasa paling nendang. Punchnya paling berasa dari semua kontestan. Sayangnya mudah meleber ke mid meski masih bisa dimaafkan.
dBe PR10 rev II ada di posisi dua, kuantitas cukup besar dan tebal, hanya impactnya saja yang kalah oleh Zune V2. PR10 rev II ini attacknya terasa kurang menghentak, sehingga bass kesannya lembut sekali, bahkan terkadang "lemas dan lesu", pukulannya lembut, tidak energik.
Cowon EX2 memberikan bass yang cenderung tight, kuantitasnya pun cukupan saja, tidak begitu deep dan kurang fun. Untungnya impactnya bagus, bulat dan fokus, sehingga tendangan bass masih terasa. EX2 memiliki kontrol bass paling bagus diantara semua kontestan, tidak ada yang meleber ke mid sedikitpun, diajak speed cepat tidak masalah, tetap bulat dan fokus tanpa ada kesan keteteran.
Posisi terakhir diisi oleh Sony E9LP. Bassnya supertipis, impactnya tipis sekali. Meski earbud sudah ditekan oleh jari telunjuk agar rapat dengan lubang telinga, kuantitas bassnya masih kalah oleh cowon EX2.
Peringkat :
Bass Quantity : Zune V2 > PR10 rev II > Cowon EX2 > Sony E9LP
Bass Quality : Cowon EX2 > Zune V2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP
Mid
Jika hanya mid yang dipandang, E9LP bolehlah menyalip lawan-lawannya. Mid dan vokal bukan tipikal tebal dan berbobot, namun tipikal jernih dan bening sekali. Faktor utamanya apalagi kalau bukan karena absennya bass. Vokalnya maju dan lengkingannya bikin geli-geli, berasa mengajak kita untuk ikut bernyanyi, bukan hanya mendengarkan dia bernyanyi. Untuk musik yang isinya vokal doang asyik nih. Gitar akustik pun terasa sharp dan detil.
Posisi kedua saya suka zune v2. Meski kadang terserang bass dan claritynya kalah banyak dari E9LP, namun saya mendengar artikulasi vokalnya si zune v2 ini paling jelas diantara semua kontestan, terasa sekali pengecapan kata-katanya. Posisinya pas di tengah, gak maju gak mundur. Duh andai saja bassnya lebih terkontrol...
PR10 rev II saya rasa ada di level yang sama dengan EX2, hanya beda presentasinya saja. PR10 rev II menampilkan mid yang warm dan sangat smooth, vokal ada di tengah-agak laidback, seperti ada jarak yang cukup jauh antara kita dengan penyanyi. Vokal mengalun lembuut, enak didengar berlama-lama. Sayangnya seperti kurang lepas, seperti tertutup kain tipis.
Di lain pihak, cowon EX2 presentasinya berkebalikan dengan PR10 rev II, dimana dia lebih mengedepankan kesan open, very clear, dan sedikit forward. Namun EX2 sepertinya tidak dituning untuk mendayu-dayu seperti PR10 rev II, EX2 kesannya flat, dan cold alunannya. Khusus EX2 sebenarnya tidak pantas berada di posisi ini, karena sebenarnya nothing wrong dengan mid dan vokalnya. Hanya saja dibandingkan dengan kontestan lain, EX2 ini mid dan vokalnya paling "plain", kurang berkarakter.
Peringkat : E9LP > zune V2 > Cowon EX2 = PR10 rev II
High
Region high, saya sulit menentukan mana yang lebih pantas di atas, cowon EX2 atau Sony E9LP. Tapi setelah mendengarkan lagi dan lagi, maka saya lebih menyukai Cowon EX2.
Cowon EX2 yang memang agak bright karakternya dibanding kontestan lainnya (hanya kalah bright oleh E9LP), namun hignya tetap enak didengar, tidak ada kesan kering, tajam, atau membosankan. "Cass cess" simbalnya berasa sekali tapi tidak berlebihan, semua terdengar rapi dan cukup detil. Crisp simbal terasa natural, dan sparklingnya cukup tidak berlebihan.
Nah, yang membuat E9LP berada di posisi kedua adalah highnya tidak serapi dan senatural EX2, kadang ada suara yang agak kasar dan berlebihan, sehingga agak kurang nyaman didengar. Padahal secara kuantitas dan detil high, E9LP unggul dari EX2. E9LP pun paling bright diantara semua kontestan.
Ketiga diisi oleh zune v2. Tidak banyak yang menarik untuk dibahas dan diunggulkan. Zune V2 cenderung kurang cring dan kurang sparkling.
Terakhir ada dBe PR10 rev II. Emang sih highnya smooth dan rapi, paling rapi ketiga, namun paling "mendem" dan lack of detail dibanding semua. Jika zune v2 saja kurang cring dan kurang sparkling, maka dBe PR10 rev II ini lebih parah lagi dari itu.
Peringkat : Cowon EX2 > Sony E9LP > Zune V2 > dBe PR10 rev II
Separasi dan detail
Bagian ini saya jadikan satu, karena setelah didengar pada semua earbud, dua poin ini berjalan beriringan.
Cowon EX2 menduduki tempat teratas. Detail yang ditawarkan EX2 paling berasa, sampe ke detil kecilnya paling mudah dijangkau dibanding earbud lainnya. Separasi pun begitu, terasa paling tegas dan rapi pemisahan suaranya.
Posisi kedua ada Zune V2, detil dia cukup bagus. Namun dibanding EX2, Zune V2 kerap kehilangan detil-detil kecil. Separasi juga tidak setegas EX2.
Posisi ketiga diambil alih oleh dBe PR10 rev II. Separasi terasa rapi dan tidak lengket-lengket, namun dibandingkan dengan zune V2 dia kalah tegas. Detil PR10 rev II biasa saja.
Posisi keempat diisi oleh Sony E9LP. Agak disayangkan padahal E9LP claritynya sangat baik tapi separasinya kurang rapi, kadang terasa terlalu berhimpitan antarinstrumennya. Detil di mid dan high sebenarnya bagus, bisa mengalahkan Zune V2 namun tidak dengan EX2. Sayang minimnya kuantitas bass otomatis detil-detil di bass banyak yang hilang, sehingga kesannya tidak lengkap.
Peringkat : Cowon EX2 > Zune V2 > dBe PR10 rev II > Sony E9LP
Staging
Zune V2 paling top, paling berasa 3D dibanding yang lainnya. Kiri-kanan-atas-bawah dan kedalaman paling terasa dibanding yang lainnya. Jarak (dekat/jauh) paling terasa di zune V2 ini.
Posisi kedua ada dBe PR10 rev II, karakteristik soundstagenya mirip hanya 3D effectnya tidak sebagus zune V2. Oh iya, mendengarkan PR10 rev II ini kita berasa mendengarkan konser dari seat agak belakang, seperti ada jarak yang cukup jauh antara kita dengan panggung.
Cowon EX2 mewarisi cowon-cowon sebelumnya, soundstagenya cenderung "garis doang" jika dibandingkan dengan zune V2, height dan depth tidak impresif samasekali. Meski secara wide, EX2 sedikiit lebih wide dari Zune V2.
Posisi terakhir ditempati Sony E9LP, memang sih terasa wide sekali, namun yang satu ini benar-benar garis doang dari kanan ke kiri, lbh buruk dari EX2 yang masih sedikit memiliki height dan kedalaman.
Peringkat : Zune V2 > PR10 rev II > Cowon EX2 > Sony E9LP
Genre Musik
Zune V2 paling bisa diajak memainkan semua genre musik, istilah kerennya sih paling allrounder. Bass yang cukup besar dan paling punch, mid cukup oke dengan artikulasi vokal yang bagus, serta high yang cukupan saja, membuat zune V2 siap melahap berbagai lagu di playlist Anda.
Cowon EX2 sebenarnya tidak masalah dalam memainkan banyak genre, termasuk metal dan musik agresif yang biasanya cenderung memble jika didengarkan melalui earbud entry level. Hanya saja kuantitas bass yang pas-pasan membuat pecinta bass bakal cemberut. Sisi ini yang membuat EX2 kalah allrounder dibanding Zune V2.
dBe PR10 rev II menampilkan bass yang besar namun attacknya lembut, diiringi dengan vokal warm smooth dan high yang agak tumpul, membuat PR10 rev II ini enak buat musik smooth-smooth, namun jika menyetel musik yang energik, PR10 rev II sangat kurang gregetnya.
Sony E9LP sangat dominan di mid dan high, bassnya kelewat pelit bahkan untuk saya yang notabene kurang suka bass besar. E9LP hanya bisa diandalkan jika playlist Anda dominan lagu-lagu vokal dan akustik.
Kesimpulan
Memang tidak salah apabila Zune V2 ini dikategorikan sebagai salahsatu legendanya kerhor, apalagi banderolnya paling murah dibanding dengan seluruh kontestan. Karakternya yang sangat allrounder dan very fun to listen membuatnya siap membawakan berbagai macam genre musik, mau EDM, mau vokal, mau pop hajarr semuaa. Lebih punya greget dibanding existing earbud dan masih mampu bersaing dengan new comer. Kelemahannya sih di high yang terasa kurang cring. Anda yang mencarinya bersiap kecewa karena populasinya semakin langka, dan harganya makin tinggi.
Cowon EX2 sebagai pendatang baru performanya sangat menjanjikan, terutama di hal-hal berbau teknis seperti detil, separasi, kontrol dan kerapihan tone. Mengingat discontinuenya zune V2, gw rasa EX2 siap menjadi salahsatu primadona earbud under 100k. EX2 ini masih oke buat membawakan segala jenis genre, hanya saja dia sangat tidak bisa memuaskan dahaga pecinta bass atau Anda yang suka karakter nendang. Presentasi mid dan vokal yang meski open tapi kurang emosional dan agak cold, membuat cowon EX2 ini sebaiknya dipair dengan DAP yang warm atau yang midrangenya tebal. Cocok sekali ketika dipair dengan sansa clip+ non rockbox, EX2 ini terdengar lebih merdu, mid dan vokal lbh punya warmth. Paling dasyat ketika dipair dengan hifiman HM601, sweetnya meningkat jauh dibanding pair dengan dacport, meski highnya jadi tidak detailed.
dBe PR10 rev II menonjolkan karakter warm dan very smooth, dengan bass yang cukup besar namun attacknya lembut, dan high yang tidak cring dan kurang sparkling. Tipikal earbud untuk mendengarkan musik berlama-lama dan sambil bersantai tanpa terlalu memikirkan aspek teknis. Mid dan vokalnya paling mengalun lembut dan mendayu, sayang kurang open. Anda yang gemar mengabsen instrumen sebaiknya lupakan ini.
Sony E9LP karakteristiknya paling nyentrik, dimana sangat dominan di mid dan high namun bassnya kelewat irit, sehingga earbud ini hanya nikmat jika bertemu genre yang minim bass seperti vokal only atau akustik. Agak unik memang, dimana Sony low end dari dulu terkenal sebagai "rajanya bass".
Jika saya urutkan berdasarkan price to performance :
1. Zune V2
2. Cowon EX2
3. dBe PR10 rev II
4. Sony E9LP